Professional Documents
Culture Documents
Page 1
Page 2
Sel :
Mensintesa insulin Hipoglikemi agent Menurunkan kadar gula darah dengan cara mengonversi glukosa ke bentuk glikogen
Sel :
Gastrin : untuk metabolisme makanan Somatotastin
Page 3
TIPE-TIPE DM
IDDM
Sinonim Juvenil Diabetes
NIDDM
Adult diabetes
Usia
Tipe serangan Produksi insulin
< 30 tahun
Tiba-tiba Sedikit (-)
> 30 tahun
Insidental < N/ N/ >N
Insiden
Ketosis Injeksi insulin BB saat serangan Manajemen Etiologi
10 %
Mungkin Butuh Ideal/ kurus Diit, insulin Virus, genetik, lingk.
80 90 %
Hampir tdk mungkin Hanya 20 30 % Psn 80 % obesitas Diit, OHO dan/ Insulin Herediter, Obesitas Page 4
Page 5
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Page 6
Glycosylate Hb
Nilai kontrol GD 3 bulan sebelumnya Glukosa berlebih dalam darah akan berikatan dengan Hb dan sekali berikatan tidak akan dapat terlepas lagi sebelum eritrositnya pecah (120 hari)
MEDICAL MANAGEMENT
Pengaturan Diit : BB Normal : TB 100 (A) A x 10 % ..(B) BB Ideal : A B (C) Kebutuhan Kalori Basal : Pria : C x 30 kal .(D) Wanita : C x 25 kal ..(D) Dipengaruhi oleh : Aktivitas : Ringan : D + 10 15 % Sedang : D + 15 20 % Berat : D + > 30 % Infeksi : Kurus : Kurus sedang : D + 20 % Kurus sekali : D + 30 % Gemuk : Gemuk sedang: D - 15 % Gemuk sekali : D - 20 %
Management farmakologi :
Oral Hypoglycemic Agent (OHO) Sulfonilurea : jangka lama (20 30 jam) Biguanide : jangka pendek (8 jam) Terapi Insulin : Kerja pendek : 6 8 jam : kemasan bening Kerja sedang : 18 26 jam : kemasan keruh Kerja panjang : 28 36 jam : kemasan keruh + endapan Kerja campuran : 18 24 jam : kemasan keruh
Olah raga :
Prinsip : Frekuensi : min 3 5 x seminggu Intensitas : 60 70 Mean Hearth Rate (MHR) Durasi : Tahap awal : 30 menit Tahap lanjut : 60 meit Type oleh raga : aerobik ringan
Page 9
KOMPLIKASI DM Akut
Ketosis Hipoglikemia
Kronik
Mikrovaskular
Ginjal : nefropati Mata : retinopati
Makrovaskular
Jantung koroner Gangguan pembuluh darah
: Neuropati
Page 10
Sirkulasi :
Kebas / kesemutan pada ekstremitas Ulkus (sembuh lama) Takikardia Disritmia
Page 11
Eliminasi :
Perubahan pola kemih Kesulitan berkemih (infeksi) Karakter urin (pekat, bau khas keton)
Makanan :
Page 12
Pernafasan :
Page 13
PRIORITAS KEPERAWATAN :
Memperbaiki cairan / elektrolit dan keseimbangan asam basa Memperbaiki metabolisme normal Mengidentifikasi / membantu penanganan terhadap penyakit yang mendasari Mencegah komplikasi Memberikan informasi
Page 14
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan kesembangan cairan dan elektrolit ; Hipovolemi, berhubungan dengan diuresi osmotik Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya insulin Gangguan aktivitas fisik ; kelemahan berhubungan dengan penurunan energi metabolik Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan peningkatan glukosa darah Perubahan sensori-perseptual ; disorientasi berhubungan dengan perubahan kimia endogen ; ketidakseimbangan glukosa, insulin dan elektrolit
Page 15
DIAGNOSA KEPERAWATAN
klien dan keluarga dapat menjelaskan mekanisme dasar patofisiologis diabetes melitus. klien dan keluarga dapat menjelaskan akan pentingnya insulin, olahraga dan diet dalam penatalaksanaan DM klien dan keluarga dapat menyebutkan Page 16 manifestasi klinis komplikasi akut dan kronis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Page 17
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan pemeliharaan kesehatan b/d kurang pengetahuan tentang manajemen diet diabetes melitus
hasil yang diharapkan:
klien menjelaskan hubungan antara manajemen diet dengan pengontrolan kadar gula darah klien memilih makanan dengan diet seimbang klien mendiskusikan dengan tenaga kesehatan kesulitan dalam mematuhi rencana diet. klien menjaga KGD dan BB da;lam batas normal
Page 18
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan pemeliharaan kesehatan b/d injeksi insulin
hasil yang diharapkan:
klien dapat menjelaskan bahwa insulin dapat menurunkan KGD klien mampu menyebutkan tipe insulin yang diresepkan, onset, masa puncak dan durasinya. klien mampu menyuntikkan insulin secara teratur dan tepat waktu (30 60 menit sebelum makan) setiap hari, bahkan ketika sakit Klien mencuci tangan sebelum melakukan injeksi menggunakan teknik steril pada saat mengisi insulin ke spuit klien mendemonstrasikan teknik yang benar dalam injeksi insulin klien mampu melakukan rotasi injeksi insulin klien menyimpan insulin didalam kulkas dan tidak menggunakan insulin jika telah expired klien mengerti pentingnya menyiapkan/membeli spuit insulin sebelum persediaannya habis, dan memakai tanda pengenal DM dan gejala hipoglikemia.
Page 19
DIAGNOSA KEPERAWATAN
klien mengikuti jadwal aktivitas normal sehingga diet dan dosis insulin seimbang dengan level aktivitas rutin. klien mengerti pentingnya memakan makanan tambahan jika olahraga melebihi dari biasanya klien memonitor nilai KGD sebelum dan sesudah berolahraga klien mengerti bahwa efek olahraga dapat dirasakan 12 24 jam kemudian termasuk hipoglikemia. Page 20