Professional Documents
Culture Documents
Ketika Belanda menduduki tanah kelahirannya, beliau mengungsi dan berpisah dengan ayah dan suaminya. Perpisahan ini menjadi akhir pertemuan beliau dengan suami tercintanya. Teuku Ibrahim Lamnga, suaminya, gugur dalam pertempuran dengan Belanda di Gletarum, Juni 1878. Cut Nyak Dien tidak menerima penghinaan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang pada awalnya menyerang Aceh dan membinasakan tempat ibadah. Kemarahannya terhadap Belanda semakin menjadi saat suami pertamanya, Teuku Cek Ibrahim Lamnga, gugur dalam perang.
Cut Nyak Dien menjadi orang yang paling dicari oleh Belanda untuk dibunuh karena perjuangannya mengancam keberadaan dan kelangsungan pemerintah kolonial Belanda di bumi Serambi Mekkah. Namun, perjuangan Cut Nyak Dien dikhianati oleh anak buahnya, Pang Lot, yang memberi tahu Belanda tempat persembunyian Cut Nyak Dien.
Pertikaian antara kaum Padri dan kaum Untuk Adat menjadi pencetus Perang Padri yang jasa-jasanya,
mengapresiasi pemerintah
berlangsung cukup lama, yaitu dari tahun 1821- Indonesia mewakili rakyat 1837. Indonesia, memberikan predikat Pahlawan Nasional Indonesia kepada beliau. Penghargaan ini dikukuhkan Pertikaian tersebut disebabkan karena melalui SK Presiden RI Nomor ketidakcocokan pemahaman dalam 087/TK/Tahun 1973 tanggal 6 menjalankan syariat Islam. Kaum ulama (Padri) November 1973. meminta agar Raja Pagaruyung dan pengikutnya (kaum Adat) meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, karena menjurus kepada bidah. Pada 1824, Gubernur Jenderal Belanda, Johanes van den Bosch, bersama dengan pemimpin kaum Padri pada saat itu yaitu Tuanku Imam Bonjol menandatangani perjanjian yang dikenal dengan nama Perjanjian Masang. Tetapi, pihak Belanda melanggar perjanjian perdamaian tersebut dengan melakuka penyerangan di nagari Pandai Sikek.
Pangeran Dipenogoro
Yogyakarta, dan wafat 11 November 1785 8 di Makassar, Sulawesi Januari 1855 Selatan
Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dilatari karena kesemenaPerang Diponegoro menaan penjajah Belanda terhadap rakyat diwarnai dengan perang urat Indonesia, bukan karena pencaplokan tanah syaraf (psy war) yang milik Pangeran Diponegoro. dilakukan Belanda untuk menekan mental para Dengan pengaruh kebangsawanannya, mujahidin barisan serta didukung oleh kaum ulama, kiai dan para
syaikh, pangeran Diponegoro menyusun Diponegoro. kekuatan, dan memobilisasi rakyat untuk Kegiatan telik sandi melawan penjajah Belanda. (spionase) dilancarkan kedua belah pihak untuk mematai dan mencari informasi Selama perang, sebanyak 15 dari 19 kekuatan dan kelemahan pangeran turut bergabung. Perjuangan lawan. Diponegoro dibantu Kyai Modjo yang juga menjadi pemimpin spiritual dalam perang Perang Diponegoro itu. Dalam perang itu, Pangeran Diponegoro bukan perang model perang juga berkoordinasi dengan Pakubowono VI antarsuku. Tapi, perang yang serta Raden Tumenggung Prawirodigdoyo menggunakan segala metode Bupati Gagatan. dan taktik yang diperagakan di zaman modern. Artinya, para pimpinanpimpinan perang tersebut merupakan orang-orang ahli strategi yang memahami keadaan alam dan musuh.
