You are on page 1of 15

BAB I FENOMENA

(diambil dari buku : ANAK SUPERNORMAL dan Program Pendidkannya BY : Dra. Sutratinah Tirtonegoro Penerbit : Bumi Aksara 1984)

William Sidis : GENIUS (IQ 200 ) memiliki sebutan manusia tergenius didunia karena mengalahakan IQ dari Davinci, Einstein, Newton. Lahir pada 1 april 1898 Di Amerika Serikat

6 bulan: Sudah dapat membedakan abjad 2 tahun: Sudah dapat membaca buku SM 4 tahun: Ayahnya memerintahkannya membuat 2 karangan 500 kata dengan bahasa inggris dan perancis 5 tahun: Menulis sebuah karya ilmiah yang mendalam mengenai anatomi yang disuruh oleh ayahnya yang seorang professor

William sidis semakin cemerlang yaitu mengemukakan metode baru yang dapat menentukan pada hari apakah suatu tanggal tertentu akan jatuh.

10 tahun 11 tahun 14 tahun

: Menulis buku pelajaran ilmu ukur dalam Bahasa Yunani : Menjadi mahasiswa Harvard : William Sidis memberi kuliah tentang Dimensi 4 kepada para sarjana angkatan 1921. Ketika ia mengakhiri ceramahnya dengan diiringi tepukan tangan hadirin, William kemudian tertawa histeris tak terkendalikan

Boris Sidis Sarah Mandelbaum

Boris Sidis ( ayah William Sidis) memiliki semboyan persetan dengan lagu kanak- kanak telah meresap kedalam pola asuhnya terhadap William sejak berusia 6 tahun ayahnya hanya mmeberikan buku yang berunsur : ilmu bumi, ilmu ukur, ilmu tubuh manusia, bahasa yunani. Dan Boris melakukan pola asuh yang kurang semestinya yaitu : -

Melarang William berkawan Memperkembangkan otaknya secara paksa,dan saat 8 tahun William memiliki kebiasaan aneh yaitu sering tertawa terkekeh- kekeh pada saat yang tidak tepat Kemudian setelah William lulus dari harvard ia lalu menjadi seorang guru di Houston, disini ia tidak dapat bergaul dengan orang lain dan dijauhi orang William pun pernah mengalami hukuman 18 bulan karena kasus penghasutan buruh

Ibunya Sarah Mandelbaum Sidis adalah seorang yang genius pula namun seorang yang ambisius dan otoriter. Kemudian ia juga menghilang melakukan penyamaran dan sempat menjadi pembantu Akhirnya dari seorang pemuda yang genius ia menjadi pemuda yang miskin Tahun 1944 : Di asramanya ia meninggal dunia karena pneumonia. Saat itu William sidis menolak untuk menerima uang ayahnya ( karena ia menganggap ayahnya sebagai penghancur hidupnya sebagai orang wajar). BAB II TEMUAN PENELITIAN

Menurut Renzuli : Pengertian anak berbakat Yaitu anak-anak yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak normal, dengan batasan IQ di atas 130, dengan kreativitas, motivasi dan ketahanan kerja yang tinggi. Menurut Utami Munandar : anak yang mampu mencapai prestasi yang tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan yang unggul. KOMPAS.COM

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui dinas pendidikannya membuat gebrakan baru dengan program pendidikan anak genius. Calon siswa sekolah dasar (SD) yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, atau yang disebut sebagai cerdas istimewa, diikutsertakan dalam program ini untuk diberi pelayanan pendidikan yang istimewa, antara lain dengan diberi pendampingan oleh guru pendamping khusus. Apakah ada syarat khusus untuk dapat menembus program baru itu? Tentu ada! Salah satu syarat: calon siswa SD sudah mendapat rekomendasi dari psikolog terkait dengan kecerdasannya. Adapun lembaga yang dipercaya mengeluarkan surat rekomendasi itu adalah Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta. Terlepas dari sejauh mana tingkat keberhasilannya nanti, kita perlu memberi apresiasi kepada Pemkot Yogyakarta yang berani menyelenggarakan program pendidikan anak genius. Realitasnya tak ada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia yang berani menyelenggarakan program serupa untuk satuan SD. Kalaupun ada, bisa dihitung dengan jari jumlahnya.

