You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi. Hampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. Mari kita periksa terjadinya hal ini dan bagaimana kita mengetahui adanya perubahan energi. Misalkan kita akan melakukan reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup sehingga tak ada panas yang dapat keluar atau masuk kedalam campuran reaksi tersebut. Atau reaksi dilakukan sedemikian rupa sehingga energi total tetap sama. Juga misalkan energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi sehingga waktu reaksi terjadi ada penurunan energi potensial. Tetapi energi ini tak dapat hilang begitu saja karena energi total (kinetik dan potensial) harus tetap konstan. Sebab itu, bila energi potensialnya turun, maka energi kinetiknya harus naik berarti energi potensial berubah menjadi energi kinetik. Penambahan jumlah energi kinetik akan menyebabkan harga rata-rata energi kinetik dari molekulmolekul naik, yang kita lihat sebagai kenaikan temperatur dari campuran reaksi. Campuran reaksi menjadi panas. Kebanyakan reaksi kimia tidaklah tertutup dari dunia luar. Bila campuran reaksi menjadi panas seperti digambarkan dibawah, panas dapat mengalir ke sekelilingnya. Setiap perubahan yang dapat melepaskan energi ke sekelilingnya seperti ini disebut perubahan eksoterm. Perhatikan bahwa bila terjadi reaksi eksoterm, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan turun.

B. Tujuan Untuk mengetahui entalpi dan perubahan entalpi Untuk mengetahui reaksi eksoterm dan endoterm Unruk mengetahui penentuan reaksi.

C. Masalah Bagaimana mengetahui entalpi dan perubahan entalpi ? Bagaimana reaksi eksotern dan reaksi endotern ? Bagaimana cara menentukan reaksi ?

D. Metode Metode yang dilakukan kami adalah dengan mencari materi mengenai termokimia dan mengenalisis soal soal tentang termokimia dan menganalisis soal soal tentang termokimia mulai dari entalpi dan perubahan entalpi, reaksi eksotern dan reaksi endotern dan penentuan reaksi

BAB II ISI LAPORAN

A. Entalpi dan Perubahan Entalpi 1) System dna Lingkungan System adalah bagian dari objek yang kita amati. Sedangkan lingkungan adalah bagian di luar system. System dibedakan menjadi tiga, yaitu system terbuka, tertutup, dan terisolasi. Jika antara system dengan lingkungan dapat mengalami perubahan atau pertukaran materi atau energy , system dikatakan terbujka. System tertutup adalah jika system dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran materi, tetapi terjadi pertukaran energy. Sedangkan pada system terisolasi tidak terjadi pertukaran materi dan energy.

2) Kalor Kalor adalah energy yang berpindah dari sitem ke lingkungan atau sebaiknya darji suhu yang lebih tinggi kesuhu yang lebih rendah. Apabila zat menyerap kalor maka suatu zat naik begitupun sebaiknya. Jika suatu zat naik begitupun sebaiknya. Jika suatu zat melepaskan kalor, suhu zaft tersebut akan turun. Jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh suatu system dapat ditentukan melalui percobaan kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 gram zat sebanyak 1 K dan 10C. Apabila masa dan kalor jenis atau kapasitas kalor tersebut diketahui, maka besarnya kalor dapat dihitung dengan rumus : Q=m.c. Atau Q=C. 3) Hukum Kekelan Energi Hukum kekelan energy dikenal dengan hokum termodinamika I, yang berbunyi Energi dapat diubah , tetapi tjidak dapat dimusnahkan Besarnya energy dapat ditentukan dengan rumus : keterangan : q = Jumlah kalor ( joule ) : m = massa zat ( gram ) : : c = kalor jenis : C = Kapasitas kalor ( j / k )

a. Jika system menerima kalor 4, q bertanda positjif ( + ) b. Jika system membebaskan kalor , q bertanda negative ( - ) c. Jika system melakukan kerja, W bertanda negative ( - ) d. Jika system menerima kerja W bertanda positif ( + ) Biasanya kalor reaksi berlangsung pada tekanan tetap , meskipun volumenya dapat bermubah . untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung pada tekanan tetap. Para ahli mendefinisikan suatu besaran termodinamika yaitu entalpi ( H ).

Entalpi menyatakan kandungan kalkor suatu zat / system. Besarnya H tidak dapat diukur, namun yang dapat ditentukan adalah -nya. Besarnya perubahan entalpi ( merupakan

selisih dari entalpi hasil reaksi ( produk ) dengan entalpi reaksi ( reakton ).

4) Jenis Perubahan Entalpi a. Perubahan entalpi pembentukan standar


f 0

Entalpi pembentukan adalah kalor yang diserap atau dilepaskan untuk membentuk 1 mol senyawa dari unsure unsurnya yang dilambangkan dengan
f 0 f

= entalpi pembentukan standar yaitu kalor yang dikeluarkan atau diserap

pada pembentukan 1 mol senyawa dari reakasi unsure unsurnya pada suhu 150C ( 2980K ) dan tekanan 1 atm.

b. Perubahan Entalpi Penguraian Standar ( mol senyawa menjadi unsure unsurnya ( Entalpi penguraian standar (

Entalpi penguraian yaitu kalor yang dilaepas atau diserap untuk menguraikan 1

adalh kalor yang dilepaskan / diserap pada

proses pembakaran 1 mol unsure / senyawa dalam keadaan standar (250C, 1 atm).

c. Entalpi Pembakaran Standar (

Entalpi pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1 mol senyawa atau unsure ( Entalpi pembakaran standar ( ).

