You are on page 1of 13

TOPIK PRAKTIKUM ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA AMPHIBIA I. TUJUAN 1. 2. 3.

Menyebutkan bagian-bagian luar tubuh katak jantan / betina. Menyebutkan sistem organ den penyusun sistem organ tubuh hewan. Menjelaskan letak organ dari berbagai sistem organ tubuh hewan.

II. KOMPETENSI Dapat menjelaskan adanya adaptasi alat gerak terhadap habitat Dapat menjelaskan perkembangan kepala pada tetrapoda Dapat menjalaskan struktur alat pernafasan pada hewan terrestrial Dapat menjelaskan struktur alat pencernaan Tetrapoda Dapat menggunakan dissecting set

III.DASAR TEORI Pengamatan anatomi hewan memerlukan pembedahan guna melihat berbagai organ di dalam tubuh, sehingga tampak lebih nyata bentuk maupun hubungan antara satu organ dengan yang lainnya. Untuk mengamati organ dan sistem organ pada hewan vertebrata, diambil salah satu contoh hewan dari kelas Amphibia yaitu katak hijau (Rana sp). Katak merupakan hewan yang tepat digunakan sebagai pendahuluan dalam mempelajari struktur tubuh vertebrata tinggi, karena struktur tubuhnya jelas, mudah diamati dan mempunyai kesamaan dengan hewan vertebrata tinggi.

78

Sistematika klasifikasi katak : Phyllum : Chordata

Subphyllum : Vertebrata Superclassis : Tetrapoda Classis Ordo Subordo Familia Genus Spesies : Amphibia : Anura : Phaneroglossa : Ranidae : Rana : Rana sp

Preparat mungkin berbeda spesiesnya (katak atau kodok), oleh karena itu cukup ditulis Rana sp. Dikenal ada beberapa spesies diantaranya R. trigina, R.esculenta, R.cancrivora, dan lain-lian. Keterangan sistematika/taxonomi : Chordata : mempunyai chorda dorsalis pada stadium embrionya. Vertebrata: mempunyai columna vertebralis (ruasruas tulang belakang). Tetrapoda : mempunyai 4 kaki. Amphibia : Anura kehidupan rangkap (Amphi = rangkap, bios = hidup), di air (aquatic) dan di darat (terestrial). : tidak berekor. Antara kepala dengan badan tidak terdapat batas yang jelas (lehernya tidak jelas). Ciri utama yang menunjukkan bahwa katak dan kodok merupakan hewan darat adalah alat pernafasannya yang berupa paru-paru. Struktur saluran udara pernafasan pada hewan ini belum memiliki trachea yaitu saluran yang menghubungkan larynx dengan bronchus dan bronchus ini pun sangat pendek. Pada Anura juga belum dijumpai costae (tulang rusuk) dan diafragma, yaitu sekat yang membatasi rongga dada dengan rongga perut yang juga berfungsi dalam mekanisme pernafasan. Pada katak kulit juga berfungsi sebagai alat pernafasan, pernafasan dengan kulit ini berlangsung baik waktu di darat maupun di air. Hal ini dapat terjadi karena kulit katak kaya akan kapiler dan kulitnya sendiri tipis.

79

Tanda-tanda khusus (karakteristik) katak (Rana sp) 1. Kulit licin, mempunyai banyak kelenjar (glandulae) dan tidak bersisik (squama). 2. Mempunyai 2 pasang kaki untuk berjalan dan berenang. 3. Mempunyai 2 lubang hidung luar (nares anteriores) yang berhubungan dengan rongga mulut. Membrana tymphani tampak luar. Lidah dapat dijulurkan sehingga secara menggulung (pangkal lidahnya di depan), bentuk lidah lingua bifida. 4. Cor (jantung) beryang 3 (2 atrium dan 1 ventrikel), eritrosit oval dan berinti. 5. Bernafas dengan paru-paru (pulmo) dan kulit (cutis/cutan/integumen) pada yang dewasa dan melalui insang luar (external branchia) pada larvanya. 6. Syarat otak (nervi cranialis) berjumlah 10 pasang. 7. Temperatur badannya berubah mengikuti lingkungan (poikiloterm), sebab belum mempunyai lobus pengatur tubuh pada otaknya. 8. Pembuahan di luartubuh (external fertilisasi). 9. Stadium larva hidup secara aquatis dan akan mengalami metamorfosis. Morphologi katak hijau terdiri dari kepala (caput), badan (trunctts), dan anggota depan (extrimitas anterior) serta belakang (extimilas posterior). Dari morfologinya dapat dibedakan antara katak jantan den katak betina Beda katak jantan dari betina: 1. 2. 3. Tubuh lebih kecil. Terdapat pigmentasi di daerah mandibula. Mempunyai bantalan kawin pada sisi luar medial jari pertama kaki depan. 4. Mempunyai sepasangkantong suara (saccus vocalis) pada rahang bawah yang berfungsi sebagai resonansi suara, hanya katak jantan yang dapat bersuara. Pengamatan morfologi luar (inspectio) pada hewan ini akan tampak bagianbagian sebagai berikut : caput (kepala), collum/servix (tidak jelas), trunchus/abdomen dan extremitas librea (anggota badan bebas) berupa extremitas anterior (kaki depan) dan extremitas posterior (kaki belakang) dilengkapi dengan selaput renang (membrane natatoria). Pada daerah kepala akan nampak adanya lubang hidung (nares anteriores), celah mulut (rima oris) jika akan dibuka akan nampak rongga mulut (cavum oris), organ penglihatan yang dilindungi selaput tipis yang dapat digerakkan (membrane

