You are on page 1of 17

Click to edit Master subtitle style

3/7/13

NERVUS TRIGEMINUS
motori k mempersarafi muskulus maseter, temporalis, pterigoideus internus et eksternus, tensor timpani, omohioideus dan bagian anterior terletak didigastrikus. muskulus pons bergabung dengan serabutserabut sensorik nervus trigeminus yang berasal dari ganglion Gasseri menghantarkan impuls nyeri, suhu, raba dan perasaan proprioseptif Mempersyarafi wajah dan mukosa lidah dan rongga mulut serta lidah, dan rongga hidung Impuls proprioseptif, terutama berasal dari otot-otot yang dipersarafi oleh cabang mandibular sampai ke ganglion

Nervus trigeminus

3/7/13

sensor ik

Cabang cabang oftalmikus

menghantarkan impuls protopatik dari bola mata serta rung orbita, kulit dahi sampai vertex. I

CABAN G

Cabang maksilaris

tersusun oleh serabut-serabut somatosensorik yang menghantarkan impuls protopatik dari pipi, kelopak mata bagian bawah, bibir atas, hidung dan sebagian rongga hidung, geligi rahang atas, ruang nasofarings, sinus maksilaris, palatum molle dan atap rongga mulut.

Cabang mandibularis 3/7/13

tersusun oleh serabut somatomotorik dan sensorik serta sekretomotorik (parasimpatetik).

SINUS HIDUNG
Terdapat sekitar12 rongga di sepanjang atap dan bagian lateral kavum nasi. Terdapat sinus maksilaris, sinus sfenoidalis, sinus frontalis, sinus etmoidalis. Dilapisi oleh epitel saluran pernafasan yang mengalami modifikasi, yang mampu mengkasilkan mukus, dan bersilia Anato mi Sinus Sekret yang dihasilkan disalurkan ke dalam kavum nasi. Pada orang sehat, sinus terutama berisi udara Sinus maksilaris merupakan satu satunya sinus yang ditemukan pada saat lahir Sinus maksilaris terletak di dalam tulang maksilaris, dengan dinding inferior orbita sebagai batas superior, dinding lateral nasal sebagai batas medial, prosesus alveolaris maksila sebagai batas inferior, dan fossa canine sebagai batas anterior. 3/7/13

Gambar 1 anatomi sinus

3/7/13

Patologi di sinus hidung

3/7/13

SINUSITIS

3/7/13

Etiologi
Berbagai faktor infeksius dan nonifeksius dapat memberikan kontribusi dalam terjadinya obstruksi akut ostia sinus atau gangguan pengeluaran cairan oleh silia, yang akhirnya menyebabkan sinusitis.
3/7/13

Epidemiol ogi
Data dari DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di rumah sakit. Di Amerika Serikat, lebih dari 30 juta orang menderita sinusitis. Lima milyar dolar dihabiskan setiap tahunnya untuk pengobatan medis sinusitis, dan 60 milyar lainnya dihabiskan untuk pengobatan operatif sinusitis di Amerika Serikat.

Patofisiologi
Klirens silier sekret sinus berkurang atau ostia sinus menjadi tersumbat, menyebabkan retensi sekret, tekanan sinus negatif,

berkurangnya tekanan parsial oksigen.

Lingkungan ini cocok untuk pertumbuhan organisme patogen.

sinusit is
3/7/13

terjadi infeksi karena virus, bakteri ataupun jamur pada sinus yang berisi sekret ini

Manifestasi Klinis
Keluhan utama yang paling sering ditemukan adalah tidak spesifik, dan dapat berupa sekret nasal purulen, kongesti nasal, rasa tertekan pada wajah, nyeri gigi, nyeri telinga, demam, nyeri kepala, batuk, rasa lelah, halitosis, atau berkurangnya penciuman. Sinusitis maksilaris akut biasanya menyusul infeksi saluran napas atas yang ringan. Alergi Gambaran hidung kronik, benda asing, dan deviasi septum radiologik nasi merupakan faktor-faktor predisposisi lokal sinusitis akut yang paling sering ditemukan. Gejala infeksi mula-mula sinus maksilaris akut berupa demam, malaise, berupa penebalan dan nyeri kepala yang tak jelas yang biasanya mukosa, reda dengan pemberian analgetik biasa seperti selanjutnya aspirin. opasifikasi sinus lengkap akibat mukosa yang membengkak hebat, atau 3/7/13 akibat akumulasi

Gambar 2 sinusitis maksilaris

3/7/13

Diagnosa
Kriteria sinusitis : diagnosis

Gejala mayor Nyeri atau rasa tertekan pada wajah Sekret nasal purulen Demam Kongesti nasal Obstruksi nasal Hiposmia atau anosmia Sakit kepala Batuk Rasa lelah Rasa lelah Halitosis Nyeri gigi

Gejala minor

3/7/13

Diagnosis memerlukan dua kriteria mayor atau satu kriteria mayor dengan dua kriteria minor pada pasien dengan gejala lebih dari 7 hari.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan transluminasi. Pencitraan Kultur Rontgen gigi

3/7/13

Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan sinusitis adalah:
1.

Mempercepat penyembuhan Mencegah komplikasi

2.

Sinusitis akut dapat diterapi dengan pengobatan (medikamentosa) dan pembedahan (operasi).

Mencegah perubahan 3/7/13 menjadi kronik.


3.

Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pasien sinusitis akut


1.

Antibiotik. Berikan golongan penisilin selama 10-14 hari meskipun gejala klinik sinusitis akut telah hilang. Dekongestan lokal. Berupa obat tetes hidung untuk memperlancar drainase hidung. Analgetik. Untuk menghilangkan rasa sakit. Irigasi Antrum. Indikasinya adalah

2.

3.

4.

3/7/13

Pembedahan (operasi) pada pasien sinusitis akut jarang dilakukan kecuali telah terjadi komplikasi ke orbita atau intrakranial. Selain itu nyeri yang hebat akibat sekret yang tertahan oleh sumbatan dapat menjadi indikasi untuk melakukan pembedahan

3/7/13

Diagnosa Banding

Diagnosos banding sinusitis adalah luas, karena tanda dan gejala sinusitis tidak sensitif dan spesifik. Infeksi saluran nafas atas, polip nasal, penyalahgunaan kokain, rinitis alergika, rinitis vasomotor, dan rinitis medikamentosa dapat datang dengan gejala pilek dan kongesti nasal.
3/7/13

You might also like