You are on page 1of 105

PEDOMAN DAN IMPLEMENTASI

PENGEMBANGAN KTSP DI MADRASAH ALIYAH

3.

Oleh Tim Kanwil Depag Jatim 1. Drs. H. Roziki, MM. MBA (Pelindung) 2. Prof. Dr. H. Imam Bawani, MA. (Pengarah) Drs. H. A. Husein Kurdi, M. PdI (Penanggungjawab) 4. Drs. Syairofi, M. Ed (Pelaksana) 5. Prof. Dr. H. Muhaimin, MA. (Staf Ahli) 6. Dra. Hj. Sutiah, M. Pd (Anggota) 7. Drs. Sugeng Listyo Prabowo, M. Pd (Anggota)

KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR 2006

CONTOH HALAMAN COVER: KURIKULUM MADRASAH ALIYAH....................

Lambang Pemda

Departemen Agama Kabupaten MA. N/S Jl. . Telp. . Faks. ..

Lambang Depag

CONTOH HALAMAN PENETAPAN PENETAPAN


Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah, maka dengan ini Kurikulum Madrasah Aliyah ................ ditetapkan untuk diberlakukan mulai Tahun Pelajaran 200../200..

Mendapat Pertimbangan dari Komite Madrasah Ketua

Ditetapkan di : ........................ Pada Tanggal : . 200.. Menetapkan : Kepala MA NIP

Mengetahui: a.n. Kepala Kantor Departemen Agama Kabid Mapenda Kanwil Jatim, --------------------------------NIP. ........................... CONTOH KATA PENGANTAR: KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, penyusunan Kurikulum Madrasah Aliyah .. Kabupaten/ Kotamadya dapat terselesaikan. Tim Penyusun KTSP ini terdiri atas guru, konselor, dan kepala MA yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota. Di dalam kegiatan penyusunan KTSP ini kami melibatkan Komite Madrasah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait. Penyusunan dokumen KTSP ini dilakukan dengan merujuk pada Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006, serta Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 Tentang Pelaksanaan Standar Isi. Penyusunan kurikulum ini merupakan hal pertama kali yang dilakukan sepenuhnya oleh pihak madrasah bersama komite madrasah, nara sumber, para guru dan pihak-pihak lain yang terkait dalam mengembangkan kurikulum operasional yang disesuaikan dengan kondisi daerah dan madrasah serta aktualisasi kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurukulum. Untuk itu kurikulum ini perlu selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan tuntutan kebutuhan masyarakat. Besar harapan kami kurikulum ini dapat digunakan oleh guruguru Madrasah Aliyah .................... dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan digunakan oleh stakeholder lainnya dalam pembinaan penyelenggaraan pendidikan. ............., .................... 200.. Kepala MA............., .......................................... NIP

CONTOH SISTEMATIKA KTSP


DAFTAR ISI BAB I: PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN B. LANDASAN C. PROFIL MADRASAH ALIYAH.......................................... 1. Tujuan Satuan Pendididkan Dasar ................................ 2. Visi & Misi Madrasah Aliyah........................................... 3. Tujuan Madrasah Aliyah................................................ BAB II: STANDAR KOMPETENSI ................................................................... A. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah.............................. B. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran ............................ C. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran ............................... D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran ....... E. Diagram Pencapaian Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah.... BAB III: STRUKTUR KURIKULUM & PENGATURAN BEBAN BELAJAR ...... A. Struktur dan muatan Kurikulum ..................................................... B. Pengaturan Beban Belajar ............................................................ BAB IV: PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL ............................................... A. Konsep dan Sifat Muatan Lokal .................................................... B. Mata Pelajaran Muatan Lokal ....................................................... C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ............................... D. Pelaksanaan Muatan Lokal .......................................................... BAB V: KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI ................................................ A. Konsep dan Sifat Kegiatan Pengembangan Diri B. Bentuk dan sasaran Kegiatan Pengembangan Diri C. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar D. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri BAB VI: PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) A. Konsep dan Sifat Pendidikan Kecakapan hidup B. Komponen Pendidikan Kecakapan Hidup di MA C. Pengintegrasian Pendidikan Kecakapan Hidup di MA D. Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MA BAB VII: KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, KENAIKAN KELAS, PENJURUSAN, PINDAH MADRASAH DAN KELULUSAN A. Ketuntasan Belajar B. Sistem Penilaian C. Kenaikan Kelas D. Penjurusan E. Pindah Madrasah F. Kriteria Kelulusan Ujian Madrasah Dan Ujian Nasional

BAB VIII: REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM A. Tinjauan Kurikulum B. Revisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan C. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan D. Kendali Mutu Pelaksanaan Kurikulum E. Kerjasama/Kemitraan (Implikasi KTSP) BAB IX: KALENDER PENDIDIKAN BAB X: SILABUS dan RPP

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR PEMIKIRAN Dasar Pemikiran penyusuan KTSP di (MA) sekurang-kurangnya berisi tentang : (1) KTSP dikembangkan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan nasional, (2) Kesesuaian KTSP dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, kebutuhan dan potensi Madrasah dan peserta didik, (3) Prasyarat keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah, (4) KTSP mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan tantangan global. Misalnya sebagai contoh berikut: Madrasah X merupakan ..............................(kondisi madarsah X) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini adalah tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan atau standar-standar yang lebih operasional, serta kesesuaiannya dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, kebutuhan dan potensi Madrasah dan peserta didik. KTSP ini disusun untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan berbagai karakteristik, kebutuhan dan potensi tersebut. Pengembangan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi Madrasah dalam mengembangkan kurikulum. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah X dinyatakan tercapai apabila kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik agar dapat diterima untuk: (1) memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global; (2) mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global; dan (3) melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan/atau mengembangkan keterampilan untuk hidup mandiri B. Landasan: Landasan penyusuan KTSP di (MA) sekurang-kurangnya menunjukkan: (1) Ada undang-undang yang jelas sebagai acuan dalam

penyusunan KTSP, (2) Ada PP & Permendiknas yang dijadikan acuan dalam penyusunan KTSP, (3) Ada Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam yang dijadikan acuan dalam penyusunan KTSP. Contoh : (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat 1 & 2, Pasal 38 Ayat 2 dan Pasal 51 Ayat 1 (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 17 Ayat 1 & 2, dan Pasal 49 Ayat 1 (3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (3) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; (4) Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas nomor: 22 dan 23; (6) Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tanggal 1 Agustus 2006, Tentang Pelaksanaan Standar Isi. C. Profil Madrasah Aliyah Profil Madrasah Aliyah (MA) setidak-tidaknya berisi: (1) tujuan pendidikan menengah, karena MA merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah, sebagaimana tertuang dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 18 ayat (3); (2) visi dan misi MA; dan (3) tujuan MA. Rumusan tujuan pendidikan menengah dapat mengacu pada Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab V (Standar Kompetensi Lulusan) pasal 26, dan juga tertuang dalam buku panduan penyusunan KTSP dari BSNP. Visi Madrasah Aliyah menunjukkan gambaran MA di masa yang akan datang (jangka panjang) yang diinginkan. Rumusan visi menggunakan kalimat keadaan dan perlu dijabarkan ke dalam indikator-indikatornya, sehingga jelas apa yang dicita-citakan. Dalam menentukan visi perlu memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan, antara lain: 1. perkembangan iptek begitu cepat akan berpengaruh pada semua aspek kehidupan termasuk teknologi pendidikan, 2. era global akan menyebabkan lalu lintas tenaga kerja sangat mudah, sehingga akan banyak tenaga kerja asing di Indonesia, sebaliknya banyak tenaga kerja Indonesia di luar neger 3. era informasi yang menyebabkan siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber sehingga guru dan Madrasah bukan lagi satu-satunya sumber informasi, 4. era global tampaknya juga berpengaruh terhadap perilaku dan moral manusia, sehingga Madrasah diharapkan berperan menanamkan akhlaq kepada siswa, 5. kesadaran orangtua akan pentingnya pendidikan yang baik bagi anaknya ternyata paralel dengan persaingan antar Madrasah

untuk menggaet anak yang pandai dengan orangtua yang penuh perhatian, sehingga Madrasah yang mutunya jelek akan ditinggalkan mereka, 6. di era AFTA yang sebentar lagi dimulai bahasa Inggris akan sangat penting untuk sarana komunikasi di dunia kerja, 7. di era AFTA juga sangat mungkin terjadi pembukaan cabang Madrasah luar negeri di kota besar di Indonesia, serta 8. masyarakat semakin faham bahwa pendidikan bukan hanya untuk hal-hal yang bersifat kognitif, sehingga prinsip multiple intelegence menjadi salah satu harapan dan sebagainya. Adapun rumusan visi yang baik setidak-tidaknya memberikan isyarat: 1. Berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu yang lama 2. Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat. 3. Mencerminkan standar keunggulan dan cita-cita yang ingin dicapai. 4. Mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen warga. 5. Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan dan pengembangan Madrasah ke arah yang lebih baik. 6. Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan Madrasah. Misi merupakan tindakan/ upaya untuk mewujudkan visi MA yang telah ditetapkan tersebut. Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi dengan berbagai indikatornya. Rumusannya selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. Bertolak dari visi dan misi, selanjutnya perlu dirumuskan tujuan MA. Visi dan misi terkait dengan jangka waktu yang sangat panjang, sedangkan tujuan MA dikaitkan dengan jangka waktu menengah. Sebaiknya tujuan itu dikaitkan dengan siklus program MA, misalnya untuk jangka 3 tahunan, yaitu satu siklus pendidikan di MA. Jika itu dianggap terlalu pendek dapat juga untuk 2 siklus program MA yang berarti 6 tahun. Tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 3 tahun dapat berwujud sebagian dari visi (tidak seluruhnya). Contoh-contoh rumusan tujuan pendidikan dasar, visi dan misi, serta tujuan MA adalah sebagai berikut: Tujuan Pendidikan Menengah Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Visi dan Misi MA Visi UPRES BERIMTAQ (Unggul Prestasi Berdasarkan Iman dan Taqwa) Indikator-Indikatornya adalah: 1. Unggul dalam pembinaan keagamaan Islam. 2. Unggul dalam peningkatan prestasi UNAS 3. Unggul dalam prestasi Bahasa Arab 4. Unggul dalam prestasi Bahasa Inggris. 5. Unggul dalam prestasi olahraga. 6. Unggul dalam prestasi kesenian. 7. Memiliki lingkungan Madrasah yang nyaman dan kondusif untuk belajar. 8. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Misi 1. Menumbuhkembangkan sikap dan amaliah keagamaan Islam 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki 3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga Madrasah baik dalam prestasi akademik maupun non akademik 4. Menciptakan lingkungan Madrasah yang sehat, bersih dan indah 5. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal. 6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah.

3. Tujuan MA 3.1 Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kualitas sikap dan amaliah keagamaan Islam warga Madrasah dari pada sebelumnya. 3.2 Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kepedulian warga Madrasah terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan Madrasah dari pada sebelumnya.

3.3 Pada tahun 2008, terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana dan fasilitas yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik. 3.4 Pada tahun 2009, terjadi peningkatan skor UNAS minimal rata-rata +1,5 dari standar yang ada. 3.5 Pada tahun 2009, para siswa yang memiliki minat, bakat dan kemampuan terhadap Bahasa Arab dan Inggris semakin meningkat dari sebelumnya, dan mampu menjadi MC dan berpidato dengan 2 bahasa tersebut. 3.6 Pada tahun 2010, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat Propinsi. 3.7 Pada tahun 2010, memiliki tim kesenian yang mampu tampil minimal pada acara setingkat Kabupaten/Kota.

BAB II STANDAR KOMPETENSI Pada bab ini setidak-tidaknya berisi tentang: (1) Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah; (2) Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran; (3) Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran; (4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran; dan (5) Diagram Pencapaian Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah. Standar kompetensi lulusan (SKL) MA diadopsi dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen Diknas) Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. SKL ini dipandang sudah cukup ideal, sehingga masing-masing MA cukup mengacu pada Permendiknas tersebut. Demikian pula standar kompetensi lulusan kelompok mata pelajaran (SK-KMP) cukup mengacu pada Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Adapun standar kompetensi lulusan mata pelajaran (SKL-MP) serta standar kompetensi dan kompetensi dasar (standar isi) mata pelajaran mengacu pada Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Nomor 22/2006 tentang Standar Isi. Di samping itu, MA perlu memperhatikan Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang pelaksanaan standar isi, bahwa Madrasah dapat mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dengan melakukan inovasi dan akselerasi. Atas dasar itulah, maka MA dapat mengembangkan standar tersebut baik pada standar kompetensi lulusan mata pelajaran (SKL-MP) maupun standar isi (SK & KD) mata pelajaran sebagaimana tertuang dalam Permen Diknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006 tersebut, apalagi pada mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab yang merupakan ciri khas dari Madrasah. Namun demikian, dalam realitasnya kondisi MA itu sangat bervariasi terutama jika dilihat dari aspek kemampuannya dalam mencapai SKL, terutama SKL-MP serta standar kompetensi dan kompetensi dasar (standar isi) mata pelajaran tersebut, yang disebabkan karena perbedaan tingkat kesiapan dalam hal sumberdaya manusia yang memadai (seperti guru dan tenaga kependidikan lainnya, peserta didik) dan penyediaan sumberdaya lainnya (seperti sarana/prasarana, anggaran dan lain-lain). Karena itu, ketika hendak menyusun KTSP, masing-masing MA perlu melakukan analisis konteks dengan cara: (1) mengidentifikasi standar isi dan SKL sebagai acuan dalam penyusunan KTSP; (2) menganalisis kondisi yang ada di Madrasahnya, yang meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program; dan (3) menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan

lingkungan sekitar: Komite Madrasah, dewan pendidikan, Mapendais Depag/Dinas pendidikan, sumber daya alam dan sosial budaya. Kondisi riil MA dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP serta SK & KD (standar isi) mata pelajaran dan implikasinya dapat dipetakan ke dalam tiga kategori, yaitu: 1. MA yang kemampuannya dalam mencapai SKLMP serta SK & KD (standar isi) masih berada di bawah standar isi (sebagaimana tertuang dalam Permen diknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk memenuhi standar isi agar berada sama/sejajar dengan standar yang ada. 2. MA yang kemampuannya dalam mencapai SKLMP serta SK & KD (standar isi) masih sama atau sejajar dengan stadar isi (sebagaimana tertuang dalam Permen diknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk memenuhi dan meningkatkan kualitas pencapaian standar isi. 3. MA yang kemampuannya dalam mencapai SKLMP serta SK & KD (standar isi) sudah berada di atas standar isi (sebagaimana tertuang dalam Permen diknas nomor 23 dan 22 tahun 2006), sehingga dituntut untuk meningkatkannya dengan standar yang lebih tinggi.

