You are on page 1of 27

PENYAKIT YANG MENYERANG ORGAN PERNAPASAN

1. Bronchitis

Bronchitis adalah: Suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus = saluran udara ke paru-paru)

Penyebab
Bronkitis disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia) Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

Sinusitis kronis Bronkiektasis Alergi Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.

Bronkitis bisa disebabkan oleh:


Berbagai jenis debu Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida Tembakau dan rokok lainnya.

Gejala

batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan) sesak napas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu) bengek lelah pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan sakit kepala gangguan penglihatan.

Pengobatan
Untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita bisa diberikan obat penurun demam. Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.

2. TBC

Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyebab
Lingkungan yang lembab, kurangnya sirkulasi udara, dan kurangnya sinar matahari dalam ruang sangat berperan terjadinya penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa Pada umumnya penyakit TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri mikobakterium tuberklosa terbawa pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan dahak. Bahayanya jika

bakteri selalu masuk dan terkumpul dalam paru-paru, maka bakteri ini akan berkembang biak dengan cepat apalagi yang mempunyai daya tahan tubuh yang rendah. Apabila sudah terjadi infeksi maka dengan mudahnya akan menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.

Gejala

Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama Berkeringat pada malam hari Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak

Pencegahan

Tidak meludah disembarang tempat, usahakan meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah. Ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin sebaiknya anda menutup mulut untuk menjaga terjadinya penularan penyakit. Kesehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senangtiasa terjaga dan kuat. Jangan terlalu sering begadang karena kurang istirahat akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jaga jarak aman terhadap penderita penyakit TBC Sering-seringlah berolahraga supaya tubuh kita selalu sehat. Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah penyakit TBC Jemur tempat tidur bagi penderita TBC, karena kuman TBC dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.

3. ASMA

Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

Penyebab
Faktor keturunan. Faktor keturunan adalah cukup terlihat. Biasanya salah seorang ataupun kedua orang tua mempunyai penyakit seperti ekzema, asma dan resdung. Bahan pencetus. Bahan-bahan pencetus di dalam rumah atau di tempat kerja, memainkan peranan utama dalam pencetus asma. Sumber bahan tersebut adalah seperti kain bulu, serat kapas, permadani, debu, kutu hama, serbuk sari bunga, bulu hewan dan lain-lain. Serangga rumah. Serangga rumah yang sering dikaitkan dengan pencetus asma ialah lipas. Lipas yang mati menjadi kering dan kemudian hancur menjadi serbuk yang ringan dibawa oleh udara yang bergerak. Pencemaran udara. Pencemaran udara dari asap rokok, asap kendaraan dan asap pabrik juga menjadi faktor penyebab penyakit asma.

Olah Raga.

Olah raga yang membutuhkan tenaga seperti lomba lari, sepak bola dan lain-lainnya merupakan pencetus penyakit asma. Cuaca. Udara sejuk dari kawasan pergunungan dan pendingin udara (AC) juga merupakan perangsang pada penderita asma.

Pencegahan
Menjaga kesehatan Menjaga kebersihan lingkungan Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma Menggunakan obat-obat antipenyakit asma

4. BATUK

Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otototot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Penyebab
Batuk disebabkan oleh adanya peradangan pada lapisan lendir saluran pernapasan. Ada batuk berdahak akut karena infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus, misalnya tuberculosa,

influenza, dan campak. Sedangkan batuk berdahak yang tidak disebabkan oleh infeksi, antara lain alergi, asma, atau pun debu. Sekadar diketahui, penyakit asma juga disertai batuk. Jika penderita asma terkena udara dingin, asma yang dideritanya akan kambuh. Dan itu biasanya disertai dengan batuk.

Gejala
Gejala-gejala. Batuk berdahak pada umumnya disebabkan oleh influenza. Gejalanya yaitu demam yang tinggi disertai otot tubuh yang kaku, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Namun batuk berdahak juga timbul akibat peradangan pada paru-paru.

