You are on page 1of 60

Kesiapan Kemenkes dalam implementasi Jaminan Kesehatan pasca UU SJSN & UU BPJS

Disampaikan dalam Sosialisasi Jaminan Kesehatan dalam SJSN dan BPJS Tanjung Pinang , 17 juli 2012

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Outline Penyajian

1. Latar Belakang 2. UHC Agenda Prioritas Global


3. Perkembangan Pokja Penyiapan SJSN 4. Peran Pemda
2

LATAR BELAKANG

Visi & Fokus Prioritas


8 FOKUS PRIORITAS NASIONAL BIDANG KESEHATAN

1. Peningkatan KIA & KB 2. Perbaikan gizi masyarakat 3. Pengendalian penyakit menular & tidak menular dan kesling 4. Pemenuhan SDM Kes

5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, safety, mutu, penggunaan obat/makanan


6. Jamkesmas 7. Pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis 8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier

7 PRIORITAS REFORMASI KESEHATAN 1. JAMKES 2. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) 3. Ketersediaan Obat dan Alkes di setiap fasilitas kesehatan 4. Reformasi birokrasi pembangunan kesehatan 5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 6. Penanganan daerah bermasalah kesehatan 7. Rumah sakit Indonesia kelas dunia

RPJMN 2010 - 2014

MDG 2015

VISI : Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

RPJMN
2009-2014
DEKLARASI WHO TTG UC JK
NO WHA58 MEI 2005

Pancasila UUD 45
- PERATURAN PERUNDANGAN
POKOK-POKOK PERSOALAN:
1. PENDUDUK YG DICAKUP JAMINAN KESEHATAN MASIH RENDAH SEBAGIAN BESAR MSH OOP BERESIKO MENJADI MISKIN PENGENTASAN KEMISKINAN TERHAMBAT*) 2. PENGELOLAAN JAMINAN KESEHATAN MSH BERVARIASI BLM SINKRON & TERINTEGRASI KURANG EFEKTIF & EFISIEN
*) Di Dunia kl 25 juta RT (100 juta jiwa) menjadi miskin akibat biaya kesehatan tdk dijamin /OOP)(WHO, 2007)

KESEJAHTERAAN UMUM TERCAPAI

KONDISI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN SAAT INI

STRATEGI UPAYA

KONDISI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN YANG DIHARAPKAN (2014)

SJSN BIDANG KESEHATAN BERJALAN OPTIMAL

PELUANG DAN KENDALA

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

KERANGKA BERPIKIR

PELAYANAN KESEHATAN BAGI SEMUA PENDUDUK (UHC) ADALAH HAK RAKYAT DAN KEWAJIBAN NEGARA

NASIONAL :
1. PANCASILA
(5) KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

2. UUD 1945
ps 28 H (1) dan ps 34

3. UU 40/2004 ttg SJSN


penyelenggaraan program jaminan sosial utk memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi seluruh penduduk

3. RPJMN 2005 - 2014

GLOBAL :
DEKLARASI PBB TTG HUMAN RIGHT

DEKLARASI WHO 58/2005

LANDASAN KONSTITUSI
Pasal 28 H ayat (1) (2) (3) UUD 45

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

LANDASAN KONSTITUSI
Pasal 34 ayat (1) (2) UUD 45 (1) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. (2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

KONDISI JAMINAN KESEHATAN SAAT INI

% Pop covered
100 40 60 80

20

In do ne s ia

penduduk Dunia terjamin dlm jamkes

= Public/Askes Sosial

(termasuk dari komersial,)

10 =komersial

Ph U S ili pp in Tu e N rke eth y er l G and er m an y Be lg i A a us t Pe ria ra nc Sp is an M yol al ay Th sia ail S and Ko re a Ch ec Y h un a Po ni rtu ga l N U ew K Ze la n Fi d nl an d Ita ly Ja p A an us tra N lia or w D ay en m ar Ic k el an Ca d Lu nad xe a m be rg

Kondisi jaminan kes di Indonesia


% Cakupan Nasional Jaminan Kesehatan Tahun 2011
BLM MEMPUNYAI JAMINAN; 87.055.320 ; JAMKESMAS, 76,400,000 , 32.36%

