You are on page 1of 21

BAB I TINJAUAN TEORI

I.

Proses Terjadinya Kehamilan Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis 40 minggu. Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti : berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24 melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2 derajat celcius kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam. Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk

menunggu kedatangan sel telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan terjadi fertilisasi. Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-mula terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula. Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut blastokist. Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi decidua. Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi. Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari.

I.

Tanda dan Gejala Kehamilan I.1. Tanda-tanda pasti mendengar bunyi jantung janin melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak pada

kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu. I.2. Tanda-tanda mungkin Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I, tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil. Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi : 2.2.1. Tanda-tanda objektif 1. Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek) Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix ( tanda hegar). 2. Perubahan pada serviks Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.

3. Kontraksi braxton hicks Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyongkonyong menjadi keras karena berkontraksi. 4. Ballottement Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyongkonyong atau digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam rahim. Ballottement dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam. 5. Meraba bagian anak Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadangkadang tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk janin. 6. Pemeriksaan biologis Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat menimbulkan reaksi yang positif. 7. Pembesaran perut Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut. 8. Keluarnya colostrums 9. Hyperpigmentasi Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).

10. Tanda-tanda chadwicks Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu. 2.2.2. Tanda-tanda subjektif 1. Adanya amenorrhoe Pada wanita yang sehat dengan haid yang teratur, amenorrhoe menandakan kemungkian adanya kehamilan. Kadang-kadang amenorrhoe disebabkan oleh hal-hal lain di antaranya penyakit berat seperti TBC, typhus, anemia, atau karena pengaruh psikologi misalnya karena perubahan lingkungan. 2. Mual dan muntah 3. Ibu merasa pergerakan anak 4. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing 5. Perasaan dada berisi dan agak nyeri II. Perubahan Selama Kehamilan II.1.Perubahan fisiologis II.1.1. Uterus Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.

Eterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali. II.1.2. Cervix Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi. Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix. II.1.3. Vagina Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada dalm selsel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida. II.1.4. Ovarium Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.

II.1.5. Dinding perut Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae. Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans. II.1.6. Kulit Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang. II.1.7. Payudara Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal. II.1.8. Pertukaran zat Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk

pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin. II.1.9. Darah Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun. Batas-batas fisiologis ialah : Hb 10 gr% erytrosyt 3,5 juta per mm3 leucocyt 8.000-10.000 per mm3 Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah, perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan adanya placenta, lagipula jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya berubah. Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk mencukupi kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan janin akan 02. II.1.10.Gastrointestinal Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang menimbulkan obstipasi. II.1.11.Urinarius Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.

Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar. Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul. II.1.12.Hormonal Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi. II.2.Perubahan Psikologis Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan perubahan status emosional seorang calon ibu. Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai, keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya kehamilan yang didambakan. Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan. Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan.

IV. PATHWAYS Kehamilan

Trimester I Uterus membesar Payudara membesar

Trimester III Perubahan fisik Perubahan psikologis

Peningkatan Estrogen Tonus otot menurun

Ketidak nyamanan pada ibu

Perubahan pola seksual

Focus perhatian pada keselamatan janin

HCL lambung Peristaltik Tekanan gaster Mual/muntah

Rahim membesar kapasitas VU

Mencari informasi persalinan & perawatan janin/anak

kecemasan

Trimester III Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Perubahan pola eliminasi Uterus semakin membesar Diafragma terdorong ke atas Perubahan tubuh semakin tampak membesar

Penekanan pada saluran kemih (ureter) Urin terhambat

Body image

Distensi paru-paru

Inefektif pola nafas Resiko infeksi

10

III. III.1.

Perawatan Kehamilan Perawatan diri

Perawatan diri selama kehamilan sangat penting diketahui oleh ibu hamil agar dapat menjaga kesehatan diri dan janinnya dengan baik. III.1.1. Kebutuhan gizi Gizi yang adekuat selama hamil dianjurkan untuk mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal. Ibu hamil yang cukup makannya akan mendapat kenaikan berat badan yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 9 kg- 13,5 kg. Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. kebutuhan energi kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 kkal lebih banyak dari makana yang biasa ibu makan setiap hari. Sumber kalori berasal dari lemak, protein, dan hidrat arang. kebutuhan protein kebutuhan protein meningkat selama hamil guna memenuhi kebutuhan asam amino untuk pertumbuhan janin, penambahan volume darah, dan perubahan payudara ibu, serta jaringan uterus. Kebutuhan protein pada ibu hamil sebanyak 30 gram lebih banyak. kebutuhan lemak lemak selain sebagai sumber kalori juga untuk mempermudah pelarutan vitamin-vitamin yaitu vitamin A, D, E, K.