Tiga pendekatan Anak genius adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa. Kecerdasan itu sendiri merupakan kemampuan mental yang dibawa semenjak lahir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memecahkan masalah. Dalam dunia psikologi pendidikan, ada beberapa terminologi yang dipakai untuk menyebut anak genius, antara lain genius children, gifted children, exceptional gifted children, hoogbegaafd, talented children, bright children, high ability, superior, supernormal. Pakar psikologi menyatakan, kegeniusan anak bisa diukur dengan tes IQ. Anak yang memiliki IQ di atas 140 baru layak disebut sebagai anak genius. Setidak-tidaknya terdapat tiga pendekatan untuk mendidik anak genius, masing-masing adalah pendekatan pengayaan, pendekatan percepatan, dan pendekatan pengelompokan. Pendekatan pengayaan ditempuh dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat vertikal (intensif, pendalaman) dan horizontal (ekstensif, perluasan). Pengayaan diberikan setelah anak genius menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dan siswa di kelasnya. Praktiknya nanti, anak genius yang menjadi siswa SD dapat diberi tugas perpustakaan, belajar bebas, mempelajari kasus tertentu, dan sebagainya. Pendekatan percepatan dapat ditempuh dengan memperbolehkan anak genius menyelesaikan program reguler sebelum waktunya. Praktiknya nanti anak genius yang menjadi siswa SD bisa naik kelas secara meloncat, naik kelas sebelum masa akhir tahun tiba, atau merangkap kelas misalnya di kelas II dan III atau kelas IV dan V sekaligus. Pendekatan pengelompokan dapat ditempuh dengan mengelompokkan anak-anak genius jadi satu dan menerima pembelajaran khusus. Praktiknya nanti, anak-anak genius bisa dikelompokkan ke dalam sekolah atau SD khusus, atau ke dalam kelas khusus di suatu SD, atau tetap saja berbaur dengan siswa lain tetapi terjadwal pertemuan khusus. Dua faktor Kesuksesan mendidik anak genius setidak-tidaknya ditentu- kan dua faktor yang tidak dapat saling dipisahkan: guru pendamping dan manajemen kelas. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan program pendidikan anak genius di Kota Yogyakarta, sepertinya dinas pendidikan sudah menyiapkan guru pendamping khusus. Kalau benar, ini merupakan langkah strategis untuk merealisasi program: pasalnya, mencari guru pendamping khusus anak genius bukan merupakan pekerjaan mudah. Seorang guru pendamping anak genius atau guru pendamping khusus di samping harus cerdas juga dituntut kreatif dan memiliki pengalaman mendidik anak cerdas dan/atau anak genius.

Praktiknya nanti, tidak sembarang guru SD bisa mendampingi siswanya yang genius. Di sisi lain, guru pendamping khusus anak genius di SD dimungkinkan sebagian justru bukan guru SD. Faktor kedua menyangkut manajemen kelas yang berpotensi menjadi masalah rumit untuk mengelola anak genius. Kalau dalam satu kelas di SD nanti ada empat anak genius saja, misalnya, jangan pernah dibayangkan bahwa keempat anak tersebut memiliki potensi, keinginan, minat dan kemampuan yang sama. Bisa jadi anak yang satu ingin ke timur, sedangkan ketiga yang lain ingin ke barat, ke utara, dan ke selatan. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menginformasikan bahwa pendidikan anak genius nantinya akan dilakukan secara inklusif. Artinya, anak-anak genius nantinya akan dibaurkan menjadi satu dengan siswa-siswa lain. Kiranya perlu diingat bahwa mendidik anak genius secara inklusif (berbaur) ini tidak lebih mudah dibandingkan dengan eksklusif (khusus) karena semua perlakuan terhadap anak genius harus mempertimbangkan perlakuan terhadap siswa lainnya: soal waktu, soal tempat, soal suasana, soal materi, dan sebagainya. Kita doakan saja penyelenggaraan pendidikan anak genius nantinya akan berhasil dan bermanfaat untuk kita. Ki Supriyoko Direktur Pascasarjana Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Sumber : Kompas Cetak Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

BAB III KEADAAN SEHARUSNYA

Program Pendidikan untuk Anak Supernormal

Tujuan Umum

Tujuan mendidik anak supernormal tidak boleh menyimpang dari tujuan pendidikan bagi anak tersebut. Karena berdasarkan UUD 1945 No. 4 tahun 1950 tentang dasar- dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah- sekolah BAB II Pasal 3, tujuannya adalah sebagai berikut : Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Tujuan Khusus

