You are on page 1of 4

F. Pembahasan Kation golongan IV terdiri dari barium ( Ba2+), calcium ( Ca2+) dan stronsium ( Sr2+).

Reagensia atau pereaksi golongan ini adalah larutan ammonium karbonat,kation akan bereaksi dengan pereaksi ini membentuk endapan-endapan putih dari BaCO3,CaCO3,dan SrCO3. Kation golongan V terdiri dari magnesium (Mg2+), natrium(Na+), kalium(Ka2+) dan ammonium (NH4+). Tidak ada reagensia umum untuk kationkation golongan V. Namun, uji nyala dan reaksi-reaksi khusus dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion golongan V. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi dan membedakan reaksi antara Ba2+,Ca2+,Sr2+,Mg2+dan NH4+. Pereaksi yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah H2C2O4 (asam oksalat), K2CrO4 (kalium kromat), CH3COOH (asam asetat) encer, HCl (asam klorida), (NH4)2SO4 (ammonium sulfat), NH4OH (ammonium hidroksida), NaOH (natrium hidroksida), H2SO4 (asam sulfat). Pengujian pertama adalah mereaksikan larutan cuplikan A,B,C,D dan E dengan H2C2O4. jika terbentuk endapan, tambahakan CH3COOH encer. Tabung A setetlah diberi pereaksi H2C2O4 terbentukan endapan putih, selanutnya direaksikan dengan CH3COOH encer, endapan tidak larut sedangkan tabung B,C,D,E setelah direaksikan dengan H2C2O4 tidak menghasilkan endapan, larutan cuplikan tetap bening, sehingga tidak periu penambahan cuplikan CH3COOH encer dari hasil pengujian pertama ini, kemungkinan larutan A mengandung Ca2+. Pengujian kedua adalah mereaksikan larutan cuplikan A,B,C,D dan E dengan K2CrO4 percobaannya dilakukan dalam 2 tabung reaksi. tabung pertama setelah diberikan K2CrO4,ditambahkan dengan CH3COOH tabung kedua setelah diberikan K2CrO4, ditambahkan HCL tabung A,B,C dan E memberikan hasil endapan kunning sedangkan tabung D terdapat endapan kuning. Masing-masing dari tabung pertama dan kedua larutan A,B,C dan E direaksikan denngan CH3COOH dan HCL memperlihatkan hasil yang sama tetap berwarna kuning. namun tabung D diberikan CH3COOH endapan kuning yang terbentuk sebellumnya masih tetap ada, endapannya tidak larut. Setelah diberi HCL endapannya larut , kemungkinan larutan cuplikan D mengandung Ba2+. Pengujian ketiga adalah mereaksikan larutan cuplikan A,B,C,D dan E dengan CH3COOH encer. Jika terbentuk endapan , ditambahkan dengan CH3COOH encer. Jika terbentuk endapan, ditambahkan pereaksi (NH4)2SO4 tetapi , setelah dilakukan percobaan, pengujian ketiga ini tidak ada yang berubah ,

semua larutan cuplikan tetap berwarna bening. Hal ini dikarenakan larutan CH3COOH bukan pereaksi spesifik dalam menganalisis kation-kation ini. Pengujian keempat adalah mereaksikan larutan cuplikan A,B,C,D dan E dengan NH4OH dan larutan asam ( H2SO4). Saat tabung A,B dan D ditambahakan NH4OH tidak terjadi perubahan. Tabung C menghasilkan gelatin dan tabung E menghasilkan warna ungu lembayung. Sebelum ditambahkan larutan asam H2SO4, semua cuplikan dipanaskan di penaggas air. Setelah poroses tersebut dan penambahan H2SO4, tabung A,B dan C terasa panas. Tabung D menghasilkan endapan putih susu dan tabung E kembali bening serta terasa panas. Pengujian kelima adalah mereaksikan larutan cuplikan ABCD dan E dengan NaOH. Setelah direaksikan, tabung membentuk gelatin putih. Tabung B dan C tidak terjadi perubahan, tetap bening. Tabung D membentuk endapan putih Sedangkan tabung D larutannya berubah menjadi ungu lembayung. Pengujian keenam adalah mereaksikan larutan cuplikan A,B,C,D dan E dengan NaOH 6M. Tabung A memberikan hasil gelatin putih. Tabung B dan C tetap bening. Larutan D saat direaksikan dengan NaOH membentuk endapan putih. Larutan E kembali menghasilkan warna larutan ungu lembayung setelah penambahan NaOH. Semua larutan cuplikan diberikan sepotong kertas lakmus merah yang diletakkan bagian mulut tabung, lalu dipanaskan dengan penangas air. Kertas lakmus merah pada larutan A,B,C,D dan E tidak berubah warna. Namun kertas lakmus pada mulut tabung E berubah menjadi berwarna biru. Dari hasil pengujian keenam ini, terdapat kemmungkinan larutan cuplikan E mengandung NH4+. Pengujian ketujuh adalah larutan A,B,C,D dan E direaksikan dengan Na4OH dan Na2HPO4 setelah direaksikan dengan Na4OH larutan A,B dan D tetap bening, sedangkan larutan C membentuk gelatin putih dan larutan E berwarna ungu lembayung. Kemudian ditambahkan pereaksi Na2HPO4 pada masing-masing tabung. Larutan A dan C terdapat gelatin putih, larutan B tidak mengalami perubahan, larutan D menghasilkan endapan putih dan larutan E tetap berwarna ungu lembayung. Dari hasil pengujian ketujuh ini, pereaksi Na4OH ditambahkan Na2HPO4 berfungsi untuk mengidentifikasi Mg2+ yang ditandai dengan terbentuknya endapan putih, kemungkinan larutan yang memberikan hasil mendekati pernyataan tersebut adalah larutan cuplikan C. kesalahan terdapat pada pengamatan apa yang dibentuk dari larutan cuplikan C. Berdasarkan ketujuh percobaan tersisa kation Sr2+yang belumteridentifikasi. Tetapi saat pengujian tidak ada yang memperlihatkan hasil positif untuk uji Sr2+, larutan yang belum teridentifikasi itu adalah larutan B,

setelah dilakukan pengujian berkali-kali untuk lebih memastikan keberadaan kation Sr2+,ternyata terjadi kesalahan pembuatan larutan cuplikan oleh asisten praktikum, kation pada tabung B adalah Na+, seharusnya uji spesifik Sr2+ menggunakan NH4OH , NH4(COO)2 , K2CrO4 dan H2SO4 encer. Sr2+ akan bereaksi membentuk endapan putuh sedangkan uji Na+ mengunakan peraksi uranil magnesium asetat dan uji khusus seperti uji nyala.

E. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. 2. 3. 4. 5. Cuplikan A adalah Ca2+ Cuplikan B adalah Na+ Cuplikan C adalah Mg2+ Cuplikan D adalah Ba2+ Cuplikan E adalah NH4+

You might also like