You are on page 1of 70

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

osiologi SMP
KTSP
2006

Tim Mitra Guru


KTSP
2006

Judul : IPS Sosiologi untuk SMP dan MTs 2


Pengarang : Tim Mitra Guru
Ukuran buku : 19,5 x 25,5 cm
Harga : Rp. 27.000,00
KTSP
2006

Buku ini disesuaikan dengan Standar Isi 2006


dan disesuaikan dengan penilaian rapor siswa.
KTSP
2006
Halaman
Pembuka Bab
Halaman Pembuka Bab menampilkan
tujuan pembelajaran yang memberi
gambaran tentang materi yang akan
dipelajari.
Ilustrasi Gambar KTSP
Gambar disajikan secara jelas dan 2006
menarik untuk mempermudah
pemahaman mengenai suatu bahasan.
KTSP
2006

Tokoh
Sosiologi
Menampilkan biografi
singkat tokoh-tokoh yang
memberi sumbangan besar
terhadap kemajuan ilmu
sosiologi baik dunia
maupun Indonesia.
Info Sosiologi
Info Sosiologi menampilkan
tambahan informasi di bidang
sosiologi, berfungsi menambah
pengetahuan siswa terhadap
materi yang dipelajari.

KTSP 2006
Dunia KTSP

Maya 2006
Dunia Maya menampilkan cara atau
sumber belajar sekunder melalui situs
internet untuk lebih menggali informasi
yang terkait dengan materi.
Uji Kompetensi
Menampilkan soal-soal latihan, unjuk kerja, unjuk karya, dan
skala sikap. Uji kompetensi ini melatih siswa untuk menilai
kemampuannya sendiri. Dengan demikian siswa dapat
mengukur tingkat penguasaannya atas materi yang disajikan
dan memperbaiki kekurangannya.
KTSP 2006
Intisari KTSP
2006
Intisari menampilkan rangkuman
atas materi yang telah dipelajari
dalam satu bab.
Opini Tokoh
Opini Tokoh menampilkan teori, pendapat,
atau pandangan tokoh-tokoh sosiologi
terhadap suatu fenomena atau konsep
sosiologi untuk memperkaya wawasan siswa
terhadap materi yang dipelajari.

KTSP
2006
Kesesuaian dengan
KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Sosiologi SMP ini
memberi kemudahan bagi siswa untuk lebih
mengenali fenomena di sekitar yang berkaitan
dengan konsep sosiologi.

KTSP
2006
Buku Guru dan CD
Buku ini juga akan dilengkapi
dengan Buku Guru dan CD.

KTSP
2006
BAB I
PENYIMPANGAN
SOSIAL
PENGERTIAN PENYIMPANGAN
SOSIAL
•Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat.
• Bagi James W. van der Zanden,
Zanden penyimpangan sosial
merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas
toleransi. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada
ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian
umum, melainkan berdasarkan ukuran norma dan nilai
sosial suatu masyarakat. Di dalam masyarakat itu, pelaku
penyimpangan sosial akan mendapatkan hukuman.
CONTOH PENYIMPANGAN SOSIAL
SEBAB-SEBAB PENYIMPANGAN
SOSIAL
Sosialisasi yang
kurang sempurna
Pertentangan
antaragen
sosialisasi
Pertentangan norma
kelompok dan
norma masyarakat
MACAM-MACAM
PENYIMPANGAN SOSIAL
Berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial dapat
dikelompokkan menjadi penyimpangan yang bersifat
positif dan penyimpangan yang bersifat negatif.
• Penyimpangan yang bersifat positif adalah
penyimpangan yang mempunyai dampak positif terhadap
masyarakat. Di dalam penyimpangan ini ditemukan unsur
inovasi dan kreativitas. Penyimpangan yang bersifat positif
umumnya dapat diterima masyarakat karena sesuai
dengan perubahan zaman.
• Dalam penyimpangan yang bersifat negatif,
negatif pelaku
bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah.
Tindakan tersebut berakibat buruk dan mengganggu
masyarakat. Tindakan dan pelakunya akan dicela dan tidak
diterima oleh masyarakat. Perbuatan itu juga dianggap
mengganggu lingkungan yang bisa dikategorikan
pelanggaran dan bisa juga dikategorikan kejahatan.
MACAM PENYIMPANGAN SOSIAL (2)
Berdasarkan pelakunya, penyimpangan sosial
dapat dikelompokkan menjadi penyimpangan
individual dan penyimpangan kelompok.
• Penyimpangan individual adalah
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang
dilakukan sendirian atau secara perseorangan
tanpa melibatkan orang lain. Sebutan
penyimpangan sosial yang dilakukan oleh
individu bisa bermacam-macam misalnya
pembandel, pembangkang, pelanggar, penjahat.
• Penyimpangan kelompok adalah
penyimpangan terhadap nilai dan norma yang
dilakukan oleh beberapa orang secara
berkelompok.
DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL

– Dampak Negatif:
Negatif Penyimpangan sosial umumnya
menimbulkan stigma atau aib sosial bagi pelakunya.
Masyarakat memandang pelaku penyimpangan sosial
secara negatif.
– Dampak Positif:
Positif
 Penyimpangan sosial dapat mempertegas perilaku
yang pantas dan tidak pantas dilakukan.
 Penyimpangan sosial juga dapat mendorong
perubahan dalam masyarakat
SIKAP TERHADAP PENYIMPANGAN SOSIAL

Sikap Negatif:
• Sikap tidak peduli sama sekali terhadap adanya
penyimpangan.
• Sikap main hakim sendiri terhadap pelaku
penyimpangan sosial.
Sikap Positif:
• Diperlihatkan melalui sikap simpati terhadap pelaku
penyimpangan sosial. Sikap simpati membuat seseorang
sanggup untuk memahami pandangan atau situasi pelaku
penyimpangan sosial. Orang yang bersimpati cenderung
lebih toleran dam memiliki rasa belas kasihan.
BAB 2
MENCEGAH
PENYIMPANGAN
SOSIAL
UPAYA MENCEGAH PENYIMPANGAN SOSIAL
DALAM KELUARGA

Pencegahan penyimpangan
sosial dapat dilakukan di
lingkungan keluarga.
Antara lain dengan:
Pendidikan agama
Pendidikan Budi Pekerti
Memberikan Contoh atau
teladan yang baik
Melakukan Pengawasan :
UPAYA MENCEGAH PENYIMPANGAN SOSIAL
DI MASYARAKAT

Pencegahan penyimpangan sosial


di masyarakat biasanya dilakukan
dengan penyuluhan–penyuluhan
yang dilakukan oleh instansi–
instansi terkait. Di samping itu
himbauan atau ajakan dari tokoh–
tokoh masyarakat, pemuka agama
dan pemuda. Kontrol sosial dan
kepedulian semua pihak untuk
menekan penyimpangan sosial di
masyarakat juga dibutuhkan
dengan cara menumbuhkan
budaya malu untuk melanggar
norma masyarakat yang ada.
BAB 3
Bentuk-bentuk
hubungan sosial
HUBUNGAN SOSIAL

• Hubungan sosial atau relasi sosial adalah hubungan


antara dua atau lebih individu di mana tingkah laku
yang satu memengaruhi, mengubah atau
memperbaiki tingkah laku individu yang lain dan
sebaliknya.
• Menurut Hendro Puspito,
Puspito hubungan sosial atau relasi
sosial adalah jalinan interaksi yang terjadi antara
perorangan dengan perorangan atau kelompok
dengan kelompok atas dasar status (kedudukan) dan
peranan sosial.
CIRI-CIRI HUBUNGAN SOSIAL

Ciri-ciri hubungan sosial


adalah:
• Hubungan ini terjadi berdasarkan status
atau kedudukan sosial
• Relasi sosial terjadi pula berdasarkan
peranan atau fungsi yang dipegang setiap
orang.
PROSES ASOSIATIF

• Proses asosiatif
merupakan semua bentuk
hubungan sosial yang
mengarah pada semakin
kuatnya ikatan antara
pihak yang berhubungan.
• Menurut Ferdinand
Tonnies,
Tonnies hubungan sosial
asosiatif dalam
masyarakat terwujud dari
adanya.
• Proses asosiatif meliputi:
kerja sama (cooperation),
akomodasi (accomodation),
dan asimilasi.
PROSES DISOSIATIF

