You are on page 1of 9

Dimensi

1 Panjang L
2 Massa m M
3 Waktu t T
4 Suhu T
5 Kuat Arus i I
6 Jumlah Zat n N
7 Intensitas Cahaya cd J
Manfaat dari Dimensi:
-Dapat digunakan untuk melihat benar atau salahnya sebuah persamaan
-Dapat digunakan untuk membuat persamaan baru
Angka Penting, :
1. Nilai bukan 0 (nol) baik itu di depan koma ataupun di belakang, merupakan angka
penting, : 12,35 AP= 4
2. Nilai baik 0 (nol) atau tidak untuk di depan atau di belakang koma merupakan angka
penting, : 20,5 AP= 3; 21,05 AP= 4
3. Nilai 0 (nol) di awal dan setelah koma bukan merupakan angka penting, melainkan
nilai sesudah 0 (nol) itu, : 0,0706 AP= 3
4. Angka penting dari hasil perkalian dua bilangan dilihat dari salah satu bilangan yang
angkanya sedikit, contoh 12,35 x 5,32 = 65,702 AP= 3
II. VEKTOR, lurus atau berlawanan arah namun segaris
Menjumlahkan Vektor
- Poligon: a. gambarlah vektor atau garis pertama
b. gambarlah vektor kedua dengan pangkal berhimpit pada ujung vektor
pertama
c. tarik garis dari pangkal vektor pertama menuju ujung vektor kedua
- Jajaran Genjang: ~langkah a dan b sama seperti di atas
c. tarik garis di antara pangkal vektor pertama dan kedua
sehingga membentuk jajaran genjang
Resultan Vektor, |R| = |a + b|
|A + B| = |A - B| =
Tabel Trigonometri Sudut Sempurna

0 2 3 1

1 3 2 3 0

0 3 1 3 ~
Vektor Komponen = ; Sinus (Sin ): Fy = F. sin
Cosinus (Cos ): Fx = F. cos

F
1
x F
1
y

F
2
x F
2
y

F
3
x F
3
y

F
Fx
Fy
Resultan : R=
Arah Resultan : Tan =
III. GERAK LURUS
Besaran:
Posisi atau Kedudukan adalah letak benda terhadap suatu acuan tertentu (m)
-Jarak: x
1
+ x
2
-Perpindahan: x
2
x
1
= x
Kecepatan, perpindahan per satuan waktu : (m/s)
Kelajuan, jarak total per satuan waktu : (m/s)
Percepatan, perubahan kecepatan per satuan waktu : a = (m/s
2
)
Waktu (s)
Arah Horizontal
- Gerak Lurus Beraturan (GLB), gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
tetap atau konstan; x = v . t
- Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), gerak benda pada lintasan lurus dengan
(a) tetap (horizontal)
v = v
0
+ a . t
v
2
= v
0
2
+ 2a . x
x = v
0
. t + a . t
Arah Vertikal
o Gerak Vertikal ke atas
v = v
0
- g . t ( - *minus*, karena melawan arus gravitasi)
v
2
= v
0
2
2 . g . h
h = - . g . t
2
o Gerak Vertikal ke Bawah
v = g . t
v2
= v
0
2
+ 2 . g . h
h = h
0
+ . g . t
2
IV. GERAK MELINGKAR, gerak benda yang dilakukan pada bentuk melingkar (lingkaran)
Sudut/Posisi/Jamak
= 360
O
= 1 putaran = 2 radian/rad
Kecepatan Sudut (omega) Rad/secon
= =
Percepatan Sudut (alpha) Rad/secon
2
=
- Gerak Melingkar Beraturan ( = 0 ; = konstan)
=
0
+ . t
- Gerak Melingkar Berubah Beraturan ( = konstan)
=
0
+ . t

