You are on page 1of 4

SISTEM PERNAFASAN SUARA PARU-PARU Sistem pernafasan dapat dikategoikan menjadi 2 saluran yaitu: 1. saluran atas 2.

saluran bawah Saluran pernafasan atas terdiri dari hidung, paranasal sinus, pharynx, dan larynx. Fungsi dari saluran ini adalah untuk menyaring, menghangatkan, dan melembabkan udara sebelum mencapai unit pertukaran gas. Saluran bawah pernafasan dimulai dari trachea, bronchus utama kanan yang terbagi menjadi 3 lobar atau bagian paru (atas, tengah dan bawah), bronchus kiri yang terbagi menjadi 2 lobar, bronchioli, dan berakhir di alveoli, dimana terjadi pertukaran gas. Suara paru-paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernafasan selama proses pernafasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari saluran udara yang lebih lebar ke saluran udara yang lebih sempit atau sebaliknya. Pada saat inspirasi, udara mengalir dari saluran udara yang lebih luas ke saluran udara yang lebih sempit sehingga turbulensi yang terjadi lebih kuat sedangkan pada saat ekspirasi terjadi sebaliknya. Ini menyebabkan pada saat inspirasi suara yang terdengar lebih keras. Secara umum suara paru-paru dibagi menjadi 2 : 1. suara normal atau suara dasar paru 2. suara abnormal dan suara tambahan. Suara-suara tersebut dibagi dalam beberapa kategori berdasar pitch, intensitas, lokasi serta rasio inspirasi dan ekspirasi Perubahan yang dapat terjadi pada suara paru 1. Suara pernafasan melemah atau menghilang Keadaan suara paru seperti ini dapat ditemukan akibat adanya penebalan dinding dada, penurunan aliran udara pada satu segmen paru akibat adanya hiperinflasi atau terpisahnya paru dengan dinding dada akibat ada cairan atau udara pada rongga pleura. 2. Suara pernafasan mengeras Apabila terjadi perubahan pada massa jaringan paru mengakibatkan hantaran suara menjadi lebih baik, sehingga suara paru yang didengar lebih jelas, adakalanya kita dapat mendengar seperti suara trakheal pada lapangan paru tertentu. Keadaan seperti ini dapat ditemukan pada konsolidasi massa paru, misalnya pada pneumoni, atelektase, oedem paru, fibrosis jaringan paru yang luas.

Suara dasar paru Suara dasar paru secara tradisional digolongkan menjadi 4 yaitu suara trakeal, bronkial, bronkovesikuler,dan vesikuler. a. Suara trakheal mempunyai ciri suara dengan frekuensi tinggi, kasar, disertai dengan masa istirahat(pause) antara fase inspirasi dan ekspirasi, dengan komponen ekspirasi terdengar sedikit lebih lama. Suara nafas trakeal dapat ditemukan dengan menempelkan membran diafragma pada bagian lateral leher atau pada fossa suprasternal. Sumber bunyinya adalah turbulensi aliran cepat pintu glottis. b. Suara nafas bronkial mempunyai bunyi yang juga sama kasar, frekuensi tinggi,dengan fase inspirasi sama dengan fase ekspirasi. Suara ini terdapat pada saluran nafas dengandiameter 4 mm atau lebih, misalnya pada bronkus utama. Suara nafas bronkial dapat didengarkan pada daerah antara kedua scapula. c. Suara nafas bronkovesikuler sedikit berbeda dari suara trakeobronkial, terdengar lebih distal dari jalan nafas. Bunyinya kurang keras, lebih halus, frekuensi lebih rendah dibanding suara bronkial, tetapi dengan komponen inspirasi dan ekspirasi yang masih sama panjang. Bunyi nafas ini pada orang normal dapat didengar pada segitiga auskultasi (area di bagian posteriorrongga dada yang dibatasi oleh m. trapezius, m. latissimus dorsi, dan m. rhomboideus mayor) dan lobus otot kanan paru). lebih distal, dengan karakteristiknya halus, lemah, dengan fase inspirasi merupakan bagian yang dominan, sedangkan fase ekspirasi hanya terdengar sepertiganya. d. Suara vesikuler berasal dari jalan nafas lobar dan segmental, ditransmisikan melalui parenkim paru normal. Bila terdapat konsolidasi atau atelektasis pada saluran nafas distal, maka suara yang normalnya vesikuler, akan menjadi suara bronkovesikuler atau trakeobronkial. Ini terjadi karen apenghantaran udara yang bertambah karena adanya pemadatan pada jaringan paru. Ada pula yang berpendapat hal ini terjadi karena suara vesikuler yang menurun pada daerah auskultasi,sehingga yang masih terdengar adalah suara dari bronkus (suara bronkial). Suara Tambahan Paru Suara tambahan paru adalah bising paru yang berasal dari alat respirasi dan dinding dada yang tidak dijumpai pada paru normal.