Adalah mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki seorang anak agar dapat mencapai prestasi seoptimal mungkin sesuai dengan apa yang diharapkan pendidik dan berfaedah bagi masyarakat dan negara. Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Program Pendidikan Anak Supernormal 1. Dasar- dasar program pendidikan khusus 2. Alternatif sistem pendidikan khusus 3. Kurikulum 4. Peranan guru 5. Metode yang tepat 6. Macam kegiatan yang memperkaya

7. Fasilitas dan media 8. Tingkatan Program pendidikan 9. Adanya penyuluhan bagi orangtua

Sistem Pendidikan untuk Anak Supernormal

1. Acceleration (mempercepat) : naik kelas sebelum waktunya, masuk sekolah sebelum waktunya 2. Segregation (Pengelompokkan) : Pengkhusussan pada anak yang super 3. Enrichment ( Pengayaan) : Pemberian tugas tambahan
4. Combination (campuran) : gabungan dari beberapa sitem tersebut

Macam- Macam Metode yang Tepat Untuk Anak Supernormal

1. Metode Pengajaran Beregu : mengajar, membimbing, membahas, merumuskan, dan menyelesaikan masalah 2. Metode Kerja Lapangan : siswa interaksi langsung dengan objek yang dipelajari 3. Metode Pemecahan Masalah
4. Metode Penemuan Masalah : siswa dihadapkan pada masalah untuk diselesaikan

5. Metode Pemberian tugas : siswa belajar mencari fakta dan bagaimana caranya 6. Metode Proses : siswa mempelajari proses penemuan konsep 7. Metode memainkan peran Tokoh masyarakat : sociadrama

Peran Serta Orangtua dan Masyarakat Dalam Pendidikan Anak Supernormal

Problem- Problem yang hadir dari Keluarga- Masyarakat dan Sekolah

Banyak orangtua yang kurang tahu anaknya tergolong anak supernormal. Anak yang tergolong genius pada saat usia 3 tahun sudah ingin belajar membaca dan menulis, orangtua yang tidak tahu akan memarahinya, padahal dia justru harus dineri bimbingan khusus agar tersalur bakatnya. Dari masyarakatpun masih banyak yang kurang mengetahui kehidupan golongan para genius. Anak yang genius memang sering menunjukkan sikap eksentrik, egois, intoleran yang sukar diterima. Maka apabila masyarakat sulit menerima maka anak tersebut menjadi sukar untuk bergaul. Pada dunia sekolah pun anak tersebut akan mengalami masalah bosan dikarenakan anak bosan terhadap pembelajaran karena telah mengerti lebih dahulu, tidak senang guru yang memperlakukannya sama dengan yang lain. Mungkin ia lebih cocok bergaul dengan yang usianya lebih tua karena sepandan kepandaiannya.

Usaha- Usaha Pendekatan Anak Supernormal

1. Orangtua / masyarakat hendaknya dapat mengidentifikasi sedini mungkin bahwa anaknya termasuk anak yang genius. 2. Peran orang tua dan masyarakat terhadap perkembangan anak genius harus di bina. 3. Orangtua dan sekolah bekerjasama memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai
4. Menciptakan lingkungan rumah/ tetangga yang serasi selaras dengan keadaan anak

tersebut Saran Bagi Orangtua yang Mempunyai Anak Supernormal

1. Orangtua perlu mengetahui viri- cirinya 2. Perlu pengertian bahwa umur mental lebih tinggi dengan umur kalender 3. Kalau anak mempelajari buku orang- orang dewasa, arahkanlah dengan media yang sesuai 4. Terkadang anak genius lupa terhadap kerutinan anak normal sehari- hari, orangtua sebaiknya mengarahkan dengan baik
5. Perlu di mengerti bahwa walaupun anak tersebut berusia 10 tahun dan telah lulus sekolah

menengah namun tepat tempatkan ia pada usia yang lain yaitu bermain dengan teman seumurnya. 6. Anak jangan terlalu ditekan ataupun di puja- puja.

BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam fenomena yang kami angkat tersebut identifikasi masalah terletak pada pola asuh orangtua yang kurang memberikan arahan mengenai bagaimana sitem pendidikan yang baik untuk anakanya. Kemudian bagaimana menyeimbangkan peran lingkungan bagi usia anak genius tersebut. Sehingga lingkungan kurang bisa menerima kehadirannya. Karena lingkungan hanya bisa menerima karyannya tanpa menerima peran serta kehidupan bersosialnya. William disini terguncang saat usia menginjak dewasa ia baru menyadari bagaiman lingkunganya tidak menerima peranan sosialnya, bagaimana ia tidak merasakan masa kanak- kanak nya seperti anakanak yang lain. Bagaimana ia kurang mendapatkan pegangan peran pendidikan, keluarga, dan sosialnya.

BAB V RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi dari anak supernormal? 2. Bagaimana karakteristik anak genius/ anak super normal ? 3. Apa yang menyebabkan William mengalami ketidakwajaran sebagai orang normal ?
4. Mengapa William bisa menjadi anak yang berkemampuan kognitif tinggi ?

5. Bagaimana seharusnya perlakuan Boris sebagai ayahnya?


6. Bagaimana seharusnya sistem pendidikan yang sesuai untuk William ?

7. Bagiamana agar mudah untuk mengidentifikasi anak dengan berkemampuan kognitif tinggi ?

BAB VI LANDASAN TEORI

Anak supernormal adalah anak yang memiliki kemampuan meliputi genius, gifted, dan superior. Berikut merupakan rangking ketinggian IQ : Superior IQ 110- 125 GIfted IQ 125- 140 Genius IQ 140- 200 Istilah lain untuk menyebut Anak Super secara lengkap adalah Gifted and Talented yang kalau diterjemahkan Berbakat Intelektual. Sampai saat ini belum ada kesatuan pendapat tentang siapa sebenarnya Anak Genius. Namun dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa : Anak genius adalh anak yang luar biasa cerdasnya sehingga dapat menciptakan sesutau yang sangat tinggi nilainya. Bila di ukur dengan tes intelegensi IQ mereka paling rendah 140sedang paling tinggi 200. Jumlah anak jenius 1- 2% dari populasi penduduk.

Klasifikasi Anak Supernormal

Para ahli memiliki pendapat tentang klasifikasi anak supernormal, yaitu antara lain : 1. Stanford Binet IQ Klasifikasi

140- 169 120- 139 110- 119 2. Wechsler IQ 130- 200 120- 129 110- 119 3. Terman IQ 140- Above 120-140 110- 120

Very Superior Superior High Average

Klasifikasi Genius Sangat Pandai Pandai

Klasifikasi Near Genius or Genius Very Superior Intellegence Superior Intellegence

Karakteristik Anak Genius

Menurut ( SCU Munandar dalam buku Laporan Penataran Guru Anak Berbakat mengemukakan pendapat Renzulli) bahwa ada 3 hakikat tentang anaka genius : 1. Kemampuan diatas rat- rata 2. Kreativitas 3. Tanggungjawab terhadap tugas

Menurut Segoe (Martinson, 1974), menunjukkan ciri- ciri tertentu anak dengan intelegensi tinggi, yaitu : 1. Kemampuan berpikir kritis 2. Kemampuan kreatif dan minat terhadap hal- hal baru

3. Perilaku ulet dan terarah pada tujuan 4. Kepekaan dari anak genius 5. Semangat yang tinggi 6. Mandiri dalam belajar dan bekerja

Sifat Positif Anak Genius

1. Mampu menghasilkan karya yang bermutu 2. Daya abstraksinya tinggi 3. Kaya dengan ide 4. Cara berpikir logis, kritis, objektif 5. Suka analisa 6. Pandai evaluasi 7. Peka dan tanggap apabila melihat sesuatu 8. Serba ingin tahu 9. Bertindak cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugas 10. Senang eksperimen, meneliti, memecahkan masalah 11. Spontan, jujur, korektif 12. Tidak mudah percaya, senang membuktikan kebenaran

Sifat Negatif Anak Genius

1. Egois 2. Emosional 3. Tidak mudah bergaul 4. Sukar menyesuaikan diri dengan orang lain 5. Perkembangan pribadinya tidak seimbang 6. Senang menyendiri, sibuk melakukan penelitian sehingga lupa tugas sehari- hari 7. Tak mudah menerima pendapat orang lain 8. Sering melakukan tindakan- tindakan yang ekstrim BAB VII ANALISIS

BAB VIII SOLUSI

You might also like