You are on page 1of 55

No.

Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 1 dari 55

BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada
pada tingkat satuan pendidikan kejuruan pada umumnya, SMK negeri
4 Makassar pada khususnya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
memuat materi Sosiologi, Sejarah, Ekonomi, Budaya dan Antropologi.
Melalui modul ini, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warganegara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, dan
cinta damai. Kompetensi yang akan kita pelajari pada semester 1
(Ganjil) adalah standar kompetensi kedua yang terdiri dari 3 (tiga)
kompetensi dasar. Ketiga kompetensi dasar ini merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai standar kompetensi
tersebut.
Tiga kompetensi dasar yang akan kita pelajari dalam modul ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Interaksi Sebagai Proses Sosial.
2. Mendeksripsikan Sosialisasi Sebagai Porses Pembentukan
Kepribadian
3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial
Semuanya ini disusun secara sistematis, konprehensif, dan
terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan
keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.

B. PRASYARAT
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari
modul ini sebaiknya anda sudah mempersiapkan diri secara
maksimal dengan konsentrasi penuh. Anda harus menguasai isi
modul secara bertahap dan simultan. Sebaiknya anda tidak
membaca dan mempelajari modul ini secara meloncat-loncat. Jadi
harus sesuai dengan urutan komptensi dasar yang ada. Anda akan
lebih mudah memahami dan mepelajarinya dari setiap modul apabila
materinya beurutan.
Dalam mempelajari modul ini, kemampuan yang harus anda
miliki antara lain adalah kemauan dan semangat untuk mempelajari
dan memahami situasi dan kondisi yang tengah berkembang pada
masa itu.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


1. Petunjuk bagi siswa
a. Bacalah terlebih dahulu pendahuluan untuk mengetahui
secara umum materi dalam modul ini.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 2 dari 55

b. Bacalah dengan saksama petunjuk dalam tiap materi modul


serta tujuan yang akan dicapai pada modul ini.
c. Baca dan pahami materi pada modul ini.
d. Catatlah dan buat ringkasan materi penting.
e. Kerjakan apabila ada tugas pada setiap akhir modul, jika
kesulitan diskusikanlah dengan teman atau guru anda.
f. Kerjakan soal evaluasi yang ada, mintalah penjelasan apabila
ada hal-hal yang belum jelas.
g. Hasil penguasaan evaluasi menunjukkan tingkat penguasaan
terhadap materi yang anda pelajari.

Apabila hasil yang Anda capai sesuai dengan target


kelulusan, Anda boleh melanjutkan ke materi berikutnya. Jika tidak
berhasil, maka anda ulangi lagi sesuai target kelulusan.

2. Petunjuk bagi guru


a. Mengkondisikan kelas untuk kelancaran proses pembelajaran.
b. Membimbing siswa untuk memahami materi dan pelaksanaan
tugas.
c. Melaksanakan penilaian, remediasi.
d. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu
dibenahi, diperdalam untuk melanjutkan pelajaran berikutnya.
e. Mencatat kemajuan siswa.

D. PERLENGKAPAN PROSES PEMBELAJARAN


1. Buku referensi
2. Modul
3. Note Book
4. DVD
5. Gambar Iinteraksi Sosial

E. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi Interaksi Sebagai Proses
Sosial.
Setelah mempelajari materi ini siswa dapat :
1. Mendefinisikan pengertian interaksi sosial.
2. Mendefinisikan pengertian proses sosial.
3. Menjelaskan faktor yang mendasari terjadinya interaksi.
4. Menjelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.
5. Menjelaskan wujud kontak sosial.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 3 dari 55

Standar Kompetensi : 1
Memahami Kehidupan
Sosial Manusia

Kompetensi Dasar 1.1.

Mengidentifikasi
interaksi sebagai
proses sosial
1 2 3
Proses Interaksi Syarat-Syarat
Interaksi Sosial
Sosial Interaksi Sosial

1. Pengertian Faktor dasar Konta Komunik


Umum terjadinya interkasi k asi
2. Pendapat ahli :
1. Imitasi
2. Sugesti
3. Identifikasi Komponen
4. Simpati Komunikasi
1. Komunika
tor
2. Komunika
1 2 n

Wujud Kontak Terjadinya


SosialAntar
1. Kontak Proses
Komunikasi
2.Individu.
Kontak Antar 1. Kontak
Kelompok
3.Antar Individu Primer
2. Kontak
dengan Kelompok Sekunder

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 4 dari 55

BAB II

MENGIDENTIFIKASI INTERAKSI
SEBAGAI PROSES SOSIAL

A. Interaksi Sosial.
Manusia adalah mahluk yang tidak dapat hidup sendiri dan
terlepas dari pergaulan. Aristoteles menyebut manusia sebagai
zoom poloiticom. Artinya, manusia adalah mahluk yang selalu
hidup bermasyarakat. Masyarakat terbentuk karena adanya
hasrat dalam diri manusia, antara lain:
1. Hasrat sosial, yaitu hasrat manusia untuk menghubungkan
dirinya dengan individu atau kelompok lain;
2. Hasrat bergaul, yaitu keinginan untuk bergaul atau bergabung
dengan orang-orang atau kelompok lain;
3. Hasrat memberitahukan, yaitu keinginan manusia
menyampaikan perasaan kepada orang lain;
4. Hasrat meniru, yaitu keinginan manusia untuk meniru suatu
gejala, baik secara diam-diam maupun terang-terangan, baik
untuk sebagian maupun untuk keseluruhan;
5. Hasrat berjuang, yaitu keinginan untuk mengalahkan lawan
atau mempertahankan hidupnya;
6. Hasrat bersatu, yaitu keinginan manusia untuk bersatu dengan
lainnya agar tercipta kekuatan bersama sebab adanya
kenyataan bahwa manusia adalah mahluk yang lemah; dan
7. Kesamaan keturunan dan keyakinan.

Di dalam masyarakat, anggotanya selalu berinteraksi atau


berhubungan. Hubungan itu terjalin, baik dengan kelompok
sendiri mau pun dengan kelompok lain. Interaksi adalah
hubungan timbal balik antara individu manusia dengan individu
lainnya. Interaksi sosial merupakan inti sari kehidupan sosial,
artinya; kehidupan sosial tampak lebih nyata dalam berbagai
bentuk pergaulan seseorang dengan orang lain. Interaksi sosial
dapat juga diartikan sebagai hubungan sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antar orang perorangan, antara kelompok
manusia dengan individu.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 5 dari 55

Interaksi sosial adalah adanyan aktivitas manusia yang


dapat mempengaruhi aktivitas manusia lainnya. Dengan
demikian dapat diketahui bentuk utama dari proses sosial yaitu
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan faktor yang
menyebabkan terjadinya interaksi sosial.
Menurut Alvin dan Gouldner; bahwa Interaksi sebagai aksi dan
reaksi diantara orang-orang.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat, menyatakan bahwa :
terjadinya interaksi apabila satu individu berbuat sedemikian
rupa sehingga menimbulkan reaksi dari individu atau individu-
individu lainnya.
Setiap hari orang bergaul dengan orang lain. Kita berbicara
dengan orang lain, bersalaman atau bahkan bermusuhan. Semua
tindakan itu berciri timbal balik yang artinya melibatkan dua
belah pihak. Hal ini tidak terlepas dari hakikat kita sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Hubungan itu diatur oleh nilai-nilai dan norma-norma hidup
masyarakat.
Dalam hidup bermasyarakat, kita selalu berinteraksi dengan
orang lain, baik secara sadar maupun tidak. Salah satu contoh
yang sederhana yang sering kita alami, ketika seseorang
berpapasan dengan orang lain di trotoar. Sekurang-kurangnya
keduanya saling melirik, memandang, kemudian saling berpaling
sehingga menghindari kontak mata ketika saling melewati.
Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat ahli tentang
interaksi sosial :
1. Soerjono Soekanto (1990:67) menyatakan bahwa walaupun
orang-orang yang bertemu tidak saling berbicara atau tidak
saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi.
Karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang
menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan
maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan yang
disebabkan oleh; misalnya bau keringat, minyak wangi,
suara berjalan dan sebagainya. Kesemuanya itu
menimbulkan kesan di dalam pikiran sesorang, yang
kemudian menentukan tidakan apa yang akan dilakukan.
2. Erving Goffman (dikutip Giddens 1994:89) berpendapat
bahwa dalam kejadian di atas telah terjadi
ketidakpedulian masyarakat (civil inattetion), yang
sebenarnya berbeda dengan mengabaikan sama sekali
orang lain, karena masing-masing individu sadar akan

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 6 dari 55

kehadiran orang lain tetapi menghidari gerakan atau


bahasa tubuh yang mungkin dianggap mengganggu. Sikap
seperti itu penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
dengan cara itu seseorang menyatakan pada orang lain
bahwa mereka tidak perlu mencurigai, membenci atau
menghidarinya. Bayangkan betapa kacaunya kehidupan
jika setiap orang harus selalu was-was, takut atau khawatir
jika berpapasan dengan orang lain.
Dalam masyarakat modern, kabanyakan orang hidup
dan selalu berinteraksi dengan orang-orang yang tidak
dikenal secara pribadi. Kehidupan tetap jalan dengan relatif
stabil dan damai. Sesungguhnya kehidupan sosial kita
dapat bertahan melalui civil inatention dan berbagai
interaksi sosial yang terjadi ketika seseorang menghadapi
orang yang tidak dikenalnya.
3. Macionis (1997:149) menyatakan bahwa interaksi sosial
sebagai proses bertindak (aksi) dan membalas tindakan
(reaksi) yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain.
4. Broom & Selznic (1961:11) menyebutkan bahwa interaksi
sosial sebagai proses bertindak yang dilandasi oleh
kesadaran adanya orang lain dan proses menyesuaikan
respon (tindakan balasan) sesuai dengan tindakan orang
lain.