R. A. Kartini
Sikap pahlawan Kartini adalah karena keberaniannya untuk mendobrak tradisi kuno yang dianut oleh masyarakat Indonesia pada masa itu, khususnya di tengah masyarakat Jawa. Pada masanya, perempuan adalah makhluk yang terpinggirkan dan tidak memiliki hak untuk menikmati kebebasan sebagaimana yang diperoleh kaum laki-laki
Dalam suratnya, Kartini banyak bercerita dan mencurahkan kegelisahannya atas kondisi yang dihadapinya. Gayung sahabatnya bersambut, memberikan
Hal ini disebabkan, pada masa Kartini masih hidup tradisi kuno peninggalan jaman kerajaan masih demikian kuat melekat di tengah sistem masyarakat.
dorongan kepada Kartini untuk memulai perlawanan dalam memperjuangkan kebebasan kaum perempuan dalam berekspresi. Kumpulan suratsurat Kartini ini kemudian Pembedaan kasta yang didasarkan pada disusun ke dalam sebuah faktor keturunan demikian kuat dijadikan buku yang berjudul "Habis sebagai tata krama pergaulan. Sehingga pada Gelap Terbitlah Terang". saat itu, kehidupan masyarakat terkotak-kotak antara rakyat jelata dan keturunan bangsawan.
Meskipun masih belia, pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku yang satu ini selalu ikut ambil bagian dan pantang menyerah. Meskipun berjuang menggempur pasukan Belanda bersama pasukan ayahnya, pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku yang memulai perang pertamanya ketika berusia 17 tahun, hanya mengandalkan sebatang tombak. Dengan rambut panjangnya yang terurai dan ikat kepala berupa sehelai kain merah, pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku ini selalu mendampingi ayahnya pada setiap pertempuran. Pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku ini juga memberikan semangat pada
Untuk mengenang jasa dan pengorbanan pahlawan kemerdekaan Maluku ini, Pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Pemberian gelar ini berdasarkan Surat Keputusan RI No. 012/TK/1969. Pemerintah Republik Indonesia juga menjadikan 2 Januari sebagai Hari Martha Christina. Selain gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional, pemerintah mendirikan
wanita-wanita di sekitarnya untuk membantu perjuangan kaum pria di medan pertempuran sehingga Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang berjuang. Pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku ini bersama ayahnya dan Thomas Matulessy, Kapitan Pattimura, berhasil menggempur pasukan Belanda di Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka berhasil membumihanguskan Benteng Duurstede.
monumen Martha Christina Tiahahu. Monumen pahlawan kemerdekaan wanita asal Maluku ini yang diresmikan oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, HMS. Mintaredja, S.H., pada 2 Januari 1977 terletak di Karang Panjang, daerah bukit yang terlihat jelas dari Kota Ambon.
PASCA No. Organisasi Tokoh Tahun Pelaksanaan Lokasi Tujuan Keterangan Masalah Organisasi - Kesulitan keuangan - Banyak bupati yang dahulu menjadi anggota Boedi Utomo mendirikan organisasi sendiri - Kalah saing dengan Serekat Islam dan Indish Partij - Gubernur Jenderal Mr. D Fock yang mengurangi
Budi Utomo
Mas Ngabehi Wahidin Sudiohusodo, & Sutomo (Ketua) Tirtokusumo. Serta pelajar Stovia dan masyarakat Jawa Madura.
Batavia, Indonesia
Kemajuan bagi Hindia Meluaskan pendidikan Barat di kalangan priayi (Bahasa Belanda)
anggaran pendidikan secara drastis - Terjadi perpecahan antara golongan moderat dan radikal Waktu Pembubaran Perpecahan Boedi Oetomo baru berakhir pada tahun 1935 setelah terjadi fusi dengan Persatuan Bangsa Indonesia untuk membentuk Parindra.
Serikat Islam
Akhir tahun 1911 berdiri sebagai Serikat Hj. Samahudin sebagai Dagang Islam, dan Solo, Jawa pendiri, dan Hj. Umar Said pada bulan Tengah Cokroaminoto sebagai ketua November 1912 berubah menjadi Serikat Islam
Mengembangkan Jiwa dagang dikalangan Pribumi Muslim Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang menderita kesulitan modal dalam berusaha. Memajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat bumiputera sehingga tidak di perbudak oleh bangsa lain.
