Professional Documents
Culture Documents
Modul
Hubungi : TEGUH SANTOSO SPd ( Hp. 081338495099 ) Jl. Menganti Lidah Wetan No. 10 Surabaya 60213 (Depan perumahan Lembah Harapan)
Pengantar
Pertama-tama penuls panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT karena perkenan-Nya jualah, maka penulis buku ini dapat diselesaikan. Buku yang diberi judul MODUL APLIKASI PROGRAM SAP 2000 ver 9.0.3 dimaksudkan untuk membantu para siswa , khususnya yang mempelajari SAP 2000 menguasai materi pelajaran yang minimal harus dikuasai disamping pelajaran yang diberikan instruktur. Bagi para instruktur, buku ini tidak perlu digunakan secara kaku tetapi dapat digunakan secara fleksibel. Penulis mengharapkan pelajaran yang ada didalam buku ini adalah pelajaran minimal yang diberikan kepada siswa, termasuk kemampuan siswa mengerjakan Latihan-latihan Soal yang ada dibagian terakhir. Sesuai dengan situasi dan kondisinya, terutama untuk kelaskelas privat para instruktur dapat saja menambahkan pelajaran diluar buku ini untuk merangsang siswa belajar lebih jauh. Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selesainya penulisan buku ini. Semog buku ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Akhir kata karena TAK ADA GADING YANG TAK RETAK maka penlis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh rekan-rekan di Widyaloka dan para pembaca sekalian guna perbaikan di masa-masa yang akan datang. Surabaya, Mei 2008 Teguh Santoso SPd pakteguhsantoso@yahoo.co.id i
Daftar Isi
Hal KATA PENGANTAR...................................................................... DAFTAR ISI................................................................................... i ii 1 1 2 2 5 7 9 11 13 13 13 13 13 13 14 17 17 17 19 19 19 22 22 23 24 ii
Mengenal SAP............................................................
Input Data.........................................................................
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5 6.6 Input data ke spread Sheet.................................... Membuat Group Name .......................................... Memilih Group Name ............................................. Potongan Bentuk I/Wide Flange............................ Merubah Jarak Gambar Model.............................. Jenis-jenis beban ................................................... Bila Batang tidak memenuhi syarat ....................... Cetak Gambar ke Printer ....................................... Cetak Gambar ke Printer ....................................... Cetak Hasil Laporan di Layar ................................ Beban Gempa ........................................................ Model Struktur dengan Template .......................... Data-data Struktur.................................................. Menempatkan data ke model ................................ Faktor Reduksi ....................................................... Output tulangan...................................................... Simpan File ............................................................ Buka File Lama ...................................................... Macam-macam file Model simpanan..................... Import File .............................................................. Export ..................................................................... Melihat total berat struktur ..................................... Tampilan layar........................................................ Melihat detail hasil design struktur beton .............. Membuat Model dari template ............................... Menggambar joint .................................................. Memperbaiki posisi joint ....................................... Copy dengan ditindih ............................................. Copy model ............................................................ Pindah model .........................................................
25 25 25 25 25 26 26 27 28 28 28 29 29 29 29 29 30 30 33 33 33 33 33 33 33 34 34 35 35 35 35 35 35 35 iii
6.7 6.8 6.9 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 7.7 7.8 7.9 7.10 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5
Membagi frame ...................................................... Menyatukan dua frame .......................................... Menambah dengan model template ...................... Mengatur tampilan Properties................................ Merubah Nomor Label ........................................... Batas Tampilan Model 2D...................................... Tampian gambar 2D .............................................. Simpan Tampilan ................................................... Menampilkan tampilan tersimpan .......................... Menampilkan Hasil Mekanika ................................ Mendefinisikan Dimensi Shell ................................ Type-type shell ....................................................... Output Moment tumpuan dan Lapangan pada plat Macam-macam Analisa Gempa............................. Cara mengambil Data Gempa .............................. Data beban gempa dinamik ................................... Cara menentukan beban massa gempa ............... Langkah-langkah beban dinamik...........................
35 35 35 37 37 37 37 37 38 38 38 38 39 39 41 41 41 41 41 41 43 47 47 47 49
Tampilan ............................................................................
Gempa..................................................................................