B. Proses Interaksi Sosial.


Proses interaksi sosial adalah pengaruh timbal balik antara
segi kehidupan yang satu mempengaruhi segi kehidupan lainnya.
Misalnya, segi kehidupan ekonomi berpengaruh pada segi
kehidupan pilitik, segi kehidupan politik berpengaruh pada segi
kehidupan hukum, demikian pula sebaliknya.
Adanya berbagai aktivtas manusia yang dapat mempengaruhi
aktivitas manusia lainnya itulah disebut interaksi sosial. Dengan
demikian dapat diketahui bentuk utama dari proses sosial yaitu
interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan faktor yang
menyebabkan terjadinya aktivitas sosial.
Interaksi sosial sebagai reaksi hubungan timbal balik yang
dipengaruhi (digerakkan) oleh faktor-faktor dari luar individu.
Menurut Soejono Soekanto, terdapat empat faktor yang menjadi
dasar proses interaksi. Adapun keempat faktor tersebut antara
lain :

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 7 dari 55

1. Imitasi.
Imitasi adalah tindakan sosial meniru sikap, tindakan,
gaya hidup atau penampilan fisik seseorang secara
berlebihan. Sebagai suatu proses, ada kalanya imitasi
berdampak positif apabila yang ditiru adalah individu-individu
yang baik menurut pandangan umum masyarakat. Akan tetapi
imitasi juga dapat berdampak negatif apabila sosok individu
yang ditiru berlawanan dengan pandangan umum
masyarakat. Misalnya, imitasi seorang remaja terhadap artis
idolanya.
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi
kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, namun juga dapat
mengakibatkan terjadinya penyimpangan terhadap nilai-nilai
dan norma dalam masyarakat. Hal itu tergantung dari figur
yang diimitasi oleh seseorang. Imitasi juga dapat melemahkan
atau bahkan mematikan pengembangan daya kreasi
seseorang.

2. Sugesti.
Sugesti adalah pandangan atau pengaruh yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain, sehingga orang
lain menuruti isi pandangan atau pengaruh tersebut baik
secara sadar maupun tidak sadar tampa berpikir panjang.
Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa
dan memiliki pengaruh besar di lingkungan sosialnya. Sugesti
dapat pula berasal dari kelompok mayoritas terhadap
kelompok minoritas, ataupun orang dewasa terhadap anak-
anak. Cepat atau lambat proses sugesti ini sangat tergantung
pada usia, kepribadian, kemampuan intelektual, dan keadaan
fisik seseorang. Sugesti lazimnya berkonotasi negatif karena
mampu mendorong orang untuk bertindak secara emosional,
dan tak rasional.

3. Identifkasi.
Identifikasi adalah usaha seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain. Orang yang menjadi sasaran indentifikasi
dinamakan idola (sosok yang dipuja). Identifikasi sifatnya lebih
mendalam daripada imitasi, lebih dari sekedar meniru
seseorang. Dalam identifikasi terjadi proses pembentukan
kepribadian. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan
sendirinya atau tak disadari maupun dengan disengaja.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 8 dari 55

Seseorang yang mengidentifikasi dirinya dengan satu


figur tertentu benar-benar mengenal figur yang menjadi
idolanya. Pandangan, sikap, dan norma yang dianut figur itu
akan menjiwai orang yang mengidentifkasikan diri itu.
Identifkasi mengakibatkan terjadinya pengaruh-pengaruh
yang lebih mendalam ketimbang proses imitasi.

4. Simpati.
Simpati adalah perasaan tertarik kepda pihak lain yang
mendorong keinginan untuk memahami dan bekerja dengan
pihak lain.
Dibandingkan ketiga faktor interaksi sosial sebelumnya,
simpati melalui proses yang relatif lambat. Namun pengaruh
simpati lebih mendalam dan tahan lama.
Agar simpati dapat berlangsung, diperlukan adanya
saling pengertian antara kedua belah pihak. Pihak yang satu
terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya,
sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah
sebabnya simpati menjadi dasar hubungan persahabatan dan
cinta.

C. Syarat-Syarat Interaksi Sosial. (TNT 1) 28/08/2008


Interaksi sosial terjadi karena adanya dua pihak yang saling
kontak dan melakukan komunikasi.
1. Kontak.
Secara harfiah kontak berarti “bersama-sama
menyentuh”. Dalam sosiologi, istilah kontak diartikan sebagai
“hubungan dengan orang lain”. Hubungan dengan orang lain
dapat dilakukan secara tatap muka (langsung) maupun melalui
sarana perhubungan atau perantara (tidak lansung). Oleh
karena itu, kontak sosial juga dapat bersifat langsung maupun
tidak lansung dengan menggunakan alat penghubung/alat
komunikasi.
Kontak hanya mungkin berlangsung apabila kedua belah
pihak sadar akan kedudukan atau keadaan masing-masing.
Artinya kontak memerlukan kerja sama kedua belah pihak. Di
era global, dengan kemajuan teknologi, kontak dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat.
Dilihat dari wujudnya, kontak sosial dibedakan menjadi
tiga yaitu :
a. Kontak antar individu.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 9 dari 55

Kontak antar individu adalah interaksi sosial yang terjadi


antara orang perorangan atau individu dengan individu.
Didalam interaksi antar individu kita saling mempengaruhi.
Individu yang dipengaruhi akan memberi respon, tanggapan,
atau reaksi dalam berbagai bentuk. Misalnya; kedipan mata,
ucapan salam. Kontak antar individu juga dapat terjadi
dalam bentuk negatif, misalnya; marah, cemberut, muram,
diam, bertengkar dan perilaku aneh lainnya.
b. Kontak antar kelompok.
Kontak sosial antar kelompok adalah interaksi sosial yang
terjadi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
Misalnya antara dua perusahaan dalam hubungan bisnis,
antara warga RT 2 dengan RT 3 membangun jembatan.
c. Kontak antara individu dengan suatu kelompok.
Kontak sosial antara individu dengan kelompok adalah
interaksi sosial yang terjadi antara idividu dengan
kelompoknya. Misalnya antara ketua kelas dengan teman-
teman dikelasnya, antara khatib dengan jamaah masjid.

Kontak sosial yang dilakukan menurut terjadinya proses


komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Kontak Primer (Kontak langsung)
Kontak primer yaitu hubungan timbal balik yang terjadi
secara langsung. Misalnya; tatap muka, berjabat tangan,
saling memandang dan saling melirik.
b. Kontak Sekunder (Kontak tidak langsung)
Kontak sekunder yaitu kontak sosial yang memerlukan
pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan
timbal balik. Misalnya ; Yanto meminta tolong kepada Joko
untuk mengajak Erna bergabung dalam Kelompok Ilmiah
Remaja yang dipimpinnya, Si Aman mengirim surat cinta
kepada gadis pujaannya tetapi menyuruh temannya untuk
menyerahkan surat tersebut.
2. Komunikasi.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain melalui sarana komunikasi. Dilihat
dari segi interaksi sosial, dapat dipandang sebagai proses
pertukaran informasi dan makna diantara pihak-pihak yang
sedang berinteraksi sosial. Sarana utama dalam komunikasi
antara manusia mengadakan pembicaraan dengan sesama

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 10 dari 55

manusia. Komunikasi menggunakan bahasa disebut komunikasi


verbal.
Selain menggunakan bahasa, komunikasi juga dapat
melakukan dengan menggunakan ekspresi wajah (tertawa,
menangis, tersenyum, cemberut, mengernyit, mengerling) dan
gerakan tubuh (menggelengkan kepala, mengangguk,
membungkuk, mengangkat bahu, menarik napas panjang,
melambaikan tangan, menggerakkan ibu jari atau telunjuk).
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi itu dapat efektif apabila pesan yang disampaikan
ditafsirkan sama oleh pihak penerima pesan tersebut.
Komponen komunikasi. Agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen
sebagai berikut :
1. Pengiriman atau komunikator (sender) adalah pihak yang
mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang
menerima pesan dari pihak lain.
3. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
4. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerima
pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
Secara ringkas proses berlangsungnya komunikasi bisa
digambarkan seperti berikut :
Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada
orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa
informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang
bisa dimengerti kedua pihak.
Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu
media atau saluran baik secara langsung atau tidak langsung.
Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau
media lainnya.
Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti kedua pihak. Selanjutnya, komunikator (receiver)
memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah ia mengerti atau memahami
pesan yang dimaksud oleh sipengirim.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 11 dari 55

Tugas
Amatilah kegiatan yang ada di lingkungan keluargamu dan di
lingkungan sekitarmu. Kemudian diskusikanlah dengan teman-
temanmu di kelas. Faktor apa saja yang mendorong terjadinya
interkasi sosial menurut pengamatanmu sendiri. Berikanlah alasan
dari hasil pengamatanmu.
Hasil pengamatanmu buat dalam bentuk laporan dengan susunan
sebagai berikut :
1. Proses interaksi sosial :
a.Di lingkungan keluarga,
b.Di lingkungan sekitar tempat tinggal.
2. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial.
a. Di lingkungan keluarga,
b. Di lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Kesimpulan.

