You are on page 1of 11

BAB 10

BETA

A. Pengertian Beta ( ) Pengertian Beta ( ) adalah : Pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Dengan kata lain Beta ( ) merupakan bentuk perhitungan yang menyatakan risiko khusus/ risiko sistematik (systematic risk) dari saham biasa suatu perusahaan terhadap pasar saham secara keseluruhan (voltility). Voaltilitas (voaltility) adalah : Fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Dimana fluktuasi atau perubahan (naik atau turun) dari return sekuritas atau return portofolio pada pasar saham (bursa efek) ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari faktor internal emiten penerbit sekuritas (misal kebijakan dividen saham) maupun dari faktor eksternal (misal huru-hara, perang, dll). B. Macam-macam Bentuk Beta ( ) Dikenal beberapa jenis beta () pada suatu sekuritas. Secara umum beta () sekuritas dikelompokkan menjadi 3, yaitu : 1. Beta Pasar (m) Adalah beta yang paling lazim digunakan dimana beta ini dihitung dengan menggunakan data historis dari pasar saham. 2. Beta Akuntansi (acc) Adalah beta yang dihitung dari laporan keuangan emiten. 3. Beta Fundamental (fund) Adalah beta yang dihitung berdasarkan variabel fundamental perusahaan seperti pertumbuhan penjualan, biaya , pendapatan, pangsa pasar dan lai sebagainya. C. Beta Pasar (m) Beta ini dapat dengan dua pendekatan, yaitu dengan tehnik : 1. Manual, dan 2. Regresi 1

1. Tehnik Manual (plotting) Penghitungan beta dengan tehnik ini dilakukan dengan mengumpulkan data pasar dari nilai-nilai historis return suatu sekuritas selama periode tertentu, misal return bulanan digunakan data historis selama 60 bulan (5 tahun) sedangkan untuk return bulanan minimum digunakan data historis selama 180 hari ( 6 bulan) Contoh Tehnik penghitungan Beta () Manual (plotting) : 1. Contoh 10.1 ( Jogiyanto, 2003: 268 269) Return-return sekuritas A (RA) dan return-return pasar (RM) selama 10 minggu tampak di tabel berikut ini :

Minggu Ke1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Return Saham A (RA) 7,5% 8,0% 9,0% 10,0% 10,5% 11,5% 11,0% 12,0% 12,0% 14,0%

Return Pasar (RM) 4,0% 4,5% 4,5% 5,5% 6,0% 7,0% 6,0% 6,5% 7,5% 8,0%

Secara manual, Beta sekuritas A dapat dihitung secara manual dengan cara sebagai berikut : a. Buat diagram tersebar (scatter diagram), dimana sumbu horizontalnya adalah Retrun Pasar (RM) dan sumbu vertikalnya adalah Return Saham A (RA) b. Tarik garis lurus yang paling mendekati semua titik hubung diatas.

Scatter Diagram Bab 10.rtf Scatter Diagram


6
X

Return Saham A (RA)

c. Beta historis sekuritas A dapat dihitung berdasarkan slope dari garis lurus yang ditarik paling mendekati semua titik diatas (garis merah). Besarnya beta A dapat dihitung : (13,5% - 7,5%) = 1,5 (84) 2. Tehnik Regresi Penghitungan beta dengan tehnik ini dilakukan dengan mengunakan return-return pasar sebagai variabel independen (mempengaruhi) dan return-return sekuritas sebagai variabel dependen (dipengaruhi). Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan menghasilkan koefisien beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama periode observasi. Contoh 10.2 (Jogiyanto, 2003: 270 -271) 1. Dari data di contoh 10.1, hasil perhitungan dengan tehnik regresi adalah sebagai berikut ini.

7
8 9 10 X X X X 11 12 13 14 15 3 4 5 X X 6 X X X 7 8 9

Return Pasar (RM)

Tehnik Regresi Bab 10.rtf Tehnik Regresi Time Series

Variabel Intercept RM F-value = 114,311 R-Square = 0,9346 Adj R-Sq = 0,9264

Estimasi Parameter 2,014638 1,434515

t-test 2,468 10,692

p-value 0,0389 0,0001

Dari hasil regresi diatas, persamaan regresi yang didapat adalah : RA RA = Intercept variable + Variable Return Market (RM) = 2,014638 + 1,434515 RM