File ............................................................................................
iv
0.3.1 Berat Sendiri 0.1..2 Sistem Koordinat Lokal Sistem koordinat Lokal 1-2-3 digunakan untuk menentukan potongan property, beban dan gaya-gaya keluaran. Untuk menentukan sistem koordinat lokal elemen yang umum dapat menggunakan orientasi default dan sudut koordinat elemen frame, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Sumbu lokal 1 arah selalu memanjang arah sumbu elemen, arah positif ialah dari ujung i ke ujung j. 2. Orientasi default sumbu lokal 2 dan 3 ditentukan oleh hubungan diantara sumbu 1 dan sumbu global Z sebagai berikut : a. Jika sumbu lokal 1 arahnya horisontal, maka bidang 1-2 dibuat sejajar dengan sumbu Z. b. Jika sumbu lokal 1 arahnya ke atas (Z+) maka arah sumbu lokal 2 sejajar dengan sumbu X+. c. Sumbu lokal 3 arahnya selalu horisontal sumbu bidang X-Y. 1. Besarnya beban berat sendiri sama dengan berat volume w dikalikan dengan luas penampang d. Berat sendiri arahnya selalu ke bawah, searah dengan sumbu Z. Berat sendiri ini dikalikan dengan faktor skala yang ditentukan untuk seluruh struktur.
0.3.2 Beban Terpusat pada Elemen Beban terpusat pada elemen digunakan untuk menentukan gaya terpusat dan momen yang bebas dikerjakan pada sepanjang elemen. Lokasi beban dapat ditentukan dengan salah satu cara dibawah ini.
HAL. 01
HAL. 02
uz
rz
1 uz
rz 2
3 3 (a) Gaya arah sumbu global Z (b) Momen arah sumbu global Z Semua gaya bekerja ditengah bentang u2 1 r2 2 2 1
3 3 (a) Gaya arah sumbu global Z (b) Momen arah sumbu global Z Semua gaya bekerja ditengah bentang 1 u2 2 2 r2 1
X sumbu global
Gambar 1.4 Menentukan beban terpusat elemen Gambar 1.5 Menentukan beban merata pada elemen 0.3.3 Beban Merata pada Elemen Beban merata pada elemen digunakan untuk menentukan gaya dan momen yang bekerja pada sepanjang elemen frame. Intensitas beban dapat berupa beban merata atau trapesium.
HAL. 03
HAL. 04
rda = 0.0 Sumbu 2 rdb = 0.5 u2a = -5 u2b = -5 Sumbu 1 10 20 (a) Beban merata setengah
U3 R3 R2 U1 R1 U2
16
Sumbu 1
Gambar 1.7 Enam derajat kebebasan joint pada sistem koordinat lokal
Dalam teori Mekanika Teknik yang kita pelajari dibangku kuliah selama ini, ada 3 macam dukungan yang sering dibahas yaitu : 1. 2. 3. Jepit : Mampu menahan gaya vertikal, horisontal dan moment. Sendi : Mampu menahan gaya vertikal dan horisontal. Roll : Hanya mampu menahan gaya vertikal.
(a) Struktur Frame 3D SAP 2000 ver 9.0.3 HAL. 05 HAL. 06 SAP 2000 ver 9.0.3
K350 fc = 29180 kN/m2 (29.18 Mpa) Tegangan leleh tulangan geser U22 fy = 220 000 kN/m2 (220 Mpa) U24 fy = 240 000 kN/m2 (240 Mpa) Kuat geser beton fcs = 15 000 kN/m2 (15 Mpa) fcs = 20 000 kN/m2 (20 Mpa) b. Dimensi penampang elemen struktur (lihat gambar 1.3 bentuk penampang) c. Macam beban (Load Case) d. Kombinasi pembebanan Untuk peraturan baja AISC-LRFD 1.4 DL 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.5 LL 0.8 W Untuk peraturan Beton SKSNI 1991 1.2 DL + 1.6 LL 1.05 DL + 0.6 LL 1.05 E Untuk peraturan beton prestress SKSNI 1991 1.2 DL + 1.6 LL + 1.2 P 1.05 DL + 0.6 LL + 1.05 P + 1.05 E Dimana : DL = beban mati E = beban gempa LL = beban hidup W = beban angin 3. Menempatkan (assign) data yang telah didefinisikan ke model struktur Data penampang Data beban Menentukan input data Analisis Mekanika Teknik P = beban prestress
3 sendi
global
4. 5.
HAL. 07
HAL. 08
6.
Disain struktur Sebelum memberikan perintah design, edit dulu reduksi kekuatan bahan sesuai SKSNI SKSNI Lentur Geser Lentur + aksial (sengkang) Lentur + aksial (spiral) = 0.80 = 0.90 = 0.60 = 0.85 = 0.65 = 0.70 = 0.70 = 0.75 ACI
bangunan Y S1 S2
Sz sudut (A) Z X
S1 // Sb Y S2 // Sb X Sz // Sb Z
7.
