You are on page 1of 4

Ulasan Khas Teror Kolesterol

Kenapa Cek Kolesterol Harus Puasa Dulu 12 Jam?


Putro Agus Harnowo - detikHealth
Rabu, 08/08/2012 14:09 WIB
Info Penyakit Info Obat

Aase

Deskripsi Penyebab Gejala Pengobatan

Astigmatisma Bengkak

ilustrasi (foto: Thinkstock)

Berita Lainnya Ini Syarat-syarat Sperma yang Tokcer Agar Pasangan Cepat Hamil Ingin Cepat Hamil? Hitung Masa Subur Anda dengan Tepat Tak Perlu Berhenti Kerja Saat Program Hamil, yang Penting Tidak Stres Agar Cepat Hamil, Jangan Kegemukan Ataupun Terlalu Kurus Gaya Bercinta Pengaruhi Peluang Hamil?
Jakarta, Saat akan memeriksakan kadar kolesterol di laboratorium, biasanya diminta untuk berpuasa dulu 12-14 jam sebelumnya. Kenapa harus pakai puasa? "Sebelum periksa kolesterol memang diharuskan puasa. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi," kata dr Djoko Maryono DSDP, DSJP, FIHA, FACC, spesialis penyakit dalam dan penyakit jantung dari RS Pondok Indah dan RS Pertamina ketika dihubungi detikHealth, Rabu (8/8/2012). Memang untuk memeriksa kadar kolesterol sebenarnya tidak perlu puasa sebab puasa hanya perlu dilakukan untuk mengecek kadar trigliserida. Namun karena pemeriksaan yang dilakukan biasanya satu paket, maka disyaratkan berpuasa selama 12-14 jam sebelum dilakukan pemeriksaan. Selama 24 jam sebelum melakukan pemeriksaan, sebaiknya jangan melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh pada hasil pemeriksaan.

Oleh karena itu, waktu yang optimal untuk melakukan pemeriksaan adalah pagi hari ketika tubuh belum banyak beraktifitas. Dalam hasil pemeriksaan yang diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya disajikan informasi mengenai 4 komponen lemak utama dalam darah, yakni total kolesterol, kolesterol LDL (kolesterol jahat), kolesterol HDL (kolesterol baik) dan trigliserida. Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) adalah yang paling banyak berada di dalam darah. Tingginya kadar LDL akan menyebabkan pengendapan kolesterol dalam arteri sehingga sering disebut kolesterol jahat. Sedangkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) berfungsi mengangkut kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah ke hati untuk diproses dan dibuang. Trigliserida merupakan jenis lemak yang dibentuk oleh hati sebagai hasil penguraian makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan tidak langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida yang berfungsi sebagai cadangan energi. Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam sel-sel lemak pada jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan. Total kolesterol menunjukkan jumlah antara kolesterol HDL, kolesterol LDL dan trigliserida. Kadar total kolesterol yang melebihi 240 mg/dL atau 6,21 mmol/L berisiko penyakit jantung. Namun kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya karena bisa saja yang tinggi adalah kolesterol HDL yang justru bermanfaat bagi kesehatan. Semakin tinggi kadar HDL dalam darah akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung. Untuk kolesterol HDL, kategorinya adalah sebagai berikut: - Kurang dari 40 mg/dL atau 1,04 mmol/L artinya kadar kolesterol rendah - Lebih dari 60 mg/dL atau 1,56 mmol/L artinya kadar kolesterol tinggi Bila jumlah kolesterol LDL ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada saluran pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh. kategorisasinya adalah sebagai berikut: - Kurang dari 100 mg/dL atau 2,6 mmol/L artinya kadar kolesterol Optimal - Jika 100-129 mg/dL atau 2,6-3,34 mmol/L artinya kadar kolesterol Mendekati optimal - Jika 130-159 mg/dL atau 3,34-4,13 mmol/L artinya kadar kolesterol Batas normal tertinggi - Jika 160-189 mg/dL atau 4,14-4,90 mmol/L artinya kadar kolesterol Tinggi - Lebih dari 190 mg/dL atau 4,91 mmol/L artinya kadar kolesterol Sangat tinggi Semakin tinggi kadar kolesterol LDL, maka semakin tinggi pula resiko penyakitnya. Untuk seseorang yang memiliki penyakit jantung, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga dalam batas 100 mg/dL. Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap penyakit jantung. - Kurang dari 150 mg/dL atau 1,69 mmol/L artinya kadar trigliserida Normal - 150-199 mg/dL atau 1,69-2,25 mmol/L artinya kadar trigliserida Batas normal tertinggi - 200-499 mg/dL atau 2,26-2,65 mmol/L artinya kadar trigliserida Tinggi - Lebih dari500 mg/dL atau 5,64 mmol/L artinya kadar trigliserida Sangat tinggi
You are here: Home / Kesehatan / Gejala dan Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi

