Professional Documents
Culture Documents
HEPATITIS VIRUS AKUT Oleh: Leny Gunawan Pembimbing: dr Judhy Eko Sp.PD
IDENTITAS
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Status No. RM Tgl MRS Tgl pemeriksaan
: Tn. A : 23 tahun : laki-laki : Sidokare 25/6, Sidoarjo : Buruh : Belum menikah : 1476054 : 22 Januari 2012 : 26 Januari 2012
KELUHAN UTAMA
MATA BERWARNA KUNING
ANAMNESA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke UGD pada tanggal 22 Januari 2012 dengan keluhan mata nya menjadi kuning dan nyeri perut sebelah kanan sejak dua minggu yang lalu. Badan terasa lemas dan tidak nafsu makan, tidak ada mual dan muntah. Pasien mengatakan bahwa badannya sempat demam dan flu sebelum datang ke UGD. Pasien juga mengatakan bahwa air kencing nya lancar dan banyak namun warnanya seperti teh. BAB lancar dan warna kuning kecokelatan.
Tidak ada gatal-gatal pada tubuh Tidak ada muntah darah Tidak mempunyai kebiasaan minum alkohol, jamu Tidak mempunyai kebiasaan merokok Tidak sedang mengkonsumsi obat
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Hipertensi (-). Diabetes Mellitus (-) PENYAKIT KUNING (-)
RIWAYAT KELUARGA Tidak ada keluarga yang mengalami gejala seperti ini
RIWAYAT KEBIASAAN Suka makan makanan dari pinggir jalan Tidak meminum alkohol Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan
RIWAYAT GIZI Konsumsi makanan : 3x dalam sehari teratur Jumlah karbohidrat : Sedang Jumlah protein hewani : Sedang Jumlah protein nabati : Sedang Jumlah lemak : Sedang Buah buahan : Sedang Sayuran : Sedang
PEMERIKSAAN FISIK
: 130/90
: Conjuntiva anemis (-/-) Sclera Icterus (+/+) : Normal : Dyspneu (-) : Cyanosis (-) : Vena jugularis distension (-) Trachea letak ditengah Tidak ada pembesaran kelenjar Tiroid Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
THORAX
PULMO Inspeksi Bentuk simetris, Pergerakan simetris Palpasi Fremitus raba sama, Pergerakan simetris Perkusi Sonor kanan dan kiri Auskultasi Rhonki -/Wheezing-/-
COR
ABDOMEN
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit, vena kolateral ( - ), caput medusa : Bising Usus ( + ) : Tonus & turgor normal Hepar tidak teraba Lien tidak teraba Ginjal tidak teraba Didapatkan nyeri tekan di hipokondrium kanan : Tidak didapatkan meteorismus Shifting dullness ( - )
(-)
Auskultasi Palpasi
Perkusi
EKSTREMITAS
Akral hangat : superior (+/+) inferior (+/+) : (-) : (-) Bulu ketiak rontok Erytema Palmaris White nail Edema : (-) : superior (-/-) inferior (-/-)
LABORATORIUM
Darah Lengkap (22/01/2012) HGB : 14,9 RBC : 6,04 MCV : 72,7 MCH : 24,7 MCHC : 33,9 HCT : 43,9 WBC : 10,0 PLT : 210
LABORATORIUM
GDA Bilirubin Direk Bilirubin Total SGOT SGPT BUN Kreatinin Natrium Kalium Chlorida : 95 mg/dL : 8,24 mg/dL : 10,81 mg/dL : 255 U/L : 779 U/L : 9,1 mg/dL : 0,7 mg/dL : 145 mmol/L : 3,6 mmol/L : 112 mmol/L
LABORATORIUM
HbsAG : (-) Anti HBs Titer : 3,9 (positive index: >1,1) IgM Anti HAV : Reaktif 11,77 (<0,8)
RESUME
Pasien datang ke UGD pada tanggal 07 Desember 2011 dengan keluhan mual dan muntah nyeri perut pada ulu hati sejak satu minggu yang lalu. Badan terasa lemas, demam dan setiap kali makan atau minum, muntahnya berupa sisa makanan dan cairan. Pasien juga merasa pusing dan tidak bisa tidur pada malam harinya. Pasien juga mengatakan bahwa air kencing nya bewarna seperti teh
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: Kesan umum : Lemah Suhu : 38,3 C Respiratory Rate : 24 x/menit K/L Abdomen : Sklera Icterus(+) : Nyeri tekan hipokondrium kanan (+)
Bilirubin Direk Bilirubin Total SGOT SGPT Chlorida IgM Anti HAV
: 8,24 mg/dL : 10,81 mg/dL : 255 U/L : 779 U/L : 112 mmol/L : Reaktif 11,77 (<0,8)
DIAGNOSA
Planning diagnostic
Tidak diperlukan
PLANNING TERAPI
2:1
2x1 2x1 3x1
- Drip SNMC
II amp/PZ 100 cc
PROGNOSA
DUBOIS AD BONAM
Hepatitis A Virus
DEFINISI
Hepatitis A: infeksi sistemik yang mempengaruhi terutama hati. Yang disebabkan oleh virus hepatitis virus A (HAV)
HEPATITIS A
Rusak di suhu panas (1200 C / air mendidih) dan 3 hari di ruangan (370 C) Masa inkubasi :4 minggu, Perkembangannya :pada hepar saja, tetapi virus dapat ditemukan di hepar, cairan empedu, feses dan darah pada masa inkubasi lanjut dan masa sebelum badan menjadi kuning dan menimbulkan gejala (preikterik).
