You are on page 1of 6

1.Hepatitis A :Merupakan virus RNA kecil yang berdiameter 27 nm.

Virus ini dapat dideteksi pada akhir masa inkubasi dan fase preikterik. Prenyakit ini sering menyerang anak2 atau akibat kontak dengan penderita melalui kontaminasi feses pada membran air minum.Atau dengan menelan barang yang mengandung virus.

2.Hepatitis B :Virus hepatitis B merupakan virus DNA bercabang ganda yang memiliki ukuran 42 nm.Pertanda serologi pertama yang dipakai untuk identifikasi HBV adalah antigen permukaan yang positif kira-kia 2 minggu sebelum timbulnya gejala klinis dan menghilang pada masa kovalenson dini teyapi dapat pula bertahan selama 4-6 bulan. 3.Hepatitis C :Virus hepatitis C merupakan Virus RNA rantai tunggal, linear beriameter 50-60 nm. Vrus ini ditularkan terutama melalui jalur pariental dan kemungkinan melalui obat 1V dan transfusi darah. Masa inkubasi 15-160 hari.

4.Hepatitis D :Virus hepatitis D merupakan virus RNA berukuran 35-37 nm yang tidak biasa karena membutuhkan HBsAg untuk berperan sebagai lapisan luar partikel yang infeksius sehingga hanya penderita positif HBsAg yang dpat terinfeksi HDV. Penularan terutama terjadi melalui serum.Masa inkubasinya sekitar 1-2 bulan, HDV dapat timbul sendiri sebagai infeksi akut,kronis atau super infeksi dengan HBV 5.Hepatitis E : Virus hepatitis E merupakan suatu virus RNA untai tunggal yang kecil, sejenis dengan HCV yang ditularkan secara enterik melalui fekal oral. Penyakit ini menyerang usia dewasa muda sampai pertengahan dengan angka mortalitas sebesar 12% dan 20% pada wanita hamil.Masa inkubasi sekitar 6 minggu

6. Hepatitis F : Meskipun telah terdapat sistem klarifkasi HFV, masih belum dipastikan virus hepatitis F benarbenar ada 7. Hepatitis G : Virus hepatitis G merupakan suatu flavirus RNA yang mungkin menyebabkan hepatits fulminan. HGV ditularkan terutama melalui air, dapat juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kelompok yang berisiko adalah indvidu yang telah menjalani transfusi darah, tertusuk jarum suntik secara tidak sengaja, penggunaan obat melalui intravena atau pasien hemodialisis

Perubahan morfologi yang terjadi pada hati mirip untuk berbagai virus yang berlainan,pada kasus yang klasik, hati nampaknya berukuran dan berwarna normal,namun kadangkadang agak endema, membesar dan pada palpasi teraba nyeri ditepian. Secara histologi, terjadi kekacauan susunan hepatoseluler, cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan peradangan periportal. Perubahan ini bersifat reversibel sempurna, bila fase akut penyakit mereda. Pada beberapa kasus, nekrosis submasif atau masif dapat mengakibatkan gagal hati fulminan dan kematian

You might also like