Pencegahan
Sering cuci tangan Hindari kontak erat dengan penderita flu Jaga kebersihan lingkungan

5. SINUSITIS

Sinusitis merupakan suatu proses peradangan pada mukosa atau selaput lendir sinus paranasal. Akibat peradangan ini dapat menyebabkan pembentukan cairan atau kerusakan tulang di bawahnya.

Penyebab
Secara garis besar penyebab sinusitis ada 2 macam, yaitu : Faktor Lokal

Faktor lokal adalah semua kelainan pada hidung yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan; antara lain infeksi, alergi, kelainan anatomi, tumor, benda asing, iritasi polutan dan gangguan pada mukosilia (rambut halus pada selaput lendir). Faktor Sistemik Faktor sistemik adalah keadaan di luar hidung yang dapat menyebabkan sinusitis; antara lain gangguan daya tahan tubuh (diabetes, AIDS), penggunaan obat-obat yang dapat mengakibatkan sumbatan hidung.

Gejala
GEJALA MAYOR Nyeri / berat / tertekan pada wajah Hidung buntu Lendir / ingus kekuningan / kehijauan Gangguan membau Panas

GEJALA MINOR Nyeri Kepala Nyeri Gigi Batuk Nyeri/berat/tertekan pada telinga3

Pencegahan
Cara pencegahan sinusitis atau kekambuhan sinusitis dapat dikatakan bervariasi karena banyaknya faktor yang melatar belakangi terjadinya penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya sinusitis atau mencegah kekambuhannnya, kita harus menghindari faktor-faktor yang dapat meyebabkan terjadinya sinusitis. 5 Perhatikan juga keadaan atau kelainan yang dapat melatarbelakangi terjadinya penyakit ini. Seorang penderita sinusitis walaupun telah menjalani pengobatan dan operasi, akan dapat mengalami kekambuhan apabila tidak menghindari faktor-faktor penyebabnya, atau tidak dilakukan koreksi terhadap keadaan atau kelainan yang melatarbelakanginya.

6. KANKER PARU-PARU

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru

Penyebab
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Gejala
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah: Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak. Napas sesak dan pendek-pendek. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas. Kelelahan kronis Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. Suara serak/parau.

Pembengkakan di wajah atau leher.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Pencegahan
Beberapa langkah pencegahan kanker paru-paru yang dapat dilakukan agar terhindar dari kanker paru-paru adalah : Menghindari merokok, dan mulai berhenti apabila telah merokok, karena rokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru hindari ikut menghisap asap rokok (perokok pasif) bagi yang bekerja di industri yang menghasilkan polutan karsinogenik harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Berolah raga secara teratur untuk mempertahankan daya tahan tubuh. Melakukan pemeriksaan secara teratur terutama bagi yang berisiko tinggi, agar dapat terdeteksi secara dini. Selain dengan pengobatan medis seperti radiasi, kemoterapi maupun operasi. Pengobatan kanker paru-paru dapat dibantu dengan menggunakan ramuan tumbuhan obat.

7. PNEUMONIA

Pneumonia adalah infeksi atau radang paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Tiga penyebab utama pneumonia adalah bakteri, virus dan fungi. Yang berisiko tinggi menderita infeksi ini adalah anak-anak di bawah 2 tahun dan manula.

Penyebab

Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah : Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial). Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi. Menghirup udara tercemar polusi zat kimia. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kimia tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus. Pasien yang lama berbaring. Tidur berbaring statis memungkinkan riak berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Gejala
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Sedangkan tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.

Pencegahan
Seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, menyiapkan atau makan makanan, atau membuang lendir dan kotoran dari hidung. Jangan merokok. Dapatkan vaksinasi untuk pneumonia dan flu. Anak-anak juga harus mendapatkan vaksin HIB. Pada beberapa anak yang berusia kurang dari 24 bulan, obat palivizumab dapat diresepkan untuk membantu mencegah pneumonia sebagai komplikasi dari masalah pernapasan lainnya.

