You are on page 1of 10

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN OSTEOARTRITIS DI RUANG C3 Lt.2 PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT DR.

KARIADI SEMARANG

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

Firma Lusiana P.17420110011

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA Ny.S

DENGAN OSTEOARTRITIS DI RUANG C3 Lt.2 PENYAKIT DALAM

PENGKAJIAN Tanggal Pengkajian Lusiana Jam P.17420110011 Ruang No. Reg. : C3 Lt.2 Penyakit Dalam : 6967449 : 10.00 WIB NIM : : 18 Juni 2012 Praktikan : Firma

1. IdentitasKlien
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku Bangsa Pekerjaan Tanggal Masuk Dx. Medis : Ny.S : 51 tahun : Perempuan : Tumpang V : Islam : Jawa Indonesia : Ibu Rumah Tangga : 12 Juni 2012 : Osteoartritis

2. Identitas penanggung jawab


Nama Umur Jeniskelamin Pekerjaan Alamat Hubungan dengan Klien : Tn. A : 54 tahun : Laki-laki : Wiraswasta : Tumpang V : Suami Klien

RIWAYAT KEPERAWATAN Keluhan utama : Lutut kanan bengkak dan terasa nyeri apabila banyak gerak.

Riwayat Penyakit Sekarang Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien mengeluh lutut kaki kanannya bengkak, merah dan terasa nyeri bila digerakkan. 1 bulan kemudian pasien jatuh di lantai rumahnya ketika mau bersih-bersih. Setelah itu pasien periksa ke pelayanan kesehatan atau dokter. Setelah 1 bulan tidak ada perubahan pasien di bawa ke rumah sakit Dr.karyadi oleh keluarganya.

Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan baru kali ini menderita penyakit Osteoartritis dan pasien pernah di rawat di rumah sakit kurang lebih 2 tahun yang lalu karena DM. Riwayat kesehatan keluarga Menurut klien, dari anggota keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Osteoartritis seperti yang diderita klien saat ini dan keluarganya juga tidak ada riwayat asma jantung maupun DM.

POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola manajemen kesehatan Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa tempat pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Saat pasien sakit, ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan kesehatan guna kesembuhan penyakitnya. 2. Pola nutrisi Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari serta minum 6 gelas/ hari air putih, saat sakit pola makan berkurang dan minum air putih 12 gelas perhari. 3. Pola eliminasi Pola eliminasi BAB klien sebelum dan sesudah sakit tetap, klien BAB teratur sehari 1x dengan konsistensi lembek, tidak ada keluhan diare maupun konstipasi. Pola eliminasi BAK klien sebelum sakit, klien BAK 3-4 x sehari, tidak ada keluhan dalam BAK konsistensi urine, warna kuning dan bau khas. 4. Pola aktivitas Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa sebagai ibu rumah tangga , pekerjaan yang dilakukan adalah hanya dirumah berkumpul keluarga. Diwaktu sakit pasien tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Saat dirawat dirumah sakit pasien tidak bisa kumpul keluarga karena sakit yang dialami. 5. Pola motorik dan kognitif Pasien setiap harinya melakukan pekerjaan rumah dan mempunyai tanggung jawab menjadi ibu rumah tangga. Saat sakit pasien tidak bisa melakukan itu semua karena karena kaki kananny bengkak sehingga kondisinya saat ini tidak memungkinkan oleh karena itu pasien merasa ingin sekali sembuh agar dapat melakukan semua yang pernah ia lakukan. 6. Pola tidur dan istirahat Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu 6- 8

jam/ hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena merasakan nyeri. 7. Pola persepsi diri dan konsep diri Pasien mengetahui keadaannya saat ini, bahwa penyakitnya bisa di sembuhkan tetapi bisa timbul lagi karena faktor usia. 8. Pola hubungan sosial Hubungan pasien di rumah tangga baik terbukti selama sakit ia selalu ditunggui oleh suaminya. Dengan tetangga serta kerabat keluarga yang lainpun baik. 9. Pola seksualitas dan reproduksi Klien mengatakan tidak ada masalah, kelayan sudah menopouse dan untuk kebutuhan seksual terpenuhi karena hidup dengan suaminya di rumah. 10. Pola mengatasi permasalahan hidup Pasien selalu memusyawarahkan dengan keluarga bila ada masalah, termasuk dengan penyakit yang dialami saat ini. 11. Pola nilai dan kepercayaan/ agama Sebelum sakit pasien masih menjalankan ibadah rutin sebagai seorang muslim namun selama sakit pasien kesulitan untuk menjalankan sholat.