36,88%
JAMKESDA, 31,866,892 , 13.50%

Sudah jamkes 63,18 %

JAMSOSTEK, 5,183,479 , 2.20%


ASKES PNS dan TNI POLRI , 17,364,265 , 7.36% JAMKES OLEH PERUSAHAAN 6,428,714 2.72% ASURANSI SWASTA & LAIN 2,856,539 1.21%

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 jumlah penduduk yang belum mempunyai jaminan kesehatan yaitu sebesar 36,88 %. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi penurunan jumlah penduduk yang belum mempunyai jaminan kesehatan di tahun 2010 yaitu sebesar 40,93%.

% Jaminan Kesehatan Prop. Kepulauan Riau Tahun 2011


JAMKESMAS, 277,589 , 16.21%

YANG BLM MENDAPATKAN JAMINAN, 346,214 , 20.22%

ASKES PNS, 86,169 , 5.03%

JAMKESDA, 1,002,000 , 58.53% ASURANSI SWASTA & LAIN, , 0.00%

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa masih terdapat penduduk yang belum mendapatkan jaminan kesehatan yaitu sekitar 20,22 % .

NO

KABUPATEN / KOTA

5 KEPULAUAN RIAU 1 Kota Batam 2 Kota Tj. Pinang 3 Kab. Bintan 4 Kab. Karimun 5 Kab. Natuna 6 Kab. Lingga 7 Anambas

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN (JIWA) JUMLAH ASURANSI JAMKESMAS ASKES PNS JAMKESDA PENDUDUK SWASTA & LAIN 1,711,972 277,589 86,169 1,002,000 899,610 127,732 20,489 771,878 187,678 25,988 24,506 10,940 125,058 37,568 7,672 40,000 247,884 30,373 16,515 10,470 96,962 19,948 7,644 77,014 91,894 24,792 6,044 40,000 62,886 11,188 3,299 51,698

TOTAL JAMINAN 1,365,758 920,099 61,434 85,240 57,358 104,606 70,836 66,185

% Jaminan Kesehatan Prop. Kepulauan Riau Tahun 2011


YANG BLM MENDAPATKAN JAMINAN, 346,214 , 20.22% JAMKESMAS, 277,589 , 16.21% ASKES PNS, 86,169 , 5.03%

ASURANSI SWASTA & LAIN, - , 0.00% JAMKESDA, 1,002,000 , 58.53%

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa masih terdapat penduduk yang belum mendapatkan jaminan kesehatan yaitu sekitar 20,22 % .

3. UHC AGENDA PRIORITAS GLOBAL

14

3. UHC Agenda Prioritas Global (1)


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Data from the World Health Statistics, 2010.13 In accordance with National Health Accounts conventions, external finance is included within government and private shares (which sum to 100%). Private health expenditure includes out-of-pocket payments, private social insurance, and other private insurance. International dollars are used when comparing across countries. US dollars are used when looking specifically in one country. THE=total health expenditure. GGHE=general government health expenditure. SHI=social health insurance. PPP=purchasing power parity. int$=international dollar. NA=not available.
15

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

3. UHC Agenda Prioritas Global (2)

1. Universal Health Coverage menjadi Prioritas Global: 2. Upaya mencapai UHC


Kesulitan pengumpulan iuran dr peserta sektor informal, krn biaya pengumpulan dan dibanding besaran iuran tidak signifikan beda, Diberbagai negara diambil alih oleh pemerintah (Mexico, Thailand, Brazil, saat ini PM India sedang berupaya membayar iuran kelompok informal )
16

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Disesuaikan dg kemampuan pemerintah sediakan PBI

PEMBIAYAAN
1.

Paket MANFAAT
Jenis Yankes dijamin Jenis Yankes Terbats Jenis Yankes Urun Biaya Jenis Yankes Tidak Dijamin

PESERTA

2. 3. 4.