Ketiga kondisi MTs tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Berada di bawah Standar

Memenuhi standar

KONDISI RIIL KEMAMPUAN MTs DALAM PENCAPAIAN SKL-MP DAN STANDAR ISI

Berada sama/ sejajar dengan standar

Memenuhi dan meningkatkan kualitas pencapaian standar

Berada di atas standar

Meningkatkan dengan standar yang lebih tinggi

Pengembangan kemampuan MA dalam pencapaian SKL, terutama SKL-MP dan SK & KD (standar isi) banyak tergantung pada political will (kemauan politis) dari kepala Madrasah. Karena itu, bagi MA yang belum memenuhi standar atau MA yang berada sejajar dengan standar, perlu melakukan hal-hal sebagai berikut: (1) kepala Madrasah perlu mendorong dan memfasilitasi para guru untuk bergabung dengan MA se KKM (Kelompok Kerja Madrasah) atau dengan SMP lain yang lebih maju dalam mengembangkan silabus mata pelajaran baik melalui kegiatan MGMP, PKG atau lainnya; (2) meningkatkan kemampuan guru (melalui pelatihan-pelatihan dan pengembangan) untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran secara kreatif dan inovatif; (3) kepala Madrasah berusaha memperlengkapi dan meningkatkan jumlah dan kualifikasi guru, jumlah dan kualitas ruang kelas, jumlah dan kualitas buku pelajaran, dan jumlah/kualitas fasilitas pendidikan lainnya; (4) mengembangkan indikator-indikator pencapaian kompetensi dasar serta standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) masing-masing mata pelajaran; (5) mengembangkan program pembelajaran remedial dan pengayaan. Bagi MA yang berada di atas standar, maka kepala Madrasah perlu memberikan pelayanan pendidikan bermutu dengan cara melakukan hal-hal berikut: (1) mengembangkan kemampuan guru dalam pembelajaran yang berbasis multiple-intelligence; (2) meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penelitian terhadap pendekatan pembelajaran yang paling efektif; (3) mendayagunakan sumber-sumber pendidikan secara optimal, meningkatkan kreativitas guru, mendayagunakan perpustakaan secara optimal; (4) menambah anggaran dan dukungan fasilitas pendidikan dari sumber masyarakat; (5) mengembangkan program pembelajaran akselerasi; (6) menularkan berbagai kemampuannya kepada MA lain yang belum memenuhi standar isi atau MA yang berada sejajar dengan standar isi; dan (7) meningkatkan kualitas pendidikannya menjadi Madrasah yang berstandar internasional. Adapun untuk mengembangkan SKL-MP serta SK dan KD (standar isi) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Subject Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu (batang tubuh keilmuan) masing-masing atau urutanurutan pembahasan yang terdapat dalam suatu mata pelajaran. 2. Learner Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada kebutuhan dan minat peserta didik secara individual dan menekankan prosedur pemecahan masalah.

3. Problem Centered Design, yakni dalam pengembangan SKL-MP dan standar isi bertolak dari atau didasarkan pada problem atau isuisu aktual dalam kehidupan yang perlu dipecahkan oleh para peserta didik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berikut ini dikemukakan contoh-contoh implementasinya: STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MADRASAH ALIYAH Bagian ini menyajikan tentang Standar Kompetensi Lulusan MA (SKL). SKL tersebut diambil dari Permen Diknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi lulusan untuk satuan dasar dan menengah. 1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, golongan sosial ekonomi dalam lingkup global suku, ras, dan A.

6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Menunjukkan kemampuan untuk pemberdayaan diri mengembangkan budaya belajar

9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks 11. sosial Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan lingkungan secara produktif dan

12. Memanfaatkan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15.

Mengapresiasi karya seni dan budaya karya kreatif, baik individual diri, maupun

16. Menghasilkan kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan jasmani, serta kebersihan lingkungan 18.

kebugaran

Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA PELAJARAN Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran diadopsi dari Permen 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi lulusan untuk satuan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran: 1. Agama dan Akhlak Mulia; 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 4. Estetika; 5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Baik madrasah yang masih masuk dalam kategori lebih rendah, mampu mencapai ataupun lebih tinggi kemampuannya dalam mencapai standar kompetensi mata pelajaran supaya mengadopsi Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran yang ada di Permen ini. 1. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Agama Dan Akhlak Mulia 1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global 3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat B.

5. Menghargai adanya terhadap orang lain

perbedaan

pendapat

dan

berempati

6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan 7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama 8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab 2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian 1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan 3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global 4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan jawab bertanggung

5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi 7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 8. Menunjukkan kemampuan untuk pemberdayaan diri 10. 11. mengembangkan budaya belajar

9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani untuk

12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat kepribadian

13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

15.

Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika

3. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dapat diambil pada Permen 23 tahun 2006 4. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Estetika Dapat diambil pada Permen 23 tahun 2006 5. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran Jasamani, Olah Raga dan Kesehatan Dapat diambil pada Permen 23 tahun 2006 C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN (SKL-MP) SKL-MP diambil dari Permen 23 tahun 2006. Bagi madrasah yang lebih rendah dan sejajar dalam mencapai standar kompetensi mata pelajaran supaya mengadopsi SKL-MP dari Permen 23 tahun 2006. Namun bagi madrasah/ sekolah yang lebih tinggi kemampuannya dalam mencapai SKL-MP dapat meningkatkan SKL-MP tersebut. Perubahan/ Pengembangan SKL-MP tersebut dimasukkan dalam kolom Standar Madrasah 1 untuk pengembangan/ perubahan SKLMP yang pertama, Standar Madrasah 2 untuk pengembangan/ perubahan SKL-MP yang kedua, dan seterusnya. Supaya proses pengembangan/ perubahan dapat diidentifikasi maka dalam menuliskan Standar Madrasah 1 harus menampilkan SKL-MP yang ada pada Permen 22 tahun 2006 sesuai mata pelajarannya, demikian pula jika menulis Standar Madrasah 2 maka harus menampilkan Standar Madrasah 1.
1. SKL-MP PAI (Semua Program) Standar Kompetensi 1. Memahami ayat-ayat AlQuran yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna 3. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah Standar Madrasah 1 Diisi dengan SKL-MP pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam

5.

Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia 2. SKL-MP Kewarganegaraan (Semua Program) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

3. SKL-MP Bahasa Indonesia (Program IPA dan IPS) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

4. SKL-MP Bahasa Indonesia (Program Bahasa) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

5. SKL-MP Bahasa Inggris (Program IPA dan IPS) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

6. SKL-MP Bahasa Inggris (Program Bahasa) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

7. SKL-MP Matematika (Program IPA) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

8. SKL-MP Matematika (Program IPS) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

9. SKL-MP Matematika (Program Bahasa) Standar Kompetensi Diisikan standar kompetensi mata pelajaran yang ada pada Permen 23 tahun 2006 Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah/ sekolah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai PP 23 tahun 2006)

10. SKL-MP Ilmu Hadits (Program Keagamaan) Standar Kompetensi 1. 2. Memahami arti hadits, sunah, dan mengetahui pembagiannya baik dari segi kualitas maupun kuantitas rawi. Mengetahui sejarah pentakhrij hadits yang terkenal sebagai imam madzhab dan pentakhrij haditsyang terkenal sebagai perawi hadits. Mengetahui tahammulul hadits (cara menerima dan menyampaikan hadits) dan kelayakan untuk menerima atau menyampaikan hadits. Mengetahui kedudukan hadits dalam agama Islam dan fungsi hadits tehadap Al-Quran. Mengetahui hadits qudsi dan hadits marfu serta mengetahui perbedaan antara hadits qudsi dengan Al-Quran. Mengetahui macam-macam hadits dhaif dan pendapat para ulama dalam mengamalkan hadits dhaif. Mengetahui perkembangan hadits dari zaman Rasulullah saw. sampai abad X H. Mengetahui sahabat, tabiin dan tabiit tabiin. Mengetahui ilmu jarh dan tadil serta kegunaannya. Standar Madrasah 1 Diisikan standar kompetensi mata pelajaran pengembangan/ perubahan yang dilakukan oleh madrasah (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SKL-MP sesuai Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No. DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006)

3.

4. 5.

6. 7. 8. 9.

Demikian seterusnya...

D. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran diambil dari Permen 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagi madrasah yang lebih rendah dan mampu mencapai standar kompetensi mata pelajaran supaya mengadopsi SK dan KD dari Permen 22 tahun 2006. Namun bagi madrasah/ sekolah yang lebih tinggi kemampuannya dalam mencapai SK atau KD dapat meningkatkan SK/ KD tersebut. Perubahan/ pengembangan dapat dilakukan sebagaimana telah dijelaskan di atas. Perubahan/ Pengembangan SK tersebut dimasukkan dalam kolom Standar Kompetensi Madrasah 1 untuk pengembangan/ perubahan SK yang pertama, Standar Kompetensi Madrasah 2 untuk pengembangan/ perubahan SK yang kedua, dan seterusnya. Supaya proses pengembangan/ perubahan dapat diidentifikasi maka dalam menuliskan Standar Kompetensi Madrasah 1 harus menampilkan Standar Kompetensi yang ada pada Permen 22 tahun 2006 sesuai mata pelajarannya, demikian pula jika menulis Standar Kompetensi Madrasah 2 maka harus menampilkan Standar Kompetensi Madrasah 1. Demikian pula dalam melakukan pengembangan KD. Perubahan/ Pengembangan KD tersebut dimasukkan dalam kolom Kompetensi Dasar Madrasah 1 untuk pengembangan/ perubahan KD yang pertama, Kompetensi Dasar Madrasah 2 untuk pengembangan/ perubahan KD yang kedua, dan seterusnya. Supaya proses pengembangan/ perubahan dapat diidentifikasi maka dalam menuliskan Kompetensi Dasar Madrasah 1 harus menampilkan Kompetensi Dasar yang ada pada Permen 22 tahun 2006 sesuai mata pelajarannya, demikian pula jika menulis Kompetensi Dasar Madrasah 2 maka harus menampilkan Kompetensi Dasar Madrasah 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditampilkan dalam kurikulum hanya standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang ada jurusannya di madrasah/ sekolah saja. Misalnya, di Madrasah A hanya memiliki jurusan IPA dan IPS saja, maka kurikulum madrasah A tidak perlu mencantumkan SK dan KD untuk Jurusan Bahasa 1. Al-Quran dan Hadits
KLS SMS KODE SK Standar Kompetensi Madrasah 1 (SK-Mad 1) KD Kompetensi Dasar Madrasah 1 (KD Mad 1)

SKX.1AQ.1

1.

M emahami ayat-ayat Al-Quran tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

Kolom ini diisikan Kompetensi Dasar hasil perubahan/ pengembanga n (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SK sesuai PP 22 tahun 2006)

1.1.

Membaca QS AlBaqarah; 30, Al-Mukminun; 12-14, AzZariyat; 56 dan An Nahl : 78 Menyebutk an arti QS AlBaqarah; 30, Al-Mukminun; 12-14, AzZariyat; 56 dan An Nahl : 78. Menampilka n perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS AlBaqarah;30, AlMukminun; 1214, Az-Zariyat; 56 dan An Nahl : 78. 2.1. Mem baca QS Al Anam; 162163 dan AlBayyinah; 5. 2.2. Meny ebutkan arti QS Al Anam;162-163 dan AlBayyinah; 5. 2.3. Men ampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al Anam;162-163

1.2.

Kolom ini diisikan Kompetensi Dasar hasil perubahan/ pengembanga n (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai KD sesuai PP 22 tahun 2006)

1.3.

SKX.1AQ.2

2. Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang keikhlasan dalam beribadah.

dan AlBayyinah; 5. X 2 SKX.2AQ.1 3. Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang Demokrasi 3.1 Membaca QS Ali Imran; 159 dan QS Asy Syura; 38. 3.2 Menyebutk an arti QS Ali Imran 159 dan QS Asy Syura; 38. 3.3 Menampilka n perilaku hidup demokrasi seperti terkandung dalam QS Ali Imran 159, dan QS Asy Syura; 38 dalam kehidupan sehari-hari. Dan seterusnya... 2. MATEMATIKA KLS SMS KODE SK Standar Kompetensi Madrasah 1 (SK-Mad 1) Kolom ini diisikan Kompetensi Dasar hasil perubahan/ pengembanga n (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai SK sesuai PP 22 tahun 2006) KD Kompetensi Dasar Madrasah 1 (KD Mad 1) Kolom ini diisikan Kompetensi Dasar hasil perubahan/ pengembangan (Kolom ini tidak berlaku jika madrasah masih mencapai KD sesuai PP 22 tahun 2006)

SKX.1MT.1

Aljabar 1. Mem ecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar, dan logaritma

1.1 Menggunakan
aturan pangkat, akar, dan logaritma

1.2 Melakukan
manipulasi aljabar dalam perhitungan yang melibatkan pangkat, akar, dan logaritma

SKX.1MT.2

2. Mem ecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan fungsi kuadrat serta pertidaksama an kuadrat

2.1 Memahami konsep fungsi 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat 2.3 Menggunakan sifat dan aturan tentang persamaan dan pertidaksamaa n kuadrat 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaa n kuadrat 2.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat 2.6 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan penafsirannya

SKX.1MT.3

3. Mem ecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan pertidaksama an satu variabel

3.1 Menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem persamaan campuran linear dan kuadrat dalam dua variabel 3.2 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear 3.3 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan penafsirannya 3.4 Menyelesaikan pertidaksamaa n satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan aljabar 3.5 Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaa n satu variabel

3.6 Menyelesaikan
model matematika dari masalah

yang berkaitan dengan pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya

Dan seterusnya.... E. Diagram Pencapaian Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah Diagram pencapaian kompetensi lulusan MA, digunakan untuk memberikan orientasi secara cepat kepada pembaca dan pengguna kurikulum berkaitan dengan posisi KD, SK, SKL-MP, SKKMP sampai dengan SKL. Selain itu diagram ini juga digunakan untuk mempetakan posisi muatan mata pelajaran sebagaimana dipersyaratkan dalam PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 7. Diagaram pencapaian kompetensi lulusan madarsah ibtidaiyah sekurang-kurangnya menunjukkan (1) Diagram Pencapaian Kompetensi Lulusan Madrasah menggambarkan hubungan yang logis dan terarah, (2) Diagram Pencapaian Kompetensi Lulusan Madrasah mudah difahami oleh pembaca; (3) Menggambarkan seluruh mata pelajaran, pengembangan diri, pendidikan vocasional dan muatan lokal, (4) Menggambarkan muatan kelompok mata pelajaran; (5) Menggambarkan wilayah internalisasi life skil; (6) Menggambarkan keterkaitan antara pencapaian kompetensi lulusan dengan pencapaian visi madrasah Pembuatan diagram ini akan menjadi lebih mudah jika setiap SK dan KD sebagai kompetensi terkecil dalam KTSP dilakukan pengkodean, serta pemberian garis dan warna yang berbeda dalam setiap kelompok Mata Pelajaran.

