Professional Documents
Culture Documents
q KONSEP PERAMBATAN CAHAYA q JENIS SERAT OPTIK q STRUKTUR SERAT OPTIK q JENIS, KODE WARNA DAN PENANDAAN KABEL OPTIK q KARAKTERISTIK SERAT OPTIK q FUNGSI ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
NOTASI - NOTASI
= Panjang gelombang = wave length, T = Perioda.
c = Kecepatan cahaya dalam ruang bebas / hampa = 300.000 km/dt. = Txc atau = c/f di mana T = 1/f
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
V = c/n,
atau
n = c/V
Di mana : n 1 = Refractive index atau indeks bias. V = Kecepatan rambat cahaya dalam material. Cahaya merambat dalam suatu medium dengan tiga cara : Merambat lurus. Dibiaskan. Dipantulkan.
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
Contoh Pemantulan Penuh.
Kalau kita berada di bawah air, permukaan air kadang kala kelihatan bersinar seperti suatu cermin, dan benda yang ada di atas permukaan air tidak dapat dilihat. Hal ini karena adanya pemantulan penuh.
Training Center
REFRAKSI REFLEKSI
cahaya Sudut datang sudut refleksi r udara air cermin i
cahaya
cahaya dibelokkan pada permukaan air
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
r1
r2
r3 = 90 0
i1 i3 i4 i2 r4
Training Center Hukum Refleksi (pemantulan) menyatakan : 1 = 2 Bila 1 = 90, maka 2 = 90, berarti cahaya yang direfleksikan segaris dengan cahaya datang.
Hubungan 1 dengan 2 dapat dinyatakan dengan hukum Snellius: n2 Sin 1 = n2 Sin 2 atau Sin 1 / 2 = Sin 2 / 1.
Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih besar (padat) ke materi dengan indeks bias lebih kecil (tipis) maka akan bergerak menjauhi sumbu tegak lurus (garis normal). Sudut datang lebih kecil daripada sudut bias. Cahaya yang bergerak dari materi dengan indek bias lebih kecil (tipis) ke materi dengan indeks bias lebih besar (padat) maka akan bergerak mendekati sumbu tegak lurus (garis normal). Sudut datang lebih besar daripada sudut bias.
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
10
Training Center
Dengan mengatur 1 , maka akan diperoleh 2 = 90. Jika 2 = 90, maka cahya yang direfraksikan tidak berjalan melalui material kedua (n2), tetapi merambat melalui permukaan (batas n1 dan n2).
ISSUED - 4/17/2004
11
Training Center
Sin 1 Sin 2 =
n2 n1
12
Training Center Bila cahaya memasuki salah satu ujung serat optik, Sebagian besar cahaya terkurung didalam fiber dan akan dituntun ke ujung jauh. Serat optik disebut sebagai penuntun cahaya (light guide) Cahaya tetap berada dalam serat karena dipantulkan secara total oleh permukaan sebelah dalam serat. Pantulan dalam total (Total Internal Reflection) dapat terjadi bila dipenuhi dua hal : 1. Indek bias inti (n1) lebih besar dari cladding (n2) 2. Sudut masuk cahaya harus lebih besar dari sudut kritis.
13
Training Center
Bila cahaya lewat dari daerah indkes bias lebih rendah n0 ke indeks bias lebih tinggi n1 (cahaya memasuki ujung serat) dengan sudut masuk 0, dimana 0 lebih kecil dari sudut Kritis c, sinar akan masuk / dibiaskan ke dalam daerah dengan indeks bias yang lebih tinggi, dengan sudut keluar 1 yang lebih kecil dari 0. Bila 0 > c maka terjadilah pantulan.