Modifikasi struktur/ReDesign
Gambar 3.1 Grafik gerak tanah untuk analisis dinamik Untuk di Indonesia sudut A = 0o, dimana : A = sudut Eksitasi S = faktor skala percepatan ( 9 m/dt2 ) D = damping ratio struktur / peredaran tanah ( 10% = 0.1 )
0.2 wilayah 0.1 0.07 0.05 1.0 1.0 2.0 0.1 0.05 0.03 0.02 0.03 3.0 1.0 1.0 Struktur di atas tanah Struktur di atas tanah 0.2 wilayah
Menurut peraturan gempa di Indonesia, ada dua cara analisis dinamik, yaitu :
2.0
HAL. 09
HAL. 10
Data response spectrum yang disediakan oleh SAP2000 diantaranya ialah UBC94S1, UBC94S2, UBC94S3. Apabila diinginkan menggunakan data response spectrum yang lain, peserta dapat menuliskan sendiri datanya sesuai dengan yang dibutuhkan atau mengimport dari file.
0.7 Massa
Pada analisis dinamik, massa dari struktur digunakan untuk menghitung gaya-gaya inersia. Untuk perhitungan massa bangunan menggunakan metode Triburtery Area. Ada 2 konsep perhitungan massa yaitu : 1. Konsep satu massa, beban massa bangunan dihitung per lantai. 2. Konsep setengah massa, beban massa bangunan dihitung per joint. Untuk beban massa bangunan lantai dasar tidak perlu diadakan perhitungan. Data-data yang dipergunakan gaya dinamis, antara lain : 1. Massa struktur, digunakan rumus beban bangunan dibagi dengan beban gravitasi (9.81 m/dt2). 2. Massa puntir, hanya digunakan analisis 3D. 3. Pusat massa.
HAL. 11
HAL. 12
Mengenal SAP
5.2. Pilih Sloped truss. 5.3. Mengenal frame, Gridline, restraints, sumbu global XYZ. 5.4. Frame/joint Information, pilih frame/joint, klik kanan 5.5. Mengenal tampilan model 5.6. Mengenal zoom ,
1.4. 7 Tahapan MenDesign Struktur a. Menggambar model struktur b. Mendefinsikan data struktur c. Menempatkan data ke model struktur d. Memeriksa input e. Analisis struktur f. Melakukan design struktur g. Redesign struktur bila perlu
6.2. Data Potongan dengan import data - Pilih menu \Define\Frame Setions. - Pada listbox Import/Double Angle - Cari file *.pro (pada subdirektory Sap2000)
1a. Kik blok paling atas 1b. SHIFT+Klik blok paling bawah 2a. CTRL+Kik kiri mouse 2b. CTRL+Kik kiri mouse
6.3. Data jenis Beban, pilih menu \Define\Static Load Cases - Pengali berat sendiri 1 - Beban mati (DL) = 1, Beban hidup (LL) =0
4. Memasukkan ke tabel 1. Cari disubdirectory SAP2000 diinstall 3. 1 = beban plat belum masuk DL 5. Selesai
6.4. Data Kombinasi beban, - Pilih menu \Options\Preferences tab Steel - Pilih menu \Define\Load Combinations - 1,4 artinya angka keamanan SAP 2000 ver 9.0.3 HAL. 15 HAL. 16 SAP 2000 ver 9.0.3
2 1. Keterangan 3 2. Pilih 3. Data t2 4. Memasukkan ke tabel 5. Untuk design 6. Selesai tf 3 t2b (d) SH=I (a) SH=R t2t 2 tw t3 t3 3
2 11 t2 tf (c) SH=B t2 2 tw t3
(f) SH=C
t3
HAL. 17
HAL. 18
2
2.1
Model Struktur
1. Untuk mengedit data
Menu \File\New Model atau klik tombol Ada 2 macam sistem koordinat yang disediakan :
, pilih
Cartesian digunakan untuk pembuatan grid sumbu XYZ Cylindrical digunakan untuk pembuatan grid melingkar
2.2
Model struktur
a. Merubah Gride Lines i. Pada lembar kerja Klik kanan Mouse ii. Pilih Edit Grid Data
3. Selesai
HAL. 19
HAL. 20
, ,.
1. Pilih potongan
f.
Melihat Label /keterangan gambar , i. semua obyek ii. Satu objek klik kiri iii. Bentuk garis int
iv. Dengan windowing dengan tombol
g. Memiilih objek:
h. Hapus objek: i. Satu objek tekan tombol DEL, ii. Satu objek klik kiri i. Tidak pilih objek sama sekali
3 sendi
2.3
Potongan Bentuk 2L
a. Pilih menu \Define\Frame Sections b. Pada Click to pilih Add Double Angle c. Contoh : 2L50.50.5-8 2L70.0.7-8
global
2.4
- Ketinggian, pilih joint klik kanan b. Data bahan/material c. Potongan , atau \Design\DisplayDesignInfo d. Data beban e. Kombinasi beban, \Design\SelectDesignCombs f. Assign penampang, \Design\DisplayDesignInfo g. Assign beban - Beban terpusat, \Display\ShowLoads..\Joints - Beban merata, \Display\ShowLoads..\Frame h. Kombinasi beban, \Design\SelectDesignCombs
, pilih Frames/Cables
(+)
2.5 2.6
Klik kanan
, pilih Joints
HAL. 23
HAL. 24
3
3.1
a. b. c. d. e.