Jika Pilhan Arah Prioritas : Perluasan Peserta Masyarakat segera mendapat jamkes Pemerintah memenuhi tuntutan UUD (hak pelayanan kes) Dunia sedang menuju UHC
Sumber: WHO, The World Health Report. Health System Financing; the Path to Universal Coverage, WHO, 2010, p.12

Jaminan Sosial:
Salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin agar setiap rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya kesejahteraan sosial yang berkeadilan bagi seluruh rakyat - Merupakan program Negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pendekatan sistem Menanggulangi resiko ekonomi karena sakit, PHK, pensiun usia lanjut dan resiko lainnya - Merupakan cara (means), sekaligus tujuan (ends) mewujudkan kesejahteraan

ASAS, TUJUAN, DAN PRINSIP


Pasal 2 UU No 40/2004 Tentang SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 3 UU No 24/2011 Tentang bpjs Sistem Jaminan Sosial Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya.

PRINSIP JAMINAN KESEHATAN


Pasal 19 UU No 40/2004 Tentang SJSN Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.

PENGEMBANGAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT UU SJSN & UU BPJS ADALAH MELALUI MEKANISME ASURANSI SOSIAL DGN 9 PRINSIP PENYELENGGARAAN

NIRLABA

EFFISEN DAN EFFEKTIF

KE-HATI-2AN

BALANCE POWER PROVIDER kONSUMEN

ASURANSI SOSIAL

GOTONG ROYONG

TRANSPARANAKU NTABEL

PORTABILITAS

EKUITAS

WAJIB

MENGAPA KITA HARUS MENGGUNAKAN SISTIM JAMINAN KESEHATAN ??

Manusia dan Kehidupan Manusia


Kehidupan manusia, penuh risiko
Setiap saat dapat terjadi sakit berat Suatu ketika menjadi tua dan pensiun, tidak ada pendapatan-masa hidup bisa panjang Dukungan anak/keluarga lain tidak selalu ada dan tidak selalu cukup

Manusia bersifat short sighted


Tidak menabung jangka panjang Tidak menyediakan dana untuk berobat yang cukup Tidak beli asuransi Tidak sanggup beli asuransi Tidak diterima beli asuransi, kalau ia berisiko tinggi

Asuransi sosial (WAJIB)

NASIONAL NIRLABA GOT ROY

24

Pembiayaan Pelayanan Kesehatan terus meningkat


Kenaikan biaya pelayanan kesehatan setiap tahun Inflasi di bidang kesehatan selalu berada diatas inflasi umum karena: - Karakter yankes (supply induce demand) - Iptekdok - Pola penyakit (khronik degeneratif) - Mekanisme pembayaran langsung (direct payment) - Pola fee for Services bisa menimbulkan moral hazzard - Tingkat pendidikan dan demand Hukum pasar tidak sepenuhnya berlaku pada pelayanan kesehatan (market failure) Kemampuan Faskes di tiap daerah berbeda (terbatas) Sering kebutuhan medis berada diatas kemampuan dan ketersediaan fasilitas)
25

Jaminan kesehatan dg sistim asuransi sosial Pelayanan Peserta


Layanan /MANFAAT >>
Dewan Jaminan Sosial Nasional Kemkes

RSU

Pusk
KLINIK
PRIMARY FASKES

RS K
FAKIR MISKIN DIBAYAR NEGARA

Rujukan rujukan

PKS
BPJS
Kendali biaya Kendali mutu

Aspek
Jaminan: Kepesertaan Pemberian Yankes Paket manfaat 26 Pembiayaan

BAGAIMANA KESIAPAN KEMKES SEBAGAI LEADING SEKTOR UNTUK PENYIAPAN BPJS KESEHATAN PADA TAHUN 2014

27

PERSIAPAN KEMKES
LATAR BELAKANG

1. Amanat UU no 40 th 2004 tentang SJSN dan UU no 24 th 2011 tentang BPJS, bahwa BPJS Kesehatan harus dibentuk dan mulai beroperasi paling lambat pada 1 Januari 2014 2. Tugas Kementerian Kesehatan bersama kementrian terkait menyiapkan pelaksanaan SJSN melalui operasionalisasi BPJS Kesehatan 3. Telah dibentuk Pokja penyiapan pelaksanaan SJSN dg SK Menkokesra, dan Pokja penyiapan internal kesehatan dg SK Menkes 4. Kemenkes dan Pokja telah bekerja dan telah terdapat perkembangan hasil kerjanya
28

