Professional Documents
Culture Documents
PERTEMUAN I (Modul I): Perspektif Metode Penelitian Pokok Bahasan : A. 1. 2. 3. B. C. D. Pendahuluan Ilmu dan Proses Berpikir Pengertian Penelitian/Riset Ilmu, Penelitian dan Kebenaran Proses Penelitian/Riset Ilmiah Jenis-Jenis Penelitian Paradigma Penelitian
METODE PENELITIAN
instrument menemukan pengetahuan, dan metode sebagai cara untuk membuktikan bahwa ilmu yang ditemukan benar-benar ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan manusia.
METODE PENELITIAN
1. Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang terhadap suatu permasalahan dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya dari pertanyaan bagaimana bentuk bumi, bulat apa lonjong, apakah bulan mengelilingi bumi? Dari pertanyaanpertanyaan tersebut, akan membuka keingintahuan manusia tentang bumi ini sesungguhnya dan akan berlanjut pada keinginan untuk melakukan penelitian secara ilmiah. Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyuluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematik melalui pengamatan dan percobaan yang terus menerus yang telah menghasilkan penemuan yang bersifat umum.1 Ilmu telah memberikan metode-metode dan sistem serta memberikan suatu rasionalisasi sebagai hukum alam. Ilmu membentuk kebiasaan klasifikasi, serta analisis meningkatkan serta keterampilan observasi, percobaan, adanya membaut generalisasi. Dengan
keingintahuan manusia secara terus menerus ilmu akan berkembang dan akan membantu kemampuan persepsi serta berpikir secara logis, yang disebut penalaran. Proses berpikir logis atau yang disebut dengan penalaran adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Secara normal manusia melakukan proses berpikir karena: a) Timbul rasa sulit b) Rasa sulit didefinisikan dalam bentuk masalah c) Timbul suatu kemungkinan pemecahan berupa reka-reka, hipotesis, atau teori d) Ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional melalui pembentukan implikasi dengan mengumpulkan bukti-bukti e) Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan meyimpulkan melalui keterangan atau percobaan-percobaan. f) Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimen g) Mengadakan penilaian terhadap penemuan eksperimen menuju pemecahan secara mental untuk diterima atau ditolak
1
Maranon (dikutip dari Moh.Nazir). Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia,1999) hal.10
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu. Lebih jelas dikatakan oleh Woody penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking)3. Pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah sesuai dengan hipotesis. Selanjutnya berkaitan dengan definisi penelitian tersebut ada beberapa ciri tertentu yakni: a) bahwa penelitian berkaitan dengan pemecahan masalah, b) penentuan hubungan antara dua atau lebih variabel, c) lebih menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip, serta teori-teori, d) memerlukan observasi dan deskripsi akurat, e) penemuan baru,
Woody (dalam Nazir), op.cit. hal 14 Sanafiah Faisal. Metodologi Penelitian Pendidikan.(Terjemahan) (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 28-32 5 Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmaji, dan Yuliawati Tan. Metode Penelitian Akuntansi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hal 9 6 Zulganef. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) hal, 7
METODE PENELITIAN
ilmu. Dengan kata lain hasil dari penelitian adalah ilmu. Secara jelas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Penelitian
Ilmu
(Proses)
(Hasil)
Jadi hubungan antara penelitian dan ilmu adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, hasilnya adalah ilmu. Ilmu, penelitian dan kebenaran timbul akibat pendapat yang mengatakan bahwa, penelitian dan ilmu merupakan suatu proses, dan hasil dari keduanya merupakan sebuah kebenaran. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Penelitian
Ilmu
Kebenaran
Proses
Proses
Hasil
Bagaimana hubungan penelitian, ilmu dan berpikir. Konsep ketiganya adalah sama, berpikir sama seperti ilmu juga proses mencari kebenaran, karena proses berpikir adalah refleksi yang hati-hati dan teratur. B. Proses Penelitian/Riset Ilmiah Melakukan penelitian yang bersifat ilmiah, memerlukan tahapantahapan atau lebih dikenal dengan proses penelitian. Proses penelitian disesuaikan dengan paradigma penelitian yang digunakan. Secara sistematik proses penelitian memiliki lima tahapan yakni: identifikasi masalah, mencari informasi tentang masalah, pengumpulan data data, menganalisis data,
METODE PENELITIAN
membuat kesimpulan. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Reviewing Information
Collecting Data
Analyzing Data
Drawing conclusions
Gambar 3: Proses Penelitian
Urutan-urutan Proses penelitian dimulai dari melakukan identifikasi masalah, setelah masalah teridentifikasi, maka selanjutnya mencari informasi tentang masalah yang ada, setelah informasi yang diperoleh sesuai dengan identifikasi masalah, maka dilakukan pengumpulan data, setelah itu baru dilakukan analisis untuk menentukan bagaimana penyelesaiannya, langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang ada. Untuk lebih memudahkan dalam melakukan proses penelitian, secara lebih lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini:
METODE PENELITIAN
Kesimpulan Proses Teoretis: Deskripsi teori Kerangka Berpikir Perumusan Hipotesis Proses Empiris: Definifi Operasional Variabel Instrumen Sampling Teknik Pengolahan Data
Data
Deskripsi Data
Dari gambar di atas, jelas bahwa proses penelitian dimulai dari adanya masalah, yang dilanjutkan dengan proses teoretis, kemudian proses empiris (pelaksanaan) pengujian hipotesis dan kesimpulan.
