You are on page 1of 2

Operasi pemboran yang dilakukan tidak selalu berjalan lancar seperti yang diharapkan.

Adakalanya terjadi masalah-masalah yang mengganggu operasi pemboran dan sangat merugikan. Secara terinci kerugian-kerugian ini melipuli kerugian terhadap waktu, peralatan, material dan manusia. Lumpur pemboran juga merupakan fluida yang digunakan di dalam operasi pemboran. Dimana fluida tersebut dialirkan dari permukaan melalui rangkaian dalam pipa bor, keluar melalui pahat dan naik ke permukaan melalui ruang antara diameter bor rangkaian pipa bor dengan dinding lubang bor. Salah satu masalah dalam operasi pemboran ini adalah pipa terjepit (stuck pipe), maksudnya adalah pipa tidak dapat digerakkan di dalam lubang (tidak bisa diputar dan diangkat) dan adakalanya bisa diputar tapi tidak bisa diangkat. Akibat dan terjepitnya pipa pemboran ini adalah terhambatnya operasi pemboran dan meningkatnya biaya tambahan untuk mengatasi pipa terjepit dan sewa rig yang harus ditanggung. Lumpur pemboran merupakan salah satu faktor yang penting di dalam suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi pemboran, keselamatan kerja dan biaya pemboran sangat tergantung pada lumpur pemboran. Pada mulanya orang hanya menggunakan air saya untuk mengangkut serpih pemboran (cutting), lalu dengan berkembangnya pemboran, lumpur mulai digunakan. Untuk memperbaiki sifat sifat lumpur, zat zat kimia ditambahkan dan akhirnya digunakan pada udara dan gas untuk pemboran walaupun lumpur tetap bertahan. Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting dalam pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan kerja dan biaya pemboran sangat tergantung pada lumpur ini. Terjepitnya pipa adalah suatu peristiwa terjepitnya rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung. Pertistiwa terjepitnya pipa dapat terjadi pada saat rangkaian pipa pemboran dalam keadaan diam, dalam keadaan bergerak di dalam lubang, seperti pada saat cabut rangkaian (Pull Out of Hole) dan pada saat rangkaian pipa masuk ke dalam lubang bor (Run In Hole). Terjepitnya rangkaian pipa di dalam lubang sumur merupakan salah satu hambatan dalam operasi pemboran. Untuk itu maka perlu diperhatikan faktor faktor penyebab suatu rangkaian pipa pemboran dapat terjepit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu rangkaian pipa pemboran dapat terjepit, tetapi secara garis besar selain disebabkan oleh runtuhnya dinding lubang bor, penyebab dari rangkaian pipa pemboran itu terjepit disebabkan juga oleh bebarapa faktor lainnya, yaitu Hole Pack Off, Swelling shale, Differential Sticking, Wellbore Geometry. Hole pack off merupakan gugurnya formasi yang mengakibatkan tertutupnya lubang bor yang diakibatkan oleh runtuhan. Biasanya pada formasi ini di dominasi oleh lapisan shale yang mempunyai sifat high pressure dan reactive shale. Swelling clay merupakan suatu kejadian pipa terjepit dalam lubang bor akibat dari pengembangan shale. Differential sticking adalah suatu kejadian pipa terjepit dalam lubang bor akibat dari perbedaan tekanan yang cukup besar antara tekanan hidrostatik lumpur dengan tekanan formasi

Wellbore Geometry merupakan salah satu jenis jepitan yang diakibatkan karena perubahan perubahan bentuk lubang bor. Penanggulangan terhadap pipa yang terjepit dapat dilakukan dengan cara cara antara lain : metode tarikan (jarring), sirkulasi, perendaman chemical, mechanical back off (pelepasan sambungan) baik dengan atau tanpa string shot, pemborang kurung dan side track.

You might also like