Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
PENGARUH PENGEMBAN DAN WAKTU EKSITASI TERHADAP INTENSITAS
SPEKTRUM BORON PADA ANALISIS IMPURITAS U3O8. Telah dilakukan analisis
boron didalam U3O8 dengan variasi pengemban (campuran AgCl, LiF dan Ga2O3) dan
waktu eksitasi. Sampel uranium dilarutkan dalam HNO3, dikeringkan dan dikalsinasi
pada suhu 850 0C selama 3 jam. Sampel U3O8 ditambah pengemban dengan variasi
persen berat (0 % ; 2,5 % ; 5 % ; 7,5 % ; 10 %). Masing-masing campuran diaduk di
atas mortar agate hingga homogen, lalu ditimbang 100 mgram dimasukkan kedalam
elektroda grafit. Eksitasi dilakukan dengan memvariasi waktu eksitasi bersama-sama
dengan standar pembanding. Hasil pengamatan dengan densitometer dan
perhitungan matematis, didapatkan kadar boron di dalam sampel U3O8 adalah
3,31362 ppm dengan waktu eksitasi optimum 35 detik dan penambahan pengemban
5 %.
ABSTRACT
INFLUENCE OF CARRIER AND EXCITATION TIME TO INTENSITY of BORON
SPECTRUM AT ANALYSIS of IMPURITAS U3O8. Have been done boron analysis in
U3O8 with the variation of carrier ( mixture Agcl, LiF And Ga2O3) and excitation time.
Sampel uranium dissolved in HNO3, dried and calcinated at temperature 850 0C
during 3 hours. Sampel U3O8 added by carrier with the heavy variation ( 0% ; 2.5% ;
5% ; 7.5% ; 10 %). Each mixture swirled the above homogeneous mortar agate till,
then deliberated by 100 mgram entered into graphite electrode. Excitation done with
the variation of excitation time and together with comparator standard. Result of
perception with the mathematical calculation and densitometer, got of boron rate in
sampel U3O8 is 3,31362 ppm with the optimum excitation time 35 second and carrier
added 5 %.
atau bentuk-bentuk senyawa uranium, tingkat dari batuan uranium, tetapi dimulai dari konsentrat
kemurnian bahan bakar dan sifat-sifat dari bahan hingga pada proses pemurnian.
mentahnya. Uranium yang akan dipakai sebagai bahan
Skema teknologi yang banyak diterapkan bakar nuklir harus bebas dari unsur-unsur pengotor-
untuk memproduksi bahan bakar nuklir adalah pengotornya terutama dari unsur-unsur yang
sebagai berikut 2). mempunyai tampang lintang elektron besar seperti
1. Penyiapan bijih untuk proses pelindian boron, kadmium, logam-logam tanah jarang dan lain
(leaching) yang melibatkan penghancuran secara sebagainya.
mekanis, pengkayaan dan penggilingan Untuk mengetahui kandungan unsur
2. Pelepasan uranium dengan asam, karbonat atau pengotornya, maka uranium harus dianalisis. Alat
pelarut lain yang encer. analisis yang sesuai adalah spektrografi emisi. Alat
3. Ekstraksi uranium dari larutan pekat dengan ini mampu menganalisis unsur-unsur logam dan non
bantuan resin penukar ion atau pengekstrak. logam secra serempak hingga konsentrasi bagian
4. Penyiapan konsentrat uranium atau triuranium perjuta atau ppm dalam waktu yang relatif singkat.
oktosida tingkat teknis dengan pengendapan Alat analisis spektrograf emisi berdasarkan pada
uranium menggunakan bermacam-macam intensitas spektrum unsur yang dipancarkan saat
reagen. terjadi eksitasi, kemudian dibandingkan dengan
5. Pemurnian konsentrat uranium atau peningkatan unsur standar pembanding yang sudah diketahui
kualitan U3O8 dengan menggunakan pelarut konsentrasinya 3).
dengan metode pengendapan yang diikuti Untuk menentukan kondisi alat apakah
dengan pembuatan UO3 dan UO2 dari garam- hasilnya masih akurat atau tidak, maka perlu
garam murni. dilakukan kalibrasi dan standarisasi. Untuk lebih
6. Pembuatan uranium florida-tetraflorida dan meyakinkan kondisi alat, maka dilakukan penelitian
heksaflorida tentang pengaruh pengemban sulingan terhadap
7. Produksi logam uranium dengan reduksi thermal kemampuan eksitasi unsur pada analisis boron di
uranium oksida atau uranium tetraflorida dengan dalam uranium oksida. Seperti telah diketahui
kalsium atau magnesium. bahwa boron mempunyai tampang lintang elektron
8. Pemurnian uranium cair dan penyiapan pelet jauh lebih besar dari uranium maka keberadaannya
untuk reaktor nuklir. harus ditekan sekecil mungkin (< 0,3 ppm), karena
Pelarut yang biasa digunakan dalam proses akan mengganggu fraksi bakar saat uranium
pelindian tergantung tipe kandungan mineralnya, digunakan sebagai bahan bakar nuklir.
antara lain berupa H2SO4, HNO3, HCl atau NaOH.