KLAS X

KLAS XI

KLAS XII

SK-X.1,2-AQ.1,2 SK-X.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-X.1,2-FQ.1 SK-X.1,2-TK.1 SK-X.1,2-KW.1,2,3 SK-X.1,2-BI.1s/d 8 SK-X.1,2-BR.1s/d 6 SK-X.1,2-SE.1A SK-X.1,2-MT.1s/d 3 SK-X.1,2-FI.1As/d 4A SK-X.1,2-BO.1As/d 2A SK-X.1,2-KI.1As/d 2A SK-X.1,2-TI.1 s/d 3

SK-XI.1,2-AQ.1 SK-XI.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-XI.1,2-FQ.1,2 SK-XI.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2,3 SK-XI.1,2-BI.1s/d 8 SK-XI.1,2-BR.1s/d 6 SK-XI.1,2-SE.1A SK-XI.1,2-MT.1As/d 3A SK-XI.1,2-FI.1As/d 2A SK-XI.1,2-BO.1As/d 3A SK-XI.1,2-KI.1As/d 3A SK-XI.1,2-TI.1

SK-XII.1,2-AQ.1,2 SK-XII.1,2-QD.1 SK-XII.1,2-AK.1,2 SK-XII.1,2-FQ.1 SK-XII.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2 SK-XII.1,2-BI.1s/d 8

DIAGRAM PENCAPAIAN LULUSAN MA IPA DAN MUATAN PENDIDIKAN AGAMA


SKEL-PAI

SKEL-KWB
SK-XII.1,2-BR.1s/d 6 SK-XII.1,2-SE.1A SK-XII.1,2-MT.1As/d 3A SK-XII.1,2-FI.1As/d 2A SK-XII.1,2-BO.1As/d 3A SK-XII.1,2-KI.1As/d 3A SK-XII.1,2-TI.1

KOMPETENSI LULUSAN

SKEL-TEK

A
SKEL-EST SKEL-POK

SK-X.1,2-SB.1As/d 2A SK-X.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XI.1,2-SB.1As/d 2A SK-XI.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XII.1,2-SB.1As/d 3A SK-XII.1,2-PO.1 s/d 7

INTERNALISASI LIFE SKILL DAN NILAI-NILAI AGAMA

KLAS X

KLAS XI

KLAS XI

SK-X.1,2-PD.BK.1 s/d 2 PENGEMBANGAN DIRI

SK-XI.1,2-PD.BK.1 s/d 3

SK-XII.1,2-PD.BK 1 s/d 2

B A

SK-X.1,2-VTO.1,2 PENDIDIKAN VOCASIONAL

SK-X.1,2-VTO.1

SK-X.1,2-VTO.1

MUATAN LOKAL

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

KLAS X

KLAS XI

KLAS XII

DIAGRAM PENCAPAIAN LULUSAN MA IPA DAN MUATAN KEL. MP KEWARGANEGARAAN DAN KEPRIBADIAN

SK-X.1,2-AQ.1,2 SK-X.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-X.1,2-FQ.1 SK-X.1,2-TK.1 SK-X.1,2-KW.1,2,3 SK-X.1,2-BI.1s/d 8 SK-X.1,2-BR.1s/d 6 SK-X.1,2-SE.1A SK-X.1,2-MT.1s/d 3 SK-X.1,2-FI.1As/d 4A SK-X.1,2-BO.1As/d 2A SK-X.1,2-KI.1As/d 2A SK-X.1,2-TI.1 s/d 3

SK-XI.1,2-AQ.1 SK-XI.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-XI.1,2-FQ.1,2 SK-XI.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2,3 SK-XI.1,2-BI.1s/d 8 SK-XI.1,2-BR.1s/d 6 SK-XI.1,2-SE.1A SK-XI.1,2-MT.1As/d 3A SK-XI.1,2-FI.1As/d 2A SK-XI.1,2-BO.1As/d 3A SK-XI.1,2-KI.1As/d 3A SK-XI.1,2-TI.1

SK-XII.1,2-AQ.1,2 SK-XII.1,2-QD.1 SK-XII.1,2-AK.1,2 SK-XII.1,2-FQ.1 SK-XII.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2 SK-XII.1,2-BI.1s/d 8

SKEL-PAI

SKEL-KWB
SK-XII.1,2-BR.1s/d 6 SK-XII.1,2-SE.1A SK-XII.1,2-MT.1As/d 3A SK-XII.1,2-FI.1As/d 2A SK-XII.1,2-BO.1As/d 3A SK-XII.1,2-KI.1As/d 3A SK-XII.1,2-TI.1

KOMPETENSI LULUSAN

SKEL-TEK

A
SKEL-EST SKEL-POK

SK-X.1,2-SB.1As/d 2A SK-X.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XI.1,2-SB.1As/d 2A SK-XI.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XII.1,2-SB.1As/d 3A SK-XII.1,2-PO.1 s/d 7

KLAS X

KLAS XI

KLAS XI

SK-X.1,2-PD.BK.1 s/d 2 PENGEMBANGAN DIRI

SK-XI.1,2-PD.BK.1 s/d 3

SK-XII.1,2-PD.BK 1 s/d 2

SK-X.1,2-VTO.1,2 PENDIDIKAN VOCASIONAL

SK-X.1,2-VTO.1

SK-X.1,2-VTO.1

MUATAN LOKAL

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

KLAS X

KLAS XI

KLAS XII

DIAGRAM PENCAPAIAN LULUSAN MA IPA DAN MUATAN KEL. MP ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

SK-X.1,2-AQ.1,2 SK-X.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-X.1,2-FQ.1 SK-X.1,2-TK.1 SK-X.1,2-KW.1,2,3 SK-X.1,2-BI.1s/d 8 SK-X.1,2-BR.1s/d 6 SK-X.1,2-SE.1A SK-X.1,2-MT.1s/d 3 SK-X.1,2-FI.1As/d 4A SK-X.1,2-BO.1As/d 2A SK-X.1,2-KI.1As/d 2A SK-X.1,2-TI.1 s/d 3

SK-XI.1,2-AQ.1 SK-XI.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-XI.1,2-FQ.1,2 SK-XI.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2,3 SK-XI.1,2-BI.1s/d 8 SK-XI.1,2-BR.1s/d 6 SK-XI.1,2-SE.1A SK-XI.1,2-MT.1As/d 3A SK-XI.1,2-FI.1As/d 2A SK-XI.1,2-BO.1As/d 3A SK-XI.1,2-KI.1As/d 3A SK-XI.1,2-TI.1

SK-XII.1,2-AQ.1,2 SK-XII.1,2-QD.1 SK-XII.1,2-AK.1,2 SK-XII.1,2-FQ.1 SK-XII.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2 SK-XII.1,2-BI.1s/d 8

SKEL-PAI

SKEL-KWB
SK-XII.1,2-BR.1s/d 6 SK-XII.1,2-SE.1A SK-XII.1,2-MT.1As/d 3A SK-XII.1,2-FI.1As/d 2A SK-XII.1,2-BO.1As/d 3A SK-XII.1,2-KI.1As/d 3A SK-XII.1,2-TI.1

KOMPETENSI LULUSAN

SKEL-TEK

A B

SK-X.1,2-SB.1As/d 2A SK-X.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XI.1,2-SB.1As/d 2A SK-XI.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XII.1,2-SB.1As/d 3A SK-XII.1,2-PO.1 s/d 7

SKEL-EST SKEL-POK

KLAS X

KLAS XI

KLAS XI

B
SK-X.1,2-PD.BK.1 s/d 2 PENGEMBANGAN DIRI SK-XI.1,2-PD.BK.1 s/d 3 SK-XII.1,2-PD.BK 1 s/d 2

SK-X.1,2-VTO.1,2 PENDIDIKAN VOCASIONAL

SK-X.1,2-VTO.1

SK-X.1,2-VTO.1

MUATAN LOKAL

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

KLAS X

KLAS XI

KLAS XII

DIAGRAM PENCAPAIAN LULUSAN MA IPA DAN MUATAN KEL. MP ESTETIKA

SK-X.1,2-AQ.1,2 SK-X.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-X.1,2-FQ.1 SK-X.1,2-TK.1 SK-X.1,2-KW.1,2,3 SK-X.1,2-BI.1s/d 8 SK-X.1,2-BR.1s/d 6 SK-X.1,2-SE.1A SK-X.1,2-MT.1s/d 3 SK-X.1,2-FI.1As/d 4A SK-X.1,2-BO.1As/d 2A SK-X.1,2-KI.1As/d 2A SK-X.1,2-TI.1 s/d 3

SK-XI.1,2-AQ.1 SK-XI.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-XI.1,2-FQ.1,2 SK-XI.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2,3 SK-XI.1,2-BI.1s/d 8 SK-XI.1,2-BR.1s/d 6 SK-XI.1,2-SE.1A SK-XI.1,2-MT.1As/d 3A SK-XI.1,2-FI.1As/d 2A SK-XI.1,2-BO.1As/d 3A SK-XI.1,2-KI.1As/d 3A SK-XI.1,2-TI.1

SK-XII.1,2-AQ.1,2 SK-XII.1,2-QD.1 SK-XII.1,2-AK.1,2 SK-XII.1,2-FQ.1 SK-XII.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2 SK-XII.1,2-BI.1s/d 8

SKEL-PAI

SKEL-KWB
SK-XII.1,2-BR.1s/d 6 SK-XII.1,2-SE.1A SK-XII.1,2-MT.1As/d 3A SK-XII.1,2-FI.1As/d 2A SK-XII.1,2-BO.1As/d 3A SK-XII.1,2-KI.1As/d 3A SK-XII.1,2-TI.1

KOMPETENSI LULUSAN

SKEL-TEK

A
SKEL-EST SKEL-POK

SK-X.1,2-SB.1As/d 2A SK-X.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XI.1,2-SB.1As/d 2A SK-XI.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XII.1,2-SB.1As/d 3A SK-XII.1,2-PO.1 s/d 7

KLAS X

KLAS XI

KLAS XI

SK-X.1,2-PD.BK.1 s/d 2 PENGEMBANGAN DIRI

SK-XI.1,2-PD.BK.1 s/d 3

SK-XII.1,2-PD.BK 1 s/d 2

SK-X.1,2-VTO.1,2 PENDIDIKAN VOCASIONAL

SK-X.1,2-VTO.1

SK-X.1,2-VTO.1

MUATAN LOKAL

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

DIAGRAM PENCAPAIAN LULUSAN MA IPA DAN MUATAN KEL. MP JASMANI, OLAH RAGA DAN KESEHATAN

KLAS X

KLAS XI

KLAS XII

SK-X.1,2-AQ.1,2 SK-X.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-X.1,2-FQ.1 SK-X.1,2-TK.1 SK-X.1,2-KW.1,2,3 SK-X.1,2-BI.1s/d 8 SK-X.1,2-BR.1s/d 6 SK-X.1,2-SE.1A SK-X.1,2-MT.1s/d 3 SK-X.1,2-FI.1As/d 4A SK-X.1,2-BO.1As/d 2A SK-X.1,2-KI.1As/d 2A SK-X.1,2-TI.1 s/d 3

SK-XI.1,2-AQ.1 SK-XI.1,2-QD.1 SK-X.1,2-AK.1,2 SK-XI.1,2-FQ.1,2 SK-XI.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2,3 SK-XI.1,2-BI.1s/d 8 SK-XI.1,2-BR.1s/d 6 SK-XI.1,2-SE.1A SK-XI.1,2-MT.1As/d 3A SK-XI.1,2-FI.1As/d 2A SK-XI.1,2-BO.1As/d 3A SK-XI.1,2-KI.1As/d 3A SK-XI.1,2-TI.1

SK-XII.1,2-AQ.1,2 SK-XII.1,2-QD.1 SK-XII.1,2-AK.1,2 SK-XII.1,2-FQ.1 SK-XII.1,2-TK.1 SK-XI.1,2-KW.1,2 SK-XII.1,2-BI.1s/d 8

SKEL-PAI

SKEL-KWB
SK-XII.1,2-BR.1s/d 6 SK-XII.1,2-SE.1A SK-XII.1,2-MT.1As/d 3A SK-XII.1,2-FI.1As/d 2A SK-XII.1,2-BO.1As/d 3A SK-XII.1,2-KI.1As/d 3A SK-XII.1,2-TI.1

KOMPETENSI LULUSAN

SKEL-TEK

A A
SKEL-EST SKEL-POK

SK-X.1,2-SB.1As/d 2A SK-X.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XI.1,2-SB.1As/d 2A SK-XI.1,2-PO.1 s/d 7

SK-XII.1,2-SB.1As/d 3A SK-XII.1,2-PO.1 s/d 7

KLAS X

KLAS XI

KLAS XI

SK-X.1,2-PD.BK.1 s/d 2 PENGEMBANGAN DIRI

SK-XI.1,2-PD.BK.1 s/d 3

SK-XII.1,2-PD.BK 1 s/d 2

SK-X.1,2-VTO.1,2 PENDIDIKAN VOCASIONAL

SK-X.1,2-VTO.1

SK-X.1,2-VTO.1

MUATAN LOKAL

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

SK-X.1,2-BA.1 s/d 6

Diagram pencapaian lulusan dan peta muatan kelompok mata pelajaran untuk jurusan IPS, Bahasa dan Keagamaan dapat dikembangkan sendiri oleh madrasah/ sekolah

BAB III STRUKTUR KURIKULUM & PENGATURAN BEBAN BELAJAR Struktur Kurikulum yang digunakan di Madrasah/ Sekolah harus merujuk pada Permen Diknas no 22 tahun 2006. Dalam Permen tersebut dijelaskan bahwa pengorganisasian kelas-kelas pada MA/ SMA dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA. Madrasah/ sekolah sekurang-kurangnya harus terdiri dari 16 mata pelajaran dan program pengembangan diri. Demikian pula dengan jumlah beban belajar dalam tiap semester, juga sekurangkurangnya sesuai dengan jumlah beban belajar sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini. Madrasah/ sekolah disarankan untuk mengembangkan struktur dan beban belajar tersebut. Perubahan/ pengembangan struktur kurikulum dapat dilakukan dengan cara menambah mata pelajaran yang ada di madrasah/ sekolah. Sedangkan perubahan/ penambahan beban belajar dimungkinkan dengan merubah/ mengembangkan alokasi waktu yang ada. Penambahan beban belajar diperhitungkan dengan mendasarkan jumlah jam madrasah/ sekolah tiap minggu dan jumlah minggu efektif setiap semester. Secara umum madrasah-madrasah/ sekolah-sekolah di Jawa Timur telah menerapkan beban belajar sebesar 43 jam pelajaran dengan rincian masuk jam 6.30 dan pulang jam 13.30 pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis. Kemudian pada hari Jumat, masuk jam 6.30 dan pulang jam 11.00. Sedangkan pada hari Sabtu masuk jam 6.30 pulang jam 12.00. Untuk hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dilaksanakan sebanyak 8 jam pelajaran, hari Jumat 5 jam pelajaran dan hari Sabtu 6 jam pelajaran, sehingga total sebanyak 43 jam pelajaran, dengan lama jam pelajaran 45 menit/ jam pelajaran. Kelebihan jam pelajaran sebanyak 4 jam-5 jam pelajaran tersebut dapat ditambahkan pada mata pelajaran yang ingin dikembangkan oleh madrasah/ sekolah. Namun demikian jika sumberdaya yang ada di Madrasah tersebut mampu melaksanakan lebih dari 43 jam pelajaran per minggu juga dipersilahkan. Perubahan dan penambahan struktur kurikulum dan beban belajar hendaknya dapat diidentifikasi. Perubahan pada jam pelajaran tetap mencantumkan beban belajar minimal yang dipersyaratkan oleh Permen 22 tahun 2006. Struktur kurikulum tersebut sebagaimana dalam tabel berikut Struktur Kurikulum MA/SMA Kelas Kelas X

Komponen

Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama (2) 4 2 4 4 2 4 2 (3) 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 4 4 2 4 2 (3) 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2*) 45 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. 4. Bahasa Indonesia Bahasa Inggris

5. Bahasa Arab (penambahan) 6. 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia 9. Sejarah 10. Geografi 11. Ekonomi 12. Sosiologi 13. Seni Budaya 13. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 14. Teknologi Informasi dan Komunikasi Matematika

15.

