Professional Documents
Culture Documents
By : Kelompok 6 IDK 1 Bella Karunia Kristini Mariana Safrina Gon Muhammad Rozikhin Sri Harta Carina Yoga Hapriyanjaya
Defenisi
Embriogenesis
Proses pembentukan/perkembangan embrio yang dimulai dari terjadinya fertilisasi (pembuahan) yang menghasilkan zigot,selanjutnya berkembang membentuk individu baru yang bervariasi dengan induknya.
Morfogenesis (pembentukan bentuk luar embrio)
Embriogenesis
Dibagi ke dalam beberapa tahapan :
Gametogenesis Fertilisasi Cleavage Blastula Grastula
Tubulasi
Neurulasi
GAMETOGENESIS
Defenisi Proses pembentukan gamet - gamet Spermatogenesis (spermatositogenesis & spermiogenesis) Proses pembentukan sel spermatozoa 4 tahap spermatogenesis : Proliferasi Tumbuh : miosis Transformasi Pematangan fisiologis Oogenesis Proses pembentukan ael ovum 3 tahap oogenesis : Proliferasi Tumbuh Pematangan
Gametogenesis
Pembentukan gamet
Tahapan :
Spermatositogenesis Spermatogonia
Mitosis
miosis
berlangsung miosis II spermatosit sekunder (n) Spermatid (n)
Transformasi spermatid
spermiogenesis
spermatozoa
Fertilisasi
Defenisi
Proses penyatuan atau peleburan inti sel telur (ovum) dengan sel spermatozoa membentuk mahluk hidup baru yang disebut dengan zigot.
Fungsi Fertilisasi :
a. Fungsi reproduksi : fertilisasi memungkinkan pemindahan unsur genetik dari para tetuanya b. Fungsi perkembangan : fertilisasi menyebabkan rangsangan pada sel telur untuk menyelesaikan proses pembelahan miosisnya dan membentuk pronukleus betina. Pronukleus betina akan melebur (synggami) dengan pronukleus jantan (berasal dari inti sel spermatozoa) membentuk zigot.
Proses fertilisasi
Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma dan terjadi di tuba falopii dengan kajadian sebagai berikut :
1. Penetrasi sperma
Oosit mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya. Sperma harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata,lalu mengeluarkan akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan inti fertilizin agar dapat melekat pada oosit sekunder.
sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pelusida tidak dapat di tembus oleh sperma yang lainnya.Penetrasi sperma akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses miosis II yang menghasilkan 3 badan polar dari satu ovum (inti oosit sekunder)
3. Setelah penetrasi
Setelah sperma memasuki oosit , nukleus pada kepala sperma membesar dan ekornya berdegenerasi
4. Penggabungan inti
terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga menghasilkan zigot.
Pembelahan (Cleavage)
Tipe : Holoblastik tidak teratur Hasil pembelahan : setumpuk sel yang bergerombol (morula). Umumnya pada tahapan ini sel berjumlah 16 -32 sel.
Blastula
Sel-sel embrio bermigrasi ke bagian kutub & membentuk
1. Inner cell mast (embrioblast) : berkembang menjadi embrio 2. Outer cell mast (trofoblast) : berkembang menjadi Funikulus umbilikus (tali pusat), fungsi : * sebagai kait pada endometrium * Mengeluarkan enzim proteolitik yang mencerna & mencairkan sel-sel endometrium menjadi cairan & nutrien bagi blastula Tahap ini embrio sudah berada dalam korpus uteri untuk implantasi/ Nidasi
Grastula
Merupakan proses pembentukan 3 lempeng daun kecambah ( ektoderm, mesoderm & endoderm)
Masing-masing lempeng kecambah ini menyusu diri dan berdiferensiasi membentuk bagian tubuh dari embrio
Lempeng kecambah
Ektoderm Mesoderm Endoderm
Tubulasi
Pertumbuhan yang mengiring pembentukan grastula atau disebut juga dengan pembumbungan
Daerah bakal pembentukan alat dari ke tiga lapis benih embrional, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga
Neurulasi
Perkembangan sistem saraf fetus
Proses neurulasi :
Notokord menginduksi sel epitel ektoderm membentuk lempeng saraf Ke dua tepi lempeng saraf terjadi penebalan membentuk lipatan saraf Bagian tengah lempeng saraf melekuk membentuk alur saraf Lipatan saraf pada alur saraf bergerak ke tengah
Organogenesis
Perubahan embrio dari bentuk primitif ke bentuk definitif, dan memiliki bentuk & rupa yang spesifik dalam suatu spesies
Hasil :
EMBRIO
FETUS
Minggu ke 8 - 12
Organ vital terbentuk, otak, dagu, hidung, kelopak mata yang jelas. Janin mulai beraktivitas ( menendang)
Minggu ke 12 - 16
Paru-paru berkembang, detak jantung sudah dapat didengar, mulai tumbuh rambut & bergerak memutar
Minggu ke 16 - 20
Bagian tubuh sudah lengkap, janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibu
Minggu ke 20 - 24
Alat kelamin terbentuk, cuping hidung terbuka, belajar bernafas & memiliki waktu-waktu tettentu untuk tidur
Minggu ke 24 - 28
Lemak di bawah kulit menumpuk, kelopak mata membuka & otak mulai aktif. Mampu mengenali suara ibu & detak jantung bertambah cepat jika ibunya berbicara.
Minggu ke 28 - 32
Mata mulai berkedip, kepala mulai turun ke bawah. Paru-paru terbentuk sempurna. Janin sudah lengkap. Susah bergerak
Minggu ke 36
Berlatih berkedip, bernafas & menelan. Rambut halus di sekujur tubuh mulai menghilang
Minggu ke 38
Kepala sudah berada di rongg panggul, siap dilahirkan
Minggu ke 40 ( 9 bulan )
Plasenta mengambil alih & memberi sinyal bahwa bayi siap dilahirkan. Bayi masih tidur dengan tenang sampai tiba saatnya KELAHIRAN
Laki-laki Kromosom XY
Perempuan XX
Gamet
Filial
X
XX
Y
XY
X
XX
Y
XY
Determinasi sex dimulai dengan differensiasi gonad serta dipengaruhi oleh aktivitas hormon