You are on page 1of 2

JOB DESCRIPTION

Deskripsi Pekerjaan Wellsite (JORC Standard): 1. Koordinat lubang bor yang akurat. Sebelum alat bor masuk ke lokasi seorang wellsite harus mencari titik bor yang sudah direncanakan berdasarkan data-data yang ada sebelumnya (mis. data survey singkapan dll). Dengan menggunakan GPS cari koordinat yang dimaksud sampai ketelitian/keakuratan posisi GPS tersebut kecil. Jika menggunakan theodolite pastikan lintasannya tertutup dan disesuaikan seperti biasanya. 2. Deskripsi log bor yang detail baik dari hasil cutting (chips) maupun dari hasil coring (core). Terdapat dua macam sample yaitu core dan chips. Core adalah sample yang diperoleh dari hasil pengintian (coring) sedangkan chips dihasilkan dari gerusan (cutting) mata bor (bit) yang keluar bersamaan dengan media bor (biasanya air atau kadang ditambahkan polymer). Dalam mendeskripsikan log bor secara geologi, seorang wellsite harus mencatat setiap perubahan lapisan hal-hal sebagai berikut. Tabel 1. Deskripsi litologi batuan berdasarkan standar JORC dalam kegiatan pengeboran CHIPS CORE Non Coal a. b. c. d. e. Interval Rock type Color Grain size Roundness a. b. c. d. e. Coal Interval Color Brightness Impurities Streak a. b. c. d. e. f. g. h. Non Coal Interval Rock type Color Grain size Roundness Sorting Sediment structure Fossil and mineral a. b. c. d. e. f. g. h. Coal Interval Color Brightness Impurities Streak Weathering Fracture Luster

Geologist harus bersama wellsite sepanjang hari selama pengeboran. Dibutuhkan koordinasi yang baik diantara keduanya. Geologist harus mencatat semua informasi proses pengeboran yang berarti. Sebagai contoh, jika terjadi water loss pada waktu pengeboran mungkin saja berhubungan dengan daerah struktur yang dapat mempengaruhi penambangan. Hal-hal semacam inilah yang wajib dicatat oleh geologist/wellsite dan dilaporkan kepada atasannya. Ketika pengeboran selesai dan geologist/wellsite tidak mencatatnya maka informasi yang sangat penting tersebut hilang begitu saja dan pastinya akan mempengaruhi kegiatan penambangan kelak. Namun dalam prakteknya, perusahaan tambang sering menggabungkan tugas seorang geologist dan wellsite menjadi satu kesatuan tugas (satu gaji juga tentunya) karena dianggap tugasnya tidak jauh berbeda dan saling berkaitan satu sama lain.

Semua informasi selama pengeboran sangatlah berharga, sehingga sangat dianjurkan untuk dicatat dan dilaporkan. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dicatat. a. Pergantian mata bor baik ukuran maupun jenisnya (menandakan kekuatan setiap lapisan). b. Semua masalah dengan kegiatan pengeboran (water loss, pipa terjepit/patah, adanya bau gas, dll). c. Tingkat penembusan mata bor yang tidak biasa. d. Masalah-masalah dengan geophysical wireline logging. e. Kondisi core (broken, fracture, dll). 3. Deskripsi log bor secara geofisika yang lengkap bila ada. Setiap lubang bor harus di logging (paling tidak) dengan menggunakan log Caliper, Gamma dan Densitas (sebagai tambahan dapat pula digunakan log Neutron, Sonik dan Resistivitas). Jika tidak dilogging data lubang bor dianggap tidak dapat dipercaya dan oleh karena itu tidak dapat dikategorikan masuk ke dalam standar JORC. a. Log caliper untuk menentukan diameter lubang bor. b. Log gamma untuk menentukan lapisan yang permeabel. c. Log densitas untuk menentukan jenis batuan (densitas batubara rata rata 1,3 ton/m3). d. Log neutron untuk menentukan pelapukan batuan. e. Log sonik untuk menentukan kekuatan batuan. f. Log resistivitas untuk menentukan porositas batuan. Core recovery harus ditentukan sebelum menara bor (drilling rig) dipindahkan dari tempat bor. Syarat standar core recovery dari JORC adalah 95% untuk meyakinkan analisis batubara benarbenar akurat dan dapat dipercaya. Untuk lapisan batubara yang tebal (> 5m), core recovery 90% cukup untuk dipertimbangkan sebagai data yang dapat dipercaya. Hasil coring dapat digunakan untuk mengetahui keadaan batuan (misalnya padat atau rapuh), kekuatan batuan, pecahan batuan (apakan terbuka atau tertutup, mineralisasinya apa dan sudutnya). 4. Fotografi semua core sample. Ketika melakukan perekaman/fotografi core harus dilakukan di core box dan disertakan pula data data yaitu: nama lubang bor, kedalaman awal dan akhir ketika coring, tanggal, apabila terjadi core loss ditulis dari kedalaman berapa sampai kedalaman berapa. 5. Sampling yang baik dan hati-hati Penanganan hasil coring batubara (dalam hal ini disebut sample/core) yang baik meliputi syaratsyarat berikut ini. a. Waktu dalam menyelesaikan pengukuran dan fotografi core serta pendeskripsian core tidak boleh lebih dari 30 menit. b. Batubara harus dibungkus dalam plastik yang tertutup rapat segera setelah langkah di atas untuk meminimalisir kehilangan in situ (total) moisture batubara. c. Setelah dibungkus, sample diberi label yang menampakkan nomor sample, kode lubang bor, tanggal, lokasi, kedalaman berapa sampai berapa, interval sample. d. Sample batuan lain yang padat dengan panjang 40 45 cm harus dibungkus dengan plastik yang tertutup rapat untuk tes geoteknik.

You might also like