Input Data
3.5 Input data ke spread Sheet
Masuk ke program spred sheet, misal EXCEL. Tulis data pada sheet Blok semua data, meu |Edit\Copy Masuk ke SAP2000, menu |Edit\Paste Di SAP akan tampak titik kemudian hubungkan dengan garis. a. b. c. d.
WF 600.200.23.13 WF 300.150.9.6,5
3.6
Jenis-jenis beban
a. Beban terpusat, Menu \Assign\Joint Loads\Forces
3.2
3.3
3.4
a. Pilih menu \Define\Frame Sections b. Pada Click to pilih Add I/Wide Flange c. Contoh : WF 400.200.17.8 WF 350.175.11.7 SAP 2000 ver 9.0.3
HAL. 25
HAL. 26
c.
3.8
3.7
3.9
3.10
HAL. 27
a. Menu \File\Display Input/Output Text Files b. Pilih spesifikasinya, lalu tekan OK. Catatan : * Hasil perputaran mektek (*.LOG) * Hasil data input (*.EKO) * Hasil Mekanika (*.OUT) * Input Blok data (*.S2K) HAL. 28 SAP 2000 ver 9.0.3
4
4.1 4.2
Output Data
Beban Gempa
a. Beban gempa statik Ekwivalen, dianggap beban terpusat horizontal. b. Beban gempa dinamik , terdiri Ragam Spektrum Respon (SPEC) dan Respon Riwayat Waktu (Time History)
d. Data Pembebanan Segitiga, dengan cara : - Pilih frame - Pilih menu \ Assign\Frame Loads\Distributed
4.3
Data-data Struktur
a. Data Material, pilih menu \Define\Material - Modulus elastisitas (E) - Mutu baja untuk struktur (fy) U24, U32, U40 - Mutu beton untuk struktur (fc) K225, K300 - Mutu baja untuk begel (fys) U24 - Mutu beton untuk begel (fcs) K125 b. Data Potongan bentuk T dengan buat sendiri - Ubah satuan dalam mm - Pilih menu \Define\Frame Setions. - Pada listbox Add/Tee
4.5
Faktor Reduksi
a. Pilih menu Option/Preferences/Concrete Frame Design
4.6
Output tulangan
a. Tulangan tumpuan dan Lapangan pada balok - Pilih menu \Design\Concrete Frame Design\Display Design Info - Pada Design Output pilih Longitudinal Reinforcing
4.4
HAL. 29
HAL. 30
b. Tulangan Begel pada balok - Pilih menu \Design\Concrete Frame Design\Display Design Info - Pada Design Output pilih Shear Reinforcing SAP 2000 ver 9.0.3 HAL. 31 HAL. 32 SAP 2000 ver 9.0.3
5
5.1.
* * *
File
Simpan File
Buat Subdirektory data tersendiri Menu |File\Save File akan berextention *.SDB
5.7.
* *
Tampilan layar
Memperbesar teks - Menu \Options\Preferences\ Dimension/Tolerances,,, - Isi Max/min Graphic Font Size, Mengganti warna background layer - Menu \Options\Colors\Display - Tekan tombol Background - Pilih warna Mati/tampilkan Axis koordinat - Menu \View/Show Axes Mati/tampilkan Gridlines - Menu \View/Show Grid - Atau tekan F7 Membersihan/memperbaiki tampilan - Menu \View/Refresh View - Atau tekan F11
5.2.
* *
* * *
5.3.
* *
5.8.
* * * * * *
5.4.
* *
Import File
Menu \File\Import|SAP2000 V8 or V9 .s2k Text File File yang diimport harus versi dibawahnya.
5.5.
*
Export
Menu \File\Expor\SAP20t00 V9 .s2k Text File
5.6.
* *
HAL. 33
HAL. 34
6
6.1.
*
Menggambar Model
Membuat Model dari template
Menu \File\New Model
* *
6.2.
*
Menggambar joint
Menu \Draw\Add Special Joint atau
6.3.
* *
6.4.
* * *
6.5.
* * *
Copy model
Pilih frame dan joint pengapitnya Menu \Edit\Copy Menu \EditPaste
6.6.