C.
Tipe Riset Bisnis Dunia bisnis memerlukan banyak informasi dari luar yang berkaitan
dengan masalah konsumen, kecenderungan di masa mendatang, informasi saat ini dan sejarah perkembangan dunia bisnis. Oleh karena itu dunia bisnis memerlukan metode pencarian informasi yang dapat menghasilkan informasi yang benar dan akurat. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang sangat sederhana atau tidak ilmiah sampai dengan cara yang sistematis sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku.
METODE PENELITIAN
Sesuai kodratnya, manusia sejak jaman purba banyak menggunakan instingnya dalam mencari kebenaran. Bahkan manusia jaman modernpun tidak jarang menggunakan instingnya dalam mencari kebenaran atas jawaban suatu masalah. Untuk menentukan jawaban yang benar dan akurat memerlukan keputusan yang tidak mudah, karena suatu keputusan akan berdampak positip apabila benar dan berdampak negatip apabila tidak benar. Dalam dunia bisnis penentuan keputusan memegang peranan penting untuk kelangsungan roda bisnis selanjutnya. Oleh karena itu ada beberapa tingkatan dalam pengambilan keputusan, yaitu: Tingkat strategis yang berkaitan dengan: 1) informasi-
informasi dari luar yang meliputim kompetisi, konsumen, ketersediaan proses dan kajian demografis konsumen, 2) informasi mengenai kecenderungan masa yang akan datang yang bersifat prediktif untuk jangka waktu panjang, 3) informasi yang besifat simulasi mengenai halhal yang diandaikan mungkin akan terjadi
menyangkut masalah sebagai berikut: 1) historis deskriptif, 2) kinerja saat ini, 3) bersifat prediktif untuk jangka pendek, 4) bersifat simulasi mengenai hal yang diandaikan mungkin terjadi Tingkat teknis berkaitan denga informasi yang menyangkut
masalah: 1) histroris deskriptip, 2) kinerja saat ini. Selanjutnya dalam proses pembuatan keputusan ada lima kegiatan yang saling berkait satu sama lain, yaitu: 1) mengenali masalah, 2) mencari informasi, 3) menganalisis masalah, 4) mengevaluasi alternatif dan, 5) membuat keputusan. Berdasarkan hal tersebut maka posisi riset bisnis dalam pengambilan keputusan dapat di lihat pada gambar berikut:
METODE PENELITIAN
10
Intuisi
Otoritas
Pengalaman
Riset
D.
berdasarkan tujuan, pendekatan/metode, tingkat eksplanasi, analisis dan jenis data.7 Berdasarkan tujuan penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu: penelitian dasar (basic research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian yang dikerjakan tanpa ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian tentang alam sekitar atau hukum-hukumnya. Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan segera. Hasil penemuan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada. Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Berdasarkan pendekatan atau metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi pertama, metode penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Apabila sampel yang digunakan representative, walaupun tidak memerlukan kelompok kontrol, maka generalisasi yang dilakukan lebih akurat.
7
METODE PENELITIAN
11
Contoh: Sikap masyarakat terhadap amandemen undang-undang dasar, kualitas SDM masyarakat Indonesia, dll. Kedua, penelitian Ex post Facto, adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti perisatiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui factor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian eksperimen yaitu, jika x maka y. Hanya saja tidak ada manipulasi langsung terhadap variabel independent. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, sebab-sebab terjadinya suatu kerusuhan di suatu daerah. Ketiga, penelitian eksperimen, adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Ada empat bentuk metode eksperimen, yaitu: pre eksperiment, true eksperimen, factorial, dan quasi eksperimen. Contohnya: Pengaruh mobil berpenumpang tiga terhadap kemacetan lalu lintas, pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai, dll. Keempat, penelitian Naturalistik, adalah metode penelitian yang digunakan untuk objek alamiah, dimana peneliti adalah instrument kunci, analisis data bersifat induktif, lebih mengutamakan makna daripada generalisasi. Contoh: penentuan mengajar yang lebih efektif untuk anak yang berasal dari daerah terpencil, dll. Kelima, penelitian kebijakan, adalah penelitian yang dilakukan terhadap masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan pada pembuat keputusan. Contoh: penelitian untuk mengembangkan struktur organisasi, dll. Keenam, penelitian tindakan (Action research), adalah suatu proses yang dilalui oleh perorang atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan akan meghasilkan perubahan tersebut dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan, untuk melaksanakan prosedur ini. Ketujuh, penelitian evaluasi, adalah penelitian yang merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Kedelapan, penelitian sejarah, yaitu penelitian yang berkenaan dengan kejadian di masa lalu, yang bertujuan untuk merekrontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematik dan objektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi dan sintesis data.