Evaluasi.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e.
1. Manusia adalah mahluk yang selalu hidup bermasyarkat, oleh
Aristoteles disebut manusia sebagai ....
a. zoom sociologom d. zoom polize
b. zoom sociologi e. zoom poloiticom
c. zoom homo homonis
2. Hubungan timbal balik antara individu manusia dengan
individu lainnya disebut ....
a. Komunikasi c. Integritas e.
proses
b. Integrasi d. interaksi
3. Terjadinya interaksi apabila satu individu berbuat sedemikian
rupa sehingga menimbulkan reaksi dari individu atau individu-
individu lainnya, adalah pendapat ....
a. Soerjono Soekanto d. Alvin & Gouldner
b. Erving Goffaman e. Broom & Selznic
c. Kuntjaraningrat

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 12 dari 55

4. Interaksi sosial sebagai proses bertindak dan membalas


tindakan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan orang lain, pernyataan ini dikemukakan oleh ....
a. Soerjono Soekanto d. Alvin & Gouldner
b. Erving Goffaman e. Broom & Selznic
c. Kuntjaraningrat
5. Adanya berbagai aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi
aktivitas manusia lainnya, disebut ....
a. Komunikasi sosial d. Interaksi sosial
b. Integrasi sosial e. Proses sosial
c. Integritas sosial
6. Upaya seorang individu untuk mempengaruhi individu lain
disebut ....
a. Proses sosial d. Komunikasi sosial
b. Tindakan sosial e. Keteraturan sosial
c. Interakasi sosial
7. Tindakan seorang remaja yang suka meniru sikap, tindakan,
model, gaya hidup atau penampilan pisik tokoh idolanya
secara berlebihan disebut ....
a. Identifikasi c. Sugesti e. agresif
b. Imitasi d. asimilatif
8. Seorang siswa mendapat pengaruh dari orang lain, sehingga
siswa tersebut menuruti isi pengaruh tersebut baik secara
sadar maupun tidak, tampa pikir panjang. Hal ini termasuk
kategori ....
a. Identifikasi d. asimilatif
b. Imitasi e. agresif
c. Sugesti
9. Seseorang berusaha menjadi sama dengan orang lain
disaebut ....
a. Identifikasi d. asimilatif
b. Imitasi e. Simpati
c. Sugesti
10.Simpati merupakan salah satu faktor yang mendasari
terbetuknya interaksi sosial, artinya ....
a. tindakan seseorang meniru gaya hidup orang lain
b. Upaya yang dilakukan seseorang untuk menjadi sama
c. Dorongan individu untuk merubah kearah yang lebih baik
d. Dorongan keinginan untuk memahami dan bekerja dengan
pihak lain.
e. Menuruti perintah orang tua

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 13 dari 55

11. Upaya seorang individu untuk mempengaruhi individu lainnya


disebut :
a. Tindakan sosial d. Interaksi sosial
b. Komunikasi sosial e. Keteraturan sosial
c. Proses sosial
12.Seperangkat aturan atau ketentuan untuk mencapai
kepentingan tertentu dalam bidang kehidupan masyarakat
disebut ....
a. Sistem sosial d. Inovasi
b. Organisasi sosial e. Norma sosial
c. Proses sosial
13.Imitasi merupakan salah satu faktor yang mendasari
terbentuknya interaksi sosial, artinya ....
a. Tindakan seseorang kepada orang lain untuk gaya saja
b. Upaya yang dilakukan sesorang untuk menjadi sama
c. Menuruti atau melaksanakan perintah orang tua
d. Dorongan individu untuk mengubah ke arah yang baik
e. Persaan senang kepada orang lain untuk
menolong/membantu
14.Kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan orang lain disebut ....
a. Simpati d. Sugesti
b. Identifikasi e. Isolasi
c. Imitasi
15.Suatu interaksi terjadi pertama-tama didahului oleh kontak
dan diikuti dengan ....
a. Sugesti d. Orientasi
b. Imitasi e. Imitasi
c. Isolasi
16. Arman mengirim surat kepada Anggun melalui Amran. Perihal
ini merupakan
a. Kontak primer d. Kontak sekunder
b. Kontak Primer langsung e. Komunikasi langsung
c. Kontak sekunder langsung
17.Sikap dan prilaku adik seperti berbicara, berpakaian dan
berjalan, selalu ingin sama dengan kakak. Contoh tindakan ini
merupakan tindakan yang didasari faktor ....
a. Imitasi d. Empati
b. Sugesti e. Invasi
c. Identifikasi

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 14 dari 55

18.Bapak Cokro sedang mengajar sisiwa di kelas. Bentuk


semacam ini dinamakan ....
a. Interaksi individu dan kolompok d. Interaksi lingkungan
b. Interaksi individu dan individu e. Interaksi sekolah
c. Interaksi kelompok dan kelompok
19.Seorang penderita penyakit menahun enggan pergi ke dokter
malainkan memilih pengobatan alternatif yang sudah terkenal
pengobatannya, hal ini merupakan ....
a. Sugesti c. Empati e. Simpati
b. Imitasi d. Motivasi
20.Seorang teman ada yang meninggal salah satu keluarganya.
Kita sama-sama merasa kehilangan karena sudah dianggap
saudara sendiri. Hal ini dinamakan ....
a. Sugesti c. Empati e. Simpati
b. Imitasi d. Motivasi
21.Seorang guru dapat dijadikan panutan murid-muridnya. Guru
tersebut dianggap sebagai ....
c. Sugesti c. Empati e. Simpati
d. Imitasi d. Motivasi
22.Orang yang sedang marahan, jika bertemu saling berdiam
diri, merupakan bentuk interaksi sosial ....
a. Interaksi antara individu dan individu
b. Interaksi antara individu dan kelompok
c. Interaksi antara kelompok dan lingkungan
d. Interaksi antara kelompok dan kelompok
e. Interaksi antara individu dan lingkungan
23.Hubungan antara anak dengan orang tua merupakan salah
satu wujud kontak ....
a. Kontak individu dengan kelompok d. Kontak
antar individu
b. Kontak kelompok dengan kelompok e. Hubungan
famili
c. Kontak antar kelompok
24. Peratndingan antara PSMS dengan Sriwijaya PC merupakan
salah satu wujud kontak ....
a. Kontak individu dengan kelompok d. Kontak
antar individu
b. Kontak kelompok dengan kelompok e. Hubungan
famili
c. Kontak antar kelompok

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 15 dari 55

25.Tindakan yang patut di contoh merupakan salah satu cara


untuk dapat memberi ....
a. Inspirasi c. Keinginan e.
Kemauan
b. Motivasi d. hiburan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan


tepat.
1. Jelaskan yang dimaksud dengan interaksi sebagai aksi.

2. Jelaskan contoh sugesti, dan bagaimana caranya memberikan


sugesti kepada orang lain.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan imitasi.

4. Sebutkan syarat-syarat interaksi sosial.

5. Berikanlah gambaran singkat proses berlangsungnya


komunikasi.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 16 dari 55

C/NYC Komentar Guru Paraf

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan kehidupan sosial


sebagai proses sosial
Setelah mempelajari materi ini siswa di harapkan dapat :
1. Mengidefinisikan pengertian sosialisasi.
2. Menguraikan dengan singkat empat tahapan sosialisasi
menurut ahli sosiologi.
3. Menjelaskan dengan singkat lima media sosialisasi.
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan
sosialisasi.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 17 dari 55

5. Mengemukakan unsur-unsur yang menentukan terbentuknya


prilaku individu.
6. Menguraikan dengan singkat faktor-faktor yang
mempengaruhi per-kembangan kepribadian idividu.

Standar Kompetensi : 1
Memahami Kehidupan
Sosial Manusia

Kompetensi Dasar 1.2.

