You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah kelangkaan energi bahan bakar yang menjadi semakin krusial karena semakin meningkatnya populasi masyarakat Indonesia. Selama ini, lebih dari 90% kebutuhan energi dunia dipasok dari bahan bakar fosil. Jika eksploitasi terus berjalan dengan angka saat ini, diperkirakan sumber energi ini akan habis dalam setengah abad mendatang. Semakin terbatasnya jumlah bahan bakar fosil mulai dapat dirasakan dampaknya, sebagai bentuk awalnya, jumlah minyak tanah semakin menipis. Sumber energi terbarukan (renewable) dibutuhkan untuk penyediaan sumber energi secara berkesinambungan (sustainable). Hal ini akan lebih baik lagi apabila berasal dari limbah, sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan mengurangi efek negatif penumpukan limbah terhadap lingkungan. Biobriket merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari campuran biomassa, bahan bakar padat ini merupakan bahan bakar alternatif atau merupakan pengganti minyak tanah yang paling murah dan dapat dikembangkan secara massal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana. Bahan baku pembuatan biobriket ini berupa bonggol jagung. Salah satu kelemahan biobriket adalah sulit dalam penyalaan awal, diperlukan waktu 5 - 6 menit tanpa bantuan kipas angin untuk membuat biobriket bisa menyala. Sehingga dalam pencampurannya dibutuhkan suatu bahan oksidator yang mampu

mempercepat proses penyulutan. Salah satu oksidator tersebut adalah Kalium Permanganat (KMnO4). Selain bahan oksidator, dalam pembuatan biobriket dibutuhkan juga adhesive yang berfungsi mempererat ikatan bahan baku dalam biobriket. Adhesive yang digunakan adalah starch. Bonggol jagung bagi sebagian orang barangkali tidak memiliki arti. Limbah bonggol jagung dalam jumlah besar dapat menyebabkan penumpukkan yang berakibat pada perusakan lingkungan. Jumlah bonggol jagung yang berada dalam jumlah masif ini

I-1

BIOBRIKET dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi terbarukan yang ramah lingkungan, yaitu bahan bakar biobriket. Briketnya hampir sama dengan briket batu bara dan bahan baku biobriket dari bonggol jagung ini merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources), sehingga cukup efektif sebagai bahan bakar alternatif yang harus dikembangkan. J, M. D. (2006). Jakarta

I.2

Rumusan Masalah Rumusan masalah dari percobaan biobrikret ini adalah : 1. 2. Bagaimana cara pembuatan biobriket dari arang bonggol jagung ? Bagaimana pengaruh tekanan pengepresan terhadap hasil biobriket dengan melakukan analisa densitas, kadar air, kadar abu, dan laju pengurangan massa? 3. Apakah biobriket dari arang bonggol jagung sesuai dengan biobriket Indonesia ?

I.3

Tujuan Percobaan Tujuan dari percobaan biobriket ini adalah : 1. 2. Mengetahui cara pembuatan biobriket dari arang bonggol jagung. Mengetahui pengaruh tekanan pengepresan terhadap hasil biobriket dengan melakukan analisa densitas, kadar air, kadar abu, dan laju pengurangan massa. 3. Membandingkan antara biobriket bonggol jagung dengan biobriket Indonesia.

I.4

Manfaat Percobaan Manfaat dari percobaan biobriket ini adalah : 1. Dapat mengaplikasikan dan mengetahui proses pembuatan biobriket dari bonggol jagung sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah. 2. Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi praktikan tentang biobriket hasil percobaan yang memenuhi standar spesifikasi biobriket Indonesia.

LABORATORIUM TEKNOLOGI BIOFUEL, ATSIRI, DAN NABATI PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FTI - ITS

I-2

You might also like