* *
Pindah model
Pilih frame dan joint pengapitnya Menu \Edit\Move
6.7.
* *
Membagi frame
Pilih frame Menu \Edit\Divide Frames
6.8.
* *
6.9.
*
6
6.1.
*
Menggambar Model
Membuat Model dari template
Menu \File\New Model
* *
6.2.
*
Menggambar joint
Menu \Draw\Add Special Joint atau
6.3.
* *
6.4.
* * *
6.5.
* * *
Copy model
Pilih frame dan joint pengapitnya Menu \Edit\Copy Menu \EditPaste
6.6.
* *
Pindah model
Pilih frame dan joint pengapitnya Menu \Edit\Move
6.7.
* *
Membagi frame
Pilih frame Menu \Edit\Divide Frames
6.8.
* *
6.9.
*
7
7.1.
* * * * * * *
Tampilan
Mengatur tampilan Properties
Menu \View\Set Elements atau Label ; penomoran joint/frame Restraints ; tumpuan Sections ; label potongan Local Axes ; label perputaran potongan End Offset ; label perkuatan potongan Show Extrusion ; bentuk gbr asli
7.5.
* * *
Simpan Tampilan
Menu \DefineNamed View Isi nama pada Views Tekan Add New View Name
7.6.
* *
7.7.
(O) Gambar model garis () Lendutan dan () Beban dinamik (J) Gaya tumpuan (F) Gaya frame DNM (S) Gaya shell
7.2.
* * * * * *
7.8.
* *
7.3.
* *
7.4.
Tampian gambar 2D
(xy) tampilan sumbu XY ke atas dan kebawah (xz) tampilan sumbu XZ (yz) tampilan sumbu YZ (3d) tampilan 3 dimensi SAP 2000 ver 9.0.3 HAL. 37 HAL. 38
7.9.
Type-type shell
- Shell, punya gaya samping (kubah, tangki) - Plate, punya gaya dari atas (plat lantai) - Membran, punya gaya samping dan atas
7.10.
Mly Mtx
Sumbu 3 Sumbu 2 Sisi 3 J2 J3 Sisi 4 J1 Sisi 1 J4 Sisi 2 Sumbu 3 Sumbu 1 Sumbu 1 Sumbu 2 J3 Sisi 3 J1 Sisi 1 Sisi 2 J2
Mty
Mty Plan
Fmax Sumbu 1
Mmin
Mmax Sumbu 1
J4 sudut
J3
Gaya geser dan tegangan positif bekerja pada sisi positif ke arah pemandang
J2
J2
3. Pilih M11
6. Pilih M22
HAL. 39
HAL. 40
8
8.1.
* *
Gempa
Macam-macam Analisa Gempa
Analisa Statik, Metode Fillet Element Analisa Ragam Spectrum Respon (SPEC) - Terjadi hanya di satu tempat (UBC94) - Di Indonesia menggunakan tabel PPKGURG - Metodw Ritz Vektor, getaran bebas alami - Metode Eigen vector, getaran bebas tak teredam Analisa Respon Riwayat Waktu (TIMEH) - Terjadi di beberap tempat sekaligus (Elecentro)
8.2.
* * * *
e Diapragma - Pilih semua joint per lantai - \Assign\jointt\Constrain f Massa translasi per lantai 1 Mencari Massa - Run - \Display\Show group joint forces sums. Lt1 - Pada F-Z, Massa Lt1 = (DL+LL)/9.81 2 Mencari Inersia Massa - Inersia massa = 1/12.b.h3 3 Memasukkan Massa dan Inersia massa - Pilih joint pusat massa - \assign\Joints\Massa D1 D2 R3 g Respons Spectrum - \Define\Functions \Respon Spectrum - \Define\Analysis Cases - \Analyse\Set options set Dynamic Parameter h Kontrol Respon Spectrum i - lendutan/displacement, , klik joints paling atas Time History - \Define\ Functions \Time History - \Define\ Analysis Cases - Analisa
8.3.
* * *
8.4.
* *
8.5.