EPIDEMIOLOGI
Sering pada anak-anak Epidemi di seluruh dunia (1,4jt kasus/ thn) WHO,prevalensi dibagi 3:
CARA PENULARAN
FAKTOR RESIKO
Kontak dengan orang yang terinfeksi HAV melalui peralatan rumah tangga Pasangan sexual dari orang yang terinfeksi HAV Sanitasi kebersihan yang buruk Orang yang tinggal di daerah yang padat Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang melalui suntikan atau non suntikan Seseorang yang bekerja di bidang profesi seperti petugas kesehatan, penyaji makanan, air kotor dan pengelolaan limbah air tidak mempunyai risiko lebih besar daripada masyarakat umum.
ETIOLOGI
Virus HAV
PATOFISIOLOGI
Virus HAV (masuk ke dalam epitel mulut) dan replikasi Migrasi ke hati hepatocytes peradangan dan infiltrat pada
Degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati dan pembekakan sehingga memblokir sistem drainage hati Sistem bilier tidak bisa diekskresi
GEJALA
Ringan sampai berat Demam (38,0 39,0 0C), lemas, kehilangan nafsu makan, diare, mual, perus terasa tidak nyaman, urin berwarna gelap seperti teh dan jaundice (kuning pada kulit dan putih mata) Dewasa lebih tampak dibandingkan anak-anak
STADIUM PREIKTERIK
Berlangsung selama 4 7 hari. Flu like syndrome Sakit kepala, lemah, anoreksia, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri diperut kanan atas urin menjadi lebih coklat atau seperti teh.
STADIUM IKTERIK
Icterus mula mula terlihat pada sklera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan keluhan berkurang, tetapi pasien masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan
STADIUM PASKAIKTERIK
DIAGNOSIS
IgM anti HAV + Laboratorium SGOT/SGPT : meningkat (400-4000IU) dan bervariasi (Peningkatan kadar enzim ini tidak berhubungan jumlah kerusakan dari sel hati) Bilirubin : meningkat (indirek)
Jika bilirubin >20mg/dl : jaundice
Albumin : menurun (subakut/ 7 hr) Prothrombin time :terganggu pd gagal hati Leukopenia, neutropenia , limfopenia pada awal infeksi Gula darah: menurun
DIAGNOSIS BANDING
Jaundice fisiologis, penyakit hemolitik, sepsis Carotenemi Hemolytic-uremic syndrome Reye syndrome Malaria, leptospira, brucellosis, infeksi berat Batu empedu
KOMPLIKASI
Kolestasis Gagal hati fulminan atau sub akut Hepatitis aplastic anemia syndrome
Pengobatan
Pada dasarnya penataklaksanaan virus hepatitis A sama dengan hepatitis lainnya yaitu bersifat suportif dan tidak spesifik. 1.Tirah baring 2.Diet Makanan tinggi protein dan karbohidrat, rendah lemak untuk pasien nausea dan anorexia 3. Simptomatik Misal: obat antipiretik untuk gejala demam, sakit kepala. 4.Perawatan di rumah sakit Terutama pada pasien dengan sakit berat, muntah terus menerus hingga dibutuhkan obat parenteral.
Prognosis
Hepatitis A akan mengalami penyembuhan secara penuh tanpa adanya efek samping.
Beberapa penderita hepatitis A mengalami hepatitis berulang beberapa bulan setelah sembuh dari hepatitis sebelumnya. Kejadian berulang ini ditandai dengan timbulnya kembaligejala, peningkatan enzimenzim hati, badan menjadi kuning, terdapatnya virus hepatitis Adidalam feses. Hepatitis A merupakan penyakit yang akan sembuh sendiri dan jarang
THANK YOU