ISSUED - 4/17/2004
14
Training Center
Hukum Snellius : no Sin 0 = n1 Sin 1 n0 = 1 0 = Sudut masuk luar Sinar memasuki inti pada titik A dengan sudut bias 1, dipantulkan pada titik dengan sudut ABC 1 = 90 -
ISSUED - 4/17/2004
15
Training Center
Sin 1 = Sin (90 - ) = Cos n1 Sin 0 = Cos n2 Bila cahaya masuk dengan sudut sedemikian sehingga sudut masuk dalam lebih kecil dari sudut kritis c, maka cahaya akan merambat keujung jauh. Bila > c maka cahaya yang masuk fiber dibiaskan keluar dan hilang.
Nilai maksimum kritis untuk sudut masuk luar 0 adalah :
Cos c =
2 n1 - n 2 2 n1
Nilai maksimum dari sudut luar, untuk mana cahaya akan merambat didalam serat :
0 ( maks )
n2 - n2 2 = Sin -1 1 n0
ISSUED - 4/17/2004
16
Sudut ini dinamakan sudut penerimaan atau setengah sudut kerucut penerimaan.
Training Center
Kerucut penerimaan yang diperoleh dengan memutar sudut penerimaan terhadap sumbu serat
Setiap cahaya yang diarahkan ke ujung serat di dalam kerucut akan diterima dan diteruskan ke ujung jauh.
ISSUED - 4/17/2004
17
Training Center
NA = Sin c (maks)
Jika n0 = 1, maka :
2 n1 - n 2 2 = n0
2 NA = Sin c (maks) = n1 - n 2 2
ISSUED - 4/17/2004
18
Training Center
Dibiaskan
Arc Sin.NA
Merambat lurus
Dipantulkan
n1 n2 NA = n0
2
NA= Numerical Aparture n1 = Indeks bias core n2 = Indeks bias cladding n0 = Indeks bias pelepasan
ISSUED - 4/17/2004
19
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
20
Training Center
JENIS SERAT OPTIK: < Step index multimode < Graded index multimode < Step index singlemode
ISSUED - 4/17/2004
21
Training Center
Mode Perambatan Cahaya : Cahaya dapat merambat dalam serat optik melalui sejumlah lintasan yang berbeda. Lintasan cahaya yang berbeda-beda ini disebut mode dari suatu serat optik. Ukuran diameter core menentukan jumlah mode yang ada dalam suatu serat optik. Serat optik yang memiliki lebih dari satu mode disebut serat optik multimode. Serat optik yang hanya satu mode saja disebut serat optik single mode, serat optik single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil.
ISSUED - 4/17/2004
22
Training Center
1 2 3
Sinar merambat lurus sepanjang sumbu serat tanpa mengalami refleksi/refraksi Sinar mengalami refleksi total karena memiliki sudut datang yang lebih besar dari sudut kritis dan akan merambat sepanjang serat melalui pantulan-pantulan. Sinar akan mengalami refraksi dan tidak akan dirambatkan sepanjang serat karena memiliki sudut datang yang lebih kecil dari sudut kritis
ISSUED - 4/17/2004
23
Training Center
n2 n1
Indeks bias core konstan. Ukuran core besar (50m) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar. terjadi dispersi. Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah.
ISSUED - 4/17/2004
24
Training Center
50 m
125 m
A A A
Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding, Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehigga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat, Dispersi minimum, Harganya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.
ISSUED - 4/17/2004
25
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
26
Training Center
125 m
Serat optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya. Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.
ISSUED - 4/17/2004
27
Training Center
LIGHT SOURCE
CLADDING
OUTPUT PULSE
INPUT PULSE (LASER) Serat Optik jenis Single Mode SINGLE MODE CORE
ISSUED - 4/17/2004
28
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
29
Training Center
Struktur Dasar Serat Optik Core (Inti) Cladding (lapisan) Coating (jaket)
Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya.
Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai pengkodean warna. Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias Cladding (Nc > Nd)
ISSUED - 4/17/2004
30
Training Center
KETERANGAN :
Core Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya terjadi pada bagian ini. Memiliki diameter 10 mm ~ 50 mm. ukuran core sangat mempengaruhi karakteristik serat optik. Cladding Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core Merupakan selubung dari core Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). Coating Terbuat dari bahan plastik. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan.