Kaligrafi (keterampilan)

B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum MA/SMA Kelas XI dan XII program IPA Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Smt 1 Smt 2 Kelas XII Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Sejarah 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan

(2) 4 2 4 (4) 5 (4) 5 (4) 5 (4) 5 4 1 2 2

(2) 4 2 4 (4) 5 (4) 5 (4) 5 (4) 5 4 1 2 2

(2) 4 2 4 (4) 5 (4) 5 (4) 5 (4) 5 4 1 2 2

(2) 4 2 4 (4) 5 (4) 5 (4) 5 (4) 5 4 1 2 2

12. Teknologi Informasi dan


Komunikasi

2 2 2 2*) 45

2 2 2 2*) 45

2 2 2 2*) 45

2 2 2 2*) 45

13. Keterampilan/ Bahasa Arab


B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program IPS Alokasi Waktu Komponen Kelas XI Smt 1 A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Sejarah 7. Geografi 8. Ekonomi 9. Sosiologi 10. Seni Budaya 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (2) 4 2 4 (4) 5 4 3 (3) 4 (4) 5 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 4 (4) 5 4 3 (3) 4 (4) 5 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 4 (4) 5 4 3 (3) 4 (4) 5 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 4 (4) 5 4 3 (3) 4 (4) 5 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 45 Smt 2 Kelas XII Smt 1 Smt 2

12. Teknologi Informasi dan


Komunikasi

13. Keterampilan/Bahasa Asing


B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII program Bahasa Alokasi Waktu Komponen A. 1. 2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Sastra Indonesia Bahasa Asing Antropologi Sejarah Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (2) 4 2 5 (5) 6 3 (4) 5 (4) 5 (2) 3 2 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 5 (5) 6 3 (4) 5 (4) 5 (2) 3 2 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 5 (5) 6 3 (4) 5 (4) 5 (2) 3 2 2 2 2 2 2 2*) 45 (2) 4 2 5 (5) 6 3 (4) 5 (4) 5 (2) 3 2 2 2 2 2 2 2*) 45 Kelas XI Smt 1 Smt 2 Kelas XII Smt 1 Smt 2

3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 13. Keterampilan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Struktur Kurikulum MA Kelas XI dan XII Program Keagamaan Alokasi Waktu Komponen A. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Tafsir dan Ilmu Tafsir Ilmu Hadits Ushul Fiqih Tasawuf/ Ilmu Kalam 10. 11. 12. 13. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bahasa Arab (perubahan) B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah (2) 4 2 4 4 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 44 (2) 4 2 4 4 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 44 (2) 4 2 4 4 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 44 (2) 4 2 4 4 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 (3) 4 2 2 2 2 2 2*) 44 Kelas XI Smt 1 Smt 2 Kelas XII Smt 1 Smt 2

2 *) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

BAB IV MUATAN LOKAL Muatan Lokal dimaksudkan untuk mengembangkan potensi MA sehingga memiliki keunggulan yang kompetitif. Muatan lokal bisa berbentuk keterampilan bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing, keterampilan dalam bidang TI, atau bentuk keterampilan tepat guna yang lain. Pengembangan Muatan lokal sekurang-kurangnya menunjukkan antara lain (1) Pengembangan macam-macam muatan lokal mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah; (2) Macammacam muatan lokal mencerminkan pengembangan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas, potensi daerah dan madrasah; (3) Menggambarkan rasional tentang pentingnya muatan lokal tersebut terhadap daya saing madrasah; (4) Menjelaskan bahwa sumberdaya yang ada di madrasah memenuhi syarat untuk menyelenggarakan muatan lokal tersebut; (5) Ada kejelasan rumusan SKL, SK dan KD dari macam-macam muatan lokal yang dikembangkan.; (6) Memaparkan silabus muatan lokal yang diselenggarakan, (7) Ada kejelasan model pelaksanaan dan penilaiannya Muatan lokal disajikan daam bentuk mata pelajaran, sehingga harus memiliki kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Berikut disajikan beberapa contoh kompetensi muatan lokal.
BAHASA DAERAH (JAWA) Standar Kompetensi Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita dalam bentuk bahasa daerah / Pojok kulonan / Madura) 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra Jawa/Madura (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman Berbicara 2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita 2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat 2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, majalah atau buku berbahasa Jawa/Madura) Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

Kompetensi Dasar

1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita dalam bentuk bahasa daerah / Pojok kulonan / Madura) 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra Jawa/Madura (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman 2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat sesuai dengan kaidah bahasa Jawa/Madura

Membaca

3. Memahami berbagai teks


bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca

3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (150 kata/menit) 3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari berbagai sumber melalui teknik membaca ekstensif

Menulis
4.

Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif 4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk paragraf deskriptif 4.3 Menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraf ekspositif

Mendengarkan 5. Memahami langgam, kidungan yang disampaikan secara langsung/tidak langsung 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu langgam, kidungan yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman

5.2 Mengungkapkan isi suatu langgam, kidungan


yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman

Berbicara
6.

Membahas cerita cekak melalui kegiatan diskusi berbahasa Jawa / Madura

6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik atau mengesankan dari cerita pendek melalui kegiatan diskusi berbahasa Jawa / Madura 6.2 Menemukan nilai-nilai cerita pendek melalui

Standar Kompetensi Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

Kompetensi Dasar

1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik (berita dan nonberita dalam bentuk bahasa daerah / Pojok kulonan / Madura) 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra Jawa/Madura (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/melalui rekaman kegiatan diskusi

Membaca 7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca Cerita cekak 7.1 Membacakan cerita cekak dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang tepat 7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerita cekak dengan kehidupan sehari-hari

Menulis
8.

Mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis

8.1 Menulis dengan memperhatikan bait, irama, dan ritma 8.2 Menulis dengan memperhatikan bait, irama, dan ritma

SYLABUS AND EVALUATION SYSTEM (of Muatan Lokal)


Book Drade Unit Basic Competency : : : : Brochures of Tourism X 1 (Essential Information for Foreign Visitors) Communicating fluently and accurately in oral using proper of language in an interractional text and/or monologue especially connecting with tourism contexts Learning Material Topics of discussion about : Some question on foods. Some tasks related to topic. A written explanation on the forms and used of Yes/No questions. A task that explore the use of WH question. Some questions about gifts. Some task related to the price of gifts. A written explanation on the forms and use of Simple Present and Present Cont. Two Tasks which related to Simple Present and Present Cont. A dialog. Some notes on how to ask for and give directions. An incomplete dialog. A written explanation on the forms and use of countable and uncountable nouns. A task that explore the use of countable and un countable nouns Learning Experience SS answer and discuss the questions with friends. SS describe the topics their friends. SS read the explanation. SS do the task. SS answer and discuss the questions with friends. SS do the task. SS answer and discuss the questions with friends. SS do the task. SS practice the dialog in pairs. SS complete an in complete dialog using appropriate expressions of asking for and giving directions. SS read the note. SS do the tasks according to the instructions. Indicator Of Target SS know information about foods among countries. SS are able to explain the varieties of dishes of fruits. SS understand the use of Yes/No questions and WH questions.

Lessons Lesson 1 : Dinning Chinese food, other Asian Food : Western and other foods. The varieties of dishes of fruits. Lesson 2 : Language Focus : Yes/No questions. WH questions. Lesson 3 : What to get (Gifts).

Lesson 4 : Language Focus : Simple Present and Present Continous. Lesson 5 : Transportation : Asking for and Giving Directions. Lesson 6 : Language Focus : Countable and uncountable Nouns.

SS know information about many kinds of gifts. SS are able to mention the price correctly. SS understanding the use of Simple Present and Present Continous and are able to complete the task.

SS are familiar with ways of asking for and giving directions. SS are able to complete a dialog with appropriate expressions. SS understanding the use of countable and uncountable nouns and are able to complete the tasks.

Unit Basic Competency

: 2 (Making A Hotel and Restaurant Reservation) : Communicating fluently and accurately in oral using proper types of language in an interactional text and/or monologue sepecially connecting with tourism contexts Learning Materials A dialog. Some notes on how to make a hotel reservation. An incomplete dialog. A dialog about ordering meal and after eating in a restaurant. An incomplete dialog. Some notes on how to make the two kinds of dialog. A dialog about offering to have dinner together and discussing about the meal. Some notes on how to make the 2 kinds of dialog. An incomplete dialog. A brief explanation and discussing of vocabularies, concerning : reservation, meals, and numbers. The task related to vocabularies. Learning Experience SS practice the dialog in pairs. SS complete an incomplete dialog using appropriate expressions of making a reservation. SS practice the dialog in pairs. SS complete an incomplete dialog using appropriate expressions about ordering meal. SS practice the dialog in pairs. SS complete an incomplete dialog using appropriate expressions about offering to have dinner together and discussing about meal. SS read and discuss the explanation. SS do the tasks according to the instruction. Indicator of target SS are familiar with ways of making a reservation. SS are able to complete a dialog with appropriate expressions. SS are familiar with ways of ordering meal. SS are able to complete a dialog with appropriate expressions. SS are familiar with ways of offering to have dinner together and discussing about the meal. SS are able to complete a dialog with appropriate expressions. SS understanding and are able to apply the vocabularies in daily speaking. SS are able to answer the question.

Lessons Lessons 1 : Making a hotel reservation and information about hotels. Lessons 2 : Ordering meal at a hotel or restaurant.

Lessons 3 : Offering to have dinner together.

Lessons 4 : Vocabularies concerning reservation meals and numbers.

Unit Basic Competency

: 3 (Describing Beaches) : Communicating fluently and accurately in oral using proper types of language in an interactional text and /or monologue especially connecting with tourissm contexts Learning Materials A text on Hamadi Beach. Some notes on the word applied in the description of Hamadi Beach Some tasks related to the text. A brief explanation on the form and use of elliptics. Two task wich explore the use of elliptics. A text on Pelabuhan Ratu Beach. Some notes on the word applied in the description of Pelabuhan Ratu Beach. Some tasks related to the text. A brief explanation on the form and use of Simple Past and Past Continues. Two task related to Simple Past and Past Continues. Learning Experience SS read and discuss the explanation. SS do the tasks according to the instruction. SS read and discuss the explanation. SS do the tasks according to the instruction. SS answer and discuss the questions with friends. SS do the tasks according to the instruction. SS read and discuss the explanation. SS do the task. Indicator of target SS understand how to describe Hamadi Beach. SS are able to do the tasks. SS understand and are able to apply the elliptical sentences. SS are able to do the tasks. SS understand how to describe Hamadi Beach. SS are able to do the tasks.

Lessons Lesson 1 : Hamadi Beach in Irian Jaya

Lesson 2 : Language Focus : Elliptical Sentences. Lesson 3 : Pelabuhan Ratu Beach in West Java.

Lesson 4 : Language Focus : Simple Past and Past Continues

SS understanding the use of Simple Past and Past Continues and are able to complete the task.

Unit Basic Competency

: 4 (Describing Mountains) : Communicating fluently and accurately in oral using proper types of language in an interactional text and /or monologue especially connecting with tourissm contexts Learning Materials A text on Mount Tangkuban Perahu. Some notes on the word applied in the description of Mount Tangkuban Perahu. Some tasks related to the text. A brief explanation on the form and use of Smiliarity, Comparison, Superlative Degrees A task wich explore the use of Smiliarity, Comparison, Superlative Degrees A text on Ciwidey and White Crater Some notes on the word applied in the description of Ciwidey and White Crater Some tasks related to the text. A dialog Some imaginary situations Learning Experience SS answer and discuss with friends. SS do the tasks according to the instruction. Indicator of target SS understand how to describe Mount Tangkuban Perahu. SS are able to do the tasks.

Lessons Lesson 1 : Mount Tangkuban Perahu in West Java

Lesson 2 : Language Focus : Smiliarity, Comparison, Superlative Degrees

SS read and discuss the explanation. SS do the tasks according to the instruction. SS read and discuss with friends. SS do the tasks according to the instruction.

SS understand and are able to apply : Smiliarity, Comparison, Superlative Degrees. SS are able to do the tasks. SS understand how to describe Ciwidey and White Crater. SS are able to do the tasks.

Lesson 3 : Ciwidey and White Crater in West Java

Lesson 4 : Language Focus : Expressing Admiration using What a.!

SS practice the dialog SS express admiration based on the situations.

SS are familiar with ways of expressing admiration. SS are able to admiration with regard to the situations.

Unit Basic Competency

: 5 (Promoting A Tourism Resort) : Communicating fluently and accurately in oral using proper types of language in an interactional text and /or monologue especially connecting with tourissm contexts. Learning Materials A text wich promotes Hot Spring and Waterfall. A task asking SS to look for promoting sentences. A task asking SS to look for promoting sentences based on a certain tourism resort. The text wich promote Cartenz Peak and Lorentz Reserve. A task asking SS to look for promoting sentences. A task asking SS to look for promoting sentences based on a certain tourism resort. A brief explanation on the form and use derivation. A task that explore the use of derivation. Learning Experience SS read and discuss the text with friends. SS analize the sentences having promotion meaning. SS do the tasks. SS read and discuss the text with friends. SS analize the sentences having promotion meaning. SS do the tasks. SS read and discuss the explanation. SS do the tasks according to the instruction. Indicator of target SS understanding a description of tourism resort having promotion meanings. SS are able to identify sentences having promotion meanings. SS are able to create promoting sentences of a certain tourism resort. SS understanding a description of tourism resort having promotion meanings. SS are able to identify sentences having promotion meanings. SS are able to create promoting sentences of a certain tourism resort. SS understanding the use of derivation and are able to complete the task.

Lessons Lesson 1 : Hot Spring and Waterfall

Lesson 2 : Cartenz Peak and Lorentz Reserve

Lesson 3 : Language Focus : Derivation

Perhitungan Pekan dan Jam Efektif No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bulan Juli 2006 Agustus 2006 September 2006 Oktober 2006 November 2006 Desember 2006 Januari 2007 Jumlah Bulan Februari 2007 Maret 2007 April 2007 Mei 2007 Juni 2007 Jumlah Jumlah Pekan 4 5 4 4 5 4 4 30 Jumlah Pekan 4 5 4 5 4 22 Jumlah Pekan Efektif 1 5 3 2 5 4 2 22 Jumlah Pekan Efektif 4 5 4 4 3 20 Jumlah Pekan Tidak Efektif 3 1 2 2 8 Jumlah Pekan Tidak Efektif 1 1 2 Jumlah Jam Efektif 1 5 3 2 5 4 2 22 Jumlah Jam Efektif 4 5 4 4 3 20

No 1. 2. 3. 4. 5.