Mendeskripsikan
sosialisasi sebagai
proses pembentukan
Created by : Muh. Arsyad Rahim
No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 18 dari 55

1 2 3
Faktor-faktor yang mem-
Pengertian Media sosialisasi pengaruhi pembentukan
sosialisasi kepribadian

1. Pengertian 1. Media (keluarga, Definisi Susunan


Umum teman bermain, keperibadi Kepribadia
2. Pendapat para sekolah, media an n
ahli massa, & tempat
kerja)
2. Tujuan 1. Pengetahua
3. Indikasi untuk n
mencapai tujuan 2. Perasaan
4. Faktor

Yang mempengaruhi timbulnya


kepribadian :
1. Faktor warisan biologis :
a. Susunan biologis
b. Kematangan biologis
c. Karakter fisik
2. Faktor geografis
3. Faktor kebudayaan
4. Faktor pengalaman hidup dalam
kelompok :
a. acuan (referensi)
b. majemuk

BAB III
SOSIALISASI SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

A. Pengertian sosialisasi.
Secara sederhana sosialisasi dapat diartikan sebagai
sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan
nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat
berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya.
Adapun definisi sosialisasi menurut para ahli antara lain.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 19 dari 55

1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-
individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara
hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan
dan berfungsi dalam kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak
belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam
masyarakat.
3. Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari
tatacara kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh
kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi
dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota
suatu kelompok.
4. Horton dan Hunt (1987:89)
Sosialisasi sebagai proses melalui seseorang
menginternalisasi-kan norma-norma kelompok dimana ia
hidup, sehingga berkembang menjadi satu pribadi yang
unik.
5. Giddens (1994:60)
Melukiskan proses sosialisasi sebagai proses di mana
seorang bayi yang lemah secara bertahap dan aktif
berkembang menjadi satu pribadi yang sadar akan dirinya
sendiri, pribadi yang berpengetahuan dan terampil akan
cara hidup dalam kebudayaan tempat ia tinggal.
6. Ritcher Jr (1987:139)
Sosialisasi adalah proses di mana seseorang
memperoleh pengetahuan, keterampilan-keterampilan, dan
sikap yang diperlukannya agar dapat berfungsi sebagai
orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam
satu kedudukan atau peranan tertentu dimasyarakatnya.
7. Stewart (1985:93)
Sosialisasi adalah proses orang memperoleh
kepercayaan-kepercayaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan
kebiasaan-kebiasaan dalam kebudayaannya. Melalui proses
sosialisasi akan tumbuh satu pribadi yang khas karena
sifat-sifat kelompok tidak pernah diserap secara sama oleh
masing-masing anggota kelompok.
8. Broom dan Selznic (1961:79)

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 20 dari 55

Sosialisasi adalah proses membangun atau


menanamkan nilai-nilai kelompok pada diri seseorang. Dari
segi masyarakat, sosialisasi adalah cara untuk
mentransmisikan kebudayaan dan cara bagaimana
seseorang disesuaikan kedalam cara kehidupan yang telah
diorganisir. Dari segi individu, sosialisasi adalah
pemenuhan potensi pertumbuhan dan perkembangan
pribadinya.
Sosialisasi memanusiakan manusia dan
mengembangkannya agar menjadi pribadi-pribadi yang
mempunyai kesadaran identitas, maupun mengatur dan
mendisiplinkan dirinya, dan memiliki cita-cita, nilai-nilai dan
ambisi.

Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat ditarik


beberapa pengertian pokok tentang sosialisasi, sebagai
berikut :
1. Sosialisasi adalah proses yang berlangsung sepanjang
hidup manusia.
2. Dalam sosialisasi terjadi saling pengaruh antara individu
beserta segala potensi kemanusiaannya dengan
masyarakat beserta kebudayaannya.
3. Melalui proses sosialisasi, menyerap pengetahuan,
kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan
keterampilan dari kebudayaan masyarakatnya.
4. Hasil sosialisasi adalah berkembangnya kepribadian
seseorang menjadi satu pribadi yang unik, sedangkan
kebudayaan masyarakat juga terpelihara dan berkembang
melalui proses sosialisasi.
Proses sosialisasi memungkinkan orang berperilaku sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku bagi masyarakat,
sehingga terhindar dari perilaku asosial, yaitu perilaku yang
bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat.
Sosialisasi terjadi melalui interaksi antar manusia. Manusia
mempelajari sesuatu dari orang-orang yang paling penting
dalam kehidupannya, seperti anggota keluarga dekat, teman
baik, dan para guru. Namun demikian manusia juga belajar
dari orang-orang yang mereka temui di jalan, di TV, dalam
film, majalah, atau melalaui internet.
Berikut ini beberapa teori sosialisasi menurut ahli sosiologi,
antara lain :

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 21 dari 55

1. George Herbert Mead.


Sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan menjadi
empat tahapan, yaitu :
a. Tahap Persiapan ( preparatory stage )
Pada tahap ini, merupakan saat seorang anak
mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya,
termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.
Pada tahap ini anak-anak mulai melakukan kegiatan
meniru meski tidak sempurna.
Misalnya; kata “makan” yang diajarkan anak usia balita
diucapkan “mam”. Makna kata tersebut belum dipahami
secara tepat oleh anak. Lama kelamaan anak
memahami secara tepat makna kata makan tersebut
dengan keyataan yang dialaminya.
b. Tahap Meniru (Play Stage)
Pada tahap ini, seorang anak kecil mulai bekerja
mengambil peran yang berada di sekitarnya. Anak mulai
menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan
apa yang diharapkan seorang ibu dari anaknya. Dengan
kata lain, sudah mulai terbentuk kemampuan untuk
menempatkan diri pada posisi orang lain. Terbentuknya
kasadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-
orang yang jumlahnya banyak. Sebagian dari orang-
orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap
penting dalam pembentukan dan bertahannya diri,
yakni di mana anak menyerap nilai dan norma. Bagi
seorang anak, orang-orang ini disebut orang yang amat
berarti (significant other).
c. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Pada tahap ini seorang anak tidak hanya lebih
mengetahui peran yang harus dijalankan, tetapi telah
mulai mengetahui peran yang harus dijalankan orang
lain. Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang
lain pun mulai meningkat sehingga memungkinkan
adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
Pada tahap ini, mulai sadar akan tuntutan untuk
membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-
temannya, lawan berinteraksi semakin banyak dan
hubungannya semakin kompleks, mulai berhubungan
dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
d. Tahap penerimaan Norma Kolektif (Generalize Stage)

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 22 dari 55

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa.


Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi
masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat
bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang
berinterkasi dengannya tetapi juga dengan masyarakat
secara luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya
peraturan, kemampuan bekerja sama, bahkan dengan
orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap.
Manusia pada perkembangannya telah menjadi warga
masyarakat dalam arti sepenuhnya.
2. Charles H. Cooley.
Charles H. Cooley menekankan peranan interaksi dalam
proses sosialisasi. Konsep diri (self concept) seseorang
berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Diri
yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini
dinamakan looking glass self yang terbentuk melalui tiga
tahap yaitu :
a. Kita membayangkan bagaimana diri kita di mata orang
lain.
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang
paling hebat dan yang paling pintar karena sang anak
memiliki prestasi di kelas dan selalu menang di berbagai
lomba.
b. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak
yang hebat, sang anak membayangkan pandangan
orang lain terhadap kita. Ia merasa selalu dipuji oleh
orang lain, sehingga selalu percaya pada tindakannya.
Perasaan ini bisa muncul dari perlakuan orang terhadap
dirinya. Misalnya, gurunya selalu mengikutsertakannya
dalam berbagai kegiatan lomba atau orang tuanya
selalu memamerkannya kepada orang lain. Ingatlah
bahwa pandangan ini tidak selamanya benar. Sang anak
mungkin merasa dirinya hebat padahal dibandingkan
dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Parasaan
hebat bisa menjadi menurun kalau sang anak
memperoleh informasi dari orang lain bahwa ada anak
yang lebih hebat dari dirinya.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 23 dari 55

c. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat penilain


tersebut.
Dengan adanya penilaian bahwa sang anak adalah anak
yang hebat, timbul perasaan bangga dan penuh percaya
diri.
Ingatlah selalu bahwa pandangan negatif juga
memiliki efek yang sama. Seorang anak yang selalu
diejek jelek atau nakal dapat merasa dirinya jelek atau
nakal. Padahal pandangan itu belum tentu benar.

B. Media Sosialisasi.
1. Keluarga (kinship)
Keluarga merupakan lingkungan utama yang pertama
kali dikenal oleh anak. Fungsi utama keluarga adalah
menjaga dan memelihara anak-anak. Kita mengalami
sosialisasi pertama kali dalam kehidupan sebagai bayi dan
anak-nak dalam keluarga. Pelaku sosialisasi di lingkungan
keluarga meliputi orang tua, saudara kandung, kakek,
nenek, paman, bibi dan sebagainya. Disamping itu bagi
keluarga yang memiliki status sosial yang lebih baik, agen
sosialisasi termasuk pekerja sosial, baby sitter, pembantu
dan sebagainya. Peran agen sosialisasi sangat penting,
sebab tergantung dari kemampuan yang harus diajarkan
kepada anak.
2. Teman bermain (peer groups).
Teman bermain biasa juga disebut kelompok sebaya,
yang dialami anak setelah ia mampu bepergian ke luar
rumah. Pada awalnya sebagai kelompok yang bersifat
rekreatif, namun sangat berpengaruh dalam proses
sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman
barmain adalah pada masa remaja.
3. Sekolah.
Menurut Dreeben; dalam lembaga pendidikan sekolah
(pendidikan formal) seseorang belajar membaca, menulis
dan berhitung. Disamping itu juga dipelajari aturan-aturan
mengenai kemandirian, prestasi, universal, dan spesifikasi.
Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah :
a. Menyiapkan anak-anak untuk menyongsong
kehidupannya kelak,

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 24 dari 55

b. Membantu perkembangan potensi anak sebagai pribadi


yang utuh dan mahluk sosial yang bermanfaat bagi
kehidupan sosial.