ISSUED - 4/17/2004
31
Training Center
Single Core
Ribbon
ISSUED - 4/17/2004
32
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
33
Training Center
Kerugian Serat Optik : Tidak menyalurkan energi listrik, sehingga diperlukan catuan listrik dari luar untuk mencatu sistem repeater, transmistter & receiver. Perangkat sambung relatif lebih sulit, karena terbuat dari gelas silica, memerlukan penanganan yang lebih hati-hati. Perangkat terminasi lebih mahal. Perbaikan lebih sulit
ISSUED - 4/17/2004
34
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
35
Training Center
36
Training Center
Diameter dan berat kabel optik jenis slot ( di Jepang) : Cable type Diameter (mm) Weight (kg)
ISSUED - 4/17/2004
37
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
38
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
39
Training Center
Sesuai dengan konstruksinya kabel optik terdiri dari : a. Kabel duct b. Kabel tanah c. Kabel atas tanah d. Kabel rumah
ISSUED - 4/17/2004
40
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
41
Training Center
42
Training Center
43
Training Center
44
Training Center
45
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
46
Training Center
c.
Alumunium tape atau lapisan alumunium ditempatkan diantara kulit kabel dan water blocking berfungsi sebagai konduktivitas elektris dan melindungi kabel dari pengaruh mekanis.
d. Flooding gel adalah bahan campuran petroleum, synthetic dan silicon yang mempunyai sifat anti air. Flooding gel merupakan bahan pengisi yang digunakan pada kabel optik agar kabel menjadi padat. e. PE Sheath adalah bahan polyethylene yang menutupi bagian central strength member. f. Central strength member adalah bagian penguat yang terletak ditengahtengah kabel optik. f Central Strength Member dapat merupakan: pilinan kawat baja, atau Solid Steel Core atau Glass Reinforced Plastic. Central Strength member mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi yang diperlukan pada saat instalasi. g. Peripheral Strain Elements terbuat dari bahan polyramid yang merupakan elemen pelengkap optik yang diperlukan untuk menambah kekuatan kabel optik. Polyramid mempunyai kekuatan tarik tinggi.
ISSUED - 4/17/2004
47
Training Center
b.
c.
ISSUED - 4/17/2004
48
Training Center
2.
Cable Bending (tekukan Kabel) Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat memerusak serat sehingga menambah optical loss. Tensile Strength Tensile strength yang berlebihan dapat merusakan kabel atau serat. Crush Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss Impact Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss. Cable Torsion Torsi yang diberian kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat
ISSUED - 4/17/2004
3. 4.
5.
6.
49
Training Center
6 6 6 6 8 8 8
2 4 6 12 4 6 12
13 13 13.5 16 15 16 17.5
ISSUED - 4/17/2004
50
Training Center
Fiber count 4 4 6 6 8 8 10 12 12 12 16 18 24 24 24 36 36 48 60 72
1 (Biru) 2 4 2 6 2 4 2 2 4 6 4 6 4 6 12 6 12 12 12 12
6 (Putih) Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler 2 Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler 4 Quad/Filler Quad/Filler 6 Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler 12
ISSUED - 4/17/2004