) adalah kalor yang dilepaskan / diserap

pada proses pembakaran 1 mol unsur / senyawa dalam keadaan standar ( 250C , 1 atm )

d. Perubahan Entalpi Pelarutan Standar (

Entalpi standar adalah perubahan entalpi pada pelarutan 1 mol zat yamg menghasilkan lamrutan encer pada keadaan standar. (
( (

B. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm 1. Reaksi Eksoterm Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepasksan kalor dari system kelingkungan. Entalpi system sebelum reaksi lebih besar daripada sesudah reaksi, maka perubahan entalpi system negative. Entalpi system berkurang, sehingga harga (

Kalor

Kalor

SISTEM

Kalor

Kalor Aturan Kalor Pada Reaksi Atom

Reaksi kimia dengan system melepaskan kalor kelingkungan . Perubahan entalpi : : Persamaan reaski :A ( B+Q ( kalor ) atau A B = -q (

2. Reaksi Endoterm Reamksi enditerm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke system. Entalpi system sesudah reaksi lebih besar dari pada entalpi system sebelum reaksi, maka perubahan entalpi positif.. entalpi system bertambah ( )

Kalor

Kalor

SISTEM

Kalor

Kalor Aturan Kalor Pada Reaksi Atom

Reaksi kimia dengan system menyerap kalor dari lingkungan. Perubahan entalpi : : Perubahan reaksi : A + q ( kalor ) A B ( B atau (

C. Penentuan 1. Penentuan

Reaksi reaksi berdasarkan Eksperimen

Penentuan kalor secara kalorimetris merhupakan penentuan yang didasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap.

Kalorimeter sederhana

Kalorimeter Bom

Calorimeter biasa digunaka untuk menemukan kalor reaksi pembakaran , sehingga disebut calorimeter bom. Alat ini terdiri dari sebuah wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran dari bahan stainless steel dan sejumlah air atau larutan dalam wadah kedap panas panas reaksi yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut :

q larutan q calorimeter reaksi total

=m.c. =c. = q larutan + q calorimeter

Calorimeter sederhana dapat terbuat dari gelas plastic atau Styrofoam. Jumlah kalor yang diserap / dilepas ke lingkungan oleh plastic dapat diabaikan karena plastic merupakan non konduktor , sehingga jumlah kalor yang diserap / dilepaskan oleh larutan dapat dihitung sebagai berikut : Qreamksi = - q larutan

2. Penentuan

reaksi Berdasarkan hokum Hess

Pada tahun 1840, G.H Hess melakukan penelitian bahwa perubahan entalpi reaksi yang tidak dapat ditentukan dengan cara calorimeter dapat ditentukan dengan perhitungan. Hukum Hess berbunyi bahwea perubahan entalpi reaksi hanya bergantung pada jalannya reaksi. Ada dua cara untuk memperoleh zat D antara lain : a. Cara Langsung A+B D

b. Cara Tidak Langsung A+B C+B C D + A+B D

Reaksi tersebut dapat dibuat siklus pembentukan zat D dan diagram tingkat energinya yaitu :

A+B

C+B

Sehingga untuk menentukan besarnya masing masing reaski.

reaksi harus menjumlahkan persamaan reaksi dan

3. Penentuan

Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi Pembentukan Standar.

Cara lain perhitungan entalpi reaksi yaitu berdasarkan entalpi pembentukan standar ( zat-zat yang ada pada reaksi tersebut . zat-zat yang bereaksi sebelum menjadi zat produk dianggap mengalami penguraian menjadi unsure-unsur yang kemudian membentuk zat produk. Perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus berikut ini :

Reaksi : reakton

produk

Entalpi pembentukan beberapa zat ditabelkan sebagai berikut : Zat


( ( ( ( ( ( (

( 0 0 0 -241,8 -285,8 -110,5 -393,5

Zat
( ( ( ( ( ( (

( +52,0 -96,0 -45,9 +33,2 -296,8 +90,3 -92,3

4. Penentuan

reaski Berdasarkan Data energy Ikatan

Jumlah energy yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol suatu ikatan antara atom disebut energy ikatan. Sebelum zat produk terbentuk, maka ikatan atom-atom senyawa pada zat reakton terlebih dahulu diputuskan dan terjadi pembentukan produk. reaksi dapat ditentukan dengan rumus berikut :

Beberapa harga energy lkatan ditabelkan sebagai berikut : Ikatan HH H- C E(kj/mol) 436 415 Ikatan CO C=O E(kj/mol) 351 741 Ikatan F F Cl - Cl E(kj/mol) 160 243

