You are on page 1of 2

II.

Pengenalan Water Treatment dan Ketentuan yang Berhubungan dengan Pemurnian Air Pada pabrik dimana uap merupakan sumber tenaga sebagai tenaga penggerak dan juga merupakan sumber panas sebagai tenaga pengering seperti pada PT Suparma Tbk, maka masalah air pengisi boiler sudah sewajarnya mendapat perhatian. Pada alat-alat Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Boiler yang bekerja pada tekanan tinggi dan untuk mencapai efisiensi yang tinggi maka boiler memerlukan air yang betul-betul murni. Air murni yang dimaksud disini adalah air murni tanpa zat-zat mineral yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu diperlukan Water Treatment. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Kadar garam dalam air pengisi boiler 2. Zat-zat yang terlarut (TDS) 3. Unsur-unsur dari Natrium dan Silika 4. Unsur-unsur yang dapat menimbulkan kerak 5. Unsur-unsur yang dapat menyebabkan korosi

Dalam pengoperasian Water Treatment perlu hati-hati sebab memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi karena penggunaan bahan kimia yang dapat mencelakakan dan mencemari udara, seperti HCl dan NaOH.

Air dapat diperoleh dari : a. Air embun / air kondensat diperoleh karena pengembunan uap, air ini cukup murni karena tidak mengandung mineral-mineral yang dapat menimbulkan masalah pada boiler. Untuk pabrik kertas seperti di PT Suparma Tbk diperoleh dari hasil pengembunan uap yang dipakai untuk mengeringkan kertas. b. Air alam diperoleh dari air sungai, air danau, air sumur, air sumber, dll. Tetapi didalam air tersebut terdapat berbagai macam zat-zat kimia dan kotoran, diantaranya : 1. Kotoran kasar, seperti tanah, lempung, pasir, kotoran domestik, dll 2. Kotoran melayang, seperti lumpur pasir, bakteri, zat-zat tumbuhan, dll 3. Zat-zat terlarut 4. Garam-garam mineral, seperti Calcium, Magnesium, Natrium, dan senyawa besi (Fe), Mangan (Mn), Silikat (SiO2), Alumina, dll. Terutama untuk garam Calcium dan magnesium yang dapat menyebabkan air menjadi sadah, untuk mengetahui keberadaan zat-zat ini dapat dilakukan uji Kesadahan Air (Hardness)

5. Gas-gas, seperti Oksigen (O2), Karbon Dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), dan Methan (CH4) 6. Kotoran dalam bentuk koloid, berasal dari zat-zat tersebut dalam keadaan larutan dan mengendap.

Hal yang dapat berdampak buruk pada Boiler, antara lain : 1. Terbentuknya kerak dalam Boiler Terjadinya kerak dalam Boiler disebabkan adanya penempelan zat-zat yang terlarut dalam air terutama zat-zat penyebab kesadahan seperti garam-garam Calcium, Magnesium, Silikat. Garam Carbonate (CaCO3) membentuk kerak yang bersifat porous, kerak ini biasanya mudah larut bila diberi asam. Ca+2 + 2HCO3Mg+2 + 2HCO3CaCO3 + CO2 + H2O MgCO3 + CO2 + H2O

Garam Sulfat (CaSO4) dan (MgSO4) menyebabkan kerak padat dan keras, sukar dilepaskan karena kristalnya halus. Serta sukar dilarutkan dengan asam.

Garam Silikat akan menyebabkan kerak yang lebih berbahaya, kerak ini sangat keras, sangat padat, kristal-kristalnya sangat halus dan tidak larut dalam asam.

2. Perusakan pada logam-logam Boiler yang biasa disebut karat atau korosi 3. Terjadi pembuihan dalam Boiler yang berakibat tidak baik pada uap dan pengoperasian Boiler 4. Terjadinya perapuhan 5. Menyebabkan Carry Over

You might also like