51
Training Center
7 (Merah) 4 6 Filler 6 12 6 12 12 12 12 12
8 (Hitam) Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler 6 Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler Quad/Filler 12
ISSUED - 4/17/2004
52
Training Center
Copper Conductor
Placement of copper quads Six loose tubes design Position One quad 6 Two quad 3 and 6 Eight loose tubes design One quad Two quad Position 8 4 and 8
ISSUED - 4/17/2004
53
Training Center
1 Biru
2 Oranye
3 Hijau
4 Coklat
5 6 Abu-abu Putih
7 Merah
8 Hitam
9 Kuning
10 Ungu
11 Pink
12 Turquoise
ISSUED - 4/17/2004
54
Training Center
No. Tabung 1 2 3 4 5 6 7 8
ISSUED - 4/17/2004
55
Training Center
Diketahui Kabel Optik mempunyai 8 tabung, tiap-tiap tabung berisi 12 serat. Tentukan warna tabung dan serat untuk serat nomor : 12, 21, 32, 43, 54, 65, 76, 80
No. Serat 12 21 32 43 54 65 76 80
Warna tabung
Warna serat
ISSUED - 4/17/2004
56
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
57
Training Center
* Jenis kabel optik : - LT = Loose tube - SC = Slotted core - TB = Tight Buffered * Struktur penguat : - SS = Solid Steel Core - WS = Standred Wire Steel - GRP = Glass Reinforced Plastik Panjang tanda pengenal kabel termasuk nama pabrik dan tahun pembuatan adalah satu meter. Contoh: SM-D-LT SS 6-3X2 2Q
Length mark
Length mark
ISSUED - 4/17/2004
58
Training Center
SMD-LT SS6-3T 2Q, adalah tanda pengenal kabel optik single mode untuk pemakaian duct dengan jenis loose tube, struktur penguatnya Solid State Core, jumlah serat adalah 6 dengan 3 buah loose tube dan juga mempunyai 2 quad kabel tembaga
* The fibre strain at the rated tensile strength must not exceed 50% of its proof stress strain
ISSUED - 4/17/2004
59
Training Center
No. 1
2 3 4 1
2 3 4
Property Six loose tubes cable design Tensile strength* 2.2 mm OD 2.5 mm OD 3.5 mm OD Crush resistance Exitension Max. weight Eight loose tubes cable design Tensile strength* 2.2 mm OD 2.5 mm OD 3.5 mm OD Crush resistance Exitension Max. weight
Value
Unit N
KN/100 mm % Kg/km N
KN/100 mm % Kg/km
ISSUED - 4/17/2004
60
Duration 40 seconds
3 4
Torsion Crush
10 -
10 minutes -
Impact
0.1 dB/km
Note : The cable shall also be able to withstand a long term residual tension of 1000 N and the fibre strain shall be close to 0.0%.
ISSUED - 4/17/2004
61
Training Center
Fibre Bending
Number 1 2 3
ISSUED - 4/17/2004
62
Training Center
Number 1 2 3 4 5
Characteristic Value Single mode Fibre type Mode Field diameter 9.3 0.5 m (1310 nm) Mode field concentricity error Not exceed 1 m Cladding diameter 125 2 m Cladding non circularity < 2%
ISSUED - 4/17/2004
63
Training Center
Number 1 2 3 4 5 6 7 8
Characteristic Maximum Attenuation at 1310 nm Maximum Attenuation at 1550 nm Maximum chromatic dispersion at 1310 nm Maximum chromatic dispersion at 1550 nm Min. Bending radius at full tensile strength Maximum cut-off wavelength at 1310 nm ( cc ) Zero Dispersion Wavelength ( 0) Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0)
Value 0.4 dB/Km 0.3 dB/Km* 3.5 ps/ (nm.km) 20 ps/ (nm.km) 20 x cable OD 1270 nm 1300 - 1324 nm 0.093 ps/ (nm km)
Note (*): For some applications, the maximum attenuation at 1550 nm region could be as small as 0.25 dB/km.