PERSIAPAN KEMENKES MENUJU BPJS 2014


SECARA UMUM DLM RANGKA PERSIAPAN MENUJU BPJS 2014 SAAT INI KEMKES SUDAH MELAKSANAKAN :
A. MENYUSUN ROADMAP MENUJU KEPERSERTAAN SEMESTA (MELIPUTI ASPEK KEPERTAAN, KELEMBAGAAN, PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN ) MEMBENTUK POKJA POKJA (5 pokja) :

B.

29

BIDANG BPJS KESEHATAN


1 Pokja Fasilitas Kesehatan, Sistem Rujukan dan Infrastruktur a. Menyiapkan persyaratan fasilitas pelayanan kesehatan b. Menyiapkan Pedoman Sistem Rujukan c. Melakukan kerja sama dengan fasilitas pelayanan Kesehatan d. Melakukan penyusunan standar pelayanan (+) e. Menyiapkan sistem informasi kesehatan serta pendukung lainnya (+)
TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

30

Pokja Fasilitas Kesehatan, Sistem Rujukan dan Infrastruktur

ASPEK PELAYANAN :
f. RISET FASKES, ROADMAP PENGEMBANGAN FASKES MENUJU UC, PENINGKATAN RS SWASTA DAN PENINGKATAN FASILITAS KLAS III RS SWASTA, g. MENDORONG PERAN BIDAN PRAKTEK SWASTA, h. PENINGKATKAN FASKES RS PEMERINTAH, i. MEMPERCEPAT RS MENJADI BLU/BLUD, j. MEMPERSIAPKAN PELAYANAN PRIMARY CARE , k. PENATAAN SISTIM RUJUKAN l. PEMBENTUKAN HTA ( HEALTH TECNOLOGY ASSESMENT

31

Kondisi Bangunan Puskesmas


828 (10%) 2026 (24%) 5385 (64%) 198 (2%)
BAIK RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT

RIFASKES, 2011

Sarana listrik dan air

Puskemas Tanpa Sarana Air Puskesmas Tanpa Listrik

852 4.160
PODES, 2010

10,000

Kondisi Per-April 2012


5,000

(5,000)

(10,000)

(15,000)

Disparitas penyebaran TT
33
(20,000)

1. Menyusun Roadmap pemenuhan tempat tidur

2. Mendirikan RS Pratama di 42 Kab/Kota tanpa RS


3. Mendirikan Puskesmas Baru di 383 Kecamatan tanpa PKM 4. Perbaikan Kerusakan Puskesmas (sedangberat) termasuk pemenuhan listrik dan air. 5. Pengembangan Sistem Informasi pada Sistem Rujukan
34

SKALA NASIONAL (1:1000) PROPINSI KAB/KOTA

KEBUTUHAN 238.423

KONDISI YANG ADA 231.397

KEKURANGAN

7.024 20.809 94.167

Memperhatikan Disparitas sebaran kekurangan TT Geografis yg sulit (DTPK) Akses transportasi belum mendukung

* Kebutuhan tersebut perlu lebih dipertajam tingkat utilitas TT (BOR)

35

ROADMAP Keutuhan Anggaran Pemenuhan TT


TAHUN JUMLAH TT UNIT COST TOTAL ANGGARAN 1.880 TRILYUN 2.080 TRILYUN 0,80 TRILYUN 4,76 TRILYUN

2012 2013 2014 TOTAL

40.000* 40.000 14.167 94.167

47 juta 52 juta 57 juta

* Tahun 2012 baru terpenuhi 18.121 TT, kekurangan 21.879

BIDANG BPJS KESEHATAN


2 Pokja Pembiayaan, Transformasi Kelembagaan dan Program

a. Menyiapkan penyusunan manfaat paket pelayanan b. Membuat Pedoman tarif c. Melakukan Penyusunan sistem pembayaran termasuk case mix dan INA CBGs d. Melakukan evaluasi, monitoring, dan koordinasi pelaksanaan transformasi kelembagaan dan program PT. Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan e. Menyiapkan sistem monitoring pembiayaan kesehatan,
TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