PENYAKIT YANG MENYERANG ORGAN PENCERNAAN

1. DIARE

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam

Penyebab
Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu: Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll. Pemanis buatan

Gejala
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai:

Muntah Badan lesu atau lemah Panas Tidak nafsu makan Darah dan lendir dalam kotoran

Pencegahan
Jaga dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).

Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat. Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan. Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.

2. MAAG

Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang Lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan Lambung yang menyebabkan sakit dan perih pada Perut

Penyebab
Penderita makannya tidak teratur sehingga terjadi produksi asam lambung yang berlebihan, Terdapat mikroorganisme yang merugikan (Helycobacter pylori) Mengkonsumsi obat-obatan tertentu Beban pikiran yang berat Kebiasaan merokok Mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein.

Gejala
Sering mengalami rasa nyeri dan perih pada lambung dan ulu hati Perut kembung jika terlambat makan dan merasakan rasa nyeri pada perut sehabis makan Sering mual dan kadang disertai muntah-muntah Sering sendawa, terutama jika dalam keadaan lapar

Nafsu makan menurun, wajah pucat, keringat dingin dan kepala pusing

Pencegahan
Makan teratur, makan secukupnya Cuci tangan sebelum makan Jangan jajan sembarangan

3. USUS BUNTU

Usus adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.

Penyebab
Infeksi bakteri Penyumbatan oleh tinja/feces Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya

Gejala
Rasa sakit yang signifikan, terutama di bagian pusar atau dibagian kanan perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut bisa datang & pergi, kemudian menjadi terus menerus & semakin bertambah. Demam ringan Hilangnya nafsu makan Mengalami mual & muntah Diare (dalam jumlah sedikit dan disertai adanya lendir) Sering berkemih Perut yang membesar, terutama pada bayi dan anak-anak

Pencegahan
Mengkonsumsi makanan yang kaya serat atau ditambah food suplement Pembedahan untuk mencegah pecahnya usus buntu

4. SEMBELIT

Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau mungkin juga pada hewan) mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya.

Penyebab

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Menderita panas dalam. Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat. Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi). Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut). Kelainan anatomis pada sistem pencernaan. Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk). Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida). Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat. Merupakan gejala penyakit (misalnya tifus dan hernia). Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama. Emosi, karena orang yang emosi atau cemas ususnya kejang, sehigga pertaltik usus terhenti dan usus besar menyerap kembali cairan feses. Akibatnya feses menjadi semakin keras. Jarang atau kurang berolahraga.

Gejala

Perut terasa sebah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja Tinja menjadi lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (kurang dari 30 gram), dan bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah. Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat dingin). Terdengar bunyi-bunyian dalam perut. Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras. Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (bahkan terkadang penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin). Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih). Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah. Sakit punggung bila tinja yang tertumpuk cukup banyak.

Pencegahan

Jangan jajan di sembarang tempat. Hindari makanan yang kandungan lemak dan gulanya tinggi. Minum air putih minimal 1,5 sampai 2 liter air (kira-kira 8 gelas) sehari dan cairan lainnya setiap hari. Olahraga, seperti jalan kaki (jogging) bisa dilakukan. Minimal 10-15 menit untuk olahraga ringan, dan minimal 2 jam untuk olahraga yang lebih berat. Biasakan buang air besar secara teratur dan jangan suka menahan buang air besar. Konsumsi makanan yang mengandung serat secukupnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Tidur minimal 4 jam sehari.

5. Ambeien

Wasir, atau sering disebut ambeien (dalam bahasa Inggris atau Latin disebut Hemorrhoid dan dalam bahasa kedokteran disebut Piles) adalah penyakit atau gangguan pada anus dimana bibir anus, mengalami pembengkakan yang kadang-kadang disertai pendarahan.

