You are on page 1of 3

TEORI EVOLUSI DARWINIAN

Tahun 1858 Darwin mempublikasikan bukunya yang berudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection yang memuat 2 teori utama yaitu: 1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau. 2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are injurious. Namun banyak pula yang menentang teori Darwin ini terutama dari golongan agama. Namun seiringnya dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi dalam ilmu biologi, khususnya genetika maka kemudian Teori Evolusi Darwin diperkaya. Seleksi alam tidak lagi menjadi satu-satunya agen penyebab terjadinya evolusi, melainkan ada tambahan faktor-faktor penyebab lain yaitu: mutasi, aliran gen, dan genetic drift. Oleh karenanya teori evolusi yang sekarang kita seirng disebut NeoDarwinian atau Modern Systhesis.

A. ASAL USUL TEORI NEO-DARWINIAN Sekelompok ilmuan yang memutuskan untuk mempertemukan darwinisme denganilmu genetika, dengan segala cara, berkumpul dalam sebuah pertemuan yang di adakan oleh perkumpulan geologi amerika pada tahun 1941. Setelah diskusi panjang , mereka setuju pada cara untuk membuat penjelasan baru dari darwinisme, dan beberapa tahun setelah itu para ahli menghasilkan rumusan dari berbagai bidang mereka menjadi sebuah teori evolusi yang terkaji ulang. Para ilmuwan yang berperan serta dalam membangun teori baru ini termasuk ahli genetika G. Ledyard Stebbins dan Theodosius Dobzhansky, ahli ilmu hewan Ernst Mayr dan Julian Huxley,ahli kepurbakalaan George Gaylord Simpsondan Glenn L. Jepsen, dan ahligenetika matematis Sir Roland A. Fisher dan Sewall Wright. Untuk menghadapi fakta stabilitas genetik, kelompok ilmuwan ini menggunakan konsep mutasi. Konsep mutasi acak diharapkan bisa menjawab pertanyaan tentang asal usul keragaman makhluk hidup berevolusi. Kelompok masyarakat Geologi Amerika menamai teori baru ini,yang dirumuskan dengan menambahakan konsep mutasi pada gagasan seleksi alam Darwin sebagai teori evolusi sintesis atau sintesis modern. Dalam waktu singkat, teori ini mulai dikenal dengan anama Neo-Darwinisme dan pendukungnya sebagai Neo-Darwinis. B. TEORI NEO-DARWINIAN Secara singkat, proses evolusi oleh seleksi alam (Neo Darwinian) terjadi karena adanya: a. Perubahan frekuensi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. c. d. e.

Perubahan dan genotype yang terakumulasi seiring berjalannya waktu. Produksi varian baru melalui pada materi genetic yang diturunkan (DNA/RNA). Kompetisi antar individu karena keberadaan besaran individu melebihi sumber daya lingkungan tidak cukup untuk menyokongnya. Generasi berikut mewarisi kombinasi gen yang sukses dari individu fertile (dan beruntung) yang masih dapat bertahan hidup dari kompetisi.

C. BEBERAPA PENDAPAT DARI PENDUKUNG TEORI NEO DARWINISME TERKAIT SELEKSI ALAM Theodosius Dobzansky (ahli genetika populasi), G.G. Simpson (paleontolog vertebrata), dan Ernst Mayr (ahli sistematika) merupakan beberapa ahli yang sangat besar jasanya mengantarkan kita kepada pandangan baru tentang Teori Seleksi Alam Darwin atau Neo Darwinisme. Mereka berpendapat bahwa peristiwa seleksi alam bukanlah sebab utama terjadinya evolusi organik tetapi hanya berperan sebagai faktor pengarah dan pembatas adalah merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan Teori Seleksi Alam Darwin. Inilah yang disebut pandangan baru dari teori seleksi alam Darwin atau yang lebih dikenal sebagai Neo Darwinisme Theodosius Dobzansky (ahli genetika populasi) Memperjelas bahwa seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru (bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang diseleksi lagi), melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA EVOLUSI 1. Mutasi Gen Mutasi gen adalah Perubahan yang terjadi pada susunan kimia DNA dapat mengakibatkan perubahan sifat individu. Kadang-kadang mutasi pada sel kelamin dapat mengakibatkan timbulnya sifat baru yang menguntungkan. Bila sifat baru tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya maka individu tersebut akan terus hidup dan mewariskan mutasi yang dialaminya kepada keturunannya. Menurut pendapat beberapa ilmuwan (evolusionis), perubahan pada struktur kromosom yang bersifat menguntungkan akan mengakibatkan munculnya spesies baru yang sangat berbeda dengan generasi pendahulunya. 2. Aliran Gen Aliran gen (juga dikenal sebagai migrasi gen) merupakan transfer alel gen dari satu populasi ke populasi lainnya. Singa jantan meninggalkan kelompok di mana ia lahir,

dan menuju ke kelompok yang baru untuk berkawin. Hal ini menyebabkan aliran gen antar kelompok singa. 3. Genetika Drift Genetik drift (hayutan genetik) adalah perubahan secara acak frekuensi alel dalam suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya yang disebabkan ukuran populasi yang kecil.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. http://uts-uas.blogspot.com/2011/06/genetika-populasi diakses pada tanggal 20 february 2013. Amin, amirul. 2010. http://makalah2u.blogspot.com/2010/10/upaya-neo-darwinisme.html diakses pada tanggal 19 february 2013. Bagir, Haidar. 2003. Islam dan Teori Evolusi (Butir-butir tanggapan terhadap Harun Yahya). Harian Republika 14 Maret 2003. Jakarta.

You might also like