Professional Documents
Culture Documents
Nama NIM
Tanda Tangan
I. IDENTITAS PASIEN Nama lengkap : An. M Tempat /tanggal lahir : 30 Oktober 2011 Usia : 1 tahun 7 bulan Pendidikan: Hubungan dengan orang tua : anak kandung Jenis kelamin : Laki laki Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Alamat : Singorojo Rt 2 Rw 3 Nayong Jepara
IDENTITAS ORANG TUA Ayah : Tn. A Usia : 33 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Ibu : Ny. T Usia : 30 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu rumah tangga
A. ANAMNESIS Diambil dari : Alloanamnesa (Ibu pasien) Tanggal : 24-10-2012 Jam:15:00 WIB
Riwayat Penyakit Sekarang : 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh panas tinggi. Panasnya hanya akan turun bila pasien makan obat dan kemudian panasnya naik lagi. 1 hari sebelum masuk rumah sakit keadaan pasien masih panas naik turun dengan panas yang bertambah tinggi. Pasien juga kelihatan lemah dan tidak mau minum. Malamnya pasien mengalami kejang 1x, seluruh tubuh, mata mendelik ke atas, kurang dari 15 menit, pasien sadar dan menangis setelah kejang. Ibu pasien terus membawa pasien ke UGD RS Mardi Rahayu dan dirawat. Mual dan muntah (-), batuk dan pilek (-), BAB & BAK normal, sakit kepala (-), pasien sadar dan menangis.
Riwayat Penyakit Dahulu : Os sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini. Pernah panas tapi sembuh setelah diberi obat penurun panas, dan pernah batuk pilek tapi sembuh dalam beberapa hari. Tidak ada riwayat kuning pada pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga Di dalam keluarga pasien tidak ada yang mengidap penyakit seperti riwayat batuk lama. Namun ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa dengan pasien yaitu sepupu pasien. Tiada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit infeksi menular lainnya atau penyakit keturunan lainnya. Silsilah Keluarga ( Familys Tree )
Ayah
Ibu
15 thn
10 thn
1 thn
Laki-laki
perempuan
anak sakit
Penolong persalinan : Bidan Cara persalinan Masa gestasi Keadaan bayi : Spontan : 9 bulan : Berat badan lahir :3000 gram
Menangis, pucat (-), biru (-), kuning (-), kejang (-) Kelainan bawaan: -
+ +
+ +
+ + +
Riwayat Nutrisi : Pasien makan 3x sehari sebanyak 1 piring dengan nasi, lauk dan sayuran. Pasien juga minum susu sebanyak 1 gelas setiap hari. Sejak sakit nafsu makan menurun dan pasien hanya makan kurang lebih 2x sehari. Kesan : kuantitas baik, kualitas baik.
Riwayat Tumbuh Kembang (Developmental history) Usia 9 bulan pasien mulai berdiri dan pasien aktif. Sekarang pasien sudah bisa berjalan sendiri. Kesan : tidak ada gangguan dalam proses tumbuh kembang
B. PEMERIKSAAN FISIK Tanggal pemeriksaan : 24-10-2012 Pukul 15.15 Keadaan umum : anak kelihatan lemas, rewel, kejang (-) Kesadaran : compos mentis Tanda-tanda vital: Tekanan darah : Saturasi O2 Denyut nadi Laju nafas Suhu : 98% : 126 x/menit (teraba kuat) : 28 x/menit : 39.8C
Tinggi badan : 78cm WAZ : ( 10 11.7 ) / ( 11.7 10.5 ) = -1.7 / 1.2= -1.42 SD HAZ : ( 78 83.3 ) / ( 83.3 80.2 ) = -5.3 / 3.1 = 1.71 SD WHZ : ( 10 10.5 ) / ( 10.5 9.7 )= - 0.5 / 0.8 = 0.63 SD Kesan : gizi baik
Pemeriksaan Sistematis Kepala : Normocephali, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, ubun ubun menutup Mata : Kedudukan simetris, kedua palpebra superior dan inferior tidak terlihat udem. Mata cekung (-), konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/- pupil isokor Telinga Hidung Mulut Leher : Bentuk normal, liang telinga lapang, sekret tidak ada, membran timpani utuh. : Bentuk normal, deviasi septum tidak ada : Bentuk normal, lidah kotor (-), bibir cekung (-) : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid di leher. Kaku kuduk (-)
Thorax Paru-paru : Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan statis maupun dinamis, tidak ada retraksi sela iga. Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung : Inspeksi Palpasi Perkusi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat : teraba ictus cordis pada garis midklavikula sela iga V : redup : sela iga normal, tidak teraba massa : sonor di seluruh lapang paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/- wheezing -/-
Batas kanan: pada intercostal 3 parasternal kanan Batas kiri : pada intercostal 5, 1 cm sebelah media linea midclavicula kiri
Batas atas : pada intercostal 2 parasternalis kiri Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi Palpasi Hepar : datar, tidak tampak benjolan dan ruam di abdomen : supel : tidak teraba
5
Kulit
Extremitas (lengan & tungkai): Akral hangat : + + Tonus : Baik Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-), Brudzinsky II (-) + + udem -
10.1 15.34 0.4 0.1 75.6 14.8 9.1 0 63.6 20.8 32.7 30.9 432 4.86 16 9.9 8.7 10 B/+
10.8 - 15.6 4.5 - 13.5 1 - 5. 01 50 70 25 50 1 - 6. 1 - 4. 80 - 100 26 34 32 36 40 52 156 - 408 4.4 - 5.9 11.5 - 14.5 10 - 18. 6.8 - 10 0 10
RESUME Pasien laki-laki berumur 1 tahun 7 bulan datang dengan keluhan panas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Panasnya hanya akan turun bila pasien makan obat dan kemudian panasnya naik lagi. 1 hari sebelum masuk rumah sakit panas bertambah tinggi dan malamnya pasien mengalami kejang 1x, seluruh tubuh, mata mendelik ke atas, kurang dari 15 menit, pasien sadar dan menangis setelah kejang. Ibu pasien terus membawa pasien ke UGD RS Mardi Rahayu dan dirawat. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak kelihatan lemas dan rewel, kesadaran kompos mentis, tanda-tanda vital suhu 39.8C, denyut nadi 126x/menit dan pernafasan 28x/menit. Thoraks dan abdomen dalam batas normal. Akral hangat, nadi kuat. Tanda rangsang meningeal (-).
Medikamentosa 1. Simptomatik a. Antipiretik paracetamol syrup 10-15mg/kgBB/kali b. Anti konvulsan Diazepam rektal 0,5 mg/kg/kali 2. Terapi cairan a. Infus larutan KAEN 3A 10 tetes/menit
Edukasi - Istirahat cukup dengan tirah baring - Menyediakan obat anti panas dan anti kejang di rumah dan dibawa ke mana-mana - Menyiapkan thermometer untuk mengukur suhu anak bila panas - Segera minum obat penurun panas bila anak panas. - Segera bawa anak ke rumah sakit jika anak kejang lagi. - Bila anak kejang, tetap tenang dan tidak panik, kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher, jangan memasukkan sebarang benda ke dalam mulut anak, pindahkan anak pada tempat yg empuk, dan posisikan anak dalam keadaan miring supaya bila anak muntah tidak terjadi aspirasi - Berikan diazepam rektal dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti. - Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung - Observasi dan catat lama dan bentuk kejang (bagian tertentu atau seluruh tubuh)