Distribusi Jam Efektif Semester I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pokok Bahasan Introduction on self. Telling a favourite tourism resort. Making Yes/No question & Wh questions and the answers. Talking about dining. Talking about what to get (gift). Making simple present and present continous sentences. Talking about transportation. Talking using countable and uncountable nouns. Making a hotel reservation and information about hotels. Ordering meal at a hotel or restaurant. Offering to have dinner together and vocabularies concerning : reservation, meals and numbers Total Distribusi Jam Efektif Semester II No. Pokok Bahasan Alokasi Waktu Keterangan Alokasi Waktu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Keterangan Penilaian diambil selama proses maka alokasi waktu sudah mencakup evaluasi, remidi, dan enrichment.

22

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Describing Hamadi Beach in Irian Jaya Making Elliptical Sentences. Describing Pelabuhan Ratu Beach in West Java. Making Simple Past and Past Continous Sentences. Describing Mount Tangkuban Perahu in West Java. Talking about similiarity, comparison and superlative degrees. Describing Ciwidey and White Crater in West Java; Expressioning Admiration Talking about hot spring and waterfall. Describing Cartenz Peak & Lorentz Reserve. Talking about derivation. Total

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

Penilaian diambil selama proses maka alokasi waktu sudah mencakup evaluasi, remidi, dan enrichment.

BAB V KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan ini merupakan upaya pembentukan watak kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalahmasalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler, yang bertujuan mengembangkan potensi peserta didik secara optmal, yaitu menjadi manusia yang mampu menata diri dan menjawab berbagai tantangan baik dari dirinya sendiri maupun dari lingkungannya secara adaptif dan konstruktif baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan (1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri; (2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran); (3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu; (4) Terprogram, adalah kegiatan yang dirancang secara khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan klasikal melalui penyelenggaraan layanan dan kegiatan pendukung konseling, ekstra kurikuler seperti kelompok karya ilmiah, latihan/lomba keberbakatan/prestasi, seminar, workshop, bazar, dan kegiatan lapangan, dsb.; (5) Pengkondisian, adalah pengadaan sarana yang mendorong terbentuknya perilaku terpuji. Kegiatan pengembangan diri perlu memperhatikan antara lain (1) Pengembangan macam-macam kegiatan pengembangan diri mempertimbangkan minat dan bakat peserta didik, (2) Pengembangan macam-macam kegiatan pengembangan diri mempertimbangkan sumberdaya (SDM dan fasilitas atau sarana/prasarana) yang dimiliki Madrasah, (3) Ada upaya yang jelas untuk penambahan dan peningkatan sumberdaya guna memfasilitasi kegiatan pengembangan diri, (4) Ada aturan yang jelas tentang macam-macam kegiatan pengembangan diri yang harus dipilih oleh peserta didik, (5) Ada kejelasan model pelaksanaan dan penilaiannya, (6) Pengembangan macam-macam kegiatan pengembangan diri mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah. Sebagai contoh kegiatan pengembangan diri sebagai berikut; 1. Tujuan a. Tujuan Umum Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan memperhatikan kondisi sekolah. b. Tujuan Khusus

Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan : Bakat Minat Kreatifitas Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan Kemampuan kehidupan beragama Kemampuan sosial Kemampuan belajar Wawasan dan perencanaan karir Kemampuan pemecahan masalah Kemandirian

2. Pengembangan diri merupakan kegiatan yang direncanakan secara khusus dan


diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan dengan perencanaaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui penyelenggaraan : o Layanan dan kegiatan pendukung konseing o Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan pengembangan diri terdiri dari dua komponen, yaitu: a. Pelayanan Konseling, meliputi: - Kehidupan pribadi - Kemampuan sosial - Kemampuan belajar - Wawasan dan perencanaan karir b. Ekstra Kurikuler, meliputi: - Kepramukaan - Latihan kepemimpinan, ilmiah remaa, palang merah remaja - Seni, olah raga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan Contoh kegiatan ekstra kurikuler meliputi: 1. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) Tujuan dari KIR adalah a) Melatih peserta didik berfikir kritisa dan ilmiah. b) Melatih peserta didik terampil dalam menulis karya ilmiah c) Melatih peserta mengkomukasikan hasil temuannya kepada pihak lain. d) Malatih peserta didik melakukan peniltian ilmiah Sasaran dari kegiatan ini lebih ditujukan kepada peserta kelas X dan kelas XI dalam hal khusus kelas XII. 2. Palang Merah Remaja Tujuan Palang Merah Remaja adalah : a) Melatih peserta didik untuk mampu menanggulangi dan menolong dalam setiap kecelakaan yang akan di sekitar. b) Mengembangkan jiwa sosial dan peduli terhadap orang lain. c) Membiasakan hidup sehat. Sasaran dari Kegiatan Palang Merah ini kelas X dan XI 3. Pramuka Tujuan dalam pramuka adalah :

a) Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatih berorganisasi. b) Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri. Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas X dan XI. 4. Seni Bela Diri Tujuan dari seni bela diri adalah : a) Menumbuhkembangkan sifat percaya diri pada anak. b) Memberikan bekal cinta perdamaian dan menghindari adanya penganiayaan. c) Membiasakan hidup sehat. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 5. Seni Baca Al-Quran Tujuan dari diadakannya seni baca Al-Quran adalah : a) Menghargai dan menghormati kitab sucinya. b) Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap agama khusuanya pada kitab Suci Al-Quran. c) Melestarikan budaya islami. Sasaran kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 6. Seni Musik (Qosidah) Tujuan seni musik adalah : a) Melestarikan budaya Islam. b) Memberikan bekal kecakapan hidup berupa seni qosidah. c) Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap budaya Islam. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 7. Drum Band Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Menumbuhkan sifat cinta tanah air. b) Menumbuhkan sifat patriot pada peserta didik. c) Melestarikan budaya modern. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 8. Pecinta Alam Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Menumbuhkan cinta tanah air. b) Memupuk jiwa cinta lingkungan. c) Menumbuhkan sifat mandiri. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 9. Bimbingan Baca Kitab Kuning Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Memperkenalkan peserta didik terhadap kitab-kitab kontemporer. b) Menggali penghetahuan agama dan buku kontemporer. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 10. Jurnalistik Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Melatih peserta didik di bidang komunikasi. b) Melatih peserta didik gemar membaca dan menulis. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 11. Remaja Masjid Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Memakmurkan masjid b) Mengadakan kajian dan pengembangan keagaman. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 12. Latihan Kepemimpinan Dasar

Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi pemimpin yang handal. b) Melatih siswa bersikap demokratis. c) Melatih peserta didik untuk mengambil keputusan cepat dan tepat. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 13. Olimpiade Training Center Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Mempersiapkan peserta didik untuk menjadi tutor sebaya di kelasnya masing-masing. b) Melatih memecahkan masalah yang berat. c) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti olimpiade yang diadakan pemerintah atau perguruan tinggi. Sasaran dari kegiatan ini adalah 45 siswa terpandai pada bidang sains Ekonomi dan Komputer serta Kebahasaan 14. Pendidikan Kesehatan Sekolah (PKS) Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Mempersiapkan peserta didik untuk peduli terhadap kesehatan sekolah dan orang lain. b) Menjadi garda terdepan terhadap kedisiplinan anak. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI. 15. Olah raga Tujuan dari kegiatan ini adalah : a) Mengembangkan bakat peserta didik di bidang olah raga. b) Membiasakan pola hidup sehat jasmani dan rohani. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X dan XI.

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pelayanan Bimbingan dan Konseling KLS X SMS 1 KODE SK-X.1-PD.BK.1 SK KD 1.1 Memiliki sikap dan ke-biasaan yang mantap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME. 1.2 Memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif 2.1 Mampu berkomunikasi baik

1.
Mewujudkan diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani

SK-X.1-PD.BK.2

2. Memiliki
kemampuan

dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi berbudi pekerti luhur, tanggungjawab kemasyarakata n dan kenegaraan

secara lisan maupun tulisan termasuk dalam menerima dan menyampaikan pendapat. 2.2 Bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nilainilai agama, adat istiadat, hukum dan kebiasaan yang berlaku. 2.3 Memiliki hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya 2.4 Memahami kondisi dan peraturan sekolah serta upaya melaksanakannya secara dinamis dan bertanggungjawab

SK-X.2-PD.BK.1

3. Mampu

3.1 Memiliki kemantapan mengemkeyakinan bahwa bangkan diri, belajar merupakan sikap dan perintah Tuhan kebiasaan Yang Maha Esa belajar yang 3.2 Memiliki baik untuk mekemantapan nguasai pengekeyakinan bahwa tahuan dan kekegiatan belajar terampilan serta yang sebaikmenyiapkan baiknya akan untuk melanjutmeningkatkan mutu kan pendidikan kehidupan pada tingkat beragama yang lebih 3.3 Memiliki tinggi pemantapan, pemahaman tentang pentingnya hubungan teman sebaya dalam kegiatan belajar 3.4 Memiliki

pemahaman yang mantap tentang pentingnya kondisi jasmani yang sehat dalam kegiatan belajar SK-X.2-PD.BK.2 4. Mampu merencanakan dan mengembangka n masa depan karier 5. Mewujudkan diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani 4.1 Memahami kecenderungan karir yang hendak dikembangkan

XI

SK-XI.1-PD.BK.1

5.1 Memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan dapat mengembangkannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif

SK-XI.1-PD.BK.2

6. Memiliki
kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi berbudi luhur, tanggung-jawab kemasyarakata n dan kenegaraan

6.1 Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan termasuk dalam menerima dan menyampaikan pendapat 6.2 Bertingkahlaku dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nilainilai agama, adat istiadat, hokum dan kebiasaan yang berlaku 7.1 Mampu belajar dengan optimal untuk bekal bagi program yang lebih tinggi 7.2 Memiliki pemahaman tentang aspek-

SK-XI.1-PD.BK.3

7. Memiliki
kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan

lingkungan sosialnya yang dilandasi berbudi luhur, tanggungjawab kemasyarakata n dan kenegaraan

aspek belajar untuk mengembangkan kehidupan mandiri secara intelektual emosional 7.3 Memiliki kemantapan pemahaman tentang aspekaspek belajar dalam berkomunikasi, sosial dan intelektual serta apresiasi seni 7.4 Memiliki kemantapan tentang aspek-aspek belajar dalam etika dan nilai 8.1 Memiliki kemampuan memahami kekuatan diri dan dpt menyumbangkan untuk kegiatankegiatan yang kreatif dan produktif 8.2 Memiliki kemampuan memahami bakat dan minat pribadi serta dapat menyalurkannya melalui berbagai kegiatan yang kreatif dan produktif 9.1 Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan termasuk dalam menerima dan menyampaikan pendapat 9.2 Bertingkahlaku dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat istiadat, hokum dan

XII

SK-XII.1-PD.BK.1

8. Mewujudkan diri sebagai pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri sehat jasmani dan rohani

SK-XII.1-PD.BK.2

9. Memiliki
kemampuan dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi berbudi luhur, tanggungjawab kemasyarakata n dan kenegaraan

kebiasaan yang berlaku 9.3 Memiliki hubungan yang dinamis dan produktif dengan teman sebaya 9.4 Memiliki kemampuan berorientasi hidup berkeluarga XII 2 SK-XII.2-PD.BK.1

10. Mampu
mengembangkan diri, sikap dan kebia-saan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi

10.1 Memiliki kemampuan mewujud-kan secara efektif, efisien dan produktif tentang kegiatan be-lajar sesuai dengan ajaran agamaMemiliki kemampuan belajar secara optimal untuk kehidupan dalam masyarakat 10.2 Memiliki kemampuan belajar secara optimal untuk mengusai bekal bagi program pendidikan yang lebih tinggi 10.3 Memiliki kemampuan belajar secara optimal untuk mengembangkan persiapan karir 10.4 Memiliki kemampuan mewujudkan peranan kegiatan belajar dalam rangka pilihan karir 10.5 Memiliki pemahaman tentang aspekaspek belajar untuk

mengembangkan kehidupan mandiri secara emosional, social, intelektual dan ekonomi SK-XII.2-PD.BK.2

11. Mampu
merencanakan dan mengembangka n masa depan karier

11.1 Memiliki orien -tasi dan informasi pada umumnya, khususnya karir yang hendak di kembangkan

CONTOH SILABUS PENGEMBANGAN DIRI

Bidang Pengembangan
NO 1 KEGIATA N Layanan Orientasi

: Pribadi
MATERI PENGEMBANGAN Obyek pengembangan pribadi 1. fasilitas olahraga 2. fasilitas kesehatan 3. sangar seni dan budaya 4. tempat peribadatan Informasi tentang perkembangan potensi kemampuan serta kondisi diri: 1. potensi diri 2. karakteristik pribadi, pemahaman diri, konsep diri 3. tahab dan tugas perkembangan 4. takut dan cemas 5. kepercayaan diri 6. pribadi mempesona 7. remaja dan problemanya 8. motivasi berpretasi TUJUAN Siswa memiliki pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang dimasuki Individu mampu membekali diri dengan berbagai pengetahuan da pemahaman tentang berbagai hal yang bergua untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangakan pola kehidupan sebagai pelajar SASA RAN X SIFAT klasikal METODE Kunjungan VCD Ceramah/ forum kelas PLK Sekolah BK, WK SUMBER DANA KET MOS

TUGAS PERKEMBANGAN Mencapai kematanga dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME

Layanan Informasi

1. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara pribadi, sosial baik emosional, intelektual, maupun kemampuan diri 2. Mencapai kematangan dsalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME 3. mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat 4. mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai

Individu dan klasikal XXII X X-XII X X X X X

Studi pustaka ceramah

BK, Guru, WK

Sekolah Siswa

terstru ktur

Layanan Penempatan dan Penyaluran

1. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emisional, sosial, intelektual dan ekonomi 2. mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai

Penempatan dan penyaluran untuk mengembangakan kemampuan pribadi dapat dilakukan melalui: 1. penempatan di dalam kelas 2. kelompok belajar 3. diskusi 4. latihan keberbakatan/prestasi 5. kegiatan lapangan 6. kepanitiaan 7. layanan bimbingan/ konseling kelompok 8. kegiatan ekskul 9. mengikuti lombalomba seni atau olahraga

Siswa memiliki keterampilan sesuai dengan kemampuan bakat, minat (potensi diri)

X-XII X-XII X-XII X-XII X-XII X-XII X-Xii X X-XII

Layanan Penguasaan Konten

1. Mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat

Kompetensi kebiasaa dalam kehidupan pribadi 1. Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari 2. Penggunaa waktu luang 3. Meningkatkan kecerdasan emosi dn pengendalian diri 4. Meningkatkan rasa

1. Siswa memiliki kematangan dalam pengambilan keputusan dengan segala keuntungan maupun kekurangan dari

X-XII

Menempatkan dan menyalurkan siswa untuk pengem bangan kemampuan belajarnya sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan dan kepribadian Siswa mampu mengem bangkan sikap dan kebiasaan dan cara belajar

