Professional Documents
Culture Documents
JAKARTA 2012
1
Rekasi Substitusi Nukleofil ada 3 : Reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler (SN1) Reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler (SN2) Reaksi substitusi nukleofilik internal (SNi)
Lawan nukleofil ialah elektrofil. Suatu elektrofil ialah spesi apa saja yang tertarik ke suatu pusat negatif jadi, suatu elektrofil ialah suatu asam lewis seperti H+ atau ZnCl2. Ada 4 macam reaksi elektrofil terhadap senyawa Aromatik:
B. Reaksi eliminasi Ada 2 jenis reaksi eliminasi: 1. Eliminasi 2. Eliminasi C. Reaksi Adisi Reaksi adisi ada 2 macam: I. Adisi elektrofilik II. Adisi nukleofilik D. Reaksi Penataan Ulang E. Reaksi Radikal
F.Reaksi Redoks Reaksi oksidasi selalu disertai reduksi dan disebut reaksi redoks
1. OKSIDASI
3
2.REDUKSI Reaksi penangkapan elektron Penambahan muatan negatif Penurunan bilangan oksidasi
Alkohol primer dan sekunder dari warna larutan oranye akan berubah menjadi hijau. Sedangkan untuk alkohol tersier tidak ada perubahan warna atau tetap oranye.
Untuk membedakan antara alkohol primer dan sekunder. Pada alkohol primer aldehid bisa digunakan reaksi dengan pereaksi Tollens, laruan Fehling dan larutan Benedict. Karena alkohol sekunder keton tidak dapat bereaksi pada pereaksi itu. Menggunakan KMnO4 + H2SO4 (p) + 5 H2O + 4 K+
warna larutan ungu Endapan Hitam coklat
Alkohol primer dan sekunder terbentuk endapan hitam coklat tua dan larutan keruh berwarna ungu hitam. Tetapi pada alkohol tersier tidak terjadi endapan hitam karena alkohol tersier bereaksi dengan H2SO4 (p) sehingga terbentuk alkena.
4
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserin sebagai produk samping. Saponifikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsungdengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkangliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Reaksi dibawah ini merupakan reaksisaponifikasi tripalmitin / trigliserida. .
Reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi melibatkan senyawa yang memiliki gugus karboksil atau yang mirip dengan gugus karboksil, dan memilki gugus alkohol.
Selain dengan asam karboksilat, reaksi esterifikasi seperti di atas juga berlangsung dengan H2SO4, HNO2, HNO3, atau H3PO4. Produknya disebut ester anorganik. Reaksi Asam basa
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan. Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Asam adalah donor proton (ion hidrogen). Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Teori asam dan basa Lewis Basa Lewis Basa Lewis adalah Donor pasangan elektron. Asam Lewis Asam Lewis adalah akseptor pasangan elektron. Cara Kerja : Percobaan I Bahan : Formalin, Aceton, Benzaldehid. 1. 2. 3. 4. Menyiapkan tabung reaksi yang berisi KMnO4 0,5 % + 1 tetes H2SO4 (p) Lalu menambahkan masing-masing bahan ke dalam tabung Mengamati pada menit 1, 2, 5 dan mencatat setiap perubahan yang terjadi Mengulangi percobaan diatas dengan bahan yang lain
Percobaan ke 2 Fehling A : CuSO4. 5H2O Fehling B : Na K Tartrat + NaOH Bahan: Formalin, Aceton. 1. Menyiapkan tabung reaksi yang berisi fehling A dan B 2. Lalu menambahkan Formalin ke dalam tabung. Panaskan di atas beker glass yang berisi air panas selama 55 menit 3. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi. 4. Mengulang percobaan diatas dengan Aceton. Percobaan ke 3 Bahan: Formalin, Aceton, Etanol. 1. 2. 3. 4. Menyiapkan tabung reaksi yang berisi larutan I2 + Aceton Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes sampai terjadi perubahan Mengamati, mencatat dan menjelaskan setiap perubahan yang terjadi Mengulangi percobaan diatas dengan bahan yang berbeda
Percobaan ke 4 Bahan: Formalin, Aceton, Etanol. 1. 2. 3. 4. Menyiapkan tabung reaksi yang berisi Benedict + Aceton Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes sampai terjadi perubahan Mengamati, mencatat dan menjelaskan setiap perubahan yang terjadi Mengulangi percobaan diatas dengan bahan yang berbeda
6
Zat
Formalin Aceton
Ke 2
Warna coklat Sama seperti menit ke 1 Larutan coklat
Ke 5
Hitam + larutan coklat Larutan 2 fase ( atas ungu dan bawah bening ) Larutan coklat tua 2 fase bagian atas seperti minyak
II. Percobaan ke 2 No
1 2
Zat
Formalin Aceton
Pengamatan
Merah bata pada menit ke 5 Merah bata pada menit ke 5
III. Percobaan ke 3 No
1 2 3
Zat
Aceton Formalin Etanol
Pereaksi Larutan I2 + NaOH sedikit demi sedikit Larutan I2 + NaOH sedikit demi sedikit Larutan I2 + NaOH sedikit demi sedikit
Pengamatan
I2 Hilang, terbentuk 2 fase (atas keruh, bawah pink) I2 Hilang, larut lebih lambat I2 Hilang, larut lebih cepat dan larutan keruh
IV. Percobaan ke 5 No
1 2 3
Zat
Ethanol Aceton Formalin
Pengamatan
2 fase ( Atas keruh dan bawah biru ) 2 fase ( Atas biru muda dan bawah bening ) (Atas = Larutan hijau jadi oranye kehijauan) dan bawah ada kuning coklat
H2O
K+
- CH3COCH3 + KMnO4 tidak bereaksi Karena alkohol sekunder keton tidak dapat mengalami oksidasi.
Pada reaksi dengan Aceton terbentuk endapan merah, berbeda dengan teori yang seharusnya tidak terbentuk endapan merah bata. Mungkin ada kesalahan dalam mencampur zat.
- Etanol Pada etanol tidak terbentuk endapan kuning dan larutan jernih CH3CH2OH + I2 + NaOH CH3CHI3 + NaI - Formalin Pada Formalin tidak terbentuk endapan kuning dan larutan jernih setelah dipanaskan CH2OH + I2 + NaOH CHI3 + NaI IV. Percobaan ke 4 - Formalin
Aseton
Etanol
Pada reaksi benedict hanya aldehid yang menimbulkan endapan merah bata
Kesimpulan : Dalam 1 reaksi redoks pasti ada yang mengalami reduksi dan oksidasi. Bisa juga digunakan untuk mengidentifikasi aldehid dan keton menggunakan benedict test, Fehling test, Tollens, KMnO4
Daftar Pustaka
Fessenden, Ralp J dan Fessenden, Joan S. 1982. Kimia Organik jilid 1, edisi ketiga. Penerbit Erlangga, Jakarta, halaman 171, 172, 173
10