You are on page 1of 6

----------------------- Page 1----------------------BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 dan Latar Belakang Pengaruh industri globalisasi disegala pada bidang, perilaku pola perkembangan dan gaya teknologi hidup makanan, ma b

telah banyak membawa syarakat serta situasi lingkungannya, erkurangnya

perubahan misalnya

perubahan

konsumsi

aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi lingkungan. Perubahan terse but tanpa disadari telah si epidemiologi dengan semakin ntung, memberi kontribusi terhadap terjadinya transi

meningkatnya kasus-kasus penyakit tidak

menular seperti; ja

tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya. Demikian juga dengan p ola penyakit miologi, penyebab yaitu kematian menunjukkan adanya transisi epide

bergesernya penyebab kematian utama dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeks i (degeneratif).1 Bangsa i suatu negara agraris yang tri membawa Indonesia sedang yang sementara membangun menuju dirinya dar indus

berkembang

masyarakat

kecenderungan baru dalam pola penyakit pada ur

masyarakat. Perubahan pola strukt

masyarakat agraris menuju masyarakat industri banyak memberi andil terhadap pol a perubahan gaya dapat memicu hidup dan sosial ekonomi, yang pada gilirannya

Penyakit Tidak Menular (PTM).2 an Pola proporsi penyebab kematian di Indonesia menular. menunjukkan Bila peningkat hasi

kematian l SKRT

disebabkan 1995

penyakit

tidak

dibandingkan

dengan Riskesdas 2007 dapat dilihat bahwa proporsi kematian karena penyakit tida

k menular semakin meningkat sedangkan proporsi penyakit menular semakin menurun. Universitas Sumatera Utara ----------------------- Page 2----------------------Proporsi kematian tahun telah akibat penyakit menular di Indonesia dalam 12

menurun sepertigannya dari 44% menjadi 28% dan proporsi penyakit tidak menular mengalami peningkatan cukup tinggi dari 42% menjadi 60%.3 ya Dari penyakit sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaran

kardiovaskuler dan stroke merupakan penyakit tidak menular. Keadaan ini terjadi di dunia, baik di negara maju maupun di negara ekonomi rendah menengah.2 Gangguan kardiovaskuler merupakan gangguan kesehatan yang menunjukkan trend semakin askuler sudah meningkat. Bahkan di banyak negara penyakit kardiov

menjadi salah satu penyebab kematian utama pada orang dewasa.4 Pada tahun 2001 penyakit cardiovaskuler menyumbang hampir sepertiga dari kematian global. World Health Organization pir 25 juta kematian 5 Dari (WHO) memperkirakan diakibatkan pada tahun 2020 ham

di seluruh dunia hasil

oleh penyakit

kardiovaskuler.

riskesdas 2007 di Sumatera Utara penyakit jantung menempati peringkat kedua dari sepuluh penyakit tidak menular dengan prevalensi 6,98%.1 Dalam salah satu Framingham yang Heart Study, gagal jantung merupakan 550.00

penyakit kardiovaskuler 0 kasus baru gagal ut jantung laporan

menjadi fokus perhatian.6 Sekitar Serikat didiagnosa

di Amerika

tiap tahunnya.7 Menur

American Heart Association (AHA) i

menyatakan bahwa prevalensi gagal jantung d

Amerika Serikat pada tahun 2005 sebesar 2,5% yaitu 2,8% pada laki-laki dan 2,2% pada perempuan 6% yaitu kemudian pada 2006 mengalami peningkatan menjadi 2,

3,1% pada laki-laki dan 2,1% pada perempuan dengan jumlah kematian akibat gagal jantung 282.800 orang. 8,9 Universitas Sumatera Utara ----------------------- Page 3----------------------Menurut survey kesehatan di Wales pada tahun 2008, prevalensi gagal jan tung penduduk Wales sebesar per 100.000 pada 20 per 100.000 pada laki-laki dan 10

perempuan.10 Menurut studi Remes et al (2003) di Finlandia tahun 1992 insiden ga gal jantung sebesar 100-400 per di Cowie et al (2003) di London 00 per 100.000 penduduk.11 Di Australia, dari seluruh penyebab kematian ate (CSDR) pada gagal jantung tahun 2005 menempati dengan Cause peringkat Spesific kesepuluh Death R insiden gagal 100.000 jantung penduduk. pada Dan tahun 1999 menurut sebesar stu 2

sebesar 11 per 100.000 penduduk dimana orang dan pada perempuan 13,60 nam pada tahun per 100.000

pada laki-laki 8,30 per 100.000 orang.12 Sementara itu di Viet

2003 gagal jantung menempati peringkat kedelapan dari seluruh penyebab kematian dengan Cause Spesific Death Rate (CSDR) sebesar 1 per 100.000 penduduk.13 stem Hasil Pencatatan Informasi Dan Pelaporan tahun Rumah Sakit (SIRS, bahwa Si

