You are on page 1of 10

Ringkasan Materi Kuliah

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

Oleh :

Musliha Saleh Nur Hidayah Armawati Sophia Ririn Kali

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS


1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) merupakan suatu konsep yang mengarahkan perhatian pada konsumsi sumber daya terhadap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga untuk dapat mengetahui bagaimana suatu perusahaan menggunakan sumber dayanya, maka terlebih dahulu haruslah dipahami mengenai aktivitas-aktivitas apa sajakah yang telah terjadi di dalam perusahaan tersebut. Aktivitasaktivitas tersebut merupakan aktivitas yang telah mengkonsumsi sumber daya melalui pengidentifikasian pemicu biayanya, dimana biaya-biaya ini timbul karena dilaksanakannya aktivitas-aktivitas tersebut. Pengertian dan pemahaman yang baik mengenai berbagai aktivitas yang telah dilaksanakan, akan dapat memberikan pandangan yang baik tentang bagaimana menggunakan, mengelola, dan mengendalikan sumber daya perusahaan, dan dapat pula digunakan untuk mengetahui peluang yang ada untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta memberi pedoman yang baik untuk menilai kinerja tersebut dalam rangka untuk mendukung perbaikan berkesinambungan (continous improvement).

2. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas Aktivitas berdasarkan manajemen merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan (customer value) dan meningkatkan laba perusahaan melalui penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari activity-based costing system, dimana antara ABM dengan ABC saling berkaitan satu sama lain.

3. Dimensi Manajemen Berdasarkan Aktivitas Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu sebagai berikut: a. Dimensi biaya (cost dimension). Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas, produk dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan), dimana biaya-biaya sumber daya dapat ditelusuri ke aktivitas-aktivitas dan kemudian biaya aktivitas tersebut dibebankan ke pelanggan. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk membagi sumber daya biaya (cost of resources) terhadap aktivitas dan biaya aktivitas (cost of activities) terhadap obyek biaya (cost object), seperti pelanggan dan produk agar dapat menganalisis keputusan kritikal. Keputusan tersebut termasuk penetapan harga, pengadaan produk dan penetapan prioritas untuk usaha perbaikan. b. Dimensi proses (process dimension). Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik pelaksanaannya. Dimensi ini menjelaskan mengenai akuntasi pertanggung jawaban berdasarkan aktivitas dan lebih memfokuskan pada pertanggung jawaban aktivitas bukan pada biaya, dan menekankan pada maksimalisasi kinerja system secara menyeluruh bukan pada kinerja secara individu. Dengan demikian dimensi ini merefleksikan kebutuhan untuk suatu kategori informasi yang baru mengenai kinerja aktivitas. Informasi ini menunjukkan apa yang menyebabkan pemicu biaya dan bagaimana pengukuran kinerjanya.

3. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan Activity based Management Usaha perbaikan secara terus-menerus dengan cara penerapan system manajemen biaya yang baru ke dalam suatu organisasi tidak secara otomatis bisa diterima oleh organisasi tersebut. Karyawan dari organisasi tersebut 3

umumnya cenderung untuk menolak perubahan yang terjadi, karena perubahan dapat merupakan ancaman untuk berbagai alasan. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan penerapan activity based management dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut: Budaya organisasi

Budaya organisasi mencerminkan kerangka berpikir dari karyawan termasuk perilaku, nilai, keyakinan yang dianut oleh karyawan. Budaya organisasi menunjukkan keterlibatan, kerja sama serta partisipasi yang tinggi dari seluruh karyawan. Budaya organisasi sangatlah mendukung keberhasilan dari penerapan ABM di suatu organisasi. Dukungan manajemen puncak dan komitmen

Penerapan suatu system manajemen biaya yang baru seperti ABM dan ABC membutuhkan waktu dan sumber daya, oleh karena itu dukungan dan peran serta top manajer sangatlah diperlukan untuk keberhasilan penerapannya. Proses perubahan

Perubahan bisa terjadi apabila diterapkannya suatu proses yang sudah dirancang untuk menghasilkan perubahan tersebut. Perbaikan dari proses yang sudah ada sangat mendukung keberhasilan penerapannya. Elemen-elemen dari proses diantaranya adalah daftar dari aktivitas, sekumpulan tujuan, dan tindakan lanjutan. Pendidikan lanjutan

Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti pelatihan serta meningkatkan keahlian mereka terhadap lingkungan kerja yang cepat sangatlah penting. Keberhasilan penerapan dari program manajemen biaya yang baru membutuhkan keahlian, peran serta dan kerja sama dari karyawan suatu organisasi.