Beta merupakan koefisien parameter dari variabel RM, yaitu sebesar 1,434515. Koefisien ini adalah signifikan dengan p-value sebesar 0,0001 (signifikasi lebih kecil dari 1%). Beta yang diperoleh dari tehnik regresi ini tidak menyimpang jauh dari Beta yang dihitung dengan tehnik manual (plotting) sebesar 1,50. 2. Beta Akuntansi Data akuntansi seperti misalnya laba akuntansi (accounting earnings) dapat juga digunakan untuk mengestimasi beta. Beta akuntansi ini dapat dihitung secara sama dengan beta pasar (yang menggunakan data return), yaitu dengan cara mengganti data return dengan data akuntansi. Berikut ini adalah rumus untuk Beta Akuntansi :

hi =

laba, iM laba, M

Dimana : hi = Beta akuntansi sekuritas ke-i


laba, iM laba, M

= Kovarian antara laba perusahaan ke-i dengan indeks laba pasar = Varian dari indeks laba pasar

Indeks laba pasar dapat dihitung berdasarkan rata-rata laba akuntansi untuk portofolio pasar.

Contoh : 10.5 Misalnya suatu pasar modal hanya mempunyai tiga (3) macam sekuritas, yaitu sekuritas A, B dan C. Dengan demikian indeks laba pasar dapat dihitung dengan cara aritmatika laba perusahaan A, B, dan C. Laba akuntansi untuk perusahaan A, B, C dan indeks laba pasarnya selama 10 periode tampak di tabel berikut ini : Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata ( ) Earning A (EA) 4,0 4,5 5,0 5,5 5,0 5,1 4,9 5,0 4,5 5,5 4,9 Earning B (EB) 1,15 1,5 1,7 1,8 2,0 2,1 2,2 2,0 2,5 2,7 1,965 Earning C (EC) 2,5 2,7 2,9 3,0 3,5 3,7 3,9 4,0 3,5 3,8 3,35 Earning Pasar (EM) 2,55 2,9 3,2 3,43 3,5 3,63 3,67 3,67 3,5 4,0 3,405

Untuk mencari kovarian antara laba sekuritas i dengan laba pasar [Cov (Ei, EM)] setiap periode (t) menggunakan rumus :
Cov (Ei, EM) = ( Ei Ei ) ( EM EM )

Dimana : 5

Ei Ei EM EM

= Earning sekuritas i = Rata-rata earning sekuritas i = Earning market (pasar) = Rata-rata earning market (pasar)

Untuk mencari kovarian antara earning A (EA) dengan earning pasar (EM) Periode t 1 : Cov (EA t1, EM t1) = (4,0 4,9) (2,55 3,405) = (- 0,9) ( - 0,855 ) = 0,7695 Periode t 2 : Cov (EA t2, EM t2) = (4,5 4,9) (2,9 3,405) = (- 0,4) ( - 0,505 ) = 0,202 Dan seterusnya sampai dengan periode t 10 Demikian pula gunakan cara yang sama untuk mencari : kovarian (Cov) earning B (EB) dengan earning pasar (EM) [ Cov (EB,EM)] kovarian (Cov) earning C (EC) dengan earning pasar (EM) [ Cov (EC,EM)]

Untuk mencari Varian earning pasar ( Var (EM) ) Gunakan rumus :


Var (EM) = ( EM - EM ) 2

Untuk periode t 1 : Var (EM) = ( 2,55 3,405 ) 2 = ( - 0,855) 2 = 0,731025 Untuk periode t 2 : Var (EM) = ( 2,9 3,405 ) 2 = ( - 0,505) 2 = 0,255025 6

Dan seterusnya gunakan cara yang sama sampai dengan periode t 10. Lengkapilah hasil perhitungannya : ( Tugas individu)
Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Cov (EA, EM) 0,7695 0,202 Cov (EB, EM) Cov (EC, EM) Var (EM) 0,731025 0,255025

Sehingga Beta Akuntansi untuk sekuritas A, B dan C dapat dihitung sebagai berikut : Rumus :

hi =

laba, iM laba, M

Cov ( Ei, EM)


=

Var ( EM)

Untuk Beta A : Cov ( EA, EM) hA = Var (EM) Untuk Beta B : Cov ( EB, EM) hB = Var (EM) Untuk Beta C : Cov ( EAC EM) hC = Var (EM) 7