2
=
0
2
+ 2 . .
=
0
+
0
. t + . . t
2
Percepatan Sentripetal

sp
= v
2
/ R =
2
. R
2
/ R =
2
. R
Gaya Sentripetal
F
sp
= m .
sp
m .
2
. R
Hubungan Antar Roda (hubungan jari-jarinya)
- Seporos (arah putaran sama),
A
=
B
- Roda Bersinggungan, v
A
= v
B
- Dihubungkan dengan Tali, v
A
= v
B
V. HUKUM NEWTON
Hukum Newton I : Resultan gaya pada benda diam atau ber-GLB adalah sama
dengan 0 (nol)
F = 0
W N = 0
W = N
Hukum Newton II : F = m . a
*massa selalu tetap, kecuali adanya dua benda berbeda massa
Gaya = 1. Berat, W = m . g
2. Normal, N = m . g
3. Pada Bidang Miring, (aturan sinus dan cosinus berkebalikan dari bidang datar, sumbu
terhadap benda)
-berat W
X
= m . g sin -normal F
Y
= 0
W
Y
= m . g cos W
Y
N = 0
W
Y
= N = W. cos
4.Tegang Tali (Hukum Newton I)
F = 0
W T = 0
W = T
5.Gesek,
-Statis (
s
= koefisien gesek statis), F
S
=
s
. N
-Kinetik (
K
= koefisien gesek kinetik), F
S
=
K .
N
VI. SUHU DAN PEMUAIAN
v Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda (diukur termometer)
v Celsius/C (Tf = 0
O
; Tb = 100
O
)
Reamur/R (Tf = 0
O
; Tb = 80
O
)
Fahrenheit/F (Tf = 32
O
; Tb = 212
O
)
Kelvin/K (Tf = 273
O
; Tb = 373
O
)
v Perbandingan skala (selisih titik didih terhadap titik beku)
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100 = 5 : 4 : 9 : 5
v Kalibrasi Termometer
- C = R = - C = F = - C = K =
- - C O (lain) carilah skala thermometer lain itu terlebih dahulu, lalu proses
perbandingan sama seperti di atas
v Pemuaian
- Muai panjang atau 1 dimensi (koefisien 1)
L = L
0
. . T *L
0
= Panjang awal (m) T = Selisih suhu (T
a
T
0
)
O
C
L = L
0
+ L L = Panjang akhir = koefisien muai panjang
L = Pertambahan panjang
- Muai luas atau 2 dimensi (koefisien 2)
A = A
0
. . T *A
0
= luas awal (m
2
) = koefisien muai luas (2 . )
A = A
0
+ A A = luas akhir
A = pertambahan luas
- Muai volum atau 3 dimensi (koefisien 3)
V
wadah/isi
= V
0
.
wadah/isi
. T *V
0
= volum awal = koefisien muai
V
wadah/isi
= V
0
+ T V = volum akhir volum (3 . )
V = pertambahan volum
~ V
isi
> V
wadah
~ maka akan ada volum isi yang berlebih (V
isi
V
wadah
)
VII. KALOR
Besaran Kalor: -besar kalor Q (J/kal)
-massa m (kg)
-kalor jenis c (J/kg
O
C)
-perubahan suhu T (
O
C atau
O
K)
-kalor lebur Lf
-kalor uap Lu
Persamaan Umum Kalori: Q = m . c . T
1 kalori = 4.2 Joule
Kapasitas Kalori: C = m . c =
Saat berubah wujud tidak ada perubahan suhu
Asas Black: Q
lepas
= Q
terima
Perpindahan Kalor
- Konduksi = benda panas bergetar kemudian memindahkan panas ke partikel lain,
sehingga terjadi kesetimbangan
*P = daya (J) A = luas penampang (m
2
)
k = koefisien konduksi d = jarak (m)
- Konveksi = adanya perpindahan molekul
*h = koefisien konveksi
- Radiasi = pancaran gelombang berpartikel (elektromagnetik)
1. cahaya tampak (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu)
2. A = 1 ; Z = 2 // A = 0 ; Z = 1 // tidak ada muatan, ada daya tembus
frekuensi tinggi, gelombang () rendah
T
4
* = emisivitas (hitam: 1 ; putih: 0)
= tetapan Stefan-Boltzman (5.67 x 10
-8
) W/m
2
K
4
T = suhu mutlak (
O
K)
VIII. LISTRIK DINAMIS
Arus listrik adalah aliran muatan listrik dari potensial tinggi ke potensial rendah
Kuat arus listrik I =
*I = arus listrik (A)
Q = muatan (C) 1.6 x 10
-19
T = waktu (s)
Penghantar arus listrik
- Konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan arus dengan baik (logam,
kristal)
- Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantar dengan baik (plastik, kayu, karet)
- Semi-konduktor adalah bahan yang dapat berfungsi sebagai keduanya di atas (silika)
Hukum Ohm () V = I . R *V = tegangan (volt)
I = arus (ampere)
R = hambatan (ohm)
Hambatan, pada kawat penghantar arus listrik dipengaruhi oleh:
1. Hambat Jenis ()
2. Panjang Kawat (L)
3. Luas Penampang (A)
Hambatan karena pengaruh: A
R
= R
0
. . T
~berpengaruh pada L dan A~
Hukum Kirchoff I
Jumlah arus (I
1
) yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan
jumlah arus (I
2
) yang keluar dari titik percabangan
I
masuk
= I
keluar
Susunan Hambatan
- Seri, R
total
= R
1
+ R
2
+ R
3
~V
1
= I
total
. R
1
~
I
total
= I
1
+ I
2
+ I
3
V
total
= V
1
+ V
2
+ V
3
- Paralel R
total
= ~I
1
= ~
I
total
dan V
total
sama dengan proses di susunan seri
- Campuran, kedua cara susunan di atas divariasikan penggunaannya
Hukum Kirchoff II
Jumlah tegangan dan jumlah arus dikali hambatan sama dengan 0 (nol)
~ E + I . R = 0 ~
Loop
1. I
1
= I
2
+ I
3
(sama prinsip dengan hokum Kirchoff I)
2. E , saat arah putaran loop bertemu bagian positif tegangan, maka nilai V = (+),
berlaku sebaliknya
3. I . R , saat arah putaran loop searah dengan putaran arus, maka nilai I = (+),
berlaku sebaliknya
4. Dalam proses penghtiungan berlaku sistem subtitusi dan eliminasi sesuai kondisi
5. Jika diketahui ditanya usaha (W) = P . t = V . I . t *dalam sekon*
IX. PEMANTULAN
Hukum Pemantulan
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak dalam satu bidang datar
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul, i = r
Pemantulan ada 2 jenis, yaitu:
1. Pemantulan teratur (bidang halus)\
2. Pemantulan difus atau baur (bidang kasar, air di permukaan laut)
Pemantulan di Cermin Datar
a. Sifat bayangannya = maya, tegak, berlawanan arah, diperbesar, nyata
b. Jarak bayangannya (s
1
) = jarak benda (s
2
)
c. Tinggi bayangannya (h
1
) = tinggi benda (h
2
)
Cermin Ganda, jumlah bayangannya:
Cermin, menurut lengkung terbagi 2, yaitu:
1. Cermin Cekung (Konvergen) = mengumpulkan cahaya
a. Tiga sinar istimewa:
> Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melewati titik focus
> Sinar datang melewati focus dipantulkan sejajar sumbu utama
> Sinar datang melalui pusat kelengkungan (2F) dipantulkan kembali
pada pusat 2F tersebut (R)
b. Hukum Misbah L
Benda
+ L
Bayangan
= 5
c. Persamaan Cermin
> Fokus atau Jarak Benda atau Jarak Bayangan (F = +)
> Perbesaran Bayangan
*S = jarak benda h = tinggi benda
S = jarak bayangan h = tinggi bayangan (semua dalam cm)
2. Cermin Cembung (Divergen) = membiaskan cahaya
> Rumus sama dengan cermin cekung
> Titik fokus (-)
> Sinar istimewa berbeda
> Sifat bayangan: maya, tegak, diperkecil
Pembiasan Cahaya
> (Sneillus) r <>2 > n
1
> Besar sudut bias: ~ n
1
. sin i = n
2
. sin r ~
> Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias sebesar
90
O
sin I
K
= n
2
/ n
1
> Aplikasi lensa cembung = F (+)
lensa cekung = F (-)
lensa datar = F (~) *kebalikan dari pemantulan*
> Persamaan pembuat lensa ~ ~
*r = sudut bias n
1
= indeks bias bahan R = jari-jari lensa
i = sudut datang n
2
= indeks bias medium
Alat Optik
1. Mata, bagian utama: kornea, pupil, retina, lensa, iris, dll
> Mata normal = bayangannya tepat retina (Sn = 25 30 cm)
> Cacat mata
a. Miopi atau Rabun Jauh
*S = tak terhingga
S = jarak terterntu (-)
Kuat Lensa :
atau
b. Hipermetropi atau Rabun Dekat (S = 25 cm)
2. Lup, kaca pembesar dengan fokus okuler
> Perbesarannya
a. Normal M =
b. Berakomodasi M =
3. Mikroskop, untuk melihat benda renik.
> Berlensa okuler (dekat mata)
> Berlensa objektif (dekat benda) M =
> Perbesaran total = M
ob
+ M
ok
= M
tot
> Panjang mikroskop d normal = S
ob
+ F
ok
d = S
ob
+ S
ok
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME dan dengan
rahmat dan karunianya, MAKALAH FISIKA ini dapat kami buat sebagai tugas
kami.Sebagai bahan pembelajaran kami dengan harapan dapat di terima dan di
pahami secara bersama.
Dalam batas-batas tertentu MAKALAH ini memuat Tentang Pengukuan,
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Fisika.Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat
kesalahan dalam penulisan atau penguraian MAKALAH kami Dengan Harapan
dapat di terima oleh bapak dan dapat di jadikan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran kami.
Penyusun

You might also like