You are on page 1of 33

SELAMAT PAGI

Cemuanya. Master Click to edit Tetap cemumut yaaa style

subtitle

3/7/13

KONTRAKTUR DEPUYTREN
Click to edit Master subtitle style

3/7/13

Definisi
Kontraktur Dupuytren, penyakit dari fasia palmaris, hasil dalam penebalan dan pemendekan band fibrosa di tangan dan jari (Verheyden, 1983). Deformitas depyutren adalah kontraktur progresif lambat pada fasia pilmunaris yang mengakibatkan fleksi jari manis dan kelingking namun sering juga pada jari tengah .
3/7/13

gambar

3/7/13

Epidemologi
Insiden ini meningkat biasanya setelah usia 40 tahun , keadaan ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Depuytren merupakan penyakit yang spesifik ,dan sering terjadi pada orang orang dari skandavia atau orang orang keturunan Eropa Utara, penyakit ini disebut penyakit Viking ,

3/7/13

lanjutan
Berdasarkan data yang ada bahwa penyakit ini dapat diakibatkan oleh trauma, diabetes,alkoholisme,terapi epilepsy dengan fenitoin. Namun tidak dapat diketahui sepenuhnya mengapa faktor di atas dapat mengakibatkan penyakit ini, Namun ada dugaan bahwa fenotoin menyebabkan gangauan jaringan ikat. dapat

Pada trauma tangan : meskipun ada spesifikulasi 3/7/13 bahwa depyutren mugkin disebabakan oleh trauma

Etiologi

Penyebab utama secara pasti terhadap penyakit ini sepenuhnya belum diketahui, namun Penyakit depuytren ini kemungkinan disebabkan oleh kelainan genetik. Beberapa studi mengatakan autosom dominan membawa kelainan tersebut Kontraktur depuytren terjadi karena kesalahan dalam pertumbuhan dan regulasi dari fibroblast, yang dihasilkan 3/7/13 dari perubahan kromosom pada trisomi 8

Tanda dan gejala


Gejala dari peyakit depuytren biasanya terdapat benjolan dan celah telapak tangan . benjolan biasanya keras dan mengikuti kulit. ketebalan cord dapat bekembang panjang dari telapak tangan sampai ke satu jari atau lebih, biasa yang tekena adalah jari manis dan kelingking. Cord sering di anggap sebagai tendon ,akan tetapi cord itu bukan lah tendon ia berada di antara tendon dan kulit, cord inilah yang membengkokkan dan mengakibatkan jari menjadi kontraktur .

3/7/13

lanjutan
Gejala yang sering dikeluhkan adalah sulit meregangkan jari jari. Karena jari jari selalu menekuk ke telapak tangan , maka sering pasien mengeluhkan sulitnya beraktifitas saat menggunakan tangan Terdapat benjolan di jari berkembang menjadi seperti tali Penebalan garis di telapak tangan Pada saat dilakukan pemerikasaan ditemukan penebalan jaringan (fibrosis) dan 3/7/13 keterbatasan gerak. tangan

3/7/13

Video **

3/7/13

PATHOFISIOLOGI
Pathofisiologi dasar kontraktur depuytren adalah proliferasi fibroblast, proliferasi terjadi secara tidak terkendali,dan hal yang ini sepenuhnya belum diketahui. Penyakit ini berkembang dalam beberapa tahap , tahap proliferasi ini ditandai dengan perkembangan bintil atau nodul, lesi pathognomonic dari kontraktur depyutren (Nodul tadi terdiri dari fibroblast dan kolagen), nodul sering tampak /terletak di dekat lipatan Palmaris distal tetapi mungkin dapat juga ditemukan pada daerah yang lain 3/7/13 bahkan di jari,

LANJUTAN
Kemudian Aponeurosis Palmaris menebal , biasanya didepan jari manis , facia yang menebal dan mengerut bagian distalnya kemudian akan menarik ke posisi fleksi dan perlekatankulitnya megerutkan kulit ke telapak tangan

3/7/13

pathway

3/7/13

Penatalaksanaan
a. Pembedahan

Fasiotomi

Fasiotomi adalah tindakan menyayat fasia yang terlibat, dan dapat membetikan bantuan jangka pendek tetapi juga tingkat kekambuhan sangat tinggi. Prosedur ini dapat memperbaiki keadaan suatu kontraktur tapi kemungkinan tidak akan memperbaiki kelainan bentuk.

3/7/13

lanjutan

Fasciectomy

Merupakan tindakan menghilangkan sebagian fasia yang tidak normal sebanyak mungkin . akan tetapi prosedur ini tidak umum/ jarang dilakukan ,dikarenakan dapat terjadi resiko hematoma dan edema pasca operasi yang berkepanjangan dan kekakuan. Fasciectomi dilakukan dengan melakukan insisi di pinggir dari benjolan biasanya sayatan berbentuk Z .

3/7/13

Video fasciectomi

3/7/13

Video pembedahan/ penanganan

3/7/13

Penatalaksanaan lainya

Aponeurotomy needle Aponeurotomy adalah teknik minimal invsif dimana penyisipan jarum kecil melalui cord yang melemah dan manipulasi . keuntungan dari tindakan ini adalah intervensi minimal tanpa sayatan dan sangat vepat kembali ke keadaan normal tanpa perlu rehabilitasi ,tetapi Nodul tidak diangkat dan hal ini memungkinkan penyakit dapat kambuh kembali.