HAL. 41
HAL. 42
Gempa Dinamik
Langkah-Langkah Perhitungan Struktur Beton Bertulang 3 Dimensi Beban Dinamik Metode Respon spectrum (SPEC) :
f. Menentukan Data Struktur Modal => Menu \Define\Analysis Cases => Tekan Add New Cases => Pada Analysis cases type pilih Modal Pada Analysis Case Name beri nama Modal Eigent Vectors Pada Type of Modes eigent Vectors Pada Number of modes isi dengan Jumlah lantai g. Menentukan Data Struktur Respon Spectrum => Menu \Define\Analysis Cases => Tekan Add New Cases
9.81 = gravitasi
h. Menentukan Peraturan yang dipakai => Menu \Options\Preferences\Concrete Frame Design => Pada Design Code pilih ACI 318-99 i. Menentukan Kombinasi Pembebanan => Menu \Define\Add Default Design Combos => Pilih Concrete Frame Design
HAL. 43
HAL. 44
- Spesi - Plafond
3x 0.21 3 x 0.21 DL = LL =
c. Beban shell d. Buat diagfragma per lantai e. Mencari beban massa struktur - RUN - \Display\Show group group joint force sum (per lantai) - Massa = (DL + LL) 9.81 - Inersia = (b2 + h2) x Massa 12 - Unlock - Masukkan massa dan inersia massa f. Data Kombinasi - 1.2 DL - 1.2 DL + 1.6 LL - 1.2 DL + 0.5 LL 1.05 W3 (DL&LL = FZ)
Contoh Pembebanan Dinding: Q = 2.5 x 250 kg/m = 625 kg/m = 6.25 kN/m
= 2.88 kN/m2 = 0.24 kN/m2 HAL. 45 HAL. 46 SAP 2000 ver 9.0.3
10
Laporan
c. Simpan seluruh format tabel => Menu \Display\Show Tables => Menu \Format => OK => Menu \File\Save All Table Format to Table Formats File d. Mencetak tabel => Menu \File\ Print Tables
e. Mengcopy tabel ke program Excel => Menu \Display\Show Tables => OK => Menu \File Export All Tables\To Excel
3. Ubah Satuan
4. Simpan formT
HAL. 47
HAL. 48
f. Edit Data Tabel ke Excel => Syarat harus ada satu contoh data tabel dan Unlock => Menu \Edit\Interactive Database Ediiting => OK => Menu \Excel\Send Data Base Table Excel atau => Rubah data sesuai kehendak => Tekan
10.3. Gambar
a. Mencetak gambar Ke printer => Menu \Print\Print Setup for Graphic => Menu \Print\Print Graphic
b. Membagi beberapa windows => Menu \Option\Windows\ c. Merubah Label => Menu \Edit\Change Labels => Menu |Edit\Reset To Current Name d. Ganti ukuran text => Menu \Options\Preferences\ Dimension/Tolerances,,, => Isi Max/min Graphic Font Size, e. Mengganti warna tampilan => Menu \Options\Colors\Display => Pilih warna f. Membuat gambar ke bentuk *.JPG => Menu \Print\Capture picture\Current window w/o Titlebar => Beri nama dan letak Subdirekrori
Tanggal
Nama File
Diagram V
Kombinasi beban
Satuan
f. Membuat gambar dengan Corel Capture => Syarat harus ada fasilitas Corel Draw => Menu \Program\Corel Graphic Suite\Corel Capture 11
HAL. 49
HAL. 50
MODEL DEFINITION Property Definition Material Properties Table: Material Properties 01 General Table: Material Properties 03 Design Steel Table: Material Properties 04 Design Concrete Frame Section Properties D Table: Frame Section Properties 01 General D Table: Frame Section Properties 02 Concrete Column D Table: Frame Section Properties 03 Concrete Beam D Area Section Properties D Table: Area Section Properties Load Definition D LoadCases D Table: Load Cases Definitions D Respon Spectrum Functions D Table: Functios Respons Spectrum User Analysis Case Definition D Respon Spectrum Case Data D Table: Respons Spectrum 1 General Miscellaneous Data D Project Informations D Table: Project Informations D Material List D Table: Material List 1 By Object Type D Table: Material List 2 By Section Properties Analysis Results Joints Output D Displacements D Table: Joint Displacements D Reactions D Table: Joint Reactions Elemets Output D Frame Output D Table: Element Forces Frames
HAL. 51
HAL. 52
SOAL-SOAL LATIHAN
Sebuah truss 2 dimensi terdiri dari 5 bentang seperti gambar dibawah unit kN-m. Properti elemen atas dan diagonal terdiri dari profil baja, 2xL5x5x3/4-3/8, elemen bawah 2xL4x4x1/2-3/8 dalam satuan inchi. Berat sendiri masuk pada load case DL, tegangan minimum fy = 240 Mpa = 240 000 kN/m2.