Penyebab
Kebiasaan buang air besar tidak teratur (konstipasi atau diare) Olahraga angkat berat Diet kurang serat Kehamilan Penuaan. Obesitas Duduk untuk jangka waktu yang lama

Gejala
Pembengkakan disebabkan adanya kenaikan tekanan pada pembuluh darah di daerah panggul dan rektum. Sejalan dengan meningkatnya tekanan, darah berkumpul di pembuluh darah, memicu pembengkakan, akhirnya pembuluh darah yang bengkak itu menyebar ke jaringan di sekitarnya dan terjadilah ambeien.

Pencegahan
Makanlah makanan yang banyak mengandung serat dan air sangat bermanfaat memperlunak kotoran dan memudahkan buang air besar (buah-buahan dan sayuran, biji-bijian) Jangan menunda buang air besar karena akan membuat kotoran semakin mengeras dan sulit dikeluarkan. Bila Anda kesulitan buang air besar, cobalah posisi jongkok yang lebih alamiah dan memudahkan keluarnya kotoran.

6. Cacingan

Gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh.

Penyebab
Cacing pita Cacing kremi Cacing tambang

Gejala
Lemas, lesu, pucat. Nafsu makan turun. Bagian tangan dan kaki tampak kurus, namun perut terlihat membuncit. Sakit perut, diare. Mual, muntah, dan kembung. Kurang darah. Gatal di daerah dubur

Pencegahan
Cuci tangan sebelum makan Menjaga kebersihan diri Selalu jaga kebersihan lingkungan. Jaga kebersihan makanan Saat anak bermain, selalu menggunakan alas kaki seperti sepatu atau sandal. Cuci kaki dengan sabun setelah bermain di tempat yang kotor. Minum obat anticacing secara teratur.

7. Parotitis (mumps, gondhongan)

Gondongan (Mumps, Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.

Penyebab
Mumps disebabkan oleh paramyxovirus. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah (air droplet) yang berasal dari bersin atau batuk penderita atau karena bersentuhan langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita.

Gejala
Mula-mula badan si penderita agak panas Bagian bawah dan muka telinga (hanya sebelah kiri atau kanan) menjadi bengkak dan sakit. Tidak dapat/sukar mengunyah dan menelan makanan

Pencegahan
Menghindari kontak dengan penderita Tingkatkan daya tahan tubuh Mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar iodium Vaksinasi gondongan dalam satu paket MMR (mumps, measles dan rubella).

PENYAKIT PEREDARAN DARAH MANUSIA

1. Anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.

Penyebab
Kurangnya asupan makanan yang banyak mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C Kekurangan zat besi Mereka yang vegetarian (tidak mengkonsumsi daging Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia Mengalami menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang dalam masa kehamilan Adanya riwayat penyakit tertentu yang menyebabkan infeksi dan perdarahan terusmenerus Efek samping dari konsumsi obat-obatan tertentu. Efek samping dari pengobatan dengan operasi atau pembedahan. Penyakit kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah dengan kelenjar tiroid dan beberapa jenis penyakit kanker.

Gejala
Muka pucat Lelah/Keletihan Kurang energi/lemas Mengantuk

Sakit kepala Mudah lelah bila berolahraga Sulit konsentrasi Mudah lupa Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan Nyeri tulang

Pencegahan
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.

2. Hipertensi

Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat.

Penyebab
Faktor genetik atau keturunan Usia Garam Kolesterol Obesitas/kegemukan Stress Rokok

Kafein Minuman beralkohol Kurang olahraga

Gejala
sakit kepala (terutama di bagian belakang kepala dan pada pagi hari) pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis di dalam telinga), gangguan penglihatan atau pingsan.

Pencegahan
Pola makan sehat Diet garam Mempertahankan berat badan normal Tidak merokok Tidak minum alkohol Olahraga teratur Makanan serat sehat

3. Leukemia

Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal.

Penyebab
Penyebab leukemia sampai saat ini belum diketahui secara pasti

Radiasi. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia

Leukemogenik.

Beberapa

zat

kimia

dilaporkan

telah

diidentifikasi

dapat

mempengaruhi frekuensi penyakit leukemia


Epidemilogi. Pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait di tingkat populasi Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan penyakit leukemia.