80

nictitans) dari bawah k eats, kelopak mata atas (palpebrae superior) dan kelopak mata bawah (palpebrae inferior). Tampak juga adanya selaput mendengar (membrane tympany) yang melekat pada cincin tulang rawan annulus tympanycus yang melingkar. Pada cavum oris setelah rima oris dibuka maka akan nampak rongga mulut yang dibentuk oleh rahang atas (maxilla) dan rahang bawah (mandibulla). Di dalam rongga mulut terdapat : 1. Lubang hidung dalam (nares posteriors). 2. Gigi-gigi yang bentuknya sama (homodont), ada 2 jenis yaitu dentis maxillaries dan dentis vomeris. 3. Palatum (langit-langit). 4. Pada sudut bawah kiri-kanan terdapat lubang yang berhubungan dengan membrane tympany yaitu osteum tuba auditiva. 5. Aditus pharyngeum yaitu lubang yang menutup saluran cerna . 6. aditus larynges (lubang rima glotidis) menuju saluran pernafasan. 7. Porus vocalis yanitu lubang mandibulla yang menuju ke saccus vocalis (hanya pada jantan). 8. Lingua bifida yang menggulung ke belakang karena pangkal lidah di ujung mandibulla. Kulit luar katak (Rana sp) selalu basah karena adanya kelenjar sekresi lendir yang sangat banyak. Kulit mudah terlepas dari tubuhnya karena kulit dan otot terdapat kantong-kantong limfa (saccus limphaticus). Setelah kulit dibuka melalui daerah ventral (perut) akan adanya saccus limphaticus yaitu : SL. dorsalis (belakang/paling besar), SL. submandibularis (bawah mandibula), SL. pectoralis (dada), SL. abdominalis (perut) SL. lateralis (perut samping), SL. brachialis (lengan atas), SL. femoralis (paha) dan SL. crisalis (betis). Di bawah saccus limphaticus terdapat otot-otot sebagai berikut, pada daerah dorsal akan anmpak musculus dorsalis scapulae, latisimus dorsi dan longisimus dorsi sedanga pada daerah ventral akan tampak musculus: submandibularis, pectoralis, rectus abdomonis, obliqus abdominis. Pada extremitas tampak musculus femoralis (paha) dan gastrocnemius (betis).

81

Sedangkan untuk melihat berbagai organ dalam tubuh katak dilakukan diantaranya dengan mengamati sistem saluran makanan, kelamin, dan kencing. Ventrikulus dapat dibedakan manjadi bagian cardiac yaitu yang berhubungan dengan esophagus, dan bagian pylorus yaitu yang berhubungan dengan intestinum. Usus atau intestinum dapat dibedakan menjadi intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar). Kelenjar pencernaan yang ada adalah hepar dan pancreas. Hepar terdiri atas bagian kanan (lobus dexter) dan bagian kiri (lobos sinister). Dari hepar keluar saluran kelenjar yang disebut ductus hepaticus yang fungsinya untuk menyalurkan empedu. Vesica fellea terletak di antara kedua lobi tersebut. Dari vesica fellea keluar saluran yang disebut ductus cysticus. Ductus hepaticus dan D. cysticus bersatu membentuk ductus choledochus yang berjalan menuju usus halos melewati pancreas. Pankreas berwarna kekuningan melekat di antara ventrikulus dan duodenum (bagian awal usus halos). Pankreas akan menyalurkan produknya ke duodenum melalui saluran yang disebut dustus pancreaticus. Sistem syaraf pada katak dapat dilihat setelah visceral dibuang sehingga nampak deretan syarafperifer disepanjang ruas tulang belakang yang berjumlah 10 pasang dari atas ke bawah, yaitu syaraf 1-3 bergabung membentuk flexus branchialis, syaraf 4-6 ke abdomen dan syaraf 7-9 membentuk flexus lumbosacralis/ ischiococcygeneus. Sampai di sini kita melihat bahwa semakin maju organisme semakin kompleks system organ dan mekanisme distribusi produk dari satu organ ke organ lain, tidak semata-mata melalui difusi. IV. BAHAN 1. 2. 3. V. ALAT 1. Dissecting set 2. Jarum pentul 3. Bak paraffin Katak jantan/betina Kloroform Kertas tissue