Berat sendiri truss masuk pada DL, sehingga pada LOAD1 faktor pengali berat sendiri profil sama dengan nol. Kudakuda direncanakan menggunakan code AISC-LRFD dengan mutu baja dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa, dan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.4 DL P1 : DL = 7.00 kN 1.2 DL + 1.6 LL LL = 1.50 kN 1.2 DL + 0.5 LL + 0.8 W W1 : V = 0.750 kN 1.2 DL + 0.5 LL - 0.8 W H = 1.250 kN
W3 : V = 0.400 kN H = 1.875 kN P2 P2 : DL = 12.50 kN LL = 1.00 kN W2 : V = 1.500 kN H = 2.500 kN W4 : V = 0.750 kN H = 1.250 kN W5 : V = 0.350 kN H = 0.625 kN P2 P2 W4 W4 3.464 P2 P1 W4 W5 +0.845 m +0.000 m 2m 6m 6m 2m +2.000 m +5.464 m
4m
DL = 50 kN LL = 200 kN
DL LL
DL LL
DL LL P2 P2 3.464 m P1 W2 W2 W2
P2 W3
5 x 4 m = 20 m (a) Model truss 2D 3/8' 5' 1/2' 5' (b) Potongan batang atas dan diagonal 4' (c) Potongan batang bawah
60 6 60 8 60
5' 3/4'
4'
3/8' 4'
2m 0.845 m
W1
HAL. I
HAL. II
Sebuah Gable Frame 2 dimensi bahan dari baja seperti gambar bawah. Berat sendiri profil masuk pada DL. Kuda-kuda direncanakan menggunakan code AISC-LRFD dengan mutu baja dengan tegangan leleh fy = 240 Mpa, dan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.4 DL 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.5 LL + 0.8 W 1.2 DL + 0.5 LL - 0.8 W
Sebuah Portal Beton 2 dimensi seperti gambar dibawah, unit dalam kN-m, modulus elastis beton Ec = 2.104 Mpa. Elemen kolom luar digunakan penampang 400x500, kolom tengah 400x600, elemen balok lantai dan atap digunakan penampang T seperti gambar 2.46. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Portal direncanakan menggunakan code ACI 318-99 dengan mutu beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL 1.2 DL + 0.6 LL + 1.05 E 1.2 DL + 0.6 LL - 1.05 E
LL = 5 kN/m DL = 15 kN LL = 20 kN DL = 50 kN LL = 5 kN/m DL = 15 kN +11.0 LL = 10 kN/m DL = 20 kN 30kN LL = 10 kN/m DL = 25 kN LL = 50 kN DL = 80 kN LL = 10 kN/m DL = 25 kN LL = 50 kN DL = 80 kN LL = 10 kN/m DL = 25 kN
25 kN
3.5 m
+7.5
2.7 m
3.5 m
+4.0
5.0 m 11
15 kN 600 120 500 250 BALOK LANTAI 6.0 m 120 400 200 BALOK ATAP 6.0 m 500
Profil KOLOM 10 m
Profil BALOK 10 m
4.0 m
HAL. III
HAL. IV
K40X40
Sebuah Portal 2 dimensi dengan sebagian elemen balok menggunakan bahan beton prestress dengan penegangan purna (post tensioning) seperti gambar 2.64, unit dalam kN-m, modulus elastis beton Ec = 20000 Mpa. Dimensi kolom paling kiri digunakan 400x400 mm2, kolom tengah dan paling kanan digunakan 500x900 mm2. Balok bentang pendek digunakan balok biasa (tidak prestress) ukuran 400x500 m2, balok bentang panjang (kanan) digunakan balok prestress ukuran 400x1200 mm2. Gaya prategang pada balok prestress direncakanan T = 4000 kN, dengan lintasan tendon pada ujung-I di = 375 mm, pada tengah bentang dc = 430 mm, dan pada ujung-J dj = 375 mm, seperti gambar 2.64 (b). DL balok biasa 30 kN/m dan L = 7.5 kN/m. DL balok prestress 50 kN/m dan L = 15 kN/m. Portal dibebani gempa statik. Berat sendiri elemen masuk pada DL.. Portal dibebani gempa statik seperti gambar 2.64 (a). Berat sendiri elemen masuk pada DL. Portal direncanakan menggunakan code ACI 318-99 dengan mutu beton fc = 25 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL + 1.2 P 1.2 DL + 0.6 LL + 1.05 P + 1.05 E 1.2 DL + 0.6 LL + 1.05 P - 1.05 E
K50X90
K50X90
4m
+9.0
155 kN K40X40
B40X50 K50X90
P40X120 K50X90
4m
+5.0
85 kN K40X40
B40X50 K50X90
P40X120 K50X90
5m
6m
20 m
(a) Model Frame 2D
Sumbu 2 T
Tengah Bentang T
di
dc
dj
Sumbu 1
HAL. V
HAL. VI
Tangki
Model portal pada gambar 2.80, semua balok adalah elemen nonprismatis dengan dimensi yang menempel pada kolom 300x800 mm2, dan dimensi pada tengah bentang 300x300 mm2. Kolom lantai 1 adalah non-prismatis dengan dimensi bagian bawah 400x 300 mm2, dan dimensi bagian atas 400x600 mm2, sedangkan semua kolom lantai 2 dan 3 adalah elemen prismatis dengan dimensi 400x600 mm2. Material dari beton bertulang dengan Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 25 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa, beban mati (DL) pada semua balok 30 kN/m, dan beban hidup (LL) pada semua balok 7.50 kN/m. 300 800 800 4.0 m 800 600 300 800 800 5.0 m 300 5m 5m 300 600 4.0 m
Sebuah tangki air dari beton bertulang seperti gambar 2.93, dengan diamater 2 m, tinggi tangki 4 m, tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. Beban mati (DL) pada 30 kN, dan beban hidup (LL) 1.0 kN. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Tangki beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
300 800
HAL. VII
HAL. VIII
Portal dengan beban tiap lantai dan beban lateral statik seperti gambar unit kN-m. Elemen kolom menggunakan profil W14x99 dan elemen balok menggunakan profil W24x146. Berat sendiri masuk pada load case DL, tegangan minimum fy = 240 Mpa. Massa tiap lantai besarnya 75 kN detik-detik/m, besar gaya gravitasi dianggap 9.81 m/detik2. Portal direncanakan dengan beban dinamik, datanya diambil dari response spectrum UBC94S2 dan time history gempa Elcentro.