Gejala dan Penyebab Penyakit Kolesterol Tinggi


Posted By adminFiled Under Kesehatan

Penyakit Kolesterol
kolesterol adalah zat berwarna putih seperti lilin yang dapat ditemukan disetiap sel tubuh karena merupakan salah satu komponen lemak ( selain asam lemak bebas, trigliserida dan fosfolipid ) yang di produksi oleh hati. kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel, memperkuat membran sel dan membuat hormon-hormon tertentu seperti hormon steroid. Pada dasarnya kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol dalam tubuh sebenarnya sudah tercukupi pada lemak yang diproduksi oleh hati namun jika mengkonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi maka hati akan memproduksi kolesterol lebih banyak lagi sehingga menyebabkan kolesterol yang berlebih. Kolesterol yang berlebih dan tak digunakan sesuai fungsinya akan bercampur dalam darah (lemak darah) Kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah dapat menimpulkan endapan-endapan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah, membentuk bekuan dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung atau bahkan menghambat perdaran darah menuju otak (aterosklerosis) yang akan memicu penyakit stroke. Untuk menghindari penyakit kolesterol maka kita perlu mengetahui dan memperhatikanmakanan yang mengandung kolesterol apa saja yang aman untuk dikonsumsi karena kolesterol merupakan biang dari penyakit degenaratif karena Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya.

Tanda dan Gejala Kolesterol Tinggi


Sebagian orang merasakan sakit kepala dan pegal-pegal sebagai gejala awal. Gejala ini muncul sebagai akibat dari kurangnya oksigen. Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi kurang. Meskipun demikian rasa sakit kepala dan pegal-pegal tidak selalu menjadi tanda bahwa seorang penderita memiliki kolesterol tinggi karena hal tersebut bukan gejala dan tanda yang spesifik. Namun biasanya penderita kolesterol tinggi (hiperkolesterol) diketahui setelah dinyatakan menderitapenyakit jantung koroner atau penyakit stroke. Kadar kolesterol terbagi menjadi dua bagian

1.Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang merupakan kolesterol baik karena kemampuannya untuk membersihkan pembuluh darah arteri karena HDL merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan lemak jenuh, sedangkan 2.Kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins) yang biasa dikenal sebagai lemak jenuh / kolesterol jahat yang membuat endapan dan plak yang menyumbat pembuluh darah arteri, lemak jenis ini biasanya bersumber pada makanan hewani dan produk-produk makanan olahan, seperti daging, produk susu, kripik dan junkfood

Penyebab kolesterol Tinggi


Pada umumnya kebanyakan orang beranggapan bahwa kolesterol tinggi hanya dialami oleh mereka yang sudah tua atau orang-orang yang berbadan gemuk saja. Namun faktanyapenyakit kolesterol ini dapat diderita oleh siapa saja tanpa mengenal usia karena pola makan yang tidak seimbanglah yang menjadi salah satu penyebab utamanya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol dengan kadar lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoproteins), Trigliserida, dan Lp(a) dalam darah. Lemak jenuh ini berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan juga diketahui memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi seperti minyak yang terbuat dari buah kelapa dan sawit Selain pola makan yang tidak seimbang, faktor keturunan, kelebihan berat badan (obesitas), merokok serta jarang berolahraga merupakan penyebab umum kolesterol tinggi.

You might also like