Professional Documents
Culture Documents
Pada Anak
PENGUKURAN
Suhu tubuh, frekuensi nadi/detak jantung, tinggi badan, berat badan dan tekanan darah Anak < 2 tahun: ditambah dengan lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perut Pengukuran lain (mis: tinggi duduk, tinggi berdiri, dll) dilakukan bila ada indikasi
KULIT Jenis lesi, distribusi, warna dan karakteristik Hiperpigmentasi Addison disease, hemosiderosis, hipotiroidisme, pellagra, SLE
Sianosis
Sianosis: warna kebiruan yang disebabkan adanya >5 g/dL hemoglobin tereduksi dalam sirkulasi. Paling mudah dilihat pada kuku dan mukosa mulut. Sianosis perifer: pengambilan oksigen dari darah secara berlebihan pada jaringan disebabkan oleh lambatnya aliran darah pada kapiler o.k. hipotermia, obstruksi vena lokal, syok septik atau gagal jantung.
Ikterus: Tampak pada bayi bila kadar bilirubin total > 5 mg/dL dan pada anak bila kadar > 2 mg/dL Rash Turgor Edema
PERKEMBANGAN
Perbedaan Anak dan Orang Dewasa: Anatomis dan Fisiologis
-Melalui jalur yang dapat diramalkan (age-specific milestones) -Range perkembangan normal cukup lebar -Dipengaruhi berbagai faktor (lingkungan, sosial, fisik, penyakit) -Mempengaruhi cara anamnesis dan pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN NEONATUS PEMERIKSAAN SEGERA SETELAH LAHIR Adaptasi terhadap kehidupan ekstrauterin Kondisi umum, status perkembangan, kelainan perkembangan, kelainan kongenital Apgar Score Berat badan Usia gestasi (maturitas)
Warna, ukuran, proporsi tubuh, status gizi, postur, gerakan Pemeriksaan fisik lengkap
KEPALA Perhatikan tahap tumbuh kembang anak Inspeksi: bentuk, simetri, abnormalitas Ukur: lingkar kepala Sutura dan fontanella Fontanella cembung/cekung Tertutup atau terbuka Molding
Cranium Bentuk kepala Ukuran lingkar kepala Dilatasi vena Cephalhematoma Caput succedaneum Macewen sign Transiluminasi
Mata Telinga Hidung Mulut dan tenggorokan gigi (pertumbuhan, caries,) lidah (coated, geographic,) tonsil tanda lain (mis: koplik spots)
LEHER Palpasi limfonodi Apakah ada kista kongenital? Posisi kartilago thyroid Posisi trachea Mobilitas (kaku kuduk?) tripod position tidak bisa menyentuh dada dengan dagu
THORAX DAN PARU Thorax bayi lebih bulat dan dindingnya lebih tipis daripada anak yang lebih besar Frekuensi dan pola pernapasan Usaha bernapas, retraksi, nasal flare, grunting, wheezing, tidak ada suara napas Palpasi (fremitus) Perkusi Auskultasi
Suara napas: vesikular/bronkhial Suara tambahan: Wheeze (mengi) dan ronchi sering ditemukan pada bayi karena cabang2 tracheobronchial lebih sempit Wheeze: sumbatan saluran napas yang lebih kecil (bronchioli) Ronchi: sumbatan sekret pada bronchi Crackles(krepitasi): terdengar pada akhir inspirasi. Kelainan pada jaringan paru
JANTUNG Inspeksi: sianosis kesehatan secara umum Umum ditemukan pada bayi dengan kelainan jantung: Sulit makan Failure to thrive Iritabel Takipnea Hepatomegali Clubbing
Penyebab potensial
Transposisi arteri besar Atresia katup pulmonal Stenosis berat katup pulmonal Anomali Ebstein kiri, truncus arteriosus, varian single ventricle
Beberapa hari setelah semua di atas plus: TAVPR, hipoplasia jantung lahir Bbrp minggu/bulan/thn semua di atas plus:
penyakit vaskular paru dengan shunt atrial, ventrikular atau vasa besar
Kelainan jantung: takipnea tanpa peningkatan usaha bernapas (kecuali pada gagal jantung) Palpasi denyut nadi perifer Ukur tekanan darah (empat ekstremitas) Ictus cordis dan perubahan volume jantung (perikordium hiperdinamik: perubahan besar volume)
Thrills
Auskultasi Jantung
Auskultasi: Pada anak sering terdapat normal sinus disritmia (frekuensi jantung meningkat pada saat inspirasi dan menurun pada ekspirasi) Terdapat split S2 pada saat inspirasi Kadang terdengar S3 (pengisian ventrikel yang cepat)
1
5
2/6
No.