Rumah Sakit) di gagal jantung

Indonesia pada

2007 menunjukkan

merupakan kasus ketiga terbanyak dari seluruh penyakit jantung dengan jumlah kas us baru kunjungan i 9,88% dan kunjungan rawat % sedangkan rawat inap jalan sebanyak sebanyak 18.585 38.438 orang orang dengan dengan proporsi propors 18,23

Case Fatality Rate (CFR) 13.420 per 100.000.3

Data menunjukkan

di

Rumah

Sakit

Jantung

Harapan

Kita (RSJHK) hari pada tahun

peningkatan penderita gagal jantung yaitu dari 30 pasien per 1999,

meningkat menjadi 600 orang per hari pada tahun 2000. Menurut Survei Kesehatan Rumah 0 per Tangga 100.000 (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa ada 10

Universita s Sumatera Utara ----------------------- Page 4----------------------penduduk di Indonesia but meningkat yang mengalami gagal jantung. Jumlah terse

tajam pada tahun 2000 menjadi 3.000 per 100.000 penduduk.14 Menurut penelitian Gusrida (2001) di Rumah Sakit Haji Medan, pada tah un 1997 jumlah penderita ng dengan proporsi gagal jantung rawat inap sebesar 23 ora

0,51%, pada tahun 1998 sebanyak 21 orang dengan proporsi 0,46%, pada tahun 1999 sebanyak 34 orang dengan proporsi 0,74% dan pada tahun 2000 meningkat manjadi 44 orang dengan proporsi 0,91%. 15 iketahui Hasil survei bahwa awal yang dilakukan yang sebanyak mengetahui di RSU inap orang. Herna tahun Medan 2009 d ad dat gagal

jumlah penderita gagal alah sebanyak 97

jantung

dirawat 75

orang dan pada tahun 2010 a di atas perlu dilakukan jantung penelitian yang untuk

Berdasarkan penderita

karakteristik

dirawat inap di Rumah Sakit Umum Herna pada tahun 2009-2010. 1.2 dirawat Perumusan Masalah Belum diketahui inap di karakteristik penderita gagal jantung yang

Rumah Sakit Umum Herna Medan tahun 2009-2010 1.3 1.3.1 p di Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penderita gagal jantung yang dirawat ina

RSU Herna Medan tahun 2009-2010. Universi tas Sumatera Utara ----------------------- Page 5----------------------1.3.2 Tujuan Khusus mengetahui distribusi (umur, proporsi penderita gagal suku, agama, jantu

a. Untuk ng berdasarkan dan

sosiodemografi tempat tinggal).

jenis kelamin,

pekerjaan

b. Untuk ng berdasarkan

mengetahui

distribusi

proporsi

penderita gagal

jantu

klasifikasi gagal jantung. c. Untuk ng berdasarkan mengetahui distribusi proporsi penderita gagal jantu

sumber pembiayaan. d. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita gagal jantung. e. Untuk ng berdasarkan mengetahui distribusi proporsi penderita gagal jantu

keadaan sewaktu pulang. f. Untuk mengetahui asifikasi gagal jantung. g. Untuk mengetahui distribusi proporsi klasifikasi gagal jantung. h. Untuk berdasarkan mengetahui distribusi proporsi sumber pembiayaan jenis kelamin berdasarkan distribusi proporsi umur berdasarkan kl

klasifikasi gagal jantung. i. Untuk mengetahui distribusi lama klasifikasi gagal jantung. rkan j. Untuk keadaan mengetahui distribusi lama rawatan rata-rata berdasa rawatan rata-rata berdasarkan

sewaktu pulang.

ng

k. Untuk mengetahui berdasarkan

distribusi

proporsi

klasifikasi

gagal

jantu

keadaan sewaktu pulang. Universitas Sumatera Utara ----------------------- Page 6----------------------1.4 1.4.1 Umum Manfaat Penelitian Sebagai Herna bahan informasi dan masukan bagi Rumah Sakit

Medan dalam upaya perencanaan untuk pelayanan pengobatan gagal jantung. 1.4.2 Sebagai salah akultas Kesehatan an referensi bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian yang b erkaitan dengan gagal jantung. 1.4.3 Menambah wawasan penulis tentang permasalahan gagal jantung dan sarana menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Universita s Sumatera Utara satu syarat untuk menyelesaikan studi di F

Masyarakat Universitas Sumatera Utara, dan dapat digunakan sebagai bah

You might also like