11

kebutuhan vitamin vitamin diperlukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan protein. Salah satu vitamin yang perlu diperhatikan adalah folic acid (follacin) yang berfungsi sebagai coenzym dalam sintesa DNA. Follacin memelihara pertumbuhan janin dan mencegah terjadinya anemia selama hamil. Kebutuhan follacin selama hamil antara 400-800 gram per hari. Sumber follacin adalah makanan segar, misalnya sayuran yang berwarna hijau tua, telur dan jeruk, pisang, kacang dan roti. Follacin sangat sensitive terhadap panas tinggi, sehingga bila makanan dimasak terlalu lama akan merusak kandungannya. kebutuhan garam mineral garam mineral yang dibutuhkan oleh ibu antara lain kalsium, zat besi, dan zat phospor. Zat0zat ini diperlukan untuk membentuk tulang dan gigi janin. III.1.2. Perawatan payudara tujuan memelihara kebersihan payudara melenturkan dan menguatkan putting susu mengeluarkan putting yang masuk ke dalam atau datar mempersiapkan produksi ASI

prinsip dikerjakan secara sistematis dan teratur menjaga kebersihan sehari-hari nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil

12

memakai BH yang bersih dan menopang peyudara dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

alat yang disiapkan baby oil/minyak/lotion kapas dalam tempatnya handuk basah dan kering

cara kerja cuci kedua tangan dengan sabun kompres putting susu dengan kapas yang telah diberi minyak/baby oil/lotion selama 5 menit agar kotoran mudah dibersihkan letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada dasar putting susu, lalu dengan hati-hati putarlah putting susu ke kiri dan ke kanan sambil ditarik keluar. Lakukanlah sebanyak 20 kali Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu urut dari pangkal payudara ke arah putting secara bergiliran sebanyak 20 kali Pijat putting susu hingga keluar cairan, untuk memastikan saluran air susu tidak tersumbat Bersihkan putting susu dan sekitarnya dengan handuk basah dan kemudian keringkan. Jangan menggunakan BH yang menekan payudara, tetapi gunakan BH yang menopang payudara jika putting susu datar/masuk, cara perawatannya sebagai berikut : letakkan kedua ibu jari di atas dan di bawah putting susu regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua jari ke arah atas dan ke arah bawah sebanyak 20 kali

13

letakkan kedua ibu jari di samping kiri dan kanan putting susu regangkan daerah areolla dengan menggerakkan kedua ibu jari ke kiri dan kekanan sebanyak 20 kali

III.1.3. kebersihan diri selam hamil, ibu perlu lebih intensif menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya perubahan hormonal maka rongga mulut dan jalan lahir lebih peka terhadap infeksi. Ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. III.1.4. istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat III.1.5. senam hamil senam hamil sangat berguna untuk menghadapi persalinan. Manfaat senam hamil adalah : melatih pernafasan melatih otot panggul dan vagina agar lentur melancarkan peredaran darah, yang pada kehamilan relatif lambat meningkatkan kesehatan membentuk sikap yang tenang dan baik serta mekanika tubuh yang baik selama dan setelah kehamilan melatih mengejan senam hamil dapat dimulai pada usia kehamilan 28 minggu. Anjuran senam hamil terutama ditujukan pada ibu hamil dengan kondisi nirmal atau dengan kata lain tidak terdapat keadaan-keadaan yang mengandung resiko baik bagi ibu maupun janin, misalnya perdarahan, pre eklampsi berat, penyakit jantung, kelainan letak, panggul sempit, dll.

14

III.2.

