You are on page 1of 3

Tanaman Turi Merah

1. Klasifikasi Tumbuhan Turi

Klasifikasi tanaman turi adalah sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Sesbania Spesies : Sesbania grandiflora (L.)

2. Kandungan Kimia Pada Tanaman Turi (Sesbania grandiflora)(L.)

Turi mengndung gizi yang cukup tinggi dengankomposisi tiap 100 gram adalah sebagai berikut:
Turi Merah Kandungan Gizi 47.1 Karbohidrat (g) Ca (mg) 1684 Protein (g) 36.3 Lemak (g) 7.5 Fospor (P) (mg) 258 Na (mg) 21 K (mg) 2,005 Thiamin 1.00 Riboflavin 1.04 Niacin 9,17 Vitamin A,B1, dan Vitamin C Sumber: *)Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 2008

Kandungan kimia yang terkandung dalam tanaman turi diantaranya adalah kandungan pada kulit batang terdapat adanya tanin, egatin, zantoagetin, basorin, resin, kalsium oksalat, sulfur, peroksidase, zat warna. Pada daun terdapat saponin, tanin, glikoside, peroksidase, vitamin A dan B dan pada bunga terdapat kalsium, zat besi, zat gula, vitamin A dan B. Kandungan gizi tersebut adalah 36.3 g protein, 7.5 g lemak, 47.1 g karbohidrat, 1684 mg Ca, 258 mg fospor (P),

1/12/2012

21 mg Na, 2,005 mg K, 25,679 mg b-karoten, 1.00 mg thiamin, 1.04 mg riboflavin, 9.17 mg niacin dan vitamin (A,B1, dan C). Pucuk atau daun muda turi lebih banyak digunakan karena diketahui mempunyai khasiat. Dalam 100 gram daun muda, ia mengandung 77,2 g air; 8,4mg protein; 1,1g lemak; 9,7g karbohidrat; 1,8g serat dan 181 mg kalsium. Selain itu, ia juga menyimpan 29 mg fosfor; 0,3mg ferum; 23mg natrium; 356mg kalium; 0.6mg vitamin B1; 0,71mg vitamin B2 dan 11mg vitamin C serta 2,4 mg niasin (Depkes RI, 2008).

3. Kandungan Gizi pada Tanaman Turi Yang Mempengaruhi Sekresi ASI a. Protein Pada tanaman turi mengandung protein, Menurut penelitian yang telah dilakukan Gopalan (1958) dan Edozien (1975) bahwa pemberian suplement protein pada induk yang sedang menyusui dapat menaikkan jumlah sekresi air susu. Demikian juga dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahan (1977) dan Naishmith et,al (1982) pada babi dan tikus menunjukkan bahwa penambahan konsumsi protein dapat meningkatkan kualitas protein pada makanan ternyata berdampak positif terhadap peningkatan jumlah sekresi air susu. Peningkatan pemberian protein pada makanan akan berakibat peningkatan kadar asam amino di dalam darah (Guan et al., 2004). b. Vitamin A vitamin A juga mempunyai peranan penting terhadap tubuh. Vitamin A berperan penting dalam sintesa protein, sedangkan protein berperan penting dalam pertumbuhan, sehingga vitamin A dapat berakibat lebh lanjut terhadap pertumbuhan. Fungsi vitamin A juga dalam proses reproduksi berperan penting dalam proses pembentukan hormon steroid, testosterone, progresteron, estrogen dan sebagainya, sedangkan hormone steroid mengatur fungsi yang berhubungan dengan reproduksi, sehingga vitamin A ikut dalam proses reproduksi . Peran utama vitamin A adalah membentuk sel-sel epitel dan juga berperan dalam pembentukan hormon steroid, testostosteron, progesteron, estrogen, sedangkan fungsi hormon steroid mempengaruhi atau mengatur fungsi reproduksi. Steroid di dalam tubuh sangat berperan dalam sistesis protein di dalam sel target. Organ-organ reproduksi merupakan salah satu sasaran dari hormon steroid salah satunya glandula mammae atau kelenjar ambing pada mencit. Peran dari steroid diatas adalah sebagai pembentuakan hormon estrogen. Estrogen berperan mengembangkan saluran-saluran susu dalam kelenjar pada hampir semua spesies. Estrogen ini juga dapat merangsang pertumbuhan saluran susu dan alveoli kelenjar air susu. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dan proliferasi duktus kelenjar mammae. Sumber : Anonymous, 2008. Khasisdt turi. http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php Diakses Tanggal 1 Desember 2012

Depkes, RI. 2008. Widianti,sri wahyu.2009. pengaruh pemberian ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) terhadap jumlah sekresi air susu dan diameter alveolus kelenjar ambing mencit ( Mus musculus)
1/12/2012

1/12/2012

You might also like