3/7/13 VIDEO

Penatalaksanaan lainnya
-

Terapai Radiasi ROM

3/7/13

Komplikasi
Kontraktur depyutren dapat membuat pasien sulit untuk menjalankan fungsi tertentu menggunakan tangan , kebanyakan pasien mengalami ketidaknyamanan dan ketidakmampuan dalam melakukan suatu seperti menulis dan yang lainya. Dan apabila keadaan semakin parah maka dapat mengakibatkan seseorang kehilangan kemampuan untuk membuka tangan

3/7/13

Asuhan keperawatan
a. Pengkajian

Anamnase Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyait keluarga

b. Pemeriksaan Fisik Pada saat pemeriksaan ditemukan : fisik tangan biasanya

- Terdapat Nodul dan alur di telapak tangan - kulit memucat saat mengekstensikan tangan
3/7/13

- adanya deformitas

Diagnosa keperawatan
Pre Operasi

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Kontraktur Gangguan penyakit cintra tubuh berhubungan dengan

Konflik pengambilan keputusan dengan ancaman yang dirasakan Kurang pengetahuan mengenai penyakit
3/7/13

berhubungan

Ansietas berhubungan dengan prosedur invsife berhubungan informasi

Dx 1: Hambatan dengan Kontraktur

mobilitas

fisik

berhubungan

Tujuan : Pasien menunjukan tingkat mobilitas,adanya pergerakan sendi dan otot ,adanya perpindahan, klien dapat mengekstensikan jari nya kriteria hasil: derajat fleksi pada salah satu atau lebih yang ada pada jari klien dapat berkurang (dapat sedikit menggerakan jarinya) Intervensi :

3/7/13

Berikan terapi aktivitas : mobilitas sendi: Penggunaan pergerakan tubuh aktif dan pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki sendi

Dx 2: Ganguan citra tubuh berhubungan dengan penyakit

Tujuan; Ganguan citra tubuh berkurang yang ditunjukan dengan citra tubuh yang positif Intervensi:

Tentukan apakah perubahan fisik saat ini telah dikaitkan ke dalam citra tubuh pasien Pantau frekuansi pernyataan yang mengkritik diri Beri dorongan kepada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan untuk berduka Bantu pasien mengidentifikasi dan keluarga unutk mekanisme koping dan

3/7/13

Dx3 : Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan ancaman yang dirasakan

Tujuan : Konflik dalam pengambilan keputusan berkurang ,ditunjukan melalui kemampuan memproses informasi dan partisipasi: keputusan perawatan keperawatan Intervensi:

Memberikan informasi dan dukungan unutk pasien yang membuat keputusan tentang perawatan kesehatan Kaji pemahaman pasien tentang pilihan ayang tersedia Evaluasi tingkat ketegangan dan distress pasien

Dukungan pembuatan keputusan: tentukan 3/7/13 apakah ada perbedaan antara pandangn pasein

Dx4: Ansietas Prosedur Invasif

berhubungan

dengan

Tujuan: Individu menyatakan peningkatan kenyamanan psikologis dan fisiologis Intervensi:

Kaji tingkat ansietas : ringan, sedang, berat Beri kenyamanan dan ketentraman hati - Dampingi klien - Jangan membuat tuntutan atau meminta klien membuat keputusan
3/7/13

- Berbicara denganperlahan dan tenang, mengunakan kalimat yang pendek dan

lanjutan

Ajarkan penghentian ansietas untuk digunakan bila situasi yang menimbulkan stress tidak dapat dihindari (Grainger,1990)

- Melihat ke atas - Kontrol pernapasan - Menurunkan bahu - Memperlambat pikiran - Mengubah suara - Memberikan petunjuk pada diri sendiri
3/7/13Perubahan

perspektif - membayangkan

Dx5: Kurang pengetahuan berhubungan dengan informasi tentang penyakit

Tujuan: - pengetahuan pasien / keluarga meningkat - Keluarga dan pasien mengerti tentang penyakit - keluarga dan pasien tidak bertanya lagi tentang penyakit, perawatan dan kondisi klien Intervensi:

Kaji tingkat pendidikan keluarga klien : pendidikan merupakan salah satu faktor penentu tingkat pengetahuan seseorang

Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien : untuk mengetahui seberapa jauh informasi yang telah mereka ketahui,sehingga pengetahuan yang 3/7/13 nantinya akan diberikan dapat sesuai dengan

Post Operasi

Dx1: Nyeri berhubungan dengan Pembedahan Tujuan : Nyeri yang dirasakan pseien berkurang Kriteria hasil: pasien melaporkan nyeri berkurang., mengungkapkan metode untuk meredakan nyeri, mendemostrasikan penggunaan keterampilan, relaksasi sesuai indikasi untuk situasi individu

Intervensi:

Pemberian Analgesik: farmakologi untuk menghilangkan nyeri Kaji skala frekuesnsi,

penguanaan mengurangi

agen atau

3/7/13

nyeri yang komprehensif, kualitas intensitas attau

Dx2: Kerusakan integritas dengan pembedahan

kulit

berhubungan

Tujuan: menunjkan adanya penyembuhan luka Intevensi:

Catat lokasi ,luas dari luka Lakukan perawatan luka / kulit secara rutin yang dapat meliputi Pertahankan jaringan sekitar terbebas dari drainase dan kelembaban yang berlebihan Lindungi klien dari kontaminasi fekal atau urin

Bersihkan dan balut insisi pembedahan mengunakan prinsip prinsip sterilisasi atau 3/7/13 tindakan aseptic

Dx3: Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive Tujuan: pasien terbebas dari tanda atau gejala infeksi

Intervensi :

Pantau tanda dan gejala infeksi Kaji faktor yang meningkatkan seeangan infeksi (missal usia yang lanjut, imunitas yang rendah) Instruksikan untuk menjaga higienis pribadi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi

Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi faktor di linngkungna mereka , gaya hidup, dan praktik kesehatan yang 3/7/13 meningkatkan resiko infeksi.

TERIMA KASIH
3/7/13

You might also like