f. Melakukan penghitungan dana dan sumber dana


37

BIDANG BPJS KESEHATAN


3 Pokja Regulasi a. Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait dengan sistem jaminan kesehatan

b. Menyusun rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
c. Menyusun rancangan Peraturan perundang-undangan berkenaan dengan transformasi kelembagaan dan program PT. Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan, d. Menyusun peraturan perundang-undangan terkait dengan pelaksanaan BPJS Kesehatan
TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

e. Menyusun Ppres Jaminan Kesehatan

38

ASPEK REGULASI :
Menurut UU BPJS no 24/2011 menyebutkan Peraturan Pelaksana ditetapkan paling lama:
1 tahun utk peraturan yg mendukung operasinya BPJS Kes 2 tahun utk peraturan yg mendukung BPJS Ketenagakerjaan
REGULASI TURUNAN UU BPJS YG DIPERSIAPKAN:

8 (delapan) Peraturan Pemerintah (PP) 7 ( tujuh ) Peraturan Presiden (PERPRES) 1 (satu) Keputusan Presiden (KEPPRES) 1 (satu) Fungsi DJSN

39

ASPEK REGULASI :
ASPEK REGULASI YG TERKAIT DENGAN JAMINAN KESEHATAN ADALAH : 1. PP PBI 2. PERPRES JAMINAN KESEHATAN

KEMKES BERKONTRIBUSI DALAM PEMBINAAN ASPEK TEKNIS YANG MENYANGKUT PELAYANAN KESEHATAN
**Saat ini draft perpres Jamkes sudah selesai menunggu persetujuan final dari pimpinan diperkirakan pada akhir tahun 2012 sudah selesai
40

BIDANG BPJS KESEHATAN


4 Pokja Sumber Daya Manusia & Capacity Building a. Membuat perencanaan kebutuhan sumber daya manusia beserta jenis-jenisnya dalam berbagai tingkatan b. Melakukan penyiapan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia,

c. Menyusun kebutuhan dan pemenuhan tenaga verifikator dan tenaga pendukung lain dalam penyelenggaraan Sistem Jaminan Kesehatan

TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

41

KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN RASIO TENAGA KESEHATAN TERHADAP TARGET UMUR HARAPAN HIDUP TAHUN 2014, 2019 DAN 2025
Tahun 2014 Rasio per 100.000 Jumlah penduduk 12,00 29.452 48,00 117.808 11,00 26.998 158,00 387.785 75,00 184.075 16,00 39.269 12,00 29.452 24,00 58.904 12,00 29.452 15,00 36.815 24,00 58.904 6,00 14.726 9,00 22.089 Tahun 2019 Rasio per 100.000 Jumlah penduduk 24,00 62.157 96,00 248.627 11,00 28.489 158,00 409.199 75,00 194.240 16,00 41.438 24,00 62.157 48,00 124.314 24,00 62.157 30,00 77.696 48,00 124.314 12,00 31.078 18,00 46.618 Tahun 2025 Rasio per 100.000 Jumlah penduduk 28,00 76.622 112,00 306.490 11,00 30.102 158,00 432.369 75,00 205.239 16,00 43.784 28,00 76.622 56,00 153.245 28,00 76.622 35,00 95.778 56,00 153.245 14,00 38.311 21,00 57.467

No

Jenis Tenaga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan Perawat Gigi Apoteker Asisten Apoteker SKM Sanitarian Gizi Keterapian Fisik Keteknisian Medis

Catatan: Target UHH tahun 2014: 72 tahun; Target UHH tahun 2019: 73,1 tahun; Target UHH tahun 2025: 73,7 tahun Sumber: Diolah dari data Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK, Badan PPSDMK, Kemenkes.