1
2 3 4 5
Usia
neonatus
neonatus-1 tahun prasekolah prasekolah prasekolah dan setelahnya
ABDOMEN Inspeksi: bayi: menonjol (otot blm berkembang) hernia umbilikalis, granuloma,dll Palpasi: kenali struktur normal hepar (>2 cm b.a.c.: patologis) dan lien massa (bedakan asal massa): stenosis pilorus, ginjal, usus, tumor nyeri, lokasi
Perkusi Auskultasi
GENITALIA
Wanita:
Neonatus: discharge putih/berdarah o.k. estrogen ibu Struktur anatomis Adanya discharge
Pria:
Struktur anatomis: neonatus: edema skrotum o.k. estrogen ibu Preputium, penis, o.u.e., skrotum, testis
Tanner staging
Know that pubertal progression from sex maturity rating (Tanner) stage 2 to stage 5 can require 2.5 to 5 years to complete Know that Tanner staging in girls (breasts and pubic hair) usually is parallel, while in boys, genital staging usually precedes pubic hair staging Know that the adolescent peak height velocity is more closely correlated with sex maturity rating (Tanner) stage than with chronological age Know that peak height velocity in girls occurs earlier in Tanner staging (and chronologically) than in boys Know that most boys achieve a genital sex maturity rating (Tanner) of stage 4 prior to the attainment of peak height velocity Know that vaginal bleeding in a girl with a sex maturity rating (Tanner) at stage 2 for breast development is not likely to represent menarche (menarche usually occurs in stage 4) Recognize the difference between Tanner stages 1 and 2 in males and in females Recognize the difference between Tanner stages 2 and 3 in males and in females Recognize the difference between Tanner stages 3 and 4 in males and in females
EKSTREMITAS
Neonatus: skin tags, polidaktili, syndaktili, fraktur klavikula, Erbs paralysis, spina bifida okulta, dislokasi panggul (uji Ortolani dan Barlow)
Genu varum: fisiologis pada masa bayi-18 bln Tungkai X: max pada 3-4 thn, membaik 9-10 thn
Bayi, balita, dan lebih tua: Kelainan kongenital Panjang dan bentuk Clubbing Nyeri Suhu Denyut nadi Deformitas (tulang dan sendi) Tanda radang Range of Movement Cara berjalan dan postur
- spesifik terhadap umur - refleks tertentu hanya ada pada usia tertentu - temuan dipengaruhi faktor: internal: kesadaran, timing eksternal: rasa takut, kehadiran ortu - kelainan neurologis sering timbul sbg gangguan perkembangan - pemeriksaan perkembangan dan neurologis dilakukan bersama-sama
Refleks primitif: palmar grasp, plantar grasp, moro, dll didapatkan pada periode tertentu saja persistensi/absensi/asimetri/posturing: kelainan Merupakan pemeriksaan rutin pada bayi Refleks tendon dalam: variabel peningkatan progresif: gangguan SSP
1. Temuan neurologis abnormal terlokalisir 2. Gerakan ekstremitas yang asimetris 3. Refleks primitif (-) pada usia tertentu 4. Refleks primitif persisten 5. Refleks primitif muncul kembali 6. Kegagalan mencapai milestone perkembangan motorik kasar motorik halus kognitif dan bahasa sosial dan emosional
Setelah melewati masa bayi: pemeriksaan neurologis seperti dewasa Bedakan keterlambatan terisolasi pada satu aspek perkembangan (mis: bahasa) dari keterlambatan menyeluruh pada beberapa komponen yang lebih mungkin menunjukkan gangguan neurologis global spt retardasi mental yang disebabkan berbagai etiologi