Masalah Organisasi - Menyusupnya ajaranajaran Marxis pada oraganisasi ini oleh kelompok SI Merah - Terjadi perpecahan antar anggota penganut agama Islam dan penganut ajaran Marxis (Si Putih dan Si Merah).
Waktu Pembubaran Serekat Islam pada akhirnya diubah menjadi Partai Serekat Islam Indonesia (PSSI) pada tahun 1930 dengan ketua Haji Agus Salim. Masalah Organisasi - Ditangkapnya Douwes Dekker, Dr. Cipto Mengungkusomo, dan Soewardi Soejaningrat oleh Belanda di internir di negeri Belanda. - Kuatnya organisasi Serekat Islam - Banyak anggota Indische Partij yang bergabung kepada Indische Bond. Waktu Pembubaran Indishe Partij kemudian berganti nama menjadi National Indishe Partij.
Indische Partij
Membangun patriotisme semua Indiers terhadap tanah air yang telah membangun lapangan hidup kepada mereka Memajukan tanah air Mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka
Yang akhirnya kehilangan basis massanya dan akhirnya bubar. Masalah Organisasi - Pernah terjadi penangkapan pemimpin PI seperti Moh.Hatta, Ali Sastroamidjojom, Datuk Pamontjak, dan Djojodiningrat yang akhirnya dibebaskan - Dituduh memberikan bantuan dana ke PKI di Indonesia. Waktu Pembubaran Partai Nasional Indonesia saat ini masih ada yaitu dengan terbentuknya Partai Nasional Indonesia yang ada di Indonesia. Masalah Organisasi - Saat Jenderal van Limburg Stirum
Perhimpunan Indonesia
Orang-orang Indonesia di Belanda diantaranya Sutan Kasayangan, Moh. Hatta, dan R.N. Suroto.
1908
Belanda
Bertujuan untuk memajukan kepentingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan nonpribumi bukan eropa di negeri Belanda. Berusaha agar masalah Indonesia mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Berjuang untuk kemerdekaan Indonesia
Batavia, Indonesia
pada tanggal 9 Mei 1914. Kemudian pada tanggal 23 Mei 1920 berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia.
Mendapatkan anggota sebanyak mungkin, yang dilaksakan dengan menyusupi Ajaran Marxisme ke dalam tubuh SI. Menyebarkan ajaran Marxisme ke Indonesia
berkuasa, pemimpinpemimpin ISDV seperti Darsono, Abdul Muis, dan Sneevlet diusir di Indonesia. Partai Serekat Islam mulai mengetahui, sehingga terjadi perpecahan antara golongan Abdul Muis dan Agus Salim (penganut Islam) dengan golongan Semaun dan Darsono (Penganut ajaran Marxis. Jumlah anggota intinya kecil sehingga tidak bisa mengontrol anggotanya Terjadi pemberontakan PKI di Indonesia pada tahun 1926, 1949, dan 1965.
Pada akhirnya PKI dimusnahkan oleh pemerintah Indonesia saat terjadi Pemberontakan pada tahun 1965.
Perbedaan No. 1 2 3 Pra Tujuannya tidak jelas yang penting melawan musuh Memiliki 1 pemimpin Tidak punya bentuk organisasi Pasca Tujuannya jelas Tidak tergantung pada 1 pemimpin Punya bentuk organisasi (memiliki nama)
4 5 6
Bila pemimpin tertangkap perjuangan gugur Perlawanan bersifat kedaerahan Perjuangan dilakukan sampai sepanjang hidup
Bila pemimpin tertangkap perjuangan tetap berjalan Perlawanan bersifat nasional Perjuangan dilakukan sampai yang dicita-citakan tercapai