82

VI.CARA KERJA 1. Ambillah katak jantan/betina dengan pegangan tangan yang kuat karena kulit katak amat licin, biuslah dengan kloroform hingga katak pingsan, 2. Amatilah morfologi luar katak, sebutkan bagian bagian tubuhnya dari depan ke belakang, 3. Telentangkan katak pada bak paraffin, kemudian anggauta badan dipaku dengan jarum pentul, lakukan pembedahan kulit ventral, sebutkan bagian bagian kantung limfe yang menyusunnya, 4. Lakukan pembedahan dinding perut mulai bagian tengah melalui linea alba menuju prosessus xiphoideus membentuk huruf Y, sehingga tampak topografi organ dalam. Amati dan tuliskan bagian bagian organ yang tampak oleh saudara, 5. Untuk melihat organ pada bagian rongga mulut, lakukan pengguntingan sebelah kanan kiri mulut, rahang bawah dipaku pada papan bedah, serta ujung lidah dikeluarkan. Amati bagian bagian organnya, beri keterangan hasil pengamatan saudara. Organ di dalam rongga mulut mulai atas terdiri dari : rahang atas (pre maxilllare dan maxillare), lubang hidung dalam (nares posterior), tulang vomer (os vomer), lubang pendengar (tuba auditiva), lubang oesophagus, glotis, rahang bawah (mandibulla) yang tidak bergigi, lidah bercabang, dan lubang kantung suara (os saccus vocalis), 6. Pada pengamatan sistem pencernaan makanan, lakukan pemotongan mulal dari oesophagus sampai ke muara kloaka. Amati berbagai organ yang menyusun sistem pencernaan makanan tersebut dan sebutkan bagian bagiannya. Organ penyusun sistern pencernaan makanan terdiri dari : rongga mulut, pharing, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan kloaka, di samping itu juga terdapat hati (hepar), kantung empedu (vesica felea), pangkreas, dan limfa, 7. Amati pula organ yang menyusun sistem respirasi dan sebutkan bagian bagian organnya. Sistem respirasi terdiri dari : paru (pulmo) yang langsung berhubungan dengan larynx, di samping itu katak juga menggunakan kulitnya untuk membantu pernafasannya,

83

8. Lakukan pengamatan terhadap organ penyusun sistem urogenetalis yang berhubungan dengan sistem ekskretori (pengeluaran) dan sistem genital (kelamin). sistem ekskretori terdiri dari sepasang ginjal (ren) yang diatasnya terdapat kelenjar anak ginjal (glandula supra renalis), sepasang ureter, kantung urin (vesica urinaria) yang bermuara pada kloaka. Sistem genetalia terdiri dari alat kelamin betina yaitu sepasang ovarium, saluran telur (oviduct) yang bermuara pada kloaka, serta badan badan lemak (corpus adiposum), sedangkan alat kelamin jantan terdiri dari : sepasang testis, sepasang vasa efferentia yang menyusuri bagian lateral ginjal, ductus urospermaticrrs yang berfungsi menyalurkan spermatozoa dan urin ke kloaka, serta vesicula seminalis.

VII.

HASIL KERJA 1. Inspecsio Keterangan:

84

2. Saccus lymphaticus Keterangan:

Keterangan:

85

3. Cavum oris Keterangan:

86

4. Sistem pencernaan Keterangan:

87

5.

Sistem Respirasi Keterangan:

6.

Sistem Reproduksi Keterangan: Jantan

Betina

Keterangan:

88

VIII. DISKUSI a. Berdasarkan organ penyusunnya, perbedaan mendasar apakah yang terdapat pada tubuh katak dibandingkan dengan ikan?

b. Bagaimanakah system respirasi pada katak? Organ apa sajakah yang berperan dalam hal ini?

c. Jelaskan mengapa katak dapat dikatakan sebagai hewan amphibia, ditinjau dari struktur anatomi tubuhnya.

89

IX.KESIMPULAN

X. DAFTAR PUSTAKA

90

You might also like