Individu Klasikal kelompok

BK Wali Kelas

Wali Inside Kelas ntal Wakakesis waan Guru MT BK

Individu Klasikal kelompok

BK

BK Guru MP WK

yang lebih luas 2. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai 3. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi

percaya diri 5. Meninfkatkan disiplin 6. Pengembilan keputusan 7. Memperkuat ibadah 8. Berfikir dan bersikap positif dan apresiatif 9. Meningkatkan kreatifitas 10.Meningkatkan kemandirian 11.Kejujuran da tanggung jawab 12.Mengetasi strees 13.Pribadi tangguh 14.Mengatasi konflik 15.Jatuh cinta

setiap keputusan yang diambilnya 2. Siswa memiliki pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangann ya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun peranannya di masa depan 3. Siswa memahami tentang kelemahan diri dan mampu mengubah kelemahan dirinya minima menguranginya 4. Siswa memiliki kemantapan dalam merencanakan

yang baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal

Layanan Konseling Perorangan

Layanan

dan menyelenggarak an hidup sehat baik secara rohaniah maupun jasmaniah Mengatasi masalah pribadi Dengan adanya X-XII dalamkehidupan pribadi. konseling perorangan Materi yang dibahas dalam diharapkan atau layanan konseling bertujuan agar siswa perorangan tidak dapat terentaskan dari ditetapkan terlebih dahulu, masalah yang melainkan akan diungkapkan dihadapinya oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, karir) maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam hal ini konselor dapat konselor dapat memanggil peserta didik (yang menjadi tanggung jawab asuhan) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan oleh peserta didik yang menerima layann konseling perorangan Kemampuan dan kondisi 1. Siswa secara Siswa

Siswa Individual mampu mengatasi masalah pribadinya berkaitan dengan siswa, masalah belajarnya sehingga dapat mengem bangkan kehidupan yang lebih efektif Kelompok

BK

BK

Insidental

Dinami-

BK

Ter-

Bimbingan Kelompok

Layanan

pribadi bersama-sama 1. Potensi diri memperoleh 2. Kiat menyalurkan bakat, berbagai bahan minat, kegemaran, hobby dari nara sumber 3. Kebiasaan sehari-hari di yang bermanfaat rumah bagi individu 4. Sikap terhadap bencana 2. Siswa mampu alam, kecelakaan, HAM, mengenal dan kemiskinan, anak menerima terlantar dan lain-lain perubahan 5. Pelanggaran yang terjadi pertumbuhan dn di masyarakat, KKN, perkembangan pembnuhan, fisik dan psikis pemerkosaan, perang, yang terjadi pada dan lain-lain diri sendiri 6. Kejadian-kejadian sebagai remaja penting di masyarakat 3. Siswa mengenal tentang kekuatan da kelemahan diri sendiri, bakat minat serta peyaluran dan pengembangan 4. Siswa memiliki kemampuan mengembil kepurusan dan kemudian mengarahkan dirinya Mengatasi masalah pribadi

ka kelompok

program

Siswa

Terbatas

Kelompok

Dinami-

BK

Insi-

Konseling Kelompok

Layanan Konsultasi

dalam kehidupan pribadi. Materi yang dibahas dalam layanan konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh anggota kelompok, dan terpilih untuk dibicarakan (masalah pribadi, sosial, belajar, karir) maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling kelompok. Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seseorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalin layanan konseling kelompok dengan masalah tertentu, dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konselig kelompok Pemberdayaan pihak tertentu untuk membantu peserta didik dalam

dan tertutup

ka kelompok

dental

Ortu Guru

Insidental

Sharing

BK Ortu Wali

BK Ortu Wali

Insidental

Layanan Mediasi

mengembangkan pribadi. Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan oleh konselor, melainkan akan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Adapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (baik masalah pribadi, social, belajar, atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan kosultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah social. Dlam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan social di antara pihak-pihak yang berselisih.

Kelas Guru

Kelas Guru

BK

Insidental

10

Aplikasi Instrumentas i

11

Himpunan Data

12

Konferensi kasus

Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, social, belajar, karir dan masalah social yang lainnya yang perlu untuk ditangani oleh konselor 1. Tes intelegensi 2. Tes bakat 3. Inventori minat 4. Inventori kreativitas 5. DCM (daftar cek masalah) Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi 1. Data pribadi siswa 2. Peta ekonomi 3. Hasil psikotes (IQ, bakat, Minat, Kepribadian) Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peserta didik 1. Sering absent, membolos 2. Tingkah laku menyimpang

13

Kunjungan

Agar BK memiliki data dan keterangan tentang peserta didik baik secara individual maupun secara kelompok Agar BK memiliki seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan perkembangan siswa dalam berbagai aspek BK melalui berbagai pihak yang terkait diharapkan dapat memberikan data dan keterangan lebih lanjut serta kemudahankemudahan bagi terentaskannya masalah siswa Pertemuan dengan orang tua, 1. Memperoleh

Siswa dan lingku ngan Siswa dan lingku ngan

Individ kelompok klasikal Individu Kelompok Klasikal

Tes dan non tes

BK lembaga tes Wali Kelas BK

Terprogram

Siswa Orang tua

Terbatas Tertutup

Pertemuan/ diskusi terbatas

BK WK SMU Guru Ortu

BK

Insidental

Siswa

Individu

BK

Insi--

Rumah/ Pertemuan Orang Tua

keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi. Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalh pribadi, sosial, belajar, karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan keluarga

14

Tampilan Kepustakaan

Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti: 1. Tahap dan tugas perkembangan 2. Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran, hobby 3. Kehidupan keagamaan 4. Relaksasi 5. Motivasi berprestasi 6. Otobiografi: kisah orang-orang sukses 7. Pengembangan kreatifitas 8. Keajaiban otak

berbagai Orang keterangan atau tua data yang diperlukan dalam pemahaman permasalahan siswa 2. Untuk pembahasan dan engentasan permasalahan siswa Siswa

dental

Individu Klasikal

BK

Rutin

15

Alih Tangan Kasus

manusia 9. Pribadi yang mandiri 10.Kecerdasan emosional 11.Mengatasi kecemasan dan depresi 12.Manajemen konflik 13.Optimisme 14.Pribadi yang mempesona Pendalaman penanganan masalah pribadi. Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi, sosial, belajar atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berwenang

Mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami siswa, dengan jalan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli

Siswa

Individu

BK

Insidental

Dab Seterusnya......

BAB VI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)


Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Pendidikan kecakapan hidup dapat dikembangkan dalam bentuk pendidikan non vokasional dan pendidikan vokasional. Dalam pengembangan pendidikan vokasional sekurang-kurangnya menunjukkan (1) Ada gambaran yang jelas tentang upaya internalisasi pendidikan kecakapan hidup ke dalam strategi pembelajaran dari setiap mata pelajaran, (2) Ada aturan yang jelas tentang keharusan guru untuk mengintegrasikan dan menginternalisasikan kecakapan hidup non vokasional ke dalam strategi pembelajaran, (3) Pengembangan kecakapan hidup non vokasional ke dalam strategi pembelajaran mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan. Sedangkan dalam kecakapan hidup vokasional diperlukan (1) Ada gambaran yang jelas tentang macam-macam kecakapan hidup vokasional yang dikembangkan di madrasah, (2) Ada alasan yang jelas tentang pengembangan kecakapan hidup vokasional, (3) Ada kejelasan model pelaksanaan dan penilaiannya, (4) Pengembangan kecakapan hidup vokasional mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan madrasah Komponen-komponen pendidikan kecakapan hidup tersebut dapat digambarkan sebagaimana dalam bagan berikut Bagan Komponen Kecakapan Hidup

Dalam pelaksanaannya pendidikan kecakapan hidup tersebut dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu 1) diinternalisasikan dalam setiap mata pelajaran melalui strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam PBM, dan 2) melalui mata pelajaran khusus, utamanya untuk kecakapan hidup vokasional.

1. Penginternalisasian Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Semua Mata Pelajaran


Kecakapan hidup yang termasuk dalam komponen Personal Skill, General Skill dan Academic Skill akan diinternalisasikan dalam setiap mata pelajaran yang disajikan di Madrasah ini. Komponen-komponen kecakapan hidup yang akan diinternalisasikan dalam setiap mata pelajaran dapat dilihat lebih detail pada bagian pengalaman belajar pada setiap silabus yang ada pada setiap mata pelajaran (silabus di halaman belakang). Dalam menginternalisasikan komponen-komponen kecakapan hidup tersebut digunakan strategi-strategi sebagai berikut

a)

Melalui reorientasi pembelajaran, setiap guru yang akan menyampaikan mata pelajaran harus merencanakan komponen-komponen yang akan diinternalisasikan dalam proses pembelajaran, sehingga pencapaian

b)

kompetensi dalam setiap mata pelajaran hendaknya diikuti dengan penyemaian komponen-komponen dari kecakapan hidup. Mengubah strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metoda yang variatif, sehingga memungkinkan: Siswa lebih aktif Iklim belajar menyenagkan Fungsi guru bergeser dari pemberi informasi menuju seorang fasilitator Materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan Siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber Menggeser "teaching" menjadi "learning" Lebih banyak komponen-komponen dalam kecakapan hidup yang bisa diinternalisasikan dalam PBM
Contoh pengintegrasian life skill :
PEMBEKALAN LIFE SKILL

d)

PENGALAMAN BELAJAR

1.

Siswa mengumpulkan minimum 4 macam surat perorangan Siswa menentukan karakteristik surat, melalui diskusi kelompok

o o o o o o o o o o o o o

Menggali informasi Sadar akan eksistensi diri Sadar akan potensi diri Mengolah informasi Bekerjasama Berkomunikasi lisan Berkomunikasi tertulis Mengambil keputusan Komunikasi lisan Menghargai pendapat orang lain Mengambil keputusan Komunikasi tertulis Mampu memecahkan masalah

2.

3.

Siswa memaparkan hasil diskusi kelompok

2. Pendidikan Vokasional
Dengan memperhatikan sumber daya yang ada di Madrasah ini dan kebutuhan yang berkembang di masyrakat dan adanya kerjasama yang telah dibangun oleh Madrasah dengan lembaga diklat otomotif maka program vokasional yang diajarkan adalah Mekanika Otomotif. Program ini memiliki durasi waktu 60 jam dalam setiap semester, sehingga dalam pelaksanaannya akan disajikan selama 3 jam per minggu. Sistem penilaian dari pendidikan vokasional ini akan dilaksanakan melalui uji kompetensi dengan menggunakan ujian praktek, kemampuan dalam setiap praktek di bengkel dan sikap yang ditunjukkan selama proses pembelajaran

Teknik Mekanika Otomotif

KLS SMS X 1

KODE SK-X.1-VTO.1

SK

KD 1.1 Pemeliharaan/servis komponen dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Pemeliharaan/servis dilaksanakan dengan menggunakan metode dan perlengkapan yang ditentukan berdasarkan spesifikasi yang sesuai terhadap komponen Pekerjaan pemeliharaan/servis dilaksanakan dengan pedoman dari industri yang telah ditetapkan. Dilengkapi data yang tepat sesuaihasil pemeliharaan/servis. Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijaksanaan perusahaan. Penggunaan pelumas/cairan pembersih yang benar untuk komponen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik Pembuangan pelumas/cairan pembersih bekas dilaksanakan berdasarkan undang-undang lingkungan hidup Penanganan pelumas/cairan pembersih bekas dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), (K 3), peraturan perundangundangan dan prosedur/kebijaksanaan perusahaan Pemeriksaan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami dari sumber yang tepat agar dapat memudahkan pemeriksaan, sehingga sesuai dengan standar dan prosedur.

1.

Pel aksanaan pemeliharaan/ servis komponen

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

SK-X.1-VTO.2

2.

Ide ntifikasi dan penggunaan pelumas/ cairan pembersih yang benar

2.1

2.2

2.3

SK-X.2-VTO.1

3.

Pe meriksaan kendaraan yang lengkap

3.1

3.2

3.3

Pemeriksaan kendaraan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan peralatan yang disetujui, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan Sistem toleransi kendaraan di luar spesifikasi kendaraan pabrik dicatat dan diambil sesuai dengan perjanjian dengan pelanggan Catatan yang berhubungan dengan pemeriksaan keamanan kendaraan dilengkapi dan akurat dalam format standar perusahaan dan dilakukan oleh orang yang tepat Pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan pedoman perusahaan yang telah ditetapkan. Seluruh kegiatan pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. Informasi diakses dari sumber yang tepat untuk menginformasikan tindakan yang dibutuhkan dalam membantu membedakan antara gejala dan sebab. Otoritas diberikan untuk membongkar bagian komponen, agar pemeriksaan lebih akurat dalam mendiagnosa kesalahan/kerusakan (jika diperlukan). Pendiagnosaan kesalahan/ kerusakan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap area tempat kerja, kendaraan dan perlengkapan. Strategi pendiagnosaan dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk menentukan suatu kerusakan/kesalahan pada kendaraan/ komponen/perlengkapan. Pengidentifikasian kerusakan/kesalahan didapat dari hasil tes, dan rencana tindakan diputuskan selama perbaikan Laporan hasil pemeriksaan dilengkapi dalam

3.4

3.5

3.6

3.7

XI

SK-XI.1-VTO.1

4. ndiagnosaan kesalahan/ kerusakan dari gejala dan penentuan tindakan

Pe

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

format yang ditetapkan. 4.7 Seluruh kegiatan pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan. Pemeliharaan/servis engine dan komponenkomponennya tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau system lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis. Pemeliharaan/servis engine dilaksanakan sesuai dengan pedoman industri yang ditetapkan. Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan baker bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis komponen sistem bahan bakar dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Pemeliharaan/servis

XI

SK-XI.2-VTO.1

5.

Me melihara/ servis engine dan komponenkomponennya.

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

XII

SK-XII.1-VTO.1

6.

Me melihara/ servis komponen/ sistem bahan bakar bensin

6.1

6.2

6.3
6.4 6.5

6.6

XII

SK-XII.1-VTO.1

7.

