You are on page 1of 21

TETANUS

Fariz Munandar (c111 05048) Maharany K (c111 07057) Herawati Tjongi (110 206 126) Nur Reski Yulita (110 208 014)

Tetanus (seven day disease ) adalah


gangguan Neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme, disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridium Tetani.

PATOGENESIS
Toksin yang dihasilkan oleh spora dalm luka akan menyebar melalui : Masuk ke dalam otot Dari otot menyebar ke otot yang berdekatan Penyebaran ke sistem Limfatik

Penyebaran dalam aliran darah. Masuknya toksin ke susunan saraf pusat.

MANIFESTASI KLINIS
Tetanus generalisata

- Inkubasi bervariasi, median onset


adalah 7 hari. - Trias : rigiditas, spasme otot, disfungsi otonomik - Gejala awal: kaku kuduk, nyeri tenggorokan, sulit membuka mulut - Refleks tendon meningkat

Tetanus Neonatorum
- Onset 2minggu pertama kehidupan

- Khas : Rigiditas, Sulit menelan ASI,


Iritabilitas dan Spasme - 90% meninggal dan hidup dengan retardasi mental

Tetanus Lokal
- Kontraksi otot yang persisten pada daerah luka (agonis, antagonis, fixator) - Kelemahan otot akibat toksin - Progresi ke Tetanus generalisata dapat terjadi

Tetanus Sefalik
- Masa inkubasi 1-2 hari - Terjadi setelah trauma kepala dan infeksi telinga - Trismus dan disfungsi Nn.Cranialis

(sering N.VII)
- Disfagia dan paralysis otot ekstraokuler - Kekakuan wajah, kaku kuduk, dan kejang faring

DERAJAT KEPARAHAN
Menurut Albett,

Derajat I
Trismus ringan sampai sedang, Spastisitas generalisata, Tanpa gangguan pernapasan, Tanpa spasme, Sedikit atau tanpa disfagia.

Derajat II
Trismus sedang, Rigiditas tampak jelas, Spasme ringan-sedang, Gangguan pernapasan (P >30 x/i) Disfagia ringan.

Derajat III
Trismus berat Spastisitas generalisata Spasme reflex berkepanjangan Frek. Nafas >40 x/I apneu Disfagia berat & takikardia >120

Derajat IV
Derajat II dengan gangg. Otonomik, melibatkan sistem kardiovaskuler Hipertensi berat Takikardi berselingan dengan hipotensi+bradikardia

Derajat pada Anak-anak


stadium 1 : Trismus = 3cm, tanpa kejang rangsang atau kejang spontan stadium 2 : Trismus > 3cm, dengan

kejang Tonik Umum (bila dirangsang)


Stadium 3 : Trismus, kejang tonik umum

(spontan)

DIAGNOSIS
Diagnosis dasarkan klinik. Riwayat luka terkontaminasi Klinis : Kejang tetanus, trismus, disfagia, Risus sardonicus Kultur : C.tetani (+) utama pada Tetanus mutlak dan di anamnesa gejala

Lekositosis ringan, & enzim serum otot


meningkat.

DIAGNOSIS BANDING
Meningitis bakterial
Rabies

Peritonitis
Keracunan Strychnine

PENATALAKSANAAN
1. UMUM

perawatan luka (kompres H2O2)


intake terjamin

menjaga keseimbangan elektrolit


2. ERADIKASI BAKTERI CAUSATIF Peniciline adalah drug of choice. (100.000 200.000 IU/Kg/hari) Sudah jarang digunakan

3. NETRALISASI ANTITOKSIN Dosis 500 IU HTIG, secara im langsung

setelah terdiagnosis (El Hadded, et all.)


4. ANTIKONVULSAN

Diazepam, Fenobarbital, atau Largactil

You might also like