Pemeriksaan kehamilan berkala

Selama kehamilan ada hal-hal yang harus dipantau, agar bila ada penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang memadai. Oleh karena itu, selama kehamilan perlu dilakuakn pemeriksaan kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan trisemester pertama. Pada saat pemeriksaan kehamilan, ibu dapat memperoleh pengetahuan

mengenai kehamilannya dan keluhan yang dirasakan kepada pemeriksa. Selain itu, ibu juga akan mendapatkan tablet zat besi, imunisasi TT 2 kali selama kehamilan, dan pemberian multivitamin.

15

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL I. Pengkajian 2.1. Data Subjektif a. biodata ibu hamil dan suami b. keluhan utama dan keadaan sekarang c. riwayat kesehatan yang lalu d. riwayat kehamilan (data haid, kehamilan ini, kehamilan dan persalinan yang lalu) e. riwayat keluarga f. keadaan psikososial g. kehidupan seksual h. latar belakang budaya social i. keadaan gizi 2.2. Data Objektif a. Pemeriksaan fisik 1). Umum o tanda vital ( TD, N, RR, s, BB, TB) o keadaan fisik rambut dan kulit wajah (mata (konjuntiva, sclera, gerakan okuler), leher buah dada jantung dan paru abdomen kemaluan

hidung, gigi dan mulut)

16

2). Khusus

ekstremitas

o tinggi fundus uteri o posisi dan presentasi janin o denyut jantung janin o pamggul dan jalan lahir b. hasil pemeriksaan laboratorium 1). Pemeriksaan urine lengkap o protein o reduksi o urobilin o bilirubin 2). Pemeriksaan darah lengkap o o o Hb golongan darah VDRL

3). Pemeriksaan pap smear 4). Pemeriksaan lain-lain o Analisa Data Daftar masalah sesuai dengan klasifikasi masalah : 2.1. keadaan-keadaan yang normal 2.2. keadaan yang menyimpang 2.3. permasalahan yang sifatnya resiko 2.4. keadaan darurat 2.5. keadaan yang sifatnya potensial

17

II.

Diagnosa keperawatan a. adanya rasa mual dan muntah dasar : ibu mengeluh mual b. anemia fisiologis dasar : Hb 10 gr %

3.1. Keadaan-keadaan yang normal pada ibu hamil

3.2. Keadaan yang menyimpang a. in adekut nutrisi dasar : - BB waktu hamil kurang atau rendah - kenaikan BB selama hamil kurang b. adanya hipertensi dasar : - adanya kenaikan TD yang tinggi - adanya pusing kepala yang hebat 3.3. Keadaam resiko tinggi a. jarak kehamilan terlalu dekat b. riwayat persalinan lalu yang jelek 3.4. Permasalahan yang potensial a. kemungkinan salah menginterprestasikan adanya kehamilan b. pertumbuhan janin dalam kandungan terhambat (IUGR) 3.5. Keadaan darurat a. perdarahan akibat placenta previa dasar : - perdarahan kurang dari 28 minggu, - tidak ada infeksi, - tidak nyeri

18

III.

NCP

Ncp dibuat berdasarkan jenis factor resiko yang ditemukan untuk menemukan prioritas. Perencanaan didasarkan pada analisa data dan masalah-masalah yang dihadapi. No. Diagnosa 1. Kehamilan intra uterine, bayi yang kecil a.pencegahan b. pengkajian atau pemeriksaan lab Perencanaan 1. prenatal care 1. Hb 2. Urine 3. Pap smear sekaligus pada waktu pemeriksaan serviks 4. VDRL 5. Gol. Darah, A B O Rhesus 6. Test Rontgen c.pengobatan atau terapi 1. 2. mg/hr d. pendidikan kesehatan 1. perubahan kehamilan: 2. tanda bahaya ketidaknyamanan perubahanfisiologis dan dalam Pemberian SF 3x300

Vit per oral 1x1 tab/hr

19

dalam kehamilan termasuk juga tanda-tanda persalinan dini 3. pemeriksaan payudara 4. meminta 5. 6. n janin 7. 8. kunjungan ulang 9. bayi baru lahir 10. rencana penggunaan alat kontrasepsi perawatan persiapan perencanaan persalinan dan kelahiran tentang pertolongan nutrisi perkembanga apa bila yang dilakukan dan kemana dalam keadaan gawat darurat tentang dan perawatan

20

21

You might also like