Me

7.1

melihara/ servis sistem dan komponen injeksi bahan baker diesel 7.2

sistem dan komponen injeksi bahan baker diesel dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami Pemeliharaan/servis pompa/ komponen injeksi bahan baker diesel dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik Pompa/komponen injeksi bahan bakar diesel diuji dengan persyaratan kerja Seluruh kegiatan pemeliharaan/ servis sistem dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan

7.3

7.4

7.5

BAB VII KETUNTASAN BELAJAR, SISTEM PENILAIAN, PENJURUSAN, PINDAH SEKOLAH DAN KELULUSAN
A. Ketuntasan Belajar 1. Madrasah harus menetapkan ketuntasan belajar dengan mendasarkan pada, peraturan yang berlaku dan kondisi nyata yang ada di madrasah. Peraturan yang berlaku meliputi peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat yang berlaku secara nasional, peraturan yang dikeluarkan oleh daerah dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga. Ketiga peraturan tersebut harus bersifat saling memperkuat. Kondisi nyata di madrasah dapat berpijak pada kualitas input siswa dan kondisi sumberdaya madrasah. 2. Dengan mempertimbangkan kondisi di atas, dalam setiap awal ajaran baru, guru (dengan melalui forum guru serumpun) dapat menetapkan standar ketuntasan belajar minimal. Standar ketuntasan belajar minimal tersebut harus diinformasikan kepada seluruh warga madrasah/ sekolah dan orang tua. 3. Sekolah dapat menetapkan batas/standar ketuntasan belajar minimal di bawah nilai ketuntasan belajar maksimim (100), dengan catatan sekolah harus merencanakan target dalam waktu tertentu untuk mencapai nilai ketuntasan belajar ideal. 4. Nilai ketuntasan belajar minimum ditetapkan untuk setiap mata pelajaran oleh forum guru pada awal tahun pelajaran. Standart ketuntasan belajar minimal tersebut harus diinformasikan kepada seluduh warga sekolah dan orangtua siswa. 5. Penetapan nilai ketuntasan belajar minimum dilakukan melalui analisis ketuntasan minimum pada setiap KD. Setiap KD dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan belajar minimal dan penetapannya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tingkat essensial (kepentingan) setiap KD terhadap SK yang harus dicapai oleh siswa pada setiap tahun pelajaran : Contoh : KD yang sangat essensial, harus dicapai oleh siswa dengan nilai ketuntasan 100, sedangkan KD yang sifatnya pendukung dapat dicapai oleh siswa sekurang-kurangnya 75. b. Tingkat Kompleksitas (kerumitan dan kesulitan) setiap KD yang harus dicapai oleh siswa c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang bersangkutan. d. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah.

6.

Ketuntasan Belajar siswa ditetapkan oleh musyawarah guru bidang studi berdasarkan acuan yang ditetapkan oleh sekolah masing-masing. Standart Ketuntasan Belajar Minimal siswa tesebut berbeda pada tiap level/tiap program jurusan

Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kewarganegaraan Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Kimia Ketuntasan Belajar 85% 75% 70% 65% 60% 60% 60%

8 9 10 11 12 13 14 15 16

Biologi Sejarah Geografi Ekonomi Sosiologi Kesenian Pendidikan Jasmani, Olah Rada dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Bahasa Arab

65% 75% 75% 70% 75% 75% 75% 75% 65%

Ketuntasan Belajar per KD dan SK (jika diperlukan) Mata Pelajaran: Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Ketuntasan Belajar: 75% Tahun akademik: 2007 - 2008 No Kode SK-X.1-PO.7 SK KD

1.

Men erapkan budaya hidup sehat

7.1 Menganalisis
bahaya penggunaan narkoba 7.2 Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba

100%

65%

B. Sistem Penilaian 1. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

2. Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

3. Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program studi. Sebagai Contoh : Bagi siswa kelas XI atau XII a. Program studi Ilmu Alam, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Matematika, Fisika Kimia dan Biologi. b. Program studi Ilmu Sosial, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Sejarah, Geografi, Ekonomi dan Sosiologi. c. Program studi Ilmu Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Antropologi, bahada dan Sastra Indonesia, bahasa Asing lain yang menjadi pilihan. 4. Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya. 5. Laporan Hasil Belajar Siswa disampaikan kepada siswa dan orang tua/wali siswa, setiap akhir semester. C. Penjurusan

1. Waktu Penjurusan a. Penentuan penjurusan program studi dilakukan mulai akhir semester -2 kelas X b. Pelaksanaan penjurusan program studi di semester -1 kelas XI 2. Kriteria Penjurusan program Studi meliputi: a. Nilai akademik Siswa yang naik kelas XI dan akan mengambil ke program studi :

Ilmu Alam : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran umum, selain mata pelajaran ciri khas program studi (lihat Struktur Kurikulum). Ilmu Sosial : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran umum, selain mata pelajaran ciri khas program studi (lihat Struktur Kurikulum). Ilmu Bahasa : boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran umum, selain mata pelajaran ciri khas program studi (lihat Struktur Kurikulum).

Siswa yang naik kelas ke kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program studi yang dapat diikuti oleh siswa, contoh : Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Matematika dan Sejarah ( 2 mata pelajaran ciri khas program studi Ilmu Alam dan 1 ciri khas program studi Ilmu Sosial), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program studi Bahasa. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, (2 mata pelajaran ciri khas program studi Bahasa dan 1 ciri khas program studi Ilmu Alam), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program studi Ilmu Sosial. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi dan Bahasa Inggris (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi ketiga program di MA) maka siswa tersebut: Perlu diperhatikan prestasi kognitif, afektif dan psikomotor mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi Ilmu Alam lainnya seperti Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi Ilmu Sosial (Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi Ilmu Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lain). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud, dapat dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program ada nilai prestasi yang lebih unggul dari pada program studi lainnya, maka siswa tersebut bisa dimasukkan ke program studi yang nilai prestasi mata pelajarannya lebih unggul tersebut. Namun apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program studi apa yang dapat dipilih oleh siswa. Perlu diperhatikan minat siswa.

b. Minat Siswa Untuk mengetahui minat siswa dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang bisa digunakan untuk mendeteksi minat, bakat. c. Masukan dan saran dari guru Bimbingan dan Konseling

3. Siswa diberi kesempatan untuk program studi (multi-entry-multi-exit) apabila ia


tidak cocok pada program studi semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar siswa dapat

mengejar standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru. 4. Batas waktu untuk pindah program studi ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan. D. Pindah Sekolah 1. Sekolah harus memfasilitasi adanya siswa yang pindah sekolah:

b. Antar sekolah pelaksana KTSP; c. Antara sekolah pelaksana KTSP dengan sekolah pelaksana Kurikulum 94;
2. Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas Provinsi/Kabupaten/Kota, dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat. 3. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan oleh sekolah tujuan. b. Melakukan tes atau matrikulasi bagi siswa pindahan.

E. Kriteria Kelulusan Ujian Nasional Dan Ujian Sekolah Seorang siswa dinyatakan LULUS apabila memenuhi 2 (dua) aspek yaitu Aspek Akademik dan Aspek Non Akademik a. Aspek Akademik, meliputi : 1. Memiliki nilai rapor yang lengkap untuk kelas 1, 2, dan 3. 2. Telah memiliki nilai ujian untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.

3. Tidak terdapat nilai 4,25 baik untuk ujian tulis maupun ujian praktek seluruh

mata pelajaran yang diujikan dengan nilai rata-rata Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah tidak boleh 4,50.

b.

Aspek non Akademik, meliputi : 1. Nilai rata-rata kepribadian (kelakuan, kerajinan dan kerapian) pada semester II kelas III minimal Baik. 2. Kehadiran di sekolah pada semester I dan II kelas III minimal 90% dari jumlah hari efektif.

Seorang siswa dinyatakan TIDAK LULUS apabila tidak memenuhi Aspek Akademik dan Aspek Non Akademik seperti yang tersebut di atas.

BAB VIII REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Untuk menjaga reliabilitas dan validitas kurikulum yang dipakai perlu adanya aturan tentang revisi dan atau perubahan, serta pengembangan kurikulum secara terarah. Adapun aturan-aturan perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

A. a.

Tinjauan (review) Kurikulum Tinjauan kurikulum merupakan kegiatan mengevaluasi kurikulum dengan membandingkan antara kompetensi dasar atau standar kompetensi atau kompetensi bidang studi yang dipersyaratkan secara nasional dengan kondisi nyata di sekolah (kepemimpinan sekolah, sumber daya yang tersedia, pencapaian ketuntasan belajar siswa).

b.

Tinjauan kurikulum dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun sekali

c. Tinjauan kurikulum dilaksanakan dengan melibatkan guru bidang studi, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana prasarana dan Bimbingan Konseling. d. Tinjauan kurikulum disahkan oleh Kepala Madrasah

e.

Tinjauan kurikulum dimuat dalam berita acara sebagaimana Form Berita Acara Tinjauan Kurikulum (F-BATK)

KOP SEKOLAH BERITA ACARA TINJAUAN KURIKULUM Pada tanggal ..sampai dengan tanggal telah dilakukan tinjauan kurikulum yang melibatkan: 1. Nama (Waka .) 2. Nama (Waka.) 3. Nama (Guru .) 4. Nama (Guru .) Hasil tinjauan ini merekomendasaikan untuk dilakukan revisi pada: 1. Bidang studi : (tulis bidang studi yang akan direvisi) Kode SK : (jika perubahan pada SK, tulis kode SK-nya) Kode KD : (jika perubahan pada KD, tulis kode KD-nya) Kode Silabus : (tulis kode silabus yang dirubah) Alasan : (tuliskan fakta kesenjangan yang terjadi) 2. Bidang studi Kode SK Kode KD Kode Silabus Alasan 3. Dan seterusnya Revisi perubahan sudah diselesaikan selambat-lambatnya 1 bulan sejak dikeluarkannya berita acara ini dan akan diimplementasikan pada semester berikutnya. Demikian terima kasih : (tulis bidang studi yang akan direvisi) : (jika perubahan pada SK, tulis kode SK-nya) : (jika perubahan pada KD, tulis kode KD-nya) : (tulis kode silabus yang dirubah) : (tuliskan fakta kesenjangan yang terjadi)

Mengetahui, Kepala Madrasah

Malang,......................... WakaKur

B.

Revisi Kurikulum a. Revisi merupakan proses merubah tujuan (kompetensi bidang studi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar), materi, metode, dan evaluasi, dari keadaan yang selama ini dilakukan ke arah yang lebih baik/ lebih sesuai.

b. Revisi pada komponen Standar Kompetensi Mata Pelajaran (SKMP) dimuat


dalam Bab Standar Kompetensi dengan menampilkan revisi sebelumnya. Jika sekolah masih menggunakan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang dipersyaratkan oleh kurikulum nasional (sebagai standar minimal) maka perubahan SK atau KD dilakukan dengan memberikan standar madrasah 1, jika dilakukan perubahan lagi maka diberikan standar madrasah 2. Agar supaya berbagai proses perubahan tersebut dapat diidentifikasi maka SKMP yang direvisi harus ditampilkan, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut SKMP (standar kompetensi MP yang dipersyaratkan secara nasional) Standar Madrasah 1 (standar kompetensi MP yang hasil revisi sekolah)

c. Revisi pada komponen Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar


(KD), dimuat dalam Bab Standar Kompetensi dengan menampilkan revisi sebelumnya. Jika sekolah masih menggunakan SK atau KD yang dipersyaratkan oleh kurikulum nasional (sebagai standar minimal) maka perubahan SK atau KD dilakukan dengan memberikan standar kompetensi madrasah 1 untuk SK dan kompetensi dasar madrasah 1 untuk KD, jika dilakukan perubahan lagi maka diberikan standar kompetensi madrasah 2 untuk SD dan kompetensi madrasah 2 untuk KD. Agar supaya berbagai proses perubahan tersebut dapat diidentifikasi maka KD yang direvisi harus ditampilkan, sebagaimana terlihat dalam gambar berikut KLS SMS KODE SK Standar kompetensi madrasah 1 (diisikan Stndar Kompetensi hasil revisi) KD Kompetensi dasar madrasah 1 (diisikan Kompetensi Dasar hasil revisi)

SKX.1AQ.1

1. Memahami ayat-ayat Al-Quran tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi.

1.1 Membac a QS AlBaqarah; 30, AlMukminun; 12-14, AzZariyat; 56 dan An Nahl : 78 1.2 Menyeb utkan arti QS Al-Baqarah; 30, AlMukminun; 12-14, AzZariyat; 56 dan An Nahl : 7.

c. Revisi pada SK atau KD tersebut harus diikuti dengan revisi pada lembar
silabus. Silabus yang telah direvisi diberikan tanda perubahan silabus madrasah 1 atau silabus madrasah 2 sesuai dengan urutan perubahan yang telah dilakukan. Jika silabus belum pernah dilakukan perubahan maka diberikan tanda dengan silabus madrasah 0.

d. Perubahan yang dilakukan terhadap materi, metode, dan evaluasi yang


tidak merubah SK atau KD dilakukan pada silabus. Silabus yang telah direvisi

diberikan tanda perubahan silabus madrasah 1 atau silabus madrasah 2 sesuai dengan urutan perubahan yang telah dilakukan. Jika silabus belum pernah dilakukan perubahan maka diberikan tanda dengan silabus madrasah 0. C. Pengembangan Kurikulum 1. Pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjaga agar kurikulum yang digunakan oleh madrasah selalu mengarah kepada tercapainya visi madrasah, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan harapan stakeholder

Desain Kurikulum Madrasah

Kompetensi Lulusan Kompetensi Kel. MP Kompetensi MP

Stnd. Komp. Komp. Dasar

Rencana Pembelajaran

Monitoring dan Evaluasi internal

Kompetensi Lulusan tercapai?

Tinjauan Kurikulum

Pengukuran Ketuntasan Belajar

Implementasi dalam PBM

2. Pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui proses tinjauan kurikulum yang dilakukan oleh manajemen madrasah/ sekolah, guru-guru dan stakeholders 3. Pengembangan kurikulum dilakukan baik secara menyeluruh maupun secara parsial. 4. Pengembangan kurikulum secara menyeluruh dilakukan jika kompetensi lulusan sudah tercapai atau ada kebijakan baru dari pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum madrasah/ sekolah 5. Pengembangan kurikulum secara parsial dilakukan terhadap kompetensi, materi, metode dan evaluasi 6. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan terhadap kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi, maupun kompetensi dasar. 7. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan dengan memperhatikan perubahan beban belajar, pencapaian ketuntasan belajar mata pelajaran, perkembangan IPTEK, dan perkembangan sumber daya baru di madrasah/ sekolah. 8. Pengembangan terhadap materi dilakukan dengan memperhatikan pengembangan kompetensi. Pengembangan materi dimuat dalam silabus 9. Pengembangan terhadap metode dilakukan dengan memperhatikan pengembangan materi dan sumber belajar baru yang tersedia. Pengembangan metode dimuat dalam silabus 10. Pengembangan terhadap evaluasi dilakukan dengan memperhatikan jenis kompetensi, alat ukur yang tersedia dan sumberdaya yang tersedia. Pengembangan evaluasi dimuat dalam silabus D.Kendali Mutu Pelaksanaan Kurikulum

Kendali Mutu Pelaksanaan KTSP di (MTs) sekurang-kurangnya berisi statemen tentang (1) gambaran yang jelas tentang upaya pengendalian mutu lulusan madrasah, (2) gambaran yang jelas tentang langkah-langkah mengimplementasikan KTSP yang perlu dikendalikan mutunya E.Kerjasama/kemitraan (Implikasi KTSP) Penjalinan Kerjasama sekurang-kurangnya berisi statemen tentang (1) gambaran yang jelas tentang upaya kerjasama/ kemitraan untuk evaluasi dan pemutakhiran kurikulum maupun analisis kebutuhan , (2) Keluasan wilayah kerjasama/kemitraan, (3) Bentuk-bentuk kerjasama/kemitraan yang dilakukan untuk mencapai visi, misi dan tujuan madrasah

BAB IX KALENDER PENDIDIKAN Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Jumlah minggu efektif tidak boleh kurang dari yang dipersyaratkan dalam Permen Diknas 22 tahun 2006. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam setiap minggu, meliputi jumlah jam untuk setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah dengan jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus. Kalender pendidikan memiliki masa berlaku maksimal satu tahun, sehingga harus selalu diganti dalam setiap tahun Contoh kalender pendidikan terlihat pada tabel berikut

tgl Bulan Juli 2005 Agust 2005 Sept.20 05 Okt. 2005 Nop. 2005 Des. 2005 Jan. 2006