GAMBARAN KESENJANGAN TENAGA KESEHATAN (Puskesmas)


N0 1 2 3 4 5 6 7 8 Jenis Tenaga Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Perawat Bidan Perawat Gigi Apoteker Assisten Apaoteker Keadaan Saat Ini (Eksisting) 5.610 14.934 6.140 78.215 83.222 7.685 1.368 5.963 Kebutuhan 6.131 11.675 8.986 67.361 41.322 8.986 2.689 8.986 Kekurangan 2.929 2.462 4.289 14.190 5.516 3.878 2.257 4.641

9
10 11 12

Kesehatan Masyarakat
Sanitarian Gizi Analis Kesehatan TOTAL

6.397
8.644 7.565 2.600 228.743

8.986
8.986 8.986 8.986 192.080

5.186
3.327 3.389 6.817 58.881

Sumber data keadaan: Sekretariat BPPSDMK per Desember 2010 Standar Tenaga: Sesuai yang tercantum dalam Pedoman Kebijakan Dasar Puskesmas Untuk tenaga bidan dan perawat, kebutuhan standar belum menghitung jumlah desa dan Pustu

GAMBARAN KESENJANGAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


TENAGA KESEHATAN
DR SP A DR SP OG

KEADAAN
978 944

KEBUTUHAN STANDAR
1.077 1.077

KEKURANGAN
499 469

DR SP PD
DR SP B DR SP RAD

1.106
765 350

1.077
1.077 666

464
523 423

DR SP RM
DR SP AN DR SP JP

33
393 220

284
535 160

259
304 77

DR SP M
DR SP THT DR UMUM

471
484 5.139

160
160 4.487

29
24 1.298

DR GIGI
DR GIGI SP KEPERAWATAN

1.026
266 9.212

1.053
707 58.154

385
520 50.771

Sumber data keadaan: SIRS Ditjen. BUK per Juni 2011 Standar Tenaga: Permenkes 340/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit

STRATEGI UNTUK MEMENUHI KESENJANGAN NAKES


1. 2. 3. 4. Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Dokter Plus Pengangkatan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) Penugasan Khusus Perorangan (Residen dan D-3 Nakes) 5. Penugasan Khusus secara tim (team based)- contracting in dan contracting out 6. Melakukan perbaikan regulasi untuk rekruitment dan penempatan serta pembinaan karier nakes

BIDANG BPJS KESEHATAN


5 Pokja Sosialisasi dan Advokasi

a. Membuat perencanaan efektif dan efisien

sosialisasi

yang

b. Melakukan sosialisasi konsep SJSN bidang kesehatan ke semua stake holder, masyarakat dan sektor. c. Melakukan advokasi ke Pemda, d. Mendirikan sistem Keluhan (Grivance)
TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

46

BIDANG BPJS KESEHATAN


6 Pokja Farmasi dan Alat Kesehatan

a. Membuat sistem kendali harga obat dan alat kesehatan b. Membuat sistem kendali logistik c. Membuat sistem penggunaan obat rasional d. Pengkajian Teknologi

TIM PENYIAPAN PELAKSANAAN BPJS

47

Peran dan kesiapan Daerah

48

Kab/Kota dengan Jamkesda


Propinsi
13 14 15 BANTEN JATENG DIY

Jumlah Kab/Kota Jamkesda


2 16 4

Juml Penduduk terjamin


2.996.442 14.243.041 1.933.164

16 17
18 19 20 21 22 23

JATIM BALI
NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM

38 9
10 17 8 14 13 9

16.443.105 3.516.000
2.883.507 3.554.232 2.369.592 1.281.484 2.128.980 2.408.280

Manfaat Jamkes menurut UU SJSN


Pasal 22 1. Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan. 2. Untuk jenis pelayanan yang dapat menimbulkan penyalahgunaan pelayanan, peserta dikenakan urun biaya.

Mengingat manfaat layanan kesehatan, umumnya yang diberikan Jamkesda lebih terbatas dan bervariasi tgtung kemampuan daerah... Maka dengan adanya pengelolaan sec Nasional mell BPJS maka dana jaminan yg dikelola Pemda lebih dpt diarahkan utk supplementasi dan kompelementasi dan peningkatan program preventiv promotif bg pserta

PPK
Pasal 23 UU SJSN 1. Manfaat jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 diberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan Badan Penelenggara Jaminan Sosial. 3. Dalam hal di suatu daerah belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medik sejumlah peserta, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial wajib memberikan Kompensasi. 4. Dalam hal peserta membutuhkan rawat inap di rumah sakit, maka kelas pelayanan di rumah sakit diberikan berdasarkan kelas standar.