Disamping itu, melalui pendidikan juga terjadi proses :


a. Memelihara kebudayaan dengan mewariskan kepada
generasi muda
b. Mengembangkan kemampuan partisipasi siswa dalam
kehidupan demokratis dengan mengajarkan
keterampilan-keterampilan berkomunikasi dan
pengembangan kemampuan berfikir rasional dan
mandiri.
c. Memperkaya kehidupan dengan memperluas wawasan
pengetahuan dan seni siswa.
d. Meningkatkan penyesuaian diri siswa dengan bimbingan
pribadi dan berbagai pelajaran seperti psikologi terapan,
pendidikan seks, efek penyalah gunaan narkoba.
e. Meningkatkan kesehatan siswa dengan latihan-latihan
fisik dan pelajaran tentang kesehatan.
f. Membentuk warganegara yang patriotik dengan
pelajaran tentang kejayaan negara, peningkatan
persatuan kesatuan bangsa dan bela negara.
Melalui proses pendidikan, anak-anak diperkenalkan
pada nilai-nilai dan norma atau budaya masyarakat,
bangsa, dan negaranya, sehingga diharapkan dapat
memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam
kesehariannya. Melalui pendidikan dan pelatihan, anak-
anak diperkenalkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan harapan dapat mengembangkannya.
4. Media massa.
Media massa, baik cetak maupun elektronik merupakan
bentuk komunikasi yang dikategorikan sebagai pelaku
sosialisasi. Pesan yang disampaikan akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
5. Tempat kerja
Tempat kerja juga merupakan sarana sosialisasi
seseorang. Pekerjaan menuntut peran tertentu dari
pekerjanya. Oleh karena itu, pekerjaan juga membentuk
kepribadian seseorang. Orang yang bekerja di industri akan

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 25 dari 55

terbentuk menjadi pribadi yang disiplin, menghargai waktu,


menguasai teknologi, dan tekun dalam bekerja.

Sosialisasi sebagai proses sosial mempunyai tujuan,yaitu


sebagai berikut;
1. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang di
tengah-tengah masyarakat tempat ia tinggal.
2. menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien serta mengembangkan kemampuannya untuk
membaca, menulis dan bercerita.
3. Membantu pengendalian fungsi-fungsi organik yang
dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan
pokok yang ada pada masyarakat.

Untuk mencapai tujuan sosialiasasi dapat dilihat dari


adanya indikasi-indikasi berikut :
1) Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan
lingkungan alam sekitar. Hal ini dapat diukur dan seseorang
mengenal keluarga, saudara, tetangga.
2) Dapat berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat,
misalnya seseorang bisa akrab bergaul dengan
keluarganya, tetangganya, temannya, dan warga
masyarakat sekitarnya.
3) Adanya peningkatan status dan peranan seseorang dalam
berusaha.
Sedangkan keberhasilan proses sosialisasi dipengaruhi oleh
faktor-faktor berikut :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi.
a. Biologis yang meliputi bentuk tubuh, golongan darah,
wajah, dan alat indra.
b. Tingkat kecerdasan atau Intelegensi Question (IQ)
c. Tingkat emosional atau Emosional Question (EQ), dan
d. Potensi, bakat serta keterampilan.
2. Faktor dari luar individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi yang
berasal dari luar yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat setempat, lingkungan bermain/pergaulan,
lingkungan pendidikan dan lingkungan pekerjaan.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 26 dari 55

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan


Kepribadian.
Istilah “kepribadian” adalah sebagai ciri-ciri watak
seseorang individu yang kosisten, yang memiliki identitas
khusus sebagai individu. Ciri khas tersebut berbeda antara
individu yang satu dengan individu yang lain.
Konsep kepribadian adalah konsep yang luas sehingga
tidak mungkin dapat merumuskan satu definisi yang tajam.
Oleh karena itu, para ahli berbeda pendapat tentang definisi
kepribadian, tetapi dapat melengkapi dan memperkaya
pemahaman tentang konsep kepribadian.

Berikut ini beberapa definisi kepribadian manurut para


ahli antara lain :
1. M.A.W. Brower, menyatakan bahwa “Kepribadian adalah
corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan,
dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang”.
2. Theodore R. Newcombe : “Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang terhadap perilaku”.
3. Yinger : “Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari
seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu
yang berinterkasi dengan serangkaian situasi”.
4. Cuber : “Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari
sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang”.
5. Horton menyatakan bahwa “Kepribadian adalah
keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temperamen
seseorang”.
6. Schaefer & Lamm mendefinisikan “ Kepribadian sebagai
keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri khas dan perilaku
seseorang”.

Pola-pola perilaku setiap manusia secara individual


sebenarnya unik dan berada satu sama lain. Perilaku manusia
ditentukan oleh naluri, dorongan-dorongan, refleks-refleks,
atau kelakuan manusia yang tidak lagi dipengaruhi dan
ditentukan oleh akal dan jiwanya, seperti tindakan yang
membabi buta. Unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perilaku tiap-tiap individu disebut susunan kepribadian, yang
meliputi :
1. Pengetahuan.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 27 dari 55

Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman,


dan konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman
mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dalam
lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam oleh otak
dan sedikit diungkapkan oleh individu tersebut dalam
bentuk perilaku.
2. Perasaan.
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia
yang menghasilakn nilai positif atau negatif terhadap
sesuatu. Bentuk penilaian itu, dipengaruhi oleh
pengetahuannya. Oleh sebab itu, perasaan selalu bersifat
subyektif karena adanya unsur tadi, yang biasa jadi
berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi
penuh kesadaran manusia tiap saat dalam hidupnya.
3. Dorongan naluri.
Dorongan naluri adalah kemauan yang sudah merupakan
naluri pada setiap manusia. Berikut ini adalah dorongan
naluri :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup,
b. Dorongan seksual,
c. Dorongan untuk mencari makan,
d. Dorongan untuk bergaul dan berintearksi dengan
sesama manusia.
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesama,
f. Dorongan untuk berbakti,
g. Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan
gerak.
Kepribadian seseorang dapat terbentuk, berkembang dan
berubah seiring dengan proses sosialisasi yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Warisan biologis adalah semua hal yang diterima
seseorang sebagai manusia melalui gen kedua
orangtuanya. Warisan biologis dapat dibagi tiga bagian
yaitu :
a. Persamaan biologis.
Setiap manusia sehat dan normal memiliki kesamaan
biologis tertentu seperti tubuh dua tangan, dua kaki,
lima indra. Persamaan biologis ini membantu
menjelaskan persamaan dalam kepribadian dan prilaku
semua orang. Setiap warisan biologis seseorang bersifat
unik, artinya tidak seorangpun yang mempunyai

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 28 dari 55

karakteristik fisik yang sama bahkan anak kembar


sekalipun.
b. Kematangan biologis
Kematangan biologis merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Misalnya
anak yang berumur 2 tahun tentu tidak dapat
membaca, meskipun dipaksa belajar. Hal ini bukan
disebabkan karena kepribadiannya yang aneh, tetapi
karena kematangan otot matanya belum berkembang
dengan baik.
c. Karakteristik fisik.
Tidak semua faktor karakteristik fisik
menggambarkan kepribadian seseorang. Misalnya,
orang gemuk adalah orang periang, orang yang
keningya lebar adalah orang paling cerdas, orang yang
berambut merah adalah orang mudah marah, dan orang
yang rahangnya lebar mempunyai kepribadian kuat.
Anggapan seperti itu lebih banyak disebabkan apriori
masyarakat yang dilatar belakangi oleh kondisi budaya
setempat. Namun harus diakui bahwa karakteristik fisik
dapat pula menjadi faktor dalam perkembangan
kepribadian sesuai dengan bagaimana ia mendefinisikan
dan diperlukan dalam masyarakat dan oleh keleompok
acuan.