1
PSB

2
PSB

4
PSB

5
PS B

6
PSB

7
PS B

8
PSB

9
PSB

10

11
DUS

12
DUS

13
DUS

14

15

16
PK 25 49

17

18
M1

19
M2 27

20
M3 28

21
RK

22
5 29

2 3
6 30

24

25
7

2 6
8 33

27
9 34

2 8
10

2 9
11 35

30
12 36 61

31

SEMESTER I
DUS PK

12 38 62
LPR

13
LHB

14 KK
LAR

15

15 39

17 40
PR

18 41
PR LIF

19 43

42
PR LIF

2 0 4 4
RST 63

21

22 45

23 46 66 47 67 75 10 0 10 1

24 48 68 76 102

LHB 50 69

28

31

32

37

UB51 UB5 2

UB5 3

UB5 4

LAR LHB

LA R LIF

64
LIF

65
LIF

70 79

71 80 105

72

73 81

74 82 10 8

UB5 UB56 5 LPR

LPR

UB5 UB5 7 8 LP LPR R

59
LP R

60
LP R

LPR 89 115 1 11 6 LH B

LPR

LHB

LIF

LIF

77 10 3
UB12 8

78 104 129

83 10 9 LS

84 110 LS

85

86 11 1 LS 11 2 LS

87 11 3 LS

88 11 4

90

91 11 7 3 27

92 11 8 4 28
UB5 3

93 11 9 5 29
UB5 4
UP7 7

94 12 1 6 30

95 12 2 7 31

96

97
UB12 3

9 8
LB H

99
UB12 4
UB1 25

12 0

UB126 UB12 7

PI

PI

10 6 PI

10 7 R13 0 19 43 66

LS

Peb. 2 2006 Maret 26 2006 April 52 2006 Mei UP74 2006 Juni 99 2006 Juli 2006 R13 6

8 32

9 33

10 34
LHB

11 35
UB5 9 60
UNS8 4

12 36
KTS
LBH

SEMESTER II 13 14 15 37 38
1 UNS8 5

16 40
62

17 41
63 64

18 42 65 90

20 44
US6 7
UN91

21 45

22 46
US6 8

23 47
US6 9 US7 0

24 48

25 49 50 LBH

39

51

UB5 UB5 5 6
UP78 UP7 9

UB5 UB5 7 8

LHB RTS6

US7 US72 US73 1

UP7 5

UP7 6

UNS8 UNS81 UNS82 UNS8 0 3

86 11 2

87
WS113

88

89
UB11 4

UN9 2

UN93

LH B

94
UB12 0

95 12 1 12 2

96 12 3

97 124

98

10 0

10 1 LS

LS

10 2 LS

10 3 LS

10 4 LS

105 10 6 LS

10 7 LS

108 LS LS

10 9 LS

11 0 LS

111 LS

UB11 UB1 5 16

UB11 UB11 UB119 7 8

Keteran gan Ang ka

: Hari Libur Umum : Hari Efektif Sekolah

LPR LS

: Libur Puasa Romadhon : Libur Semester

RS T UB

: Rapot Tengah Semester : Ulangan Blok

DUS KK KTS LAR LHB LIF

: Daftar Ulang Siswa Kelas XI dan III : Kegiatan Khusus : Kegiatan Tengah semester : Libur Awal Romadhon : Libur Hari besar : Libut Idul Fitri

M PI PR PSB R RK

: Masa Orientasi Sekolah : Pondok Intensif : Pondok Romadhon : Penerimaan Siswa Baru : Penyerahan Rapor Semester : Rapat Kerja

UN UN S UP US WS

: Ujian Nasional : Ujian Nasional Sekolah : Ujian Praktik : Uian Semester : Wisuda siswa

Hari Efektif:

: Semester I Semester II Jumlah Total

= 130 = 124 = 254

Mengetahui Kepala Sekolah

............., 16 Juli 2005 Koordinator Kurikulum

BAB X PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus ini diperlukan sebagai pertanggungjawaban profesional pendidik terhadap lembaga, sejawat, peserta didik, dan masyarakat. Pengembangan silabus pada dasarnya merupakan upaya melakukan analisis kompetensi ke dalam kompetensi dasar dan indikator-indikator, analisis materi ke dalam scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan) materi, analisis proses belajar ke dalam jenis dan bentuk kegiatan belajar mengajar, dan analisis penilaian ke dalam jenis dan alat-alat penilaian, yang semuanya itu bermuara pada pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk memperjelas masalah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

ANALISIS KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR-INDIKATOR

ANALISIS MATERI

SCOPE DAN SEQUENCE MATERI

ANALISIS PROSES BELAJAR

JENIS DAN BENTUK KEGIATAN BELAJAR

ANALISIS PENILAIAN

JENIS DAN ALAT PENILAIAN

B. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 3. Sistematis Komponen-komponen silabus mencapai kompetensi. saling berhubungan secara fungsional dalam

4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Pengembang Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah Madrasah atau beberapa Madrasah melalui kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG). Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi Madrasah dan lingkungannya. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak Madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh Madrasah tersebut. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan Madrasah/sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh Madrasah/sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat. Mapendais atau Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. D. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus 1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: Uurutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi; Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran. 2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan: potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; kebermanfaatan bagi peserta didik; struktur keilmuan; aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan alokasi waktu. 3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran atau Pengalaman Belajar Kegiatan pembelajaran atau pengalaman belajar dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. 5. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian: Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. 6. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. 7. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Adapun format silabus dapat memilih salah satu dari contoh di bawah ini:

Format 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Pada kegiatan pembelajaran ini hendaknya dikembangka n life-skills dan nilai-nilai Islam

: .................................. : .................................. : .................................. : .................................. : .................................. Indikator Penilaian Alokasi Waktu Alat/Sumber Belajar

Format 2 Nama Sekolah: .. Mata Pelajaran: . Kelas/Semester:


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran/ Penglaman Belajar Alokasi Waktu Penilaian (Jenis Tagihan, Teknik, Instrumen, dan Contoh Soal) Sumber Belajar

Format 3 Nama Sekolah: .. Mata Pelajaran: . Kelas/Semester:

I. II. III. IV.

Standar Kompetensi : . Kompetensi Dasar : . Materi Pokok/Pembelajaran: . Kegiatan Pembelajaran: . dikembangkan life-skills dan nilai-nilai Islam V. Indikator: . VI. Penilaian: . VII. Alokasi Waktu: . VIII. Alat/Sumber Belajar: .

Pada

kegiatan

ini

hendaknya

E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran. F. Pengembangan Silabus Ke Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tugas masing-masing guru adalah mengembangkan silabus yang sudah disepakati ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, yang memuat hal-hal berikut: a. Identitas Mata Pelajaran b. Kelas/Semester c. Alokasi Waktu d. Kompetensi Dasar, yakni ambillah kompetensi dasar yang tertuang dalam silabus e. Indikator, yakni penjabaran dari kompetensi dasar sebagaimana tertuang dalam silabus

f. Materi Pembelajaran, yakni uraian materi pokok/pembelajaran sebagaimana tertuang dalam silabus ke dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip relevansi, konsistensi dan adekuasi. g. Kegiatan Pembelajaran, yakni langkah-langkah pembelajaran sebagai penjabaran dan pengembangan dari kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam silabus. Pada kegiatan ini guru hendaknya mengembangkan life-skills serta menanamkan nilai-nilai Islam sebagai ciri khas dari Madrasah. h. Penilaian, yakni menentukan cara penilaiannya dengan mengacu kepada indikator-indikator hasil belajar yang ditetapkan. i. Alat/sumber Belajar, yakni menentukan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, apakah berupa media cetak dan elektronik, narasumber, atau lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi, sarana dan sumber belajar yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator tersebut.

CONTOH SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN


Nama Madrasah Mata Pelajaran Kelas Semester : : KIMIA : XI IPA :I Standard Kompetensi : Mendiskripsikan struktur atom dan sifat-sifat periodik atom serta struktur molekul dan sifat-sifatnya.

Silabus Madrasah Cetak tanggal

: :

0 26 Mei 2006

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Materi Pokok/Uraian Materi

Penilaian Pengalaman Belajar Alok asi Wak tu 3 JP Jenis Tagih an - Kuis - UH Bentuk Tagihan Uraian obyektif Contoh Tagihan

Sumber/Ba han

1.1

Menerapkan Teori Atom Mekanika Kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menggunakannya pada penentuan letak unsur dalam tabel periodik

Menjelaskan teori atom mekanika kuantum

- Struktur atom dan SPU - Teori kuantum - Prinsip ketidakpastian dari Heisenberg - Mekanika gelombang

Diskusi Informasi tentang teori kuantum, prinsip ketidakpastian dan mekanik gelombang. (Kecakapan hidup menggali informasi, komunikasi lisan)

Manakah yang mempunyai energi lebih besar, sinar merah atau sinar biru? Jelaskan! Frekwensi cahaya terendah efek fotolistrik pada logam kalium 4,2 - 10 /detik Berapa energi satu foton dari cahaya ini?

Buku Kimia

Menjelaskan pengertian bilang an kuantum dan bentukbentuk orbital

- Bilangan kuantum dan bentuk orbital

Menentukan bilangan kuantum dan bentuk orbital S, P dan D (kecakapan hidup meng olah data, menghubung-

3 JP

- Kuis Tuga s - UH

Uraian obyektif

Tuliskan semua harga bilangan kuantum pada kulit M(n=4) Tentukan jumlah elektron maksimum dalam : a. Kulit dengan n = 4 b. Sub kulit l = 3

Buku Kimia

kan variabel) Menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. (kecakapan hidup mengolah data)

c. Orbital dengan m = 2

Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.

- Prinsip Aufbau - Aturan Hund - Azas larangan Pauli

3 JP

- Kuis Tuga s - UH

Uraian obyektif

Gambarkan diagram orbital untuk unsur dengan no atom 13 dan 18 Gagasan manakah yang dilanggar oleh konfigurasi elektron berikut, serta beri konfigurasi yang benar :

Buku Kimia

Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik

- Hubungan konfigurasi elektron dgn periodik dan golongan

Menentukan unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya. (Kecakapan hidup menghubungkan variabel, mengambil keputusan)

3 JP

- Kuis Tuga s - UH

Uraian obyektif

a. Ha 1s 2s 2p6 2d1 b. K : [Kr] 3d1

Buku Kimia

Pada periode dan golongan berapa letak unsur-unsur berikut dalam tabel periodik? a. K19 b. AS33 c. Pb82

1.2

Menerapkan teori domain elektron untuk meramalkan bentuk molekul dan menjelaskan hubungan antar molekul dengan sifatnya.

Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori domain elek tron

- Teori domain elek tron dan gaya antar molekul a. Teori domain elektron b. Gaya antar molekul (gaya Lon don, gaya Van-

Menggambarkan bentuk molekul dan senyawa.

3 JP

- Kuis Tuga s - UH

Uraian obyektif

Gambarkan bentuk molekul dari a. NH3 b. CCl4 c. SF6

Buku Kimia

(Ar N = 7, H = 1, Cl = 17, C = 6, S = 16, F = 9)

der Waals, ikat an hidrogen) Menjelaskan perbedaan sifat fisis( titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya London, gaya Vander Waals, ikatan hidrogen) Mengidentifikasi sifat molekul: Berdasarkan gaya antar molekul. (Kecakapan hidup : menggali informasi, mengolah data, mengidentifikasi variabel) a. Nitrogen (Mr = 28) atau Oksigen (Mr = 32) b. Butana atau Isobutana 3 JP Manakah yang mempunyai titik didih lebih tinggi? Buku Kimia

CONTOH SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN


Nama Madrasah Mata Pelajaran Kelas/Program Semester Silabus Madrasah Cetak Tanggal Standart Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menganalisis akuntansi sebagai sistem informasi : : Akuntansi : XI/IPS :I : : : Menganalisis sistem informasi, dasar hukum, struktur dasar dan menerapkan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang Materi Pokok Indikator Pengalaman Belajar Jenis Tagih an Penilaian Bentuk instrumen Contoh Instrumen Alokasi Waktu 12 x 45 Mendefinisikan akuntansi Sumber/ Bahan dan Alat - Buku Penunjang Yang releVan - LKS

Akuntansi dan sistem informa si Definisi akuntansi Kuallitas informasi akuntansi

Mendeskriksikan

- Kuis

makna sebagai sistem informasi dengan mengkaji sumber bahan. (Kecakapan hidup: menggali informasi, mengolah informasi, dan komunikasi tertulis)

- Jawaban Singkat

- Ulang an hari

- Uraian Bebas

- Rumuskan kembali definisi operasional akuntansi sesuai dengan pemahaman kamu. - Rumuskanlah bahwa informasi akuntansi dapat mengubah keputusan yang menyebabkan perubahan tingkah laku! - Rumuskanlah bahwa informasi akuntansi itu relevan! Berikanlah

an

contohnya - Berikan gam-baran secara kronologis ten-tang proses kegiatan akuntansi! - Tunjukkan pemakai informasi akuntansi di-pihak ekstern dan intern.

Proses kegiatan akuntansi

Mengkaji refe-rensi
Merumuskan kualitas informasi akuntansi.

Beberapa pemakai informasi akuntansi Karakteristik pemakai informasi akuntansi.

dan mempresentasikan proses akuntan-si. (Kecakapan hidup: menggali informasi, meng-olah informasi, dan komunikasi tertulis)

- Tugas individu

- Unjuk Kerja

Mengidentifikasi kegunaan informasi akuntansi bagi setiap pemakai.

- Kuis

- Jawaban Singkat

Mengidentifikasi

Kegunaan informasi akuntansi

Bidang-bidang akuntansi

Mengidentifikasi macam-macam

manfaat infor-masi akuntansi bagi pemakainya dengan mengkaji sumber bahan (Kecakapan hi-dup: menggali informasi, meng-olah informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah, komunikasi lisan dan komunikasi tertulis)

- Bedakan karakteristik pemakai informasi internal dengan eksternal! - Deskripsikan manfaat informasi akuntansi bagi pemakai internal dan eksternal! - Jelaskan perbedaan antara bidang akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan! - Tunjukkan perbedaan antara

- Kuis

- Jawaban Singkat

- Ulangan

- Uraian Bebas

- Ulangan hari

- Uraian Bebas

bidang spesialisasi akuntansi.

an

akuntan publik dengan akuntan swasta! - Tunjukkan sikapmu jika kamu menjadi akuntan profesional!

Profesi akuntan

Mendeskripsikan bidang garapan/ profesi akuntan

Etika profesi akuntan

Mengidentifikasi etika profesi akuntan.

- Mendeskripsikan bidang dan profesi akuntansi dengan mengkaji sumber bahan. (Kecakapan hidup: menggali informasi, meng-olah informasi, mengambil ke-putusan, memecahkan masalah, komunikasi lisan dan komunikasi tertulis)

- Ulangan hari an

- Uraian Bebas

- Tugas Individu

- Inventori

You might also like