4. ABM Operasional dan ABM Strategis Cooper dan Kaplan mengelompokkan penerapan ABM ke dalam dua kategori: a) ABM operasional ABM operasional meningkatkan efisiensi operasi dan tingkat penggunaan aset serta menurunkan biaya; fokusnya adalah melakukan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan lebih efisien. Penerapan ABM operasional menggunakan teknik manajemen seperti aktivitas manajemen, proses rekayasa ulang bisnis, manajemen mutu total dan pengukuran kinerja. b) ABM strategis ABM strategis berusaha meningkatkan permintaan akan aktivitas dan profitabilitas pada efisiensi aktivitas saat ini atau efisiensi aktivitas yang telah ditingkatkan. ABM strategis berfokus pada pemilihan aktivitas yang tepat untuk operasi. Dengan menggunakan ABM strategis, perusahaan meningkatkan profitabilitas melalui pengurangan aktivitas yang tidak menguntungkan, penghilangan aktivitas yang tidak penting dan pemilihan pelanggan yang paling menguntungkan. Penerapan ABM strategis menggunakan teknik manajemen seperti perancangan proses, bauran lini produk-pelanggan, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan

pelanggan (penetapan harga, ukuran pesanan, pengiriman, pengemasan, dsb), segmentasi pasar, dan saluran distribusi.

5. Definisi Activity Based Management (ABM) Activity Based Management (ABM) adalah pengelolaan aktivitas untuk meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan nilai tersebut tersebut.

Dengan Activity Based Management (ABM), suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) dan suatu aktivitas proses sehingga akan teridentifikasi peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan meningkatkan efesiensi proses (prosess improvement). Activity Based Management (ABM) ini merupakan pendekatan management yang berfokus untuk dapat; 1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktifitas yang dilakukan 2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added dan aktivitas non-value added 3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan

menghilangkan non-value added activity. Activity Based Management (ABM) memiliki dua tujuan yaitu : 1. Memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan 2. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pada pelanggan Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan memfokuskan pada aktifitasaktifitas yang terdapat di perusahaan.

6. Hubungan Activity - Based Management (ABM) dengan Activity - Based Costing ABC memberikan informasi dan ABM menggunakan informasi ini dalam berbagai analisis yang di desain untuk menghasilkan perbaikan yang berkesinambungan. Jadi setelah menerapkan Activity Based costing (ABC), perusahaan kemudian melakukan Activity Based Management (ABM). Secara luas dengan menerapkan ABM ini, maka nilai yang diterima

pelanggan akan lebih bernilai untukmelihat bagaimana ABM menggunakan informasi ABC, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Metodologi Dua Tahap ABM

G/L data
Activity View

Assign Cost

Resource Drive

Define Activityes

Activity

Activity Analisi

Activity Measures

Profitability Viev

Assign Activity Cost

Product cost and profitabilitas

Bagan Vertikal (profitability view) adalah pandangan ABM yang bertujuan untuk menyempurnakan kekurangan penelusuran biaya pada objekobjek biaya dengan cara : 1. Sumber daya yang diperoleh dari G/L data diidentifikasikan dan sumber daya tersebut merupakan pemicu biaya untuk menentukan biaya 2. Kemudian biaya-biaya dari sumber daya tersebut ditelusuri pada aktivitasaktivitas apa yang akan dilakukan 3. Setelah menelusuri biaya-biaya pada aktifitasnya, maka dapat ditentukan biaya-biaya aktivitas tersebut yang juga sebagai pemicu aktivitas. Kemudian biaya-biaya aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan pelanggan, sehingga dapat ditrentukan biaya produk dan keuntungan yang diperoleh. Bagian horizontal adalah pandangan ABM untuk mengendalikan aktivitas-aktivitasnya dengan cara :