BAB III KESIMPULAN A. KESIMPULAN 1) Jadi perubahan entalpi dipengaruhi system lingkungan , emerge dan jenis perubahan entalpinya. 2) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari system ke lingkungan , sedangkan reaski endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke system 3) reaski dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu : Penentuan Penentuan Penentuan standar Penentuan reaksi berdasarkan data energi reaksi berdasarkan eksperimen reaksi berdasarkan Hukum Hess reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentuka

A. Latihan Soal Soal Termokimia 1. Dik : Data Data :

hitunglah perubahan entalpi reaksi CaO + a. -178,1kj/mol b. -187,2kj/mol c. +178,1kj/mol 2. Diketahui energy ikatan rata rata : C C : 839kj/mol : 343kj/mol HH CH : 436 kj/mol : 410 kj/mol CC d. +187,2kj/mol e. 3363,4 kj/mol

Berapakah perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi :

a. +272 kj / mol b. 222 kj /mol c. + 727 kj/mol

d. -722 kj /mol e. -272 kj / mol

3. Air sebanyak 2L dipanaskan dengan pembakaran elpiji dari suhu 270Cmenjadi 750C. jika elpiji dianggap C3H8 ( Mr = 44 ) dan terbakar sebanyak 44 gram ,. Maka seluruh energy dari pembakaran elpiji digunakan untuk menaikan suhu air. Massa Jenis air = 10g / cm3, kalor Janie air = 4,2 jg0C. besarnya perubahan entalpi reaksi pembakaran elpiji adalah .. a. -4,18 kj b. -403,2 kj c. +4,18 kj d. 35,07 kj e. -31,5 kj

4. Hitunglah besar kalor yang dilepaskan pada pembentuka 45 gram C6H12O6 ( Mr = 180 ). Jika a. 30,75 K b. +30,75 Kj c. -87, 05 Kj d. 35,07 Kj e. -31,5 Kj

5. Kalor yang dilepas atau diserap untuk menguraiakan 1 mol senyawa menjadi unsure unsurenya disebut . a. Entalpi pembentukan b. Entalpi penguraian c. Entalpi pembakaran 6. Pernyataan di bawah ini yang tepat mengenai reaksi eksoterm adalah .. a. H2 > H1 b. H2 H1 > 0 c. d. H2 = H1 e. H2 H1 < 0 d. Entalpi pelarutan e. Entalpi Penguapan

7. Reaksi pembentukkan C3H8 melepaskan kalor sebanyak 75 Kj/mol. Berapakah untuk pembentukkan 22 gram C3H8 ? a. 37,5 Kj b. -37m5 Kj c. 3,75 K d. + 3,75 Kj e. + 375 Kj

reaksi

8.

Pada pembentukkan 8 gram CH4 ( Mr = 28 ) dibebaskan kalor sebesar 100 Kj. Berapakah besarnya ? d. +20 Kj / mol e. +375 Kj / mol

a. -200 Kj/mol b. -20 Kj / mol c. + 20 Kj / mol

9. Persamaan termokimia dibawah ini yang benar menurut pembentukkan K3PO4 yang melepaskan kalor 315 Kj/mol adalh a. 3K + P + 2O2 b. K + 3P + 202 c. 3K + 2P + O2 d. 3K + P + 2O2 e. K + P + 6O2 K3PO4 K3PO4 K3P2O4 K3PO4 KPO6

10. Pada pembentukkan 96gram Al2(SO4)3 ( Ar= Al = 27, S=32 , O=16 ) dibebasmkan kalor sebesar 120 Kh. Berapa besar a. +428,57 Kj/mol b. -428 Kj / mol c. +421 Kj/mol 11. Ciri ciri dari reaksi enditerm adalah . a. Mempunyai perubahan entalpi bernilai ( - ) b. Kalor berpindah dari system ke lingkungan c. Reaksi nmembebaskan kalor d. entalpi system berkurang e. .. d. -428,57 Kj / mol e. -438,57 Kj / mol

12. Diektahui 1,7 gram NH3 ( Ar N = 14, H=1 ) ? a. -4,6 Kj b. 4,6 Kj c. 2,6 Kj

. Berapakah Kj yang diperlukan untuk menguraiakan

d. -2,6 Kj e. -3,6 Kj

13. Diketahui

. Berapakah besar kalor yang dibebasksan untuk

menguraiakn 360 gram C5H12 ( Mr = 72 ) ? a. -1200 Kj b. +1200 Kj c. +1225 Kj d. +1125 Kj e. -1125 Kj

14. Dik : = - 394 Kj

reaksi pembakaran C2H5OH adalah . a. 13,80 Kj / mol b. + 1380 Kj / mol c. + 138 kj / mol d. 138 Kj / mol e. 1380 Kj / mol

15. Sebuah bongkahan kecil batu kapur dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditetesi air. Pada tabung reaksi terasa panas . reaksi ini dapat digolongkan kepada reaksi . a. Endoterm, energy berpindah dari lingkungan ke system b. Enditerm, energy berpindah dari system ke lingkungan. c. Eksoterm, energy berpindah dari system ke lingkungan d. Eksoterm, energy berpindah dari system ke lingkungan e. Endoterm, tidak terjadi perpindahan energy

You might also like