Dalam proses pelindian ini bijih uranium tidak dapat TATAKERJA
diambil 100 % karena sebagian uranium dalam
konsentrat tersebut masih tercampur dengan Bahan :
pengotor. Kandungan uranium dalam konsentrat - Standar U3O8 NBS
berkisar antara 40 % - 60 %. - Sampel U3O8 hasil kalsinasi
Untuk bahan bakar, uranium yang dipakai - LiF, Ga2O3, AgCl
harus dalam tingkat murni nuklir. Oleh sebab itu - HNO3
sebelum digunakan sebagai bahan bakar nuklir - Elektroda grafit
harus dilakukan pemurnian uranium dari pengotor-
pengotor yang terdapat dalam konsentrat tersebut. Alat :
Pemurnian ini bisa dilakukan dengan proses - Unit eksitasi
pelarutan menggunakan HNO3 atau HCl, kemudian - Unit pencucian film
dilakukan ekstraksi dengan menggunakan tributil - Unit densitometer
fosfat (TBP) dengan pengencer kerosin. Uranium - Timbangan analitik Sartorius 6 degit
yang berada dalam fase organik dilakukan dibelakang koma
reeksktraksi (stropping) dengan menambahkan - Furnace
HNO3 5 – 10 %. Dari proses stripping ini uranium - Mortar agate
berpindah ke fase air yang kemudian dilakukan
pengendapan dengan menambahkan NH4OH atau Cara Kerja
Na2CO3. Setelah pengendapan dilakukan 1. Preparasi pengemban
penyaringan. Endapan yang didapat mengandung Ditimbang AgCl, LiF dan Ga2O3 dengan
sekitar 90 %. perbandingan 95 : 4 : 1 digerus dan campur
Di Bidang Kimia dan Teknologi Proses hingga homogen
Bahan-PTAPB BATAN tidak melakukan proses 2. Preparasi standar U3O8
Ditimbang 7(tujuh) seri standar U3O8 dari NBS HASIL DAN PEMBAHASAN
masing-masing 1 gram.
Untuk menghitung konsentrasi sampel,
Masing-masing standar ditambah 5 %
harus ditentukan terlebih dahulu panjang gelombang
pengemban atau 50 mgram untuk standar 1
unsur yang akan diukur transmitansinya.
gram, kemudian dicampur hingga homogen di
Pengukuran intensitas spektrum sampel dan standar
atas mortar agate. Masing-masing standar
harus pada panjang gelombang yang sama, karena
ditimbang 100 mgram dan dimasukkan ke
setiap unsur mempunyai spktrum lebih dari satu
dalam elektroda grafit.
panjang gelombang bahkan sampa ribuan panjang
3. Preparasi cuplikan
gelombang (misal spektrum uranium, torium,
Cuplikan uranium padat dilarutkan dengan
zirkonium dll.). Unsur boron mempunyai 4
HNO3 2 N, setelah larut dikeringkan lalu
spektrum yang berbeda daerah gelombangnya dan
dikalsinasi pada suhu 850 0C selama 3 jam, lalu
masing-masing mempunyai sensitivitas yang
didinginkan.
berbeda-beda pula. Unsur boron pada panjang
Uranium oksida (U3O8) hasil kalsinasi ditambah
dengan pengemban (campuran AgCl, LiF dan gelombang 2497,73 Å mempunyai intensitas
Ga2O3) yang bervariasi prosentase tertinggi dari pada panjang gelombang yang
pengembannya. Yaitu : 2,5 % ; 5 % ; 7,5 % ; 10 lainnya. Oleh karena itu di dalam analisis unsur
% dan 0 %. Masing-masing dicampur pengotor di dalam U3O8 spektrum yang diukur
menggunakan mixer hingga homogen. pada panjang gelombang 2497,73 Å. Hal ini
Campuran U3O8 dengan pengemban ditimbang dikarenakan agar boron yang terdeteksi baik pada
masing-masing seberat 100 mgram dan
standar maupun cuplikan sekecil mungkin..
dimasukkan kedalam elektroda grafit untuk
Intensitas dihitung menggunakan rumus :
dieksitasi
4. Analisis cuplikan 1
a. Eksitasi standar dan cuplikan I = log
T
Standar dan cuplikan yang telah siap di
dalam elektroda grafit dieksitasi dengan dimana :
spektrograf emisi dengan kondisi alat : I = Intensitas
Gratting : 590 grows/mm T= Transmitasi
Sudut blaze : 5400
Sumber arus : DC-Arc Tabel 1. Intensitas standar boron pada λ 2497,73 Å
Arus : 10 amper No. T (%) Intensitas Konsentrasi
Exposure : 35 detik Standar (I) (ppm)
Pre-burn : 0 detik 1 28.2 0.54975 5.7
Jarak elektroda : 2 mm
2 48.9 0.31069 2.8
b. Pencucian film
Film yang digunakan untuk merekam 3 66.9 0.17457 1.1
spektrum unsur-unsur teranalisis adalah Fuji 4 82.2 0.08513 0.7
Medical X- Ray Film New RX ID 063220. 5 86.5 0.06298 0.46
Adapun tahap-tahap pencuciannya adalah 6 87.2 0.05948 0.21
sebagai berikut : 7 88.9 0.05109 0.15
Film direndam di dalam Kodak developerD-
19 selama ± 30 detik, dibilas dengan air lalu
direndam di dalam Kodak Fixer selama 3 Kurva standar boron
menit, dicuci dengan air mengalir (air kran)
0.6
dan dikeringkan
0.5
c. Pengamatan spektrum unsur
Film yang telah kering diletakkan pada alat
Intensitas
0.4
2
intensitas boron semakin besar, namun pada 1.5
penambahan pengemban di atas 5 % kenaikan 1
intensitas spektrum boron tidak begitu banyak, hal 0.5
ini dimungkinkan karena pada penambahan 5 % 0
pengemban hampir sudah mampu mengeluarkan 0 10 20 30 40