2. Faktor Geografis (Lingkungan Fisik). TNT 1


Pengaruh lingkungan geografis atau lingkungan fisik
terhadap kepribadian manusia sedikit dibandingkan faktor-
faktor lainnya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya
kepribadian khusus seseorang. Lingkungan geografis hanya
memberikan serangkaian pembatasan bagi kebudayaan
yang mungkin berkembang, yang pada gilirannya
kebudayaan itulah yang mempengaruhi kepribadian
seseorang.
3. Faktor Kebudayaan
Kepribadian yang muncul dari masyarakat yang satu
berbeda dengan kepribadian masyarakat lainnya. Setiap
masyarakat mengembangkan satu atau beberapa macam
kepribadian dasar yang sesuai dengan kebudayaannya.
4. Faktor Pengalaman Hidup dalam Kelompok.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 29 dari 55

Kelompok adalah wahana di mana seseorang mengalami


perkembangan kepribadian. Seseorang menyadari
kebiasaan-kebiasaan, memahami larangan-larangan (tabu),
dan menerima hadiah dan hukuman melalui kelompok.
Kelompoklah yang merupakan sarana langsung untuk
menyalurkan kebudayaan kepada seseorang. Kelompok
yang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Kelompok acuan (referensi).
Tampa pengalaman hidup dalam kelompok,
kepribadian normal seseorang tidak mungkin
berkembang. Dari berbagai kelompok yang melingkupi
kehidupan seseorang, ada kelompok dijadikan model
bagi gagasan-gagasan dan norma perilaku seseorang
(kelompok referensi).
Kelompok acuan yang pertama adalah keluarga. Sifat
dasar kepribadian individu dibentuk pada masa awal
kehidupan anak-anak dalam keluarga. Kelompok teman
sebaya sama usia dan statusnya.
b. Kelompok majemuk.
Kelompok majemuk menunjuk pada kenyataan
masyarakat

5. Faktor Pengalaman Unik.


Pada lingkungan keluarga yang sama, tidak ada individu
memilih kepribadian yang sama, karena meskipun berada
dalam satu keluarga tidak mendapatkan pengalaman yang
sama. Begitu juga dengan pengalaman yang dialami oleh
seseorang yang lahir kembar, tidak akan sama.
Menurut Paul B. Horton, kepribadian tidak dibangun
dengan menyusun peristiwa di atas peristiwa lainnya. Arti
dan pengaruh suatu pengalaman tergantung pada
pengalaman-pengalaman yang mendahuluinya.
Pengalaman-pengalaman yang unik akan mempengaruhi
kepribadian seseorang. Kepribadian itu berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, karena pengalaman yang
dialami seseorang itu unik dan tidak ada satu orang pun
yang dapat menyamainya.

Evaluasi
A. Pilihan Ganda

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 30 dari 55

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi


tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar
jawaban yang tersedia.
1. Sebuah proses seumur hidup yang berkenaan dengan
bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma
dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar
dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima
oleh kelompoknya, disebut ....
a. Interaksi d. Aksi
b. Prosesi e. Sosialisasi,
c. Kepribadian
2. Proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang
anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat, adalah
sosialisasi menurut ....
a. Bruce J. Cohen d. Peter Berger,
b. Charlotte Buhler e. Ritcher Jr
c. Giddens
3. Proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan,
keterampilan-keterampilan, dan sikap yang diperlukannya
agar dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan sekaligus
sebagai pemeran aktif dalam satu kedudukan atau
peranan tertentu dimasyarakatnya, adalah sosialisasi
menurut....
a. Bruce J. Cohen d. Peter Berger,
b. Charlotte Buhler e. Ritcher Jr
c. Giddens
4.Di bawah ini adalah pengertian pokok sosialisasi, kecuali....
a. Proses yang berlangsung sepanjang hidup manusia
b. Terjadi saling mempengaruhi antara individu beserta segala
potensi kemanusiaannya dengan masyarakat beserta
kebudayaannya
c. Menyerap pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, norma-
norma, sikap, dan keterampilan dari kebudayaan
masyarakatnya
d. Berkembangnya kepribadian seseorang menjadi satu
pribadi yang unik
e. Sebagai proses bertindak yang dilandasi oleh kesadaran
adanya orang lain dan proses menyesuaikan respon sesuai
dengan tindakan orang lain,
5.Waktu-waktu dimana seorang anak mempersiapkan diri untuk
mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 31 dari 55

pemahaman tentang diri. Hal ini termasuk tahap perkembangan


anak pada tahap ...
a. Preparatory satage, d. Game stage
b. Play Stage e. Generalize stage
c. Tahap meniru
6.Pada tahap perkembangan anak, di mana anak mulai sadar
akan tuntutan untuk mebela keluarga dan bekerja sama dengan
teman-temannya.
a. Preparatory satage d. Game stage,
b. Play Stage e. Generalize stage
c. Tahap meniru
7.Manusia pada perkembangannya telah menjadi warga
masyarakat dalam arti sepenuhnya dan telah dianggap dewasa.
Ini adalah tahap perkembangan tingkat
a. Preparatory satage
b. Play Stage
c. Tahap meniru
d. Game stage
e. Generalize stage,
8.Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain,
disebut ....
a. Self concept d. Play Goup
b. Looking glas self, e. Play Back
c. Play Stage
9.Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melangsungkan kehidupan seseorang di tengah-tengah
masyarakat tempat ia tinggal, adalah tujuan ....
a. Pendidikan d. Interaksi
b. Media massa e. Aksi
c. Sosialisasi,
10.Berikut ini adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
individu yang mempengaruhi keberhasilan proses sosialisasi,
kecuali ....
a. Biologis
b. Tingkat kecerdasan
c. Tingkat emosional
d. Potensi, bakat serta keterampilan
e. Daya saing,
11.Berikut ini adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu
yang mempengaruhi keberhasilan proses sosialisasi, kecuali ....
a. lingkungan keluarga

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 32 dari 55

b. lingkungan masyarakat setempat


c. lingkungan bermain/pergaulan
d. Intelegensi Question,
e. lingkungan pekerjaan.
12.Sebagai ciri-ciri watak seseorang individu yang kosisten, yang
memiliki identitas khusus sebagai individu, disebut ....
a. Interaksi c. Aksi e.
Kepribadian,
b. Prosesi d. Sosialisasi
13.Organisasi sikap-sikap (predispositions) yang dimiliki
seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku” adalah
definisi kepribadian menurut..
a. Cuber c. Browrer e. Yinger,
b. Horton d. Theodore R.
14.“Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang
berinterkasi dengan serangkaian situasi”, dikemukan oleh ....
a. Cuber d. Theodore R.
b. Horton e. Yinger,
c. Browrer
15.Suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilakn
nilai positif atau negatif terhadap sesuatu, disebut ....
a. Pengetahuan d. Kematangan biologis
b. Perasaan, e. Persamaan biologis
c. Dorongan naluri
16.Dorongan untuk mempertahankan hidup, termasuk ....
a. Pengetahuan d. Kematangan biologis
b. Perasaan e. Persamaan biologis
c. Dorongan naluri,
17.Dorongan untuk bergaul dan berintearksi dengan sesama
manusia, termasuk....
a. Pengetahuan d. Kematangan biologis
b. Karakteristik fisik e. Persamaan biologis
c. Dorongan naluri,
18.Anak yang berumur 2 tahun tentu tidak dapat membaca,
meskipun dipaksa belajar, adalah ....
a. Pengetahuan d. Kematangan biologis
b. Karakteristik fisik e. Persamaan biologis,
c. Dorongan naluri
19.Melanggar tata tertib sekolah merupakan pelanggaran dari
norma sosial ....

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 33 dari 55

a. adat istiadat d. kebiasaan


b. budaya e. hukum
c. cara
20.Pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri merupakan
susunan ....
a. Biologis d. Lingkungan
b. Fisik e. Sosial
c. Kepribadian
21.Membuang sampah pada tempatnya merupakan norma sosial
....
a. adat istiadat d. kebiasaan
b. budaya e. tata kelakuan
c. cara
22.Suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara
yang sama dinamakan ....
a. adat istiadat d. kebiasaan.
b. budaya e. kelakuan
c. cara tata
23.Untuk menciptakan suatu masyarakat yang harmonis, tertib
dan aman diperlukan suatu perangkat pendukung agar hal
tersebut dapat terwujud, yaitu ....
a. adat istiadat d. nilai-nilai sosial
b. kebudayaan e. nilai-nilai tradisional
c. norma sosial
24.Si Mamat adalah anak yang nakal dan sulit diatur, ia selalu
memandang enteng orang lain, pada hal ia banyak memiliki
kekurangan. Ia tidak menyadari kekurangan dirinya. Keadaan si
Mamat tersebut teramsuk kedalam faktor ....
a. Biologis d. psikis
b. Perasaan e. sosiologis
c. psikologis
25.Sangkala anak yang lahir di daerah pedesaan, cenderung
memiliki sikap ramah dan kesetiakawanan yang kental. Hal ini
merupakan faktor pembentukan kepribadian ....
a. Biologis d. Perasaan
b. Kejiwaan e. Sosiologis
c. Pengetahuan

B. Essay Test
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan betul :
1. Jelaskan yang dimaksud sosialisasi.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 34 dari 55

2. Jelaskan dengan singkat lima media sosialisasi !

3. Jelaskan faktor yang mempengaruhi keberhasilan


sosialisasi !

4. Kemukakan unsur-unsur yang menentukan terbentuknya


perilaku individu !

5. Uraikan dengan singkat faktor-faktor yang mempengaruhi


perkembangan kepribadian individu !

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 35 dari 55

C/NYC Komentar Guru Paraf

Kompetensi Dasar : 1.3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk


interaksi sosial
Setelah mempelajari materi ini siswa di harapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian interaksi primer menurut Peter L
Berger & Luckman.
2. Menjelaskan pengertian interaksi skunder menurut Peter L
Berger & Luckman.
3. Menemu tunjukkan contoh interaksi primer.
4. Menemu tunjukkan contoh interaksi skunder.
5. Mengemukakan bentuk interkasi sosial dalam proses
asosiatif.
6. Mengemukakan bentuk interkasi sosial dalam proses
disosiatif.

