Professional Documents
Culture Documents
Remaja muslim di Indonesia pada era global ini, sangat memprihatinkan perkembangannya. Seorang ilmuwan pernah mengatakan bentuk kebudayaan suatu bangsa dapat ditentukan oleh budaya yang dianut remajanya, pertimbangannya mereka pasti yang akan melanjutkan tongkat etafet kepemimpinan Negara tercinta ini.
Dapat kita lihat berbagai problematika remaja yang ada di sekitar kita, Mulai dari siswa SD yang menenggak miras sampai yang hobi free seks, ternyata sebagian besar dari mereka adalah remaja Islam. Mereka juga sekolah, dan mereka mendapatkan pendidikan agama Islam dari sekolahnya.
Menurut penuturan dari ustad Iskandar alWarisi, pada dasarnya ada dua hambatan bagi remaja muslim yang dapat melepaskan keimanan yaitu : 1.Bersumber dari keremajaan dirinya 2.Bersumber dari sosial budaya dan sosial ekonomi
2. Kuatnya semangat Hal yang kedua ini yaitu semangat dalam satu sisi bisa positif tapi di sisi lain bisa juga jadi bencana buat kita. Dengan modal semangat 45 dan gara-gara terlalu emosional, kita kadang melakukan tindakan semau gue alias anarkis untuk mempertahankan pendapat kita baik dalam organisasi atau pergaulan remaja. Untuk mengatasi problem ini, kita harus bisa berfikir objektif dalam memandang dan memecahkan suatu permasalahan.
3. Kuatnya rasa ingin tahu Kekuatan rasa ingin tahu, dalam kondisi tertentu dapat menimbulkan kemudhorotan apabila objek yang ingin diketahuinya itu bersifat negatif. Karena rasa ingin tahunya yang besar tidak sedikit remaja yang mencoba-coba ganja atau sembunyi-sembunyi menonton film blue. Awalnya sih cuma ingin tahu, tapi kemudian mereka menikmati dan membiasakan kebiasaan barunya itu. Akibat selanjutnya dapat melemahkan semangat keimanan dan melumpuhkan perjuangannya sebagai remaja muslim.
4. Kurangnya pengalaman dan ilmu pengetahuan Demikian juga kurangnya pengalaman dan pengetahuan remaja. Remaja yang masih dalam tahap belajar sering memaksakan membuat penilaian dan pemecahan masalah tanpa didasari pengetahuan yang cukup. Dapat ditebak hasilnya, bukannya kebenaran yang mereka dapatkan akan tetapi malah sebaliknya, suatu kesalahan dapat mereka benarkan dan suatu kebenaran malah mereka salahkan.
5. Masih dalam tahap pencarian jati diri Remaja yang masih belum mengenal dirinya atau masih dalam proses pencarian jati diri, kadang-kadang mudah terombang-ambing dalam suatu keadaan. Mereka mudah terbawa oleh lingkungan dan mudah terprofokasi. Kalau lingkungannya baik sih ga masalah, tapi bagaimana jadinya kalau dia terbawa oleh lingkungan yang kurang mendidik? Disini perlu peran serta orang tua untuk selalu memberi pengarahan dengan cara-cara yang friendly dan tidak terkesan menggurui.
Pemecahan tersebut menurut ustad iskandar al Warisi ada tiga prinsip yang harus diperhatikan : 1.Tidak terpedaya oleh kebebasan kafir 2.Kesenangan yang terdapat dalam kebebasan tersebut merupakan kesenangan sementara, setelah itu mereka akan merasakan siksa 3.Melakukan takwa meskipun berat pada awalnya tapi pada akhirnya akan memperoleh kenikmatan surga.
Sekian
Terimakasih
Wassalamualaikum w.w.