You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG Saat ini seiring dengan semakin berkembangnya industri di dunia, semakin banyak pula ditemukan berbagai jenis bahan kimia baru baik yang bermanfaat dalam kehidupan manusia maupun yang kurang bermanfaat. Sehingga memungkinkan adanya tingkat paparan ataupun pajanan dari bahan kimia tersebut yang juga meningkat terhadap manusia dalam hal ini adalah para pekerja. Untuk itu diperlukan adanya suatu proses yang dapat selalu memantau bahan kimia tersebut, dalam hal ini adalah efeknya terhadap kesehatan pekerja. Prosesnya merupakan suatu cara yang sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak, namun dalam makalah kali ini akan lebih dititik beratkan pada suatu proses monitoring biologis. Monitoring biologis adalah pemeriksaan dan analisis bahan kimia atau metabolitnya dalam materi biologis yang didapat dari individu terpajan, sehingga dapat digunakan untuk memonitor populasi yang terpapar oleh bahan polutan di tempat kerja seseorang maupun lingkungannya. Teknik mikroanalisis monitoring biologis sangat banyak perkembangannya hingga saat ini. Seperti teknik analisis biomonitoring untuk logam berat di laboratorium dapat menggunakan tiga teknik yang berbeda, yaitu Graphite furnace atomic absorption atau GFAA, Inductively Coupled Plasma Optical Emission atau ICP-OES dan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry atau ICP-MS. Sedangkan teknik analisis biomonitoring untuk pelarut organik dapat menggunakan teknik mikroanalisa seperti Gas Chromatography atau GC dan High Performance Liquid Chromatography atau HPLC.

Saat ini di laboratorium Prodia Occupational Health Institute Jakarta telah menyediakan sarana pemeriksaan logam berat yang mutakhir, yaitu ICP-MS. Yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang tidak dapat teratasi dengan menggunakan teknik generasi sebelumnya yaitu ICP-OES, antara lain adalah permasalahan sensitivitas yang dirasakan kurang baik pada generasi ICP-OES. Selain itu ICP-MS apabila dibandingkan dengan GFAA, maka keuntungan ICPMS adalah pengerjaan yang lebih cepat karena multicompound dapat simultan dianalisa dan juga sensitivitas yang pastinya lebih baik. Selain itu, di laboratorium Prodia Occupational Health Institute Jakarta juga telah tersedia pemeriksaan pelarut organik dengan menggunakan teknik HPLC. Pada kesempatan praktikum toksikologi industri kali ini akan diharapkan dapat dilakukan prosedur penetapan kadar timbal secara dengan teknik ICP-MS dan prosedur penetapan kadar asam hipurat dengan teknik HPLC. II. TUJUAN Menerapkan ilmu dalam mata kuliah toksikologi industri yang telah didapatkan sebelumnya mengenai penetapan kadar timbal dalam whole blood dan surface water dengan teknik ICP-MS juga mengenai penetapan kadar asam hipurat dengan teknik HPLC. III. MANFAAT Sebagai praktisi dalam kedokteran kerja nantinya diharapkan memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam prakteknya mengenai prosedur menetapkan kadar timbal dengan teknik analisa ICP-MS dan juga penetapan kadar asam hipurat, sehingga diharapkan mengetahui mengenai penjaminan mutu hasil dalam pemeriksaan laboratorium.

You might also like