You are on page 1of 42

S

pengendalian kebakaran
by Laurensius Lamech

Refrensi terkait

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alaram Kebakaran Otomatis. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 Unit Pemadam Kebakaran di Tempat Kerja. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran. Keputusan Menneg Pekerjaan umum No.10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. PERDA DKI Jakarta No. 3 Tahun1992 tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran.

Refrensi terkait

NFPA 10, Standard for Portable Extinguisher


NFPA 13, Stsndsrd for Installation of Sprinkler Systems. NFPA 20, Standard for the Installation of Stationary Pump for the Fire Protection.

SNI 0339871995, Panduan Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.
SNI 0339862000 , Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung. SNI 0339892000 , Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistim Sprinkler Otomatis untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.

Refrensi terkait
Permenaker No 04/80 APAR, SNI 033987

1995 Permenaker No 02/83 ALARM, SNI 03 39862000 Instruksi Menaker No. 11/MEN/1997, Sprinkler, SNI 0339862000

pendahuluaN
Statistik dampak KEBAKRAN per tahun - Data : Fire in

your home book - NFPA

Terbunuh Luka Materi

5,000 orang 8,000 orang $ 11 miliar

pendahuluaN
Statistik kerugian akibat KEBAKRAN - khusus USA &

Canada Data : Fire in your home book - NFPA

Per 4 menit

3 rumah kebakaran

Per jam

2 korban terdata dan 100 korban tidak terdata 10 orang meninggal

Per hari (rata-rata)

API

Video Kebakaran

Teori Terjadinya api


Api adalah merupakan suatu reaksi kimia (reaksi

oksidasi) yang bersifat eksotermis dan diikuti oleh pengeluaran cahaya dan panas serta dapat menghasilkan nyala, asap dan bara. Api terbentuk oleh 3(tiga) unsur yaitu bahan bakar/ benda, oksigen, sumber panas dalam suatu konsentrasi yang memenuhi syarat untuk menimbulkan reaksi oksidasi atau dikenal sebagai proses pembakaran.

Segitiga api
Hidroksida Radikal (OH)/ (H2O + O) Atom Radikal (O) upan balik api membesar

Panas PYROLYSIS Uap Gas bercampur Udara yg sudah menyala

Bahan

Oksigen

Hasi hasil tambahan tiga unsur diatas saat kebakar: CO, CO2, SO2 dan gas gas H2S, NH3, HCN, C3H4O dll yang beracun

Penjelasan detail unsur unsur api


Panas :
Panas yang berasal dari Panas yang berpindah Radiasi Konduksi Konveksi (merambat) Membakar langsung

sumbernya : Api terbuka Sinar Matahari Energi Mekanik Kompresi Elektrik Proses Kimia

Panas

Penjelasan detail unsur unsur api


Oksigen (O2) Zat Asam
Terdapat di udara bebas : 20% kadar oxigen 79% kadar N2 Zat Lemas 1% campuran dari Neon, Xenon, Argon, Krypton, H, H2O dll. Terdapat sebagai ikatan

pada unsur unsur seperti :


Asam sulphat (H2SO4) Pasir (SiO2) Air (H2O Dll.

Oksigen adalah sebagai alat oksidasi dalam proses pembakaran

Oksigen

Penjelasan detail unsur unsur api


Bahan/ Benda
Berdasarkan sifat : Titik nyala (flash point) Suhu penyelaan sendiri (self ignition temperature) Daerah bisa terbakar (flammable range) Berdasarkan bentuk : Padat; kayu, kerta, plastik, dll Cair: BBM, lemak Cairan khusus: Acetylene (C2H2), Hydrogen (H2), L.P.G dll Berdasarkan suhu nyala : Low flash point High flash point

Bahan

Klasifikasi & Simbol kebakaran


(menurut N.F.P.A & PER-04/MEN/1980)

Klas

A
Klas

Api yang berasal dari kebakaran benda/ bahan padat (kecuali logam) dan meninggalkan arang/ abu Api yang berasal dari kebakaran benda/ bahan cair dan atau gas yang mudah kebakar misalnya: besin, solar, lemak dll. Api yang berasal dari kebakaran instalasi listrik bertegangan/ listrik aktif . Api yang berasal dari kebakaran benda/ bahan Logam, misalnya: magnesium, natrium (sodium), Kalium (potasium), Titanium litium kalsium dll.