1. Mengidentifikasi aktivitas untuk mengetahui mengapa activity tersebut dilakukan 2. Setelah aktivitas diidentifikasikan maka dapat ditentukan aktivitasactivitas apa saja yang akan dilakukan 3. Kemudian aktivitas-aktivitas dianalisis dengan mengukur aktivitas tersebut. Hasilnya aktifitas-aktifitas tersebutdapat diklarifikasikan sebagai aktifitas yang mempunyai nilai tambah (value added activity) dan

aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah (non-value added activity). 7. Komponen Model Activity Based Management (ABM) Activity Based Management merupakan paying bagi perubahan budaya yang diperlukan untuk persaingan global. Komponen-komponen yang mendukung keberhasilalan ABM meliputi: 1. Just in Time (JIT) Merupakan sistim produksi yang kompherensif dan sistem manajemen persediaan dimana bahan baku dan suku cadang dibeli produksi sebanyak yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat pada setiap tahap proses produksi. 2. Perencanaan strategis Suatu perencanaan yang menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategi perusahaan dengna tantangan lingkungan dirancang untuk pencapaian tujjuan perusaaan melalui pelaksanaan yang tepat perusahaan. 3. Akuntansi aktivitas Akuntansi yang berkaitan dengan aktifitas-aktifitas di dalam operasi perusahaan. 4. Manajemen lingkaran hidup Melibatkan management aktifitas, mulai dari tahap pengembangan untuk menjamin agar biaya daur hidup secara total jumlah hanya lebih rendah dibandingkan kompetitor.

5. Manajemen kinerja Suatu kegiatan mengelola kinerja yang berorientasi kepada pandangan strategic ke masa depan sehingga kinerja tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang membutuhkannya. 6. Manajemen investasi Bagaimana seorang manager investasi mengelola uang, dimana dalam proses ini dibutuhkan pemahaman terhadap berbagai piranti investasi, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti tersebut. 7. Perbaikan terus menerus Teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program Continuous Improvement dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis. 8. Target biaya Menentukan biaya yang diharapkan utnuk suatu produk berdasarkan harga yang kompetitif sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang diharapkan. 9. Analisis nilai pelanggan Suatu analisa yang dilakukan utnuk menentukan apakah suatu aktivitas memiliki nilai (value) bagi pelanggan atau tidak dengan cara melihat apa yang diperoleh pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan untuk memperoleh suatu produk atau jasa. 10. Branchmarking Proses mengidentifikasi factor keberhasilan kritis (critical success factor) yang dicapai perusahaan lain atau unit lain di perusahaan dengan tujuan untuk mencapai kinerja yang baik. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk mengelola aktivitasaktivitas agar dapat mengeleminasi pemborosan. Misalnya mengeleminasi pemborosan dengan menekan persediaan (persediaan nol), mengelimanasi aktivitas-aktivitas yang tidak bermilai tambah, mengefisiensikan aktivitas bernilai tambah yang tidak efesien, mengeleminasi kerusakan (kerusakan nol),

mengeleminasi pengerjaan kembali (pengerjaan kembali nol), mengurangi setup mesin (menjadi satu), meningkatkan keterampilan karyawan.

8. Keunggulan Activity Based Management (ABM) Keunggulan utama Activity Based Management (ABM) yaitu : 1. ABM mengukur efektifitas proses dan aktifitas bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan. 2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber datanya perusahaan. 9. Kegunaan Activity Based Management (ABM) Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity Based untuk mempertahan kan keunggulan kompetitif

Management (ABM) ini dengan maksud untuk : 1. Mengurangi harga pokok dan mengoptimalkan desain produk 2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan 3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.

10

You might also like