Pemeriksaan fisik Kesadaran KU Nadi Pernafasan Suhu tubuh Tekanan darah : Composmentis : Lemah : 96x/ menit : 36x/ menit : 36,7 0 C : 120/ 70 mmHg

Kulit : Turgor baik, tidak terdapat pitting edema, warna kulit sawo matang, tidak ada hiperpigmentasi, sianosis (-). Kepala : Bentuk kepala mesosephal, bersih, mudah dicabut dan tidak ada lesi, pusing (-) Mata : reflek pupil simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikteric, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara terbatas. Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip hidung, kadang tampak nafas cuping hidung sewaktu sesak nafas. Telinga : Simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga/ mastoid. Cerumen tidak ada, reflek suara baik dan tidak berdengung. Mulut : Bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tonsil tidak membesar. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thiroid, vena jugularis tidak membesar.

1. Pernafasan Hasil pemeriksaan : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : simetris, retraksi dada (-) : simetris kanan dan kiri : Sonor seluruh lapangan paru : SD : bronkhial ST : Ronkhi (-) Wheezing (-) Hantaran (+)

2. Kardiovaskuler Inspeksi Palpasi : IC tak tampak : IC teraba intercosta 4 5 mid 2 cm mid klavikula sinistra Perkusi Auskultasi : Konfigurasi bergeser : HR 80 x / menit regular, SI-II murni, bising/gallop (-)

3.

Gastro Intestinal Klien nafsu makannya kurang baik, makan tidak sesuai dengan diit panti. Porsi jarang di habiskan. Minum 4-6 gelas perhari jenis air putih.

4. Perkemihan Klien mengatakan BAK 4-6x / hari, dan Klien tidak mengeluhkan

tentang nyeri saat berkemih. Klien mengeluh capek untuk bolak-balik kekamar mandi. 5. Muskuloskleletal Klien mengeluhkan nyeri pada sendi lutut kanan dan Lutut bengkak dan memerah sehingga aktivitas klien terganggu 6. Sistem syaraf pusat Klin mengatakan pernah merasakan sakit kepala dan tengkuk terasa berat. 7. Sistem Endokrin Klien mengatakan masih bisa membedakan antara panas dan dingin, serta masih bisa merasakan. Kelayan tidak mengalami kebiasaan makan yang berlebihan atau minum yang berlebihan

Ekstrimitas : Terlihat ada oedem pada ekstrimitas inferior sedangkan pada ektrimitas superior tidak ada pitting oedem.

Laboratorium Hematologi Analyzer Hema Hemoglobin Hematokrit Eritrosit MCH MCV MCHC Leukosit Trombosit Kimia Klinik Glukosa sewaktu Urea Creatinin Protein total Albumin Globulin Elektrolit Natrium Kalium Chlorida : 137 mmol / l : 3,1 mmol / l : 95 mmol / l 136 145 3,5 5,1 98 107 : 87 mg / dl : 24 mg / dl : 1,11 mg / dl : 6,2 gr / dl : 3,2 gr / dl : 3,3 gr / dl 80 110 15 39 0,6 1,3 6,4 8,2 3,4 5 2,3 3,5 : 9,01 gr% : 27,2 % : 3,49 juta / mmk : 25,80 Pg : 77,80 FL : 33,20 g / dl : 7,02 ribu / mmk : 461 ribu / mmk Nilai Normal 13 16 40 54 4,5 6,5 juta 27 32 76 96 29 36 4 11 ribu 150 400

Program terapi : Posisi duduk (semi fowler) infus RL 30 tpm Inj. Ceftriaxon 1x2 gr Diet DM 1700 kkal Ketorolac 1 amp.

You might also like