ISSUED - 4/17/2004
64
Training Center
Number 1 2 3 4 5
Characteristic Value Fibre type Single mode Mode Field diameter 7.0 - 8.3 0.5 m (1550 nm) Mode field concentricity error Not exceed 1 m Cladding diameter 125 2 m Cladding non circularity < 2%
Table II.B Typical Optical Fibre Cable Characteristics
Number 1 2 3 4 5 6
Characteristic Maximum Attenuation at 1310 nm Maximum Attenuation at 1550 nm Maximum chromatic dispersion at 1550 nm Min. Bending radius at full tensile strength Zero Dispersion Wavelength ( 0) Slope at Zero Dispersion Wavelength (S0)
ISSUED - 4/17/2004
Value 0.4 dB/Km 0.25 dB/Km* 3.5 ps/ (nm.km) 20 x cable OD 1550 15 nm 0.085 ps/ (nm km)
65
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
66
Training Center
Number 1 2 3 4 5 6 7
Characteristic Maximum Attenuation at 1310 nm Maximum Attenuation at 1550 nm Maximum chromatic dispersion at 1310 nm Maximum chromatic dispersion at 1550 nm Min. Bending radius at full tensile strength Maximum cut-off wavelength at 1550 nm region ( cc) Maximum Dispersion-slope at 1550 nm
Value 0.4 dB/Km 0.2 dB/Km* 3.5 ps/ (nm.km) 20 ps/ (nm.km) 20 x cable OD 1530 nm 0.06 ps/(nmkm)
ISSUED - 4/17/2004
67
Training Center
No. 1 2 3 4 5 6
Karakteristik Redaman maksimum pada 850 nm Redaman maksimum pada 1310 nm Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 850 nm Modal distorsion bandwidth (pada kemiringan -3 dB optik) pada 1310 nm Dispersi chromatic pada 850 nm Dispersi chromatic pada 1310 nm
Nilai 4 dB/km 2 dB/km > 200 MHz.km > 200 MHz.km 120 ps/(nm.km) 6 ps/(nm.km)
ISSUED - 4/17/2004
68
Training Center
c. d.
ISSUED - 4/17/2004
69
Training Center
> Faktor intrinsik (dari serat itu sendiri). > Terjadi karena kabel optik yang diinstalasi. Rugi-rugi karena serat optik :
>Penghamburan (scaterring loss) Rayleigh scattering Microbending Core size variation Mode coupling >Penyerapan (absorption loss)
ISSUED - 4/17/2004
70
Training Center
RUGI-RUGI PENGHAMBURAN
Back Scattering Loss
Disebabkan karena adanya facet facet yang memantulkan dan membiaskan cahaya. Rayleigh scattering terjadi pada seluruh serat Penghamburan dapat disebabkan karena : ' Micro bending ' Variasi ukuran inti / core ' Mode coupling effects
ISSUED - 4/17/2004
71
Training Center
RugiRugi-rugi Penghamburan
ISSUED - 4/17/2004
72
Rugi-rugi karena mode coupling Terjadi bila sudut sebuah mode yang direfleksikan berubah karena perubahan diameter inti, pada kasus ini beberapa mode menyatu (couple) Mode coupling juga terjadi pada sambungan serat (connection & splices) bila ujung fibber disatukan
ISSUED - 4/17/2004
73
ISSUED - 4/17/2004
74
ISSUED - 4/17/2004
75
Training Center
RUGI-RUGI PENYERAPAN
Absorbtion Loss
ISSUED - 4/17/2004
76
Training Center
Rugi-rugi penyambungan. Penyambungan dengan : > Busur api > Mekanis > Konektor
ISSUED - 4/17/2004
77
ISSUED - 4/17/2004
78
ISSUED - 4/17/2004
79
ISSUED - 4/17/2004
80
Training Center
Rugi-rugi Optik
Pressure from the side (Lateral pressure) Splicing loss Rayleigh scattering
Daya kirim
Absorbtion loss Fresnel reflection
Scattering due to structure disuniformity Micro bending loss Fresnel reflection
Daya tr
ISSUED - 4/17/2004
81
Training Center
PANTULAN FRESNEL
&
Terjadi bila cahaya melewati antara dua buah material dengan indeks bias yang berbeda. & Cahaya yang jatuh tegak lurus pada sebuah permukaan tidak dapat seluruhnya, melampaui permukaan tersebut, sebagian cahaya akan direfleksikan.
