You are on page 1of 3

RINGKASAN PENELITIAN Perilaku Ibu Hamil Tentang Bahaya Asap Rokok Bagi Kehamilan di Puskesmas Pembantu Dauh Puri

Tahun 2011 Oleh : ANAK AGUNG KETUT SRI ANJANI (NIM : P07124008013)

Bahaya merokok telah banyak diketahui oleh semua orang, tetapi merokok masih menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan (Aditama, 2004). Bahaya rokok tidak hanya mengenai perokok itu sendiri, tetapi juga dapat membahayakan orang-orang di sekitar perokok tersebut yang disebut dengan perokok pasif. Hasil penelitian Wisborg et al. (2001) tentang nilai paparan asap rokok terhadap risiko terjadinya kelahiran bayi mati menunjukkan hasil bahwa ibu hamil perokok pasif berisiko 1,6 kali lebih besar mengalami bayi lahir mati daripada ibu hamil bukan perokok pasif. Asap rokok mengandung tak kurang dari 4000 bahan kimia beracun yang terdiri dari berbagai komponen seperti : Tar, karbon monoksida (CO), nikotin, ammonia, hydrogen cyanide, nitrous oxide, formalin hydrogen sulfide, pyridine, merthanol, aseton, naftalen, vinyl chloride, logam berat (Triswanto, 2007) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pembantu Dauh Puri merupakan salah satu Puskesmas Pembantu yang berada di wilayah Puskesmas II Denpasar Barat yang salah satu fungsinya adalah memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh data 27 dari 70 orang ibu hamil (38,57 %) memiliki suami perokok aktif dan sering berada di dekat suami pada saat merokok. Data tersebut menunjukkan bahwa banyak ibu hamil yang beresiko terpapar asap rokok, sehingga dapat meningkatkan kejadian komplikasi pada kehamilan. Data persalinan di Puskesmas Pembantu Dauh Puri pada tahun 2010 terdapat 14 kejadian bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pada kehamilan aterm, 8 diantaranya merupakan bayi yang lahir dari ibu yang terpapar asap rokok selama kehamilan, hal inilah yang mebuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaiman peran suami dalam menjalankan delapan peran suami dalam perencanaan persalinan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku ibu hamil tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan perilaku ibu hamil tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan, dengan pendekatan cross sectional, dimana pengamatan dilakukan sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo,2005). Enam puluh dua orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu consecutive sampling. Data yang diambil adalah data primer melalui wawancara terstruktur pada responden. Berdasarkan hasil penelitian pada 62 orang ibu hamil memperoleh hasil yaitu pengetahuan yang dimiliki responden tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan adalah 25,81% cukup, 74,19% kurang dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan baik, sikap responden tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan sebagian besar bersikap positif 61,29% dan 38,71% memiliki sikap negatif. Adapun tindakan responden tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan sebesar 83,87% tidak melakukan upaya menghindari bahaya asap rokok dan sebesar 16,13% sudah melakukan upaya menghindari bahaya asap rokok. Tingginya persentase responden yang memiliki pengetahuan kurang dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden yang didominasi oleh tingkat pendidikan dasar, dapat dipengaruhi oleh pekerjaan dimana sebagian besar responden tidak bekerja sehingga peluang untuk mendapatkan pengetahuan baru semakin kecil. Tingginya persentase sikap positif pada responden dapat disebabkan karena responden mengetahui bahwa asap rokok dapat membahayakan kesehatan, akan tetapi responden tidak mengetahui secara tepat bagaimana pengaruh asap rokok tersebut terhadap kehamilan. Tindakan/praktik responden sebagian besar tidak melakukan upaya menghindari bahaya asap rokok bagi kehamilan, hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang mengenai bahaya asap rokok bagi kehamilan sehingga menyebabkan rendahnya kesadaran dan upaya untuk berusaha menghindari paparan asap rokok .

vi

Berdasarkan hasil penelitian, diajukan saran untuk petugas kesehatan agar dapat memberikan lebih banyak informasi kepada ibu hamil melalui penyuluhan, khususnya membahas tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan meningkatkan kesadaran dalam menghindari paparan asap rokok, sehingga dapat berkontribusi dalam menurunkan kejadian komplikasi pada kehamilan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu melanjutkan penelitian ini yaitu dengan meneliti mengenai peran bidan dalam meningkatkan perilaku ibu hamil tentang bahaya asap rokok bagi kehamilan pada tempat penelitian yang berbeda.

vii

You might also like