• Proses disosiatif merupakan bentuk


hubungan sosial yang mengarah pada
perpecahan atau merenggangnya hubungan
sosial antara dua pihak atau lebih. Proses
merupakan bentuk perjuangan manusia
dalam mengatasi permasalahan hidupnya.
• Ada tiga bentuk proses disosiatif,
disosiatif yaitu :
persaingan (competition), kontravensi
(contravention), dan pertentangan/pertikaian
(conflict).
FAKTOR PENDORONG TERJADINYA
HUBUNGAN SOSIAL

Faktor intern:
Bertambah atau berkurangnya
penduduk
Penenmuan-penemuan baru
Pertentangan masyarakat
Pemberontakan atau revolusi

Faktor ekstern:
Lingkungan alam
Peperangan
Pengaruh kebudayaan
masyarakat lain
DAMPAK HUBUNGAN SOSIAL

Dampak dari hubungan sosial


yaitu terjadinya perubahan
dan perubahan dan
perkembangan masyarakat.
BAB 4
PRANATA
SOSIAL
PENGERTIAN PRANATA SOSIAL

Pranata sosial adalah sistem norma yang


mengatur segala tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan pokoknya dalam
hidup bermasyarakat.
Pranata sosial atau lembaga kemasyarakatan
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pokok
manusia, pada dasarnya mempunyai fungsi
yaitu :
• Memberikan pedoman pada anggota
masyarakat untuk bertingkah laku atau
bersikap dalam menghadapi masalah-
masalah dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
• Menjaga keutuhan masyarakat.
• Memberikan pegangan kepada masyarakat
untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial (social control), artinya : sistem
pengawasan masyarakat terhadap tingkah
laku anggota-anggotanya.
DEFINISI PRANATA SOSIAL MENURUT
PARA SOSIOLOG
• Robert Mac Iver dan Charles H.Page, pranata sosial
adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan
untuk mengatur hubungan antarmanusia yang
tergabung dalam suatu kelompok masyarakat.
• Leopold von Wiese dan Becker, pranata sosial adalah
jaringan proses hubungan antarindividu dan
antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan
itu, serta pola-polanya sesuai dengan minat dan
kepentingan individu dan kelompoknya.
• Koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem
kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas
untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus
dalam kehidupan manusia.
• Soerjono Soekanto, pranata sosial adalah himpunan
norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu
kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
PROSES TIMBULNYA PRANATA SOSIAL

Pranata sosial timbul


dengan cara:
secara terencana
secara tidak terencana
FUNGSI PRANATA SOSIAL

• Fungsi Manifes
(Nyata)
• Fungsi Laten
KARAKTERISTIK PRANATA SOSIAL
• Memiliki Simbol
• Memiliki Tata Tertib
dan Tradisi
• Memiliki Ideologi
• Memiliki Daya
Tahan
• Memiliki Usia Lebih
Lama
• Memiliki Alat
Kelengkapan
PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI
PRANATA SOSIAL

Robert Mac Iver dan Charles H.Page


mengemukakan tiga pendekatan untuk mempelajari pranata
sosial, yaitu sebagai berikut.
Analisis secara historis, yang bertujuan meneliti sejarah
timbul dan berkembangnya suatu pranata sosial tertentu.
Analisis komparatif, yang bertujuan menelaah suatu pranata
sosial tertentu dalam berbagai masyarakat yang berlainan atau
berbagai lapisan sosial masyarakat.
Analisis fungsional, yaitu menganalisis hubungan antara
pranata-pranata di dalam suatu masyarakat tertentu.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL

Berdasarkan perkembangannya :
– Crescive institutions, yaitu pranata sosial
yang secara tidak sengaja tumbuh dari
adat istiadat masyarakat. Contoh : hak
milik, perkawinan, agama, dsb.
– Enacted institutions, yaitu pranata sosial
yang sengaja dibentuk untuk memenuhi
tujuan tertentu. Contoh : lembaga utang
piutang, lembaga perdagangan, lembaga
pendidikan.
Berdasarkan sistem nilai yang diterima
dalam masyarakat.
– Basic institutions, yaitu pranata sosial
yang sangat penting untuk memelihara
dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah,
negara dan sebagainya.
– Subsidary institutions, yaitu pranata
sosial yang dianggap kurang penting.
Contoh : kegiatan-kegiatan untuk
rekreasi.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL

Berdasarkan penerimaan masyarakat :


–Approved institutions, yaitu pranata sosial yang diterima
masyarakat.
–Unsanctioned institutions, yaitu pranata sosial yang
ditolak masyarakat, walau masyarakat kadang-kadang
tidak berhasil memberantasnya.
Berdasarkan faktor penyebarannya :
–General institutions, yaitu pranata yang dikenal oleh
hampir semua masyarakat dunia.
–Restricted institutions, yaitu pranata yang dianut oleh
masyarakat tertentu. Contoh : pranata agama Islam,
Protestan, Katholik, Hindu, Budha dan lain-lain.
TIPE-TIPE PRANATA SOSIAL
Berdasarkan fungsinya
– Operative institutions, yaitu
pranata sosial yang berfungsi
menghimpun pola-pola atau
cara-cara yang diperlukan
untuk mencapai tujuan
tertentu. Contoh : lembaga
industrialisasi
– Regulative institutions, yaitu
pranata sosial yang berfungsi
untuk mengawasi adat istiadat
atau tata kelakuan yang tidak
menjadi bagian mutlak
lembaga itu sendiri. Contoh :
lembaga hukum seperti
kejaksaan, pengadilan dan
sebagainya.
BAB 5
MACAM-MACAM
PRANATA sosial
PRANATA KELUARGA

Di dalam keadaan yang


normal, maka lingkungan
pertama yang berhubungan
dengan seorang anak
adalah orang tuanya,
saudara-saudaranya,
mungkin kerabat dekatnya
yang tinggal serumah atau
yang disebut keluarga.
keluarga
FUNGSI KELUARGA

Fungsi Reproduksi
Fungsi Sosialisasi
Fungsi Afeksi
Fungsi Ekonomi
Fungsi Perlindungan (Proteksi)
Fungsi Pemberian Status
BENTUK KELUARGA

Menurut jumlah suami atau


istri:
Monogami
Poligami
- Poliandri
- Poligini
Menurut asal suami atau
istri:
Endogomi
Eksogomi
Homogami
Heterogami
BENTUK KELUARGA (2)

Menurut hubungan kekerabatan:


• Cross Cousin
• Paralel Cousin
• Elentherogami
Menurut Pembayaran Mas Kawin:
Perkawinan Mengabdi
Perkawinan Tukar Menukar
Perkawinan Sororat
Perkawinan Levirat
POLA MENETAP SETELAH
PERKAWINAN

Ada beberapa pola menetap yang dianut


suami istri, yaitu :
Patrilokal (Virilokal)
Matrilokal
Bilokal
Neolokal
Avunkulokal
Natalokal
Utrolokal
Komonlokal
SISTEM KELUARGA

Pembagian sistem keluarga:


• Sistem keluarga bilateral (cognatic descent)
- Prinsip ambilineal (optative descent)
- Prinsip konsentris
- Prinsip primogenitur
- Prinsip ultimogenitur

• Sistem keluarga unilateral (unilineal)


UNSUR PRANATA KELUARGA

Unsur keluarga secara umum di masyarakat:


• Pola perilaku: afeksi, kesetiaan, tanggung jawab,
rasa hormat, dan kepatuhan.
• Budaya simbolis: mas kawin, cincin kawin,
busana pengantin, upacara.
• Budaya manfaat: rumah, apartemen, alat rumah
tangga, dan kendaraan.
• Kode spesialisasi: izin kawin, kehendak,
keturunan, dan hukum perkawinan.
• Ideologi: cinta, kasih sayang, keterbukaan,
familisme, dan individualisme.
PRANATA AGAMA