B
Klas

C
Klas

Penyebab, dampak dan Penanggulangan kebakaran

Penyebab Kebakaran
Tindakan Manusia Minim pengetahuan bahaya api
Meletakan benda/ bahan yang mudah terbakar pada sumber

panas. Salah menggunakan alat pemadam api

Kelalaian Disengaja

Menyalah Sendiri Reaksi kimia Gerakan Alam

Akibat kebakaran
Kerugian materi dan atau i-materi
Permasalahan sosial Permasalahan komersial

Dalam dalam kegiatan konstruksi: Rapuhnya struktur bangunan seperti membakar struktur baja, beton dan arsitek. Adanya kegiatan konstruksi dengan menggunakan sumber panas.

Contoh efek kebakaran


Alluminium akan hilang kekenyalannya pada

Logan Melunak Menimbulkan gas beracun

temparatur 200oC - 250oC dan mencair pada 660oC. o Magnesium terbakar pada suhu 660 C dan menghasilkan panas 2000oC saat terbakar.
Belerang (S) yang terbakar menjadi gas sangat

beracun SO2 Karet mengadung belerang terbakar mengeluakan H2S Bahan wol terbakar menimbulkan Asam Cianida (HCN) beracun. Plastik (polyvinylchloride) terbakar menimbulkan gas Chlorine (racun) cekik

Suatu peristiwa kebakaran akan minimbulkan kekurangan Oksigen (O2) dan apabila berlangsung lama akan timbul gas Carbon Monoxide (CO) yang sangat beracun dan mengakibatkan asfikasi/ aspesia yaitu mati lemas kekurangan Oksigen (O2)

Video

Dampak Kebakaran

Usaha Penanggulangan kebakaran


Tindak preventive: Yaitu usaha mencegah terjadinya kebakaran
Tindakan Repressive: Yaitu usaha memperkecil resiko kebakaran Tindakan Rehabilitative: Yaitu usaha memulihkan keadaan dan analisah pencegahan berulang

Pengenalan & fungsi Alat Pemadam api

Mengapa perlu tahu alat pemadam api?


Alasannya bahwa: Salah satu faktor yang sangat menunjang kebersihan tindak pemadaman api adalah ketepatan memilih media/ alat pemadam api yang tepat.

Jenis jenis media


Media pemadaman jenis padat Pasir, tanah atau lumpur, Karung atau kain basah, fire blanket, dry-chemical powder (regular-MultipurposeSpecial)
Media pemadaman jenis cair Air, Busa (foam), soda, cairan mudah mengual (hallon). Media pemadaman jenis gas Gas Asam Arang (CO2 Carbon Dioxide), Gas Zat Lemas (N2 Nitrogen), Gas Argon.

Alat Pemadam api Ringan (APAR)


APAR : Alat yang ringan dan mudah dilayani oleh

satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. (PER-04/MEN/1980)
Ukuran : Portable: kg 16 kg Semi portable: 16kg 36kg (menggunakan roda)

Jenis apaR dan fungsinya


Jenis Apar Dry Chemical (bubuk kemia kering) Kelas kebakaran
A : Benda padat (kecuali logan) kayu, kertas B : Benda cair atau gas C : listrik

CO2 - Karbondioksida B : Benda cair atau gas C : listrik (Gas) Foam (busa) Water/ Air (cair) Khusus
A : Benda padat (kecuali logan) kayu, kertas B : Benda cair atau gas A : Benda padat (kecuali logan) kayu, kertas

D : Logan

Jenis jenis Dry chemical powder


1. Dry Chemical Regular Dikenal dengan tepung kimia serbaguna untuk klas kebakaran B dan C Bahan baku:

Sodium bikarbonat/ backing soda (NaHCl3). Potasium bikarbonat (KHCO3), lazim dikenal dengan Purpel K. Mempertahankan sifat hydrokopis karena terdapat additive logam stearate (pemisah) Potasium Carbonat, dikenal sebagai Monex Potasium Chlorida, dikenal sebagai super K

Jenis jenis Dry chemical powder


2. Dry Chemical Multipurpose Sangat effisien memadamkan api dari kebakaran kelas A, B dan C Sifat sifat

Menyerap panas dan mendingkan, menahan radiasi panas, bukan penghantar listrik, daya lekat baik, menghalangi terjadinya oksidasi.

Bahan baku

Kalium Sulfat (K2SO4), Mono Ammonium Posphat (MAP), Phosporid Acid Bihy-drogenete, Amomonium/ Amonium Hydroposphat Primer NH4HPO4. Berbentuk butir-butiran kecil yang ukurannya kurang dari 100 mesh.

