You are on page 1of 22

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

1. 2. 3. 4.

Disusun Oleh: Destiana Kusherawati Hendri Tyas Saputra Kana Susanti Rohmad Nur Wijayanto

(06) (13) (17) (27)

Asosiatif
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Disosiatif

Asosiatif
Proses sosial dikatakan asosiatif bila proses tersebut mengarah pada kerjasama dan menciptakan kesatuan.

Kerjasama

Asimilasi

Asosiatif

Akomodasi

Akulturasi

Kerjasama (Kooperasi)
Kerjasama adalah usaha bersama antara orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Bentuk-bentuk kerjasama (Menurut James D. Thompson dan William J. Mc. Ewen) a. Kerukunan kerjasama yang dilaksanakan berdasarkan azas-azas nilai tradisional. Contoh: gotong royong b. Tawar- menawar (bargaining) merupakan proses pencapaian kesepakatan untuk pertukaran barang atau jasa.

c.

Kooptasi (cooptation) dilakukan dengan jalan menyepakati pinpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalanya organisasi. d. Koalisi (coalition) yaitu usaha dua organisasi atau lebih hendak mengejar tujuan yang sama dengan cara kerjasama. e. Patungan (joint venture) yaitu usaha bersama untuk mengusahakan suatu kegiatan, demi keuntungan bersama yang akan dibagi secara proposional dengan cara mengisi kekurangan masing-masing patner.

Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses ke arah tercapainya kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang sedang berbeda paham, berbeda pendapat, bersengketa/ bertentangan.

Bentuk-bentuk akomodasi: a. Pemaksaan (coercion), yaitu proses akomodasi yang berlangsung melalui proses pemaksaan sepihak dan dilakukan dengan mengancam salah satu pihak. Contoh: perbudakan.

b. Kompromi (compromise), yaitu proses akomodasi yang berlangsung dalam bentuk usaha pendekatan oleh kedua pihak dan masing-masing pihak mengurangi tuntutannya sehingga tercapai kesepakatan. Contoh: kompromi antara buruh dengan pengusaha. c. Mediasi (mediation), yaitu suatu usaha kompromi dengan bantuan pihak ketiga yang bersikap netral. d. Arbitrasi (arbitrase), yaitu penggunaan jasa penengah/ suatu cara untuk kompromi apabila pihak-pihak bersengketa tidak sanggup mencapainya sendiri. Contoh: dinas tenaga kerja yang ditunjuk untuk menyelesaikan sengketa antara buruh dengan majikan . e. Peradilan (adjudication), yaitu suatu penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh pihak ketiga yang memang diberi kewenangan untuk menyelesaikan sengketa.

f.

Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bertikai untuk mencari pemecahan. g. Toleransi adalah penyelesaian sengketa dengan jalan memberikan toleransi kepada masing-masing pihak. h. Stalemate adalah proses penyelesaian sengketa yang terjadi dengan sendirinya. Stalemate juga merupakan satu bentuk akomodasi dimana pihak yang bertentangan berhenti pada satu titik tertentu karena mempunyai kekuasaan seimbang

Asimilasi
Asimilasi merupakan proses peleburan kebudayaan atau kelompok-kelompok yang menjalin hubungan atau terjadi kontak.peleburan kebudayaan atau kelompok-kelompok masyarakat melahirkan kebudayaan tunggal atau kelompok tertentu yang menjadi milik bersama. Asimilasi terjadi apabila: Ada perbedaan kebudayaan antara kelompok manusia Anggota kelompok yang berbeda kebudayaan itu bergaul secara itensif dalam jangka waktu cukup lama Masing-masing pihak menyesuaikan kebudayaan mereka masing-masing

FAKTOR YANG MEMPERMUDAH TERJADINYA ASIMILASI: Sikap menghargai orang asing beserta kebudayaannya Kesempatan di bidang ekonomi seimbang Golongan penguasa bersifat terbuka terhadap golongan minoritas Kesaan dalam berbagai unsur kebudayaan Perkawinan campuran Musuh bersama luar negeri.

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT ASIMILASI: Terisolasinya kebudayaan tertentu dalam masyarakat Kurangnya pengetahuan golongan tertentu mengenai kebudayaan lain Kelompok tertentu merasakan takut terhadap kebudayaan kelompok lain Adanya perasaan superior kelompok tertentu sehingga meremehkan kelompok lain Adanya perasaan in group (kelompok) yang kuat Adanya sikap diskiminatif golongan yang berkuasa Perbedaan kepentingan dan pertentanganpertentangan pribadi

Akulturasi
Akulturasi merupakan suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur budaya asing sehingga lambat laun unsur-unsur budaya asing itu diterima dan diolah ke dalam budaya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

Disosiatif
Proses yang cenderung menciptakan perpecahan dan merenggangkan solidaritas di antara masing-masing anggota kelompok.

Persaingan

Disosiatif

Pertentangan

Kontravensi

Persaingan
Persaingan (competition) adalah suatu bentuk prjuangan dari pihak-pihak tertentu untuk menciptakan suatu tujuan. Fungsi persaingan: Menyalurkan kreativitas yang dinamis Menyalurkan keinginan yang bersifat kompetitis Memberi rangangan untuk berprestasi Sarana untuk memperebutkan suatu yang jumlahnya sedikit dengan baik Alat mengadakan pembagian tugas dalam masyarakat Alat seleksi sosial.

Akibat persaingan: Timbulnya solidaritas kelompok sehingga rasa kesetiakawanan menjadi lebih tinggi. Timbulnya perubahan sikap baik yang bersifat positif maupun negatif Hilangnya hata benda sampai dengan hilangnya jiwa (jika terjadi benturan fisik) Terjadi negosiasi diantara pihak-pihak yang bertikai

Kontraversi
Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan dan berubah menjadi kebencian tetapi tidak menimbulkan pertikaian. Bentuk-bentuk kontravensi, menurut Leopold Van Wiese dan Howard Becker: Kontravensi yang bersifat umum Kontravensi yang bersifat sederhana Kontravensi yang bersifat intensif Kontravensi yang bersifat rahasia Kontravensi yang bersifat taktis

a. b. c. d. e.

Konfik
Konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Penyebab: o Perbedaan antara individu o Perbedaan kebudayaan o Perbedaan kepentingan o Perubahan sosial

BENTUK-BENTUK KONFLIK: Pertentangan pribadi Pertentangan rasial Pertentengan antar kelas sosial Pertentangan politik Pertentangan yang bersifat internasional

Akibat-akibat bentuk pertentangan : Tambahnya solidaritas in group Perubahan kepribadian para individu Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

You might also like