ISSUED - 4/17/2004
82
Training Center
1
1st window
1984
loss
1979
Infrared absorption
0.5
2nd window
3rd window
ISSUED - 4/17/2004
83
Training Center
DISPERSI !Dispersi dapat didefinisikan sebagai lebar pulsa cahaya output yang dihasilkan oleh sebuah pulsa input ideal dengan lebar mendekati nol. !Dalam praktis: Dispersi = t, pulsa input = tp1 pulsa output = tp2 didefinisikan sebagai :
t = [tp22 - tp12]
Dispersi diukur dalam waktu : B nano detik (10-9), atau B pico detik (10-12)
ISSUED - 4/17/2004
84
Training Center
Dispersi
Fiber Optik
T
Bila loss terlalu besar sehingga A kecil dan tidak dapat dideteksi, perlu pengulang (repeater)
Transmitter
Repeater
Receiver
!Pulsa-pulsa yang melebar dapat menyatu dengan pulsa yang terdahulu dan berikutnya. !Pulsa-pulsa dapat dipisahkan dengan menjauhkan satu dari yang lain pada pemancar, mengurangi laju bit maksimum !Pada laju bit yang tinggi, panjang maksimum yang semula dibatasi oleh pengaruh dispersi.
ISSUED - 4/17/2004
85
Pulsa cahaya yang dilirim ke dalam serat optik akan mengalami pelebaran.
ISSUED - 4/17/2004
86
!Terjadi karena banyaknya mode dalam sebuah serat !Waktu tempuh masingmasing mode berbeda !Pulsa yang diterima adalah penjumlahan dari pulsa-pulsa mode, dimana masing-masing diperlambat dengan waktu yang berbeda. !Keterlambatan total yang terpendek adalah yang merambat lurus. !Dispersi ini sangat berpengaruh pada serat multi mode.
87
ISSUED - 4/17/2004
Disebabkan karena cahaya yang masuk kedalam serat terdiri dari beberapa panjang gelombang. Dispersi ini berhubungan lebar spektrum panjang gelombang Dispersi ini umumnya diberikan dalam bentuk : ps/km.nm Pada serat optik single mode, dispersi ini yang berpengaruh.
ISSUED - 4/17/2004
88
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
89
Training Center
Pada komunikasi serat optik sinyal yang digunakan dalam bentuk sinyal digital, sedangkan penyaluran sinyal melalui serat optik dalam bentuk pulsa cahaya. Pulsa cahaya didapat dari memodulasi sinyal informasi dalam bentuk digital dalam suatu komponen Sumber Optik, proses ini terjadi pada arah kirim. Sedangkan pada arah terima melalui Detektor Optik, pulsa cahaya diubah kembali dalam bentuk sinyal digital.
ISSUED - 4/17/2004
90
Training Center
Transmisi Fungsinya untuk menyalurkan informasi (suara, gambar, data) antar titik yang terdapat pada jaringan telekomunikasi.
Transmisi
Transmisi
Terminal
Terminal
Sentral
Sentral
ISSUED - 4/17/2004
91
Training Center
Sistem Transmisi
ISSUED - 4/17/2004
92
Training Center
(. :.
detector
(. :.
E/O
O/E
TV Konversi sinyal electric optic Type : L E D LASER Media transmisi sinyal optik Type : Multimode Singlemode Konversi sinyal optic elec optic Media transmisi sinyal optik Type : Multimode Singlemode Konversi sinyal optic electric Type : P I N APD
TV
LED : Light Emitting Diode LASER : Light Amplification by Stimulation Emission of Radiation PIN : Positive Intrinsic Negative APD : Avalanche Photo Diode
ISSUED - 4/17/2004
93
Training Center
SUMBER OPTIK * Sumber optik pada sistim transmisi serat optik berfungsi sebagai pengubah besaran sinyal listrik / elektris menjadi sinyal cahaya (E/O converter). * Tedapat dua jenis sumber optik yaitu LED dan diode laser. Pemilihan dari sumber cahaya yang akan digunakan bergantung pada bit rate data yang akan ditransmisikan dan pertimbangan ekonomi (harga dari sumber optik).