Standar Kompetensi : 1
Memahami Kehidupan
Sosial Manusia

Kompetensi Dasar : 1.3.

Mengidentifikasi
Bentuk-Bentuk
Interaksi Sosial
Created by : Muh. Arsyad Rahim
No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 36 dari 55

1 2
Interaksi Sosial Bentuk-bentuk
menurut Peter
Interaksi sosial
L.Berger & Luckman

1. Interaksi Proses Proses


Primer Asosiatif Disosiatif
2. Interaksi
1. Kerja 1. Persaingan
Sama 2.
2. Akomodasi
Kontravensi
3. Asimilasi 3. Pertikaian

4. Akulturasi 4. Konflik

BAB IV
MENGIDENTIFIKASI
BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL

A. Interaksi
Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Interaksi
sosial yang dilakukan secara berulang akan menghasilkan proses
sosial. Interaksi sosial menurut Peter L. Berger dan Luckman
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1. Interaksi sosial yang dijalankan individu semasa kecil belajar
menjadi anggota masyarakat atau keluarga. Peran orang-
orang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab
seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas
dengan mereka. Kepribadian anak akan sangat ditentukan
oleh kepribadian dan interkasi yang terjadi antara anak
dengan anggota keluarga terdekatnya. Misalnya, anak usia
belum sekolah mulai mengenal keluarganya dan lingkungan
keluarganya, secara bertahap dia mulai mampu membedakan
dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.
2. Interaksi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah
sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam
kelompok tertentu dalam masyarakat. Bentuknya dapat

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 37 dari 55

berupa seseorang diberi identitas diri yang baru


(resosialisasi), dapat pula berupa pencabutan identitas diri
yang lama (desosialisasi).
B. Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Proses Asosiatif (Association Processes).
Proses asosiatif meliputi kerja sama, akomodasi, asimilasi,
dan akulturasi.
a. Kerja Sama (cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi
dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau bekerja
sama dimulai sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan
keluarga lalu meningkat dalam kelompok sosial yang lebih
luas.
Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi. Misalnya,
warga rela bekerja bakti membersihkan lingkungan karena
sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang bersih.
Kerja sama akan bertambah erat apabila ada bahaya dari
luar yang mengancam. Misalnya, warga semakin giat
bekerja bakti membersihkan lingkungan untuk mencegah
wabah demam berdarah.
Kerja sama juga akan bertambah erat apabila ada
tindakan yang menyinggung kesetiaan yang secara
tradisional atau institusional telah tertanam. Kerja sama
seperti ini bisa konstruktif (membangun), bisa juga
destruktif (merusak). Contoh konstruktif adalah kerja sama
siswa dan guru memulihkan nama baik sekolah yang
dinodai tindakan kriminal sejumlah siswanya. Contoh
destruktif adalah tawuran antar kampung.
Kerja sama dapat bersifat agresif apabila suatu
kelompok mengalami kekecewaan dalam jangka waktu
yang lama akibat rintangan-rintangan dari luar kelompok
itu. Keadaan tersebut dapat menjadi lebih tajam lagi
apabila kelompok tersebut merasa tersinggung atau
dirugikan oleh sistem kepercayaan atau dalam salah satu
bidang sensitif kebudayaan yang dimilikinya. Kerja sama ini
cenderung bersifat destruktif
Bentuk kerja sama dibedakan menjadi empat bentuk,
yaitu :

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 38 dari 55

1) Kerjasama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara


serta-merta.
2) Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari
perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha
terhadap rakyatnya.
3) Kerja sama kontrak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-
syarat atau ketetapan tertentu, yang disepakati
bersama.
4) Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau
unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.
Sejumlah ahli berpendapat bahwa masyarakat yang
terlalu mementingkan kerja sama justru cenderung kurang
mempunyai inisiatif ataupun daya kreasi. Warga dalam
masyarakat seperti itu terlalu mengandalkan bantuan dari
rekan-rekannya. Orang cenderung mempersilahkan orang
lain tampil lebih dahulu, atau menunggu sejumlah orang
untuk memulai. Meskipun demikian, harus diakui bahwa
kerja sama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial
yang universal pada masyarakat manapun.
b. Akomodasi.
Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial
dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di
dalam masyarakat. Seringkali akomodasi terjadi dalam
situasi konflik sosial (pertentangan). Akomodasi merupakan
salah satu cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah
dengan cara yang menghargai kepribadian yang berkonflik,
atau bisa juga dengan cara paksaan atau tekanan.
Bentuk akomodasi. Bentuk-bentuk akomodasi antara
lain sebagai berikut.
1) Koersi
Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang
terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu
terhadap pihak lain yang lebih lemah. Berarti, dalam
koersi terjadi penguasaan (dominasi) suatu kelompok
atas kelompok lain.
Contoh: Sistem pemerintahan totalitarian.
2) Kompromi
Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi ketika
pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi
tuntutan agar tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar
untuk melaksanakan kompromi adalah semua pihak

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 39 dari 55

bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan


pihak lainnya.
Contoh: Perjanjian gencatan senjata antar dua negara.
3) Arbitrasi
Arbitrasi adalah suatu bentuk akomodasi apabila
pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai
kompromi sendiri. Untuk itu, akan diundang pihak ketiga
yang tidak memihak (netral) untuk mengusahakan
penyelesaian pertentangan tersebut. Pihak ketiga di sini
dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan
yang dianggap berwenang.
Contoh: Penyelesaian pertentangan antara karyawan
dan pengusaha, dengan serikat buruh serta Departemen
Tenaga Kerja sebagai pihak ketiga.
4) Mediasi
Mediasi adalah suatu bentuk akomodasi yang
hampir sama dengan arbitrasi. Namun, pihak ketiga
yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak
mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-
keputusan penyelesaian perselisihan antara kedua belah
pihak.
Contoh: Mediasi pemerintah RI untuk mendamaikan
faksi-faksi yang berselisih di Kamboja. RI hanya menjadi
fasilitator, sedangkan keputusan mau berdamai atau
tidak tergantung niat baik masing- masing faksi yang
bertikai.

5) Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu bentuk akomodasi untuk
mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak
yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan
bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka
kesempatan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk
mengadakan asimilasi.
Contoh: Panitia tetap penyelesaian masalah
ketenagakerjaan mengundang perusahaan dan
perwakilan karyawan untuk menyelesaikan pemogokan.
6) Toleransi
Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa
persetujuan yang resmi. Kadang-kadang toleransi terjadi
secara tidak sadar dan tanpa direncanakan terlebih

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 40 dari 55

dahulu. Biasanya toleransi terjadi karena adanya


keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin
menghindarkan diri dari perselisihan yang salah
merugikan kedua belah pihak.
7) Stalemate
Stalemate adalah bentuk akomodasi ketika
kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai
kekuatan seimbang. Lalu keduanya sadar bahwa tidak
mungkin lagi untuk maju atau mundur, sehingga
pertentangan atau ketegangan antara keduanya akan
berhenti dengan sendirinya.
Contoh: Persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur
Eropa berhenti dengan sendirinya tanpa ada pihak yang
kalah ataupun menang.
8) Ajudikasi
Ajudikasi adalah penyelesaian masalah atau
sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.
Contoh: Persengketaan tanah warisan yang diselesaikan
di pengadilan.
c. Asimilasi.
Asimilasi merupakan proses sosial pada tahap lanjut.
Artinya, asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama
dan akomodasi. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha
mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk
mengurangi perbedaan itu, asimilasi usaha-usaha
mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan
dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Hasil dari proses asimilasi adalah semakin tipisnya batas
perbedaan antara individu dalam suatu kelompok, atau
bisa juga batas-batas antar kelompok. Selanjutnya, individu
melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama.
Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila memenuhi tiga
persyaratan berikut :
1) Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan
berbeda
2) Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara
intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
3) Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling
berubah dan menyesuaikan diri.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 41 dari 55

Faktor pendorong yang mempermudah terjadinya


asimilasi adalah sebagai berikut.
1) Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda
kebudayaan.
2) Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.
3) Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing
dan kebudayaan yang dibawanya.
4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat.
5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal.
6) Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya.
7) Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan-
kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh
tersebut.

Asimilasi tidak dapat berjalan dengan baik, hal itu


disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
1) Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya
kelompok minoritas).
2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru
yang dihadapi.
3) Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru.
Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan
fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan.
4) Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih
tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan
berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak
mau mengakui keberadaan kebudayan kelompok
lainnya.
5) Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit
atau rambut.
6) Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada
kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
7) Golongan minoritas mengalami gangguan oleh
kelompok penguasa.
Contoh:
Pembantaian suku minoritas (ethnic cleansing) di bekas
negara Yugoslavia dan Ruwanda. Atau, pembantaian
secara sistematis orang Yahudi semasa Nazi Jerman
berkuasa.
d. Akulturasi

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 42 dari 55

Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan


unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari
kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan
kepribadian kebudayaannya asli. Akulturasi merupakan
hasil perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama.
Dalam akulturasi unsur-unsur kebudayaan asing sama-
sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi selanjutnya
diolah tetapi tidak menghilangkan kepribadian asli
kebudayaan kelompok itu.
Contoh:
 Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan
kebudayaan Islam menghasilkan kebudayaan Islam
bercorak Hindu.
 Musik Melayu bertemu dengan musik Spanyol
menghasilkan musik keroncong.

