You are on page 1of 8

Basis Ekonomi Autoritarianisme Negara

Menafsir Negara Indonesia [2]

Herbert Feith

Argumen utama: GNP naik, kekerasan dan tindak represif juga meningkat Pertama, rezim muncul. Rezim ini, yang merupakan kaum elit, menang atas kekuatan-kekuatan rakyat yang revolusioner Kedua, sikap represif muncul. Untuk menjaga kestabilan demi nyamannya operasi-operasi perusahaan multinasional. Mengapa perusahaan multinasional penting? Penting bagi penyedia modal, fasilitas publik, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Apa alat represi negara? Alatnya angkatan bersenjata. Apa alat liberalisme ekonomi? Mengandalkan Mafia Berkeley yang mengunggulkan perusahaan multinasional dan menjadi mediator dengan IMF, Bank Dunia, dll. Mengapa bisa terus berlangsung? Pertama, aparat/birokrat bersinergi dengan sangat baik. Kedua, prestasi untuk meraih legitimasi rakyat sangat jelas, yaitu pertumbuhan ekonomi. Kelemahan? 1. rakyat tertekan; 2. manipulasi pemilu; 3. terlalu fokus pada keuntungan asing; 4. pertumbuhan ekonomi menjadi lesu

Mochtar Masoed

Mengapa otoriarianisme berulang? 1. Perspektif sejarah: (a) Menurut Feith karena kemenangan golongan solidarity (diwakili Soekarno) atas golongan administrator (Hatta); (b) Menurut Harry J. Benda karena patrimonialisme Jawa yang membentuk otoritarianisme paternalistik. 2. Perspektif alternatif MM: perspektif strukturalis. Poin-poinnya: negara sebagai variabel perubahan, hadirnya militer dan pihak internasional, koalisi kekuatan

Dampak dari pertumbuhan ekonomi membuat muncul 1. Kelompok baru, kelas menengah yang menuntut macam hal kepada pemerintah berkuasa 2. Kekuatan anti-rezim yang memperlihatkan bahwa masyarakat sudah dewasa.

Muncullah korporatisme negara sebagai respon terhadap kepentingan kapitalisme. Kapitalisme negara maju membentuk korporatisme masyarakat. Modal dari borjuis, dan borjuis menggandeng kelas bawah.

Kapitalisme negara berkembang membentuk korporatisme negara. Modal dari asing, dan karena negara jauh dari rakyat, maka tugas negara adalah untuk menciptakan ketentraman sosial.
Strategi rezim Orde Baru: membentuk kitchen kabinet, sentralisasi birokrasi, penyederhanaan birokrasi (tidak ada ekstra di kampus, organisa buruh/tani/nelayan cukup satu), mengendalikan DPR/MPR untuk pro-pemerintah, memenuhi kebutuhan

ISI
(industri substitusi impor)

IOE
(industri orientasi ekspor)

Industri manufaktur (ex: televisi & motor)

Industri agraris (ex: sayursayuran)

Otoritarianisme populis (Soekarno, Jokowi)

Otoritarianisme birokratis (Soeharto)

Korporatisme elitis: Nasionalisasi Privatisasi Proteksi Politik sebagai panglima

Korporatisme eksklusif Rakyat ditinggal Ada tiga aktor Representasi terbatas Ekonomi sebagai panglima

negara
kapitalisme negara maju

kapitalisme negara berkembang

korporatisme masyarakat

korporatisme negara
1. Statis : cerita Kedung Ombo 2. Privatisasi : MNC

masyarakat

Golkar

Militer Birokrat/cendekiawa n

SIMPULAN

Pemikiran Herbert Feith dan Mochtar Masoed memperlihatkan struktur ekonomi yang mempengaruhi struktur sosial masyarakat, bukan birokrasi semata Otoritarianisme lahir dari struktur ekonomi, bukan dari struktur budaya sosial Ada faktor internal dan eksternal yang membuat otoritarianisme bangkit, bukan hanya faktor internal Faktor eksternal tersebut melibatkan aktor-aktor asing seperti MNC atau Bank Dunia

Referensi:
Rezim-Rezim Developmentalis Represif Herberth Feith Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru (1966-1971) Mochtar Masoed

You might also like