Gejala
Gejala Leukemia yang timbul di setiap penderita yang terkena penyakit leukemia berbedabeda namun gejala secara umum adalah sebagai berikut :

Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

Terserang Infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita penyakit leukemia.

Pembengkakan

Kelenjar

Lympa.

Penderita

kemungkinan

besar

mengalami

pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.

Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Pencegahan/pengobatan
Kemoterapi. Obat-obat atau intratekal kemoterapi ( obat yang dimasukkan melalui tulang belakang dengan jarum ). Radioterapi. Transplantasi sumsum tulang. Terapi Biologi. Obat-obatan ( untuk mencegah atau mengobati kerusakan pada sistem lain dari tubuh disebabkan oleh pengobatan leukemia ). Transfusi darah ( sel darah merah, trombosit ). Antibiotik (untuk mencegah dan mengobati infeksi ).

4. Hemofilia

Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah.

Penyebab
Hemofilia merupakan kelainan bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh kromosom X. Wanita berperan sebagai pembawa sifat hemofilia (carrier) yang diturunkan kepada anak lelakinya. Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa. Tetapi kebanyakan kasus hemofilia terjadi pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat (carrier). Hal ini sangat jarang terjadi.

Gejala
Pendarahan pertama biasanya terjadi pada usia kurang dari 18 bulan setelah mengalami cedera ringan Pendarahan hebat dan berulang tanpa sebab yang jelas Mudah memar Bila terjadi luka sobek di permukaan tubuh, darah terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku Ketika terjadi pendarahan, darah menjadi lunak sehingga tidak bisa menutup pembuluh darah yang terluka Bila terjadi luka di bawah kulit, akan timbul memar / lebam kebiruan disertai rasa nyeri hebat.

Pencegahan
Hindari trauma Hindari mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi kerja trombosit Kenakan tanda khusus seperti gelang atau kalung yang menandakan bahwa ia menderita hemofilia.

5. Varises

Varises adalah pelebaran pembuluh balik.

Penyebab
Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena Rusaknya katup pembuluh vena Faktor keturunan Kehamilan Kurang gerak Merokok Terlalu banyak berdiri Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis Memakai sepatu hak tinggi

Gejala
Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah. Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai. Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy). Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh. Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah. Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

Pencegahan
Sesudah beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit. Jangan berdiri terlalu lama. Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari). Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah. Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc. Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani. Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.

6. Thalasemia

Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan

Penyebab
Thalassemia bukan penyakit menular melainkan penyakit yang diturunkan secara genetik dan resesif. Penyakit ini diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11.

Gejala
Pusing dan wajah pucat Insomnia atau susah tidur Tubuh mudah merasa lemas Berkurangnya nafsu makan Tubuh mudah mengalami infeksi Jantung bekerja lebih keras untuk memenuhi pembentukan hemoglobin Mengalami kerapuhan dan penipisan tulang.

Pencegahan
Pasangan yang akan menikah perlu menjalani tes darah, baik untuk melihat nilai hemoglobinnya maupun melihat profil sel darah merah dalam tubuhnya. Talasemia memerlukan perawatan yang rutin, seperti melakukan tranfusi darah teratur untuk menjaga agar kadar Hb di dalam tubuhnya 12 gr/dL Menjalani pemeriksaan ferritin serum untuk memantau kadar zat besi di dalam tubuh. Menghindari makanan yang diasinkan atau diasamkan dan produk fermentasi Transplantasi sumsum tulang belakang.

7. Koronariasis

Koronariasis merupakan penyempitan atau penyumbatan nadi tajuk pada jantung. Nadi tajuk menjadi kecil jika tersumbat sehingga jantung dapat terganggu atau berhenti berdenyut.

Penyebab
Terbentuknya gumpalan darah pada dinding dalam arteri koronaria Menumpuknya kolesterol di dalam dinding arteri

Gejala
Penderita akan merasakan rasa sakit pada bagian dada.

Pencegahan
Tidak merokok Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (seafood, jerohan) Olah raga secara teratur Makan makan yang mengandung serat

You might also like