• Agama merupakan suatu pranata (institusi) penting yang


mengatur kehidupan manusia.
• Agama juga merupakan sarana bagi manusia untuk
berhubungan dengan sang Pencipta karena itu manusia
harus senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.
• Menurut William Kornblum, agama sebagai jawaban logis
terhadap permasalahan dari keberadaan manusia yang
membuat dunia menjadi berarti. Dengan kata lain, lewat
agama seseorang mengetahui dan menghadapi hal-hak,
seperti sakit, kematian, atau arti dari kehidupan.
FUNGSI AGAMA

Fungsi agama secara rinci dapat dijabarkan sebagai


berikut :
• Sebagai pedoman hidup bagi individu ataupun kelompok.
• Mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan
manusia.
• Memberikan tentang prinsip benar atau salah, sehingga manusia bisa
terhindar dari perilaku menyimpang.
• Menjadi pedoman untuk selalu berbuat bagi dengan sesamanya dan
lingkunan hidupnya.
• Memberikan pedoman keyakinan bahwa setiap manusia yang selalu
berbuat baik pasti akan mendapatkan pahala dari Tuhannya.
• Memberikan pedoman keberadaan alam semesta dan segala isinya harus
disyukuri dan ikhlas.
• Sebagai pedoman rekreasi dan hiburan yaitu untuk mencari ketenangan
dan kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama.
• Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
Misalnya sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Khong Hu Chu.
UNSUR PRANATA AGAMA

Menurut Leight, Keller dan Calhoun,


unsur-unsur agama terdiri dari :
a. Kepercayaan agama
b. Simbol Agama
c. Praktek Agama
d. Umat
e. Pengalaman Keagamaan
PRANATA EKONOMI
Menurut Kornblum,
Kornblum penelitian
terhadap institusi ekonomi
difokuskan pada pokok bahasan
pasar dan pembagian kerja,
interaksi antara pemerintah dan
institusi ekonomi, serta
perubahan pada pekerjaan.

Pola-pola politik ekonomi yang


tercermin dalam sistem sosial
adalah sebagai berikut.
• Sistem feodalisme
• Sistem merkantilisme
• Sistem kapitalisme
• Sistem komunisme
• Sistem sosialisme
FUNGSI PRANATA EKONOMI
Secara garis besar, fungsi pranata
ekonomi adalah sebagai berikut.
Mendapatkan pedoman untuk
mendapatkan bahan pangan.
Memberi pedoman untuk
melakukan pertukaran barang
(barter).
Memberi pedoman tentang harga
jual beli barang.
Memberi pedoman untuk
menggunakan tenaga kerja.
Memberi pedoman tentang cara
pengupahan.
Memberi pedoman tentang cara
pemutusan hubungan tenaga kerja.
Memberi identitas diri bagi
masyarakat.
STRUKTUR PRANATA EKONOMI
Sektor-sektor yang
membentuk struktur
dalam pranata
ekonomi dapat
digolongkan sebagai
berikut.
Sektor agraris
Sektor industri
Sektor
perdagangan
UNSUR PRANATA EKONOMI
Ada beberapa unsur dalam pranata ekonomi, yaitu
sebagai berikut.
Pola perilaku: efisiensi, penghematan,
profesional, mencari keuntungan.
Budaya simbolis: merek dagang, hak paten,
slogan, lagu komersial.
Budaya manfaat: toko, pabrik, pasar, kantor,
blanko, formulir.
Kode spesialisasi: kontrak, lisensi, hak,
monopoli, akte perusahaan.
Ideologi: liberalisme, tanggung jawab,
manajerial, kebebasan berusaha, hak buruh.
PRANATA PENDIDIKAN
• Pranatapendidikan lahir
dari kebutuhan masyarakat
akan pendidikan dan
pengetahuan.
• Pendidikan pada
hakikatnya merupakan salah
satu wadah sosialisasi nilai-
nilai yang ideal di
masyarakat.
• Pendidikan ada dua
macam, yakni pendidikan
formal dan pendidikan
nonformal.
FUNGSI PRANATA PENDIDIKAN
Menurut Bruce J. Cohen,
Cohen fungsi pranata pendidikan adalah :
• Memberikan persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan.
• Sebagai perantara perpindahan warisan kebudayaan.
• Memperkenalkan peranan dalam masyarakat.
• Mempersiapkan individu dengan berbagai peranan sosial.
• Memberi landasan penilaian dan pemahaman.
• Meningkatkan kemajuan melalui riset-riset ilmiah.
• Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan
sosial.