Jenis jenis Dry chemical powder


3. Dry Chemical special Khusus memadamkan api dari kebakaran klas D (logam). Bahan baku berbeda sesuai jenis logam yang kebakar. Cara bekerja :

Secara Fisis : memutuskan udara luar dengan benda yang terbakar (smothering) atau melakukan proses penyelimutan (isolasi). Secara Kimiawi : memutuskan rantai reaksi pembakaran dengan menyerap radikal hidroksil dari api.

Apar Gas Asam arang ( Carbon Dioxide - CO2 )


Memadamkan jenis kebakaran A, B, C namun

sangat efektif pada kebakaran klas B - C Memadamkan dengan cara isolation & cooling Disimpan dalam tekanan 1,000 1,200 psi (+80 atmosphere). Efektive pada ruangan tertutup namun sekaligus berbahaya. (tikus mati dalam 15menit) Masa penyimpanan 4 5 tahun dari pengisian.

Tekanan maximum pada APAR


Air bertekanan (gas cartridge type) 13,10 16,89 kg/cm2
Air bertekanan (storage pressure type) 09,00 10,69 kg/cm2

Chemical Foam
Foam (gas cartridge type) Soda Acid Dry chemical (gas cartridge type) Vaporizing Liquids (BCF, CMB, dll)

07,20 18,96 kg/cm2


09,65 18,96 kg/cm2 07,20 15,86 kg/cm2 15,10 15,90 kg/cm2 11,38 17,24 kg/cm2

Penempatan

penempatan
Dipasang pada posisi yang mudah dilihat, dicapai, diambil,

serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. Sesuai jenis dan golongan kebakaran. Suhu max 490C dan min -44OC kecuali telah dirancang khusus. Dipasang menggantung atau berada dalam lemari kaca Ketinggian bagian teratas adalah 1.25m dari permukaan lantai kecuali jenis CO2 dan dry chemical yang penempatannya minimum 15 cm dari permukaan tanah.

penempatan
Penempatan juga didasarkan pada kemampuan

jangkau juga jenis bangunan.


JENIS BANGUNAN Industri JARAK BERAT LUAS MINIMUM JANGKAUAN MAKSIMUM 2 Kg 150 M2 15 M

Umum
Perumahan Campuran Parkir Bangunan Tinggi > 14 m

2 Kg
2 Kg 2 Kg 2 Kg 2 Kg

100 M2
250 M2 100 M2 135 M2 100 M2

20 M
25 M 20 M 25 M 20 M

Tanda Tempat APAR


a. Pada tiang kotak
b. Pada tiang bulat

20cm

120cm 120cm

Tanda Tempat APAR


35cm

ALAT PEMADAM API

3 cm 3 cm
12,5 cm 7,5 cm

Segitiga sama kaki dengan waran dasar merah Lebar alas 35cm dan tinggi 7,5cm

Ruangan tulisan 3cm dasar putih & tulisan merah

Penggunaan apar

Apar & Bagiannya


Lever Safety Pin
(Kunci Pengaman) (tuas)

Pressure Guage
(indikator tekanan)

Hoses
(selang)

Cylinder
(Tabung)

Nozzle
(Corong)

Label

Cara Menggunakan APAR

1. Buka Kunci Pengaman (safety-pin) 2. Test pressure 3. Arahkan selang ke lokasi kebakaran (jarak 2 3m) 4. Pastikan posisi tubuh dalam keadaan tegak

5. Tekan lever dan semprotkan kearah api

Teknik Pemadaman API

Memisahkan/ mengisolasi

Menurunkan suhu / mendinginkan

Menghentikan aliran/ supply bahan bakar

perawatan

perawatan
Berkala minimum 1 x per bulan dan dilengkapi dengan log inspeksi Point point pengecekan : Tabung dalam keadaan baik tidak berkarat Pastikan label petunjuk penggunaan masih dalam kondisi baik. Segel harus dalam keadaan utuh Tidak ada kebocoran pada membran tabung gas tekanan tinggi (Cartridge) Selang harus dalam keadaan baik Tabung tidak dalam keadaan bocor dan lubang pengeluaran harus bersih dan tidak tersumbat. Bahan baku harus dalam keadaan baik. Tutup tabung harus baik dan terpasang erat Cek tekanan tabung dan masa berlaku Warna tabung harus mudah dilihat Berat tabung tidak boleh kurang dari 10%

Terima kasih

You might also like