ISSUED - 4/17/2004
94
Training Center
LED (Light Emitting Diode) * * * * LED merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme emisi spontan. Terdapat dua jenis LED yaitu Surface Emitting LED dan Edge Emitting LED, edge emitting led memiliki efisiensi coupling ke serat yang lebih tinggi. LED mengubah besaran arus menjadi besaran intensitas cahaya dan karakteristik arus/daya pancar optik memiliki fungsi yang linear. Cahaya yang dipancarkan LED bersifat tidak koheren yang akan menyebabkan dispersi chromatic sehingga LED hanya cocok untuk transmisi data dengan bit rate rendah sampai sedang. Daya keluaran optik LED adalah -33 dBm s/d -10 dBm. LED memiliki lebar spektral (spectral width) 30-50 nm pada panjang gelombang 850 nm dan 50-150 nm pada panjang gelombang 1300 nm.
* *
ISSUED - 4/17/2004
95
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
96
Training Center
Proses Modulasi pada LED * Modulasi yang diterapkan pada LED adalah modulasi intensitas. * Pulsa-pulsa listrik (diwakili dengan kondisi ada arus/tidak ada arus) secara langsung diubah menjadi pulsa-pulsa optik/ cahaya (diwakili dengan ada/ tidaknya pancaran cahaya).
ISSUED - 4/17/2004
97
Training Center
Diode LASER (Light Amplification by Stimulated Emmission of Radiation) * Diode laser merupakan diode semikonduktor yang memancarkan cahaya karena mekanisme pancaran/ emisi terstimulasi (stimulated emmision). Cahaya yang dipancarkan oleh diode laser bersifat koheren. Diode laser memiliki lebar spektral yang lebih sempit (s/d 1 nm) jika dibandingkan dengan LED sehingga dispersi chromatic dapat ditekan. Diode laser diterapkan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi. Daya keluaran optik dari diode laser adalah -12 s/d + 3 dBm. Karakteristik arus kemudi daya optik diode laser tidak linear. Kinerja (keluaran daya optik, panjang gelombang, umur) dari diode laser sangat dipengaruhi oleh temperatur operasi.
* * * * * *
ISSUED - 4/17/2004
98
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
99
Training Center
Narrow laser = 4 nm
Karakteristik I/Po
Karakteristik Spektral
ISSUED - 4/17/2004
100
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
101
Training Center
* Pada umumnya modulasi yang diterapkan diode laser adalah modulasi intensitas. * Karena diode laser memiliki karakteristik I-Po yang tidak linear maka perlu ditambahkan arus pra-tegangan searah (DC) agar diode bekerja pada daerah linear (daerah operasi laser).
ISSUED - 4/17/2004
102
Training Center
Detektor Optik / Photodetector * * * Photodetector berfungsi mengubah variasi intensitas optik/ cahaya menjadi variasi arus listrik. Karena perangkat ini berada di ujung depan dari penerima optik maka photodetector harus memiliki kinerja yang tinggi. Persyaratan kinerja yang harus dipenuhi oleh photo diode meliputi : - Memiliki sensitivitas tinggi, - Memiliki lebar-bidang atau kecepatan response/ tanggapan yang cukup untuk mengakomodasi bit rate data yang diterima, - Hanya memberikan noise tambahan minimum - Tidak peka terhadap perubahan suhu.
ISSUED - 4/17/2004
103
Training Center
Pada sistim transmisi serat optik digunakan dua jenis photodetector yaitu : - Diode PIN/ FET (Positive Intrinsic Negative/ Field Effect Transistor) - APD (Avalanche Photo-Diode). Photodiode dioperasikan pada prategangan balik. Cahaya yang diterima akan diubah menjadi arus listrik, pada tahanan RL arus tersebut diubah menjadi besaran tegangan. Perbandingan arus yang dihasilkan photodetector terhadap daya optical yang diterima disebut Sensitivitas optik dan dinyatakan dalam satuan A/W. Sensitivitas suatu photodetector sangat bergantung pada panjang gelombang operasi dan bahan photodetector.
* *
ISSUED - 4/17/2004
104
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
105
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
106
Training Center
Training Center
ISSUED - 4/17/2004
107