Pemda dapat mendorong terlaksananya perjanjian kerjsama antara faskes dgn BPJS, meningkatkan pembangunan faskes daerah untuk mengurangi waiting list dll Pemda dpt memberikan bantuan biaya bagi pelayanan bagi penduduknya dengan kelas yg lebih tinggi dgn membayar tambahan (top up) sesuai kemampuannya

Peran Pemda
Saat ini Pemda menyelenggarakan jamkesda sebagai tanggungjawab atas pemberian bantuan bagi warganya yang miskin dan belum memperoleh jaminan dari pemerintah pusat (jamkesmas)
Dasar Hukum: UU 40/2004 SJSN-MK, UU 32/2004

Bentuk bervariasi: penyelenggaranya, kepesertaannya, iurannya, dan manfaatnya Ke depan: masih adakah kewajiban Pemda?

Peran Pemda
Dimana Pemda berperan?
Penyelenggaraan
BPJS telah ditetapkan UU Membayar iuran bagi PBI yang belum di-cover Pemerintah pusat Menyediakan manfaat tambahan yg bukan medis, seperti , dll transport, biaya tinggal keluarga dan lain lain Menyediakan dana tambahan untk manfaat layanan yg tidak dijamin.

Penyediaan sumber daya PPK


Fasyankes : menambah RSUD & meningkatan sarana prasarana faskes meningkatkan penerimaan daerah Tenaga kesehatan Mendorong Peran swasata didaerah

DATA KEPESERTAAN PBI JAMINAN KESEHATAN YANG MENJADI ACUAN BPJS

54

METODOLOGI PENDATAAN PPLS 2011 utk KEPESERTAAN JAMKESMAS 2012


Menggunakan beberapa metode baru untuk meningkatkan akurasi dan keterlibatan masyarakat

DAFTAR SEMENTARA (berdasarkan data Sensus 2010, PPLS08, Susenas, sumber data lain)

VERIFIKASI KEBERADAAN Rumah Tangga ke Kepala RT/RW DAFTAR RUMAH TANGGA

+ +

KONSULTASI DENGAN KELOMPOK MISKIN PENGAMATAN LANGSUNG (Survei Sweeping)

Didata dalam PPLS 2011

CAKUPAN BASIS DATA TERPADU NASIONAL


40 %
Basis Data Terpadu berisikan daftar nama dan alamat 40% penduduk Indonesia dengan status sosial ekonomi terendah Rentan

Jumlah di masing-masing kabupaten/kota berbeda tergantung tingkat kemiskinan di setiap daerah


120% Garis Kemiskinan

23.78 %
Hampir Miskin

12,49%
Miskin

Garis Kemiskinan

5%
Sangat Miskin

80% Garis Kemiskinan

CAKUPAN BASIS DATA TERPADU NASIONAL


40 %

Rentan

23.78 %
120% Garis Kemiskinan Hampir Miskin

SASARAN PBI

12,49%
Garis Kemiskinan Miskin

SKRENARIO :

5%
80% Garis Kemiskinan Sangat Miskin

1- SEMUA PBI DITANGGUNG APBN 2- SASARAN PBI YG DI WIL PEMDA DITANGGUNG APBD (SHARING)JAMKESDA 3- DILUAR PBI NASIONAL JIKA ADA DATA MASKIN DITANGGUNG DAERAH

Kuota jamkesmas dari data PPLS 2011


DATA PPLS 2011 YG TERSEDIA

15,6 jt
230 JT Pddk indonesa

40%
76,4 jt

KUOTA JAMKESMAS 2012

40 %
58

KUOTA JAMKESMAS 2011


PPLS 2011
UPDATING PEMDA

JAMKESDA JAMKESMAS

TNP2K
Awal tahun 2012

KEMKES
SK MENKES Cetak Kartu

DAERAH <<
2011

>>59

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

You might also like