METODE PENELITIAN
12
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu: deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain. Penelitian komparatif, adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian asosiatif, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Memiliki tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. Berdasarkan jenis data dan analisis, penelitian dapat dikelompokkan menjadi tiga hal utama, yaitu data kualitatif, kuantitatif dan gabungan. Begitu juga dengan analisis kuantitatif, kualitatif dan gabungan keduanya. Kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Secara lebih jelas jenis-jenis penelitian dapat digambarkan seperti berikut ini: Tujuan Murni Terapan Metode 1.Survey 2.Ex Post Facto 3.Eksperimen 4.Naturalistik/Kualitatif 5.Policy research/Kebijakan 6.Action research/Tindakan 7.Evaluasi 8.Sejarah/Histories research
Jenis-Jenis Penelitian
Tingkat Eksplanasi Deskriptif Komparatif Asosiatif/hubungan Jenis dan analisis Data Kuantitatif Kualitatif Gabungan
Gambar 6: Jenis-Jenis Penelitian
METODE PENELITIAN
13
E.
penelitian juga mengalami perubahan. Model/pola yang berkembang pada saat ini terbagi menjadi dua, yakni: paradigma positivisme dan paradigma alamiah. Paradigma positivisme atau scientific paradigm (pola secara ilmiah) dilakukan dengan mengedepankan teori sebagai bahan dasar dalam membuat instrument dan penganalisisan menggunakan pengujian untuk membuktikan kebenaran ataupun menguji sebuah teori, paradigma ini lebih dikenal dengan pendekatan kuantitatif. Secara umum paradigma ini menggunakan pendekatan yang menekankan pada kombinasi antara logika deduktif dan penggunaan alatalat kuantitatif dalam menginterpretasikan sebuah fenomena secara objektif. Pendekatan ini berangkat dari penggunaan data-data yang terukur secara tepat yang diperoleh melalui survey/kuesioner dan dikombinasikan dengan statistik dan pengujian hipotesis yang bebas nilai. Dengan cara ini fenomena dapat dianalisis untuk kemudian dijelaskan hubungan dianatara variabel-variabel yang terlibat di dalamnya. Paradigma alamiah atau naturalistic paradigm, lebih mengedepankan kenyataan (alamiah), penganalisisan dimulai dari reduksi data sampai pada pengambilan kesimpulan, dan bukan untuk menguji teori, dan dikenal dengan pendekatan kualitatif Secara umum metode pengumpulan dan analisis data yang digunakan dalam pendekatan ini tidak terstandardisasi secara kaku, melainkan lebih fleksibel dan adaptif-sensitif terhadap dinamika dari fenomena yang diteliti. Pendekatan kualitatif datanya digunakan untk melakukan proses interpretasi secara non-matematis untuk menemukan konsep-konsep dan hubungan-hubungan dari data mentah dan mengorganisasikannya menjadi penalaran dan penjelasan induktif. Untuk lebih mengenal paradigma dalam penelitian, maka di bawah ini tabel perbedaan antara scientific paradigm dengan Naturalistic paradigm:
METODE PENELITIAN
14
Tabel: Perbedaan Scientific Paradigm dengan Naturalistic paradigm Ciri Perbedaan Tujuan Paradigma (latar/setting) Pertanyaan Logika berpikir Objek penelitian Instrument Data Analisis data Keabsahan data Sampel Istilah Disain Perlakuan Pendirian Naturalistic/kualitatif Context of discovery (mencari hipotesis) pengembangan teori yang sudah ada menemukan hipotesis Natural/alam Bagimana, mengapa Induktif Fokus penelitian Peneliti participant observer Kualitatif/atribut (narasi, uraian) Kategori, deskripsi sintesis persentase Scientific/kuantitatif Context of justification (uji hipotesis) pembuktian teori = empirik verifikasi Positivisme - laboratorium Apakah Deduktif Variabel indikator Tes, angket, dan kuesioner Kuantitatif (bilangan)
Deskriptif & inferensial statistika Kalibrasi: validitas & Triangulasi: metode dan teori reliabilitas Snowball ditentukan di Probabilitas sampling lapangan sesuai kebutuhan ditentukan terlebih dahulu Paradigma alamiah Paradigma ilmiah (bersumber langsung dari ( bersumber teori) responden) Timbul setelah terjun Ditentukan sebelum dilapangan (emergent) penelitian sesuai metode penelitian Berubah-ubah Tetap/stabil Ekspansionis (mencari Reduksionis (mempersempit perspektif yang mengarah wilayah penelitian objek pada keseluruhan fenomena) penelitian populasi -sampel
METODE PENELITIAN
15
DAFTAR PUSTAKA Moh.Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999 Sanafiah, Faisal. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1982 Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmaji, dan Yuliawati Tan. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2008 Universitas Negeri Jakarta. Kumpulan Materi Kuliah Metodologi Penelitian, 2003 Zulganef. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
METODE PENELITIAN