a. Krepitasi pada emphycema subkuitis Bila terjadi penumpukkan udara pada subkuitis, bila kulit ditekan akan terdengar suara gemericik halus seperti suara rambut diremas. b. Gesekan pleura Suara ini dapat terjadi bila dinding pleura tidak licin lagi sebagai akibat proses radang, bunyi suara gesekan pleura ini mirip seperti gesekan jari tangan. Gesekan pleura dapat terdengar baik pada saat inspirasi maupun pada saat ekspirasi. c. Krepitasi Suara ini timbul akibat alveoli yang mengempis tiba-tiba terbuka disaat inspirasi. Suara halus sekali dan biasanya terdengar pada saat akhir inspirasi. d. Ronkhi Ronkhi adalah suara yang terjadi akibat penyumbatan pada bronkhus. Ronkhi dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan massa yang menyumbatnya, bila massa yang menyumbatnya mudah dipindahkan pada saat batuk disebut sebagai ronkhi basah, bila sumbatan tersebut sulit untuk dipindahkan disebut sebagai ronkhi kering. Baik ronkhi kering maupun ronkhi basah dapat terdengar jelas pada saat inspirasi, namun bisa juga didengar pada saat ekspirasi. Berdasarkan lumen bronkhus yang tersumbat, maka ronkhi dapat juga dibedakan atas gelembung kecil, sedang dan besar. Suara yang terdengar mirip seperti suara gelembung air ditimbulkan yang ditiup memakai pipa sedotan minuman, gemericik suara yang terjadi tergantung pada diameter sedotan yang dipergunakan. e. Wheezing (mengi) Adalah bising paru yang terjadi akibat konstriksi / spasma dari bronkhus, bukan oleh penyumbatan seperti pada ronkhi, sehingga refleks batuk tidak dapat menghilangkannya. Suara wheezing ini mirip suara suitan dengan intensitas suara yang tinggi dan nyaring. Auskultasi pada trakhea sangat baik untuk mendengarkan wheezing. f. Bising paru kombinasi Bising ini merupakan gabungan dari beberapa macam suara tambahan. Bila kombinasi antara vesikular dengan bronkhial terjadi, bila bising vesikular lebih menonjol maka bising kombinasi tersebut dinamakan dengan vesikobronkhial.

http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/respirasi/bunyi-nafas/

You might also like

  • Kelainan Kulit Pada DM
    Kelainan Kulit Pada DM
    Document9 pages
    Kelainan Kulit Pada DM
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Mata
    Mata
    Document7 pages
    Mata
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Terapi Penyakit Kulit
    Terapi Penyakit Kulit
    Document10 pages
    Terapi Penyakit Kulit
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Terapi Vertigo
    Terapi Vertigo
    Document6 pages
    Terapi Vertigo
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Intoxic Acetamonifen
    Intoxic Acetamonifen
    Document2 pages
    Intoxic Acetamonifen
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Infeksi Pada DM
    Infeksi Pada DM
    Document3 pages
    Infeksi Pada DM
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Virus Dan Bakteri
    Virus Dan Bakteri
    Document2 pages
    Virus Dan Bakteri
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Hemo Filia
    Hemo Filia
    Document7 pages
    Hemo Filia
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Diagnosis Dan Morfologi Kulit
    Diagnosis Dan Morfologi Kulit
    Document4 pages
    Diagnosis Dan Morfologi Kulit
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Malaria
    Malaria
    Document5 pages
    Malaria
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Ards
    Ards
    Document8 pages
    Ards
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Anemia
    Anemia
    Document10 pages
    Anemia
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Trombositopenia
    Trombositopenia
    Document2 pages
    Trombositopenia
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Indikasi Icu Pada Avian Flu
    Indikasi Icu Pada Avian Flu
    Document3 pages
    Indikasi Icu Pada Avian Flu
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Darah Dan Sutul
    Darah Dan Sutul
    Document26 pages
    Darah Dan Sutul
    pulauburu
    No ratings yet
  • Kedaruratan Onkologi
    Kedaruratan Onkologi
    Document9 pages
    Kedaruratan Onkologi
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Kedaruratan Onkologi
    Kedaruratan Onkologi
    Document9 pages
    Kedaruratan Onkologi
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • 4 Sistem Somato Motorik
    4 Sistem Somato Motorik
    Document48 pages
    4 Sistem Somato Motorik
    Daniel Situngkir
    100% (1)
  • Diagnosis Stroke
    Diagnosis Stroke
    Document2 pages
    Diagnosis Stroke
    Aulya Archuleta
    No ratings yet
  • Diagnosis Stroke
    Diagnosis Stroke
    Document2 pages
    Diagnosis Stroke
    Aulya Archuleta
    No ratings yet
  • Kep
    Kep
    Document50 pages
    Kep
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Anemia
    Anemia
    Document10 pages
    Anemia
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • KEP
    KEP
    Document25 pages
    KEP
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • Sindrom Nefrotik
    Sindrom Nefrotik
    Document8 pages
    Sindrom Nefrotik
    Primasari Diah
    No ratings yet
  • Down Syndrome
    Down Syndrome
    Document26 pages
    Down Syndrome
    pamela_tiffani9221
    No ratings yet
  • From Everand
    No ratings yet
  • From Everand
    No ratings yet