LL = 25 kN DL = 50 kN
LL DL
Portal beton 3 dimensi dengan elemen kolom dan balok seperti gambar unit kN-m. Semua bahan dari beton bertulang dengan Modulus elastis E = 20 000 000 kN/m2, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, fy = 400 Mpa, dan fys = 240 Mpa. Semua ukuran kolom 300 x 600 m dengan sumbu lokal 3 sejajar sumbu X. Ukuran balok seperti gambar 7. Berat sendiri masuk pada load case DL. Beban balok memanjang berupa beban segitiga, dan beban balok memendek berupa beban trapesium. Pada lantai 2 beban gempa statik arah X dan Y 17.64 kN, dan pada lantai 3 beban gempa statik arah X dan Y 35.28 kN. Koordinat pusat lantai 2 dan 3 untuk X = 0, Y = 0, dan Z mengikuti tinggi lantainya. Massa tiap lantai besarnya 25.69 kN detik-detik/m dan inersia massa besarnya 279.84 kN detik-detik/m, besar gaya gravitasi dianggap 9.81 m/detik2. Portal direncanakan dengan beban dinamik, datanya diambil dari response spectrum yang diambil dari Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung Wilayah 3. Data tersebut ditunjukkan seperti pada tabel 1.
LL = 25 kN DL = 50 kN
LL DL LL DL
80 kN
3m
3m
3m
3m
3m
3m
LL = 10 kN/m DL = 20 kN/m
75 kN
4.0 m
62.5 kN
4.0 m
50 kN
4.0 m
37.5 kN
4.0 m
25 kN
4.0 m
12.5 kN
4.0 m
Waktu (detik) 0 1 2 3
HAL. IX
HAL. X
LL = 7.5 kN DL = 8.75 kN
10
4.0 m K3 0X 60
Tangga
4.5 m
K3 0X 60
Sebuah plat tangga dari beton bertulang seperti gambar 2.129. Tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban mati (DL) untuk bordes dan anak tangga 3 kN/m2. Beban hidup (LL) untuk anak tangga = 2 kN/m2 dan untuk bordes 2.5 kN/m2 Berat sendiri elemen masuk pada DL. Plat lantai beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
X
7m 2020 120 600 300 200 120 400 4m
global
1000
BALOK T30X60
BALOK T20X40
HAL. XI
HAL. XII
11
Plat Lantai
12
Kubah
Sebuah plat lantai dari beton bertulang seperti gambar, bentang memanjang dan memendek adalah 8 m. Tebal plat 12 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban mati (DL) 1.0 kN/m2, dan beban hidup (LL) = 5 kN/m2. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Plat lantai beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
Sebuah kubah dari beton bertulang seperti gambar 2.105, dengan diamater 2 m, tinggi kubah 2 m, jari-jari kubah 2 m tebal plat 15 cm. Ec = 20000 Mpa, kuat tekan beton fc = 20 Mpa, mutu baja longitudinal fy = 400 Mpa, dan mutu baja geser fy = 240 Mpa. dan beban hidup (LL) 1.0 kN, dan beban angin (W) = 0.40 kN/m2. Berat sendiri elemen masuk pada DL. Kubah beton direncanakan menggunakan code ACI 318-99, dengan kombinasi pembebanan sebagai berikut : 1.2 DL + 1.6 LL
HAL. XIII
HAL. IX