Beta Akuntansi Dengan Model Regresi Beta akuntansi pada model regersi ini menggunakan perubahan laba akuntansi (yaitu selisih antara laba perusahaan tahun t dengan tahun t-1). Persamaan regresi untuk mengestimasi Beta Akuntansinya adalah sebagai berikut :

E it = g i + h i E Mt + W it

Dimana :

E it = Perubahan laba akuntansi perusahaan ke i untuk periode ke t


E Mt = Perubahan indeks laba pasar untuk periode ke t W it gi hi = Kesalahan residual (error term) = Intercept = Parameter regresi yang merupakan estimasi untuk Beta Akuntansi perusahaan ke-i

Contoh 10.6 : Dari contoh 10.5 sebelumnya, perubahan laba akuntansi untuk perusahaan A dan perubahan indeks laba pasar adalah sebagai berikut :

Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

EA
0,5 0,5 0,5 - 0,5 0,1 - 0,2 0,1 - 0,5 1,0

EM
0,35 0,30 0,23 0,07 0,13 0,04 0,0 - 0,17 0,50

Beta akuntansi dengan menggunakan data perubahan laba akuntansi dapat diestimasikan dengan menggunakan tehnik regresi berdasarkan persamaan (10.4) dengan hasil :

Variabel Intercept EM F-value = 34,428 R-Square = 0,8310 Adj R-Sq = 0,8069

Estimasi Parameter - 0,197841 0,754153

t-test -2,042 5,868

p-value 0,0804 0,0006

Demikian laba akuntansi yang dihitung menggunakan tehnik regresi di atas adalah sebesar 0,754153 yang secara statistik signifikan berbeda dengan nol (0). Beta Fundamental Beaver, Kettler dan Scholes (1970) menggunakan 7 macam variabel fundamental yang sebagian besar merupakan variabel akuntansi, yaitu sebagai berikut : 1. Dividen Payout 2. Assets Growth 3. Leverage 4. Liquidity 5. Assets Size 6. Earning Variability 7. Accounting Beta Dimana rumus prediksi Beta akuntansi fundamental adalah sebagai berikut :
= 0 + 1DIV i + 2 GROWTH i + 3 LEV i + 4 LIQ i + 5 SIZE i + 6 EVAR i + 7 ABETAi

Dimana : DIV i GROWTH I LEV i LIQ i SIZE i = Prediksi Beta akuntansi fundamental = Dividen payout (pembayaran dividen) perusahaan ke-i = Assets growt (pertumbuhan aktiva) perusahaan ke-i = Leverage perusahaan ke-i = Liquidity perusahaan ke-i = Assets size (ukuran aktiva) perusahaan ke-i 9

EVAR i ABETA i Contoh 10.7 :

= Earnings variability (variabilitas laba) perusahaan ke-i = Accounting Beta (Beta akuntansi) perusahaan ke-i

Misalnya dari hasil regresi multivariat ini didapatkan persamaan regresi dengan semua koefisien secara statistik signifikan sebagai berikut : = 0,05 + 1,2 DIV i + 1,5 GROWTH i + 1,05 LEV i + 0,07 LIQ i + 0,0085 SIZE i + 0,15 EVAR i + 0,35 ABETA i Nilai-nilai variabel fundamental untuk suatu perusahaan pada periode ini adalah sebagai berikut : 1. Dividen Payout 2. Assets Growth 3. Leverage 4. Liquidity 5. Assets Size 6. Earning Variability 7. Accounting Beta laporan pendukung lainnya. Maka Beta fundamental dapat diprediksi sebesar : = 0,05 + 1,2 (0,075) + 1,5 (0,05) + 1,05 (0,9) + 0,07 (1,8) + 0,0085 (5,1) + 0,15 (0,55) + 0,35 (1,5) = 0,05 + 0,09 + 0,075 + 0,945 + 0,126 + 0,04335 + 0,0825 + 0,525 = 1,93685 Jika koefisien-koefisien hasil regresi mempunyai nilai yang secara statistik signifikan berarti menunjukkan bahwa variabel-variabel fundamental yang keofisiennya signifikan mempunyai akurasi (ketepatan) untuk memprediksi beta pasar. = 0,075 = 0,05 = 0,9 = 1,8 = 5,1 = 0,55 = 1,5

Untuk mencari variabel fundamental digunakan laporan keuangan perusahaan serta laporan-

--o0o-10

11

You might also like