Menurut David Popenoe,


Popenoe fungsi Pendidikan adalah :
• Sebagai Transmisi kebudayaan masyarakat
• Menjamin adanya integrasi nasional di tengah masyarakat yang
majemuk
• Sumber inovasi sosial.
FUNGSI PENDIDIKAN (2)
Menurut Horton dan Hunt,
Hunt fungsi pendidikan adalah :
• Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari
nafkah.
• Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan
pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
• Melestarikan kebudayaan.
• Menanamkan ketrampilan yang perlu bagi partisipasi
dalam demokrasi.

Menurut Bogardus,
Bogardus fungsi pranata pendidikan
adalah :
• Memberantas kebodohan
• Menghilangkan salah pengertian
PRANATA POLITIK

 Politik berasal dari kata Yunani politeia yang


berarti cara-cara atau aktivitas untuk
memperoleh kekuasaan.
 Pranata politik adalah pranata yang memiliki
kegiatan dalam suatu sistem negara yang
menyangkut proses menentukan dan
melaksanakan suatu tujuan negara.
 Kornblum mendefinisikan pranata politik
sebagai perangkat aturan dan status yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan
kekuasaan dan wewenang.
BENTUK NEGARA

Pada umumnya, ada


dua bentuk negara,
yaitu negara kesatuan
dan negara federasi
(serikat).
•Negara kesatuan
•Negara federasi
(serikat)
BENTUK PEMERINTAHAN

Ada tiga macam


bentuk
pemerintahan yang
digunakan oleh
negara-negara di
dunia, yaitu:
• republik
• monarki
• kekaisaran
BENTUK KEKUASAAN

Kekuasaan dapat diperoleh melalui


cara-cara berikut.
– Kewibawaan lahiriah yang dimiliki
seseorang sejak dilahirkan (kekuasaan
karismatik).
– Tradisi atau keturunan
– Pemberian secara formal.
FUNGSI PRANATA POLITIK

– Memelihara ketertiban di dalam


(internal order)
– Menjaga keamanan di luar (external
security)
– Mengusahakan kesejahteaan umum
(general welfare)
– Mengatur proses politik
UNSUR-UNSUR PRANATA
POLITIK
– Pola perilaku:
perilaku loyalitas, kepatuhan,
subordinasi, kerja sama, konsensus.
– Budaya simbolis:
simbolis bendera, materai,
maskot, lagu kebangsaan.
– Budaya manfaat:
manfaat gedung,
persenjataan, pekerjaan pemerintah,
blanko, formulir.
– Kode spesialisasi:
spesialisasi nasionalisme, hak
rakyat, demokrasi, republik/monarki.
BAB 6
PENGENDALIAN
SOSIAL
PENGERTIAN PENGENDALIAN SOSIAL

• Pengendalian sosial
(Social Control) merupakan
proses yang bertujuan agar
masyarakat mematuhi norma
dan nilai sosial yang ada
dalam masyarakatnya.
• Roucek mengemukakan
bahwa pengendalian sosial
adalah suatu istilah yang
mengacu pada proses di
mana individu dianjurkan,
dibujuk, ataupun dipaksa
untuk menyesuaikan diri
pada kebiasaan dan nilai
hidup suatu kelompok.
SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL

Berdasarkan sifatnya,
pengendalian sosial
dapat dikelompokkan:
• pengendalian sosial
yang bersifat represif
• pengendalian sosial
yang bersifat
preventif
CARA PENGENDALIAN SOSIAL

Pengendalian
sosial dapat
dilakukan
dengan cara:
• persuasif
• koersif
UPAYA PENGENDALIAN SOSIAL

Di dalam masyarakat pengendalian


sosial dapat diselenggarakan dengan
berbagai upaya, seperti:
desas desus atau gosip
teguran
hukuman
pendidikan
agama.

You might also like