2. Proses Disosiatif.
Proses disosiatif disebut pula proses oposisi. Oposisi dapat
diartikan cara yang bertentangan dengan seseorang ataupun
kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Proses disosiatif
dapat dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut.
a. Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial ketika ada
dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu
untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan terjadi
apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang
jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi
pusat perhatian umum. Misalnya, ribuan remaja bersaing
memperoleh kesempatan untuk masuk dalam 12 besar
penyanyi idola.
Persaingan dilakukan dengan norma dan nilai yang
diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut.
Kecil kemungkinan, persaingan menggunakan kekerasa
atau ancaman. Dengan kata lain, persaingan dilakukan
secara sehat atau sportif. Misalnya, dalam sepak bola
dikenal istilah fair play.
Persaiangan yang disertai kekerasan, ancaman, atau
keinginan untuk merugikan pihak lain dinamakan
persaingan tidak sehat. Tindakan seperti itu bukan lagi
persaingan tetapi sudah menjurus pada permusuhan atau
persengketaan.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 43 dari 55

Apapun hasil dari suatu persaingan akan diterima


dengan kepala dingin tanpa ada rasa dendam sedikitpun.
Sejak awal, masing-masing pihak yang bersaing menyadari
akan ada yang menang dan kalah.
Tipe-tipe persaingan tersebut menghasilkan beberapa
bentuk persaingan, antara lain di bidang ekonomi,
kebudayaan, kedudukan, dan ras.
1) Persaingan di Bidang Ekonomi
Persaingan di bidang ekonomi timbul karena
terbatasnya persediaan dibandingkan jumlah konsumen.
2) Persaingan di Bidang Kebudayaan
Persaingan di bidang kebudayaan, misalnya ketika
para pedagang Barat berdagang di pelabuhan-
pelabuhan Jepang dan orang-orang Belanda pada akhir
abad ke-15 berhadapan dengan kebudayaan Indonesia.
3) Persaingan Kedudukan dan Peranan
Persaingan kedudukan dan peranan terjadi apabila
dalam diri seseorang maupun kelompok terdapat
keinginan-keinginan untuk diakui sebagai orang atau
kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan
yang dikejar tergantung apa yang paling dihargai oleh
masyarakat pada suatu masa tertentu.
4) Persaingan Ras
Persaingan ras sebenarnya juga merupakan
persaingan di bidang kebudayaan. Perbedaan ras, baik
perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun corak
rambut, hanya merupakan suatu perlambangan
kesadaran dan sikap atau perbedaan-perbedaan dalam
kebudayaan.

Persaingan memiliki beberapa fungsi, seperti berikut ini.


1) Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang
sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi
semuanya secara serentak
2) Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam
masyarakat, terutama kepentingan dan nilai yang
menimbulkan konflik.
3) Menyeleksi individu yang pantas memperoleh
kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 44 dari 55

Persaingan yang terkait erat dengan berbagai faktor


menghasilkan hal-hal sebagai berikut.
1) Kepribadian Seseorang
Menurut H. Cooley, apabila persaingan dilakukan
secara jujur, ia akan dapat mengembangkan rasa sosial
dalam diri seseorang.
2) Kemajuan
Dalam masyarakat yang berkembang dan maju
dengan cepat, para individu perlu menyesuaikan diri
dengan keadaan tersebut. Persaingan akan mendorong
seseorang untuk bekerja keras supaya dapat berperan
serta dalam masyarakat.
3) Solidaritas Kelompok
Solidaritas kelompok tidak akan goyah selama
persaingan dilakukan dengan jujur. Persaingan yang
jujur akan menyebabkan individu saling menyesuaikan
diri dalam hubungan sosialnya sehingga tercapai
keserasian.
4) Disorganisasi
Adanya disorganisasi karena terjadi perubahan
yang terlalu cepat dalam masyarakat. Hal itu terjadi
karena masyarakat hampir tidak mendapat kesempatan
untuk menyesuaikan diri dan melakukan reorganisasi.

b. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh
ketidakpastian, keraguan, penolakan,dan penyangkalan
yang tidak diungkapkan secara terbuka. Kontravensi adalah
sikap menentang secara tersembunyi, agar tidak sampai
terjadi perselisihansecara terbuka. Penyebab kontravensi
antara lain perbedaan pendirian antara kalangan tertentu
dengan kalangan lain dalam masyarakat, atau bisa juga
dengan pendirian masyarakat.
1) Bentuk kontravensi.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker,
terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu :
a) Kontravensi umum.
Misalnya: penolakan, keengganan, perlawanan,
protes, gangguan, mengancam pihak lawan.
b) Kontravensi sederhana.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 45 dari 55

Misalnya: menyangkal pernyataan orang di depan


umum.
c) Kontravensi intensif.
Misalnya: penghasutan, penyebaran desas-desus.
d) Kontravensi rahasia.
Misalnya: pembocoran rahasia, khianat.
e) Kontravensi taktis.
Misalnya: mengejutkan pihak lawan, provokasi, dan
intimidasi.
2) Tipe-Tipe Kontravensi.
Ada tiga tipe umum kontravensi, yaitu kontravensi
generasi masyarakat, kontravensi yang menyangkut
seks dan kotravensi parlementer.
a) Kontravensi Generasi Masyarakat.
Kontravensi generasi masyarakat dijumpai di kota-
kota besar di Indonesia. Gejalanya ialah terjadin
bentrokan antar generasi muda dan generasi tua
karena latar belakang pendidikan dan pengalaman
yang berbeda. Orang tua yang bependidikan
tradisional dianggap oleh anak; kuno, kolot, kaku,
dan konservatif. Sebaliknya orang tua yang masih
bersifat tradisional tidak mudah menerima
perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
b) Kontravensi Seksual.
Kontravensi seksual terutama menyangkut
hubungan suami istri dalam keluarga. Nilai-nilai
masyarakat dewasa pada umumnya cenderung
menempatkan suami istri pada keduukan dan
peranan sejajar.
Dewasa ini wanita juga bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga walaupun tugas mencari nafkah
masih menjadi tugas utama ayah atau suami. Suami
pun tidak hanya mencari nafkah, tetapi juga
membantu istri dalam tugas di rumah, seperti
membimbing anak-anak belajar.

d) Kontravensi Parlementer.
Kontravensi parlementer berkaitan dengan
hubungan antara golongan mayoritas dan golongan
minoritas dalam masyarakat. Hubungan tersebut,

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 46 dari 55

seperti hubungan lembaga legislatif, keagamaan, dan


pendidikan.
Kontravensi bersifat agak tertutup atau rahasia
dibandingkan persaingan dan pertentangan. Misalnya
terjadinya perang dingin antara Blok Barat dengan
Blok Timur semasa Uni Soviet masih berdiri. Dalam
perang dingin lawan tidak diserang secara fisik,
melainkan secara psikologis (Psychologycal Warfare
atau perang urat syaraf).
c. Pertikaian
Pertikaian merupakan proses sosial bentuk lanjut dari
kontravensi. Artinya, dalam pertikaian perselisihan sudah
bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin
tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam
masyarakat.
Kondisi semakin tajamnya perbedaan mangakibatkan
amarah, rasa benci yang mendorong tindakan untuk
melukai, menghancurkan atau menyerang pihak lain. Jadi
pertikaian terjadi apabila individu atau kelompok berusaha
memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain dengan cara ancaman atau
kekerasan.
d. Konflik.
Konflik dapat diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua pihak atau lebih, di mana pihak yang satu
berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Sebagai proses sosial, konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan yang agak sulit didamaikan atau ditemukan
kesamaannya. Perbedaan tersebut antara lain menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat dan
keyakinan.

Konflik dapat terjadi karena disebabkan oleh :


1) Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian
dan perasaan,
2) Perbedaan latar belakang kebudayaan, sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan
pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 47 dari 55

3) Perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok,


diantaranya menyangkut bidang ekonomi politik, dan
sosial.
4) Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat.
Menurut de Moor, konflik dalam masyarakat terjadi jika
para anggotanya secara besar-besaran membiarkan diri
dibimbing oleh tujuan-tujuan (nilai-nilai) yang
bertentangan.
Menurut Dahrendorf, konflik dapat dibagi lima, yaitu :
1) Konflik antara atau dalam peranan sosial, misalnya
antara peran dalam keluarga dan profesi.
2) Konflik antara kelompok-kelompok sosial,
3) Konflik antara kelompok yang terorganisasi dengan
kelompok yang tidak terorganisasi,
4) Konflik antara satuan nasional, dan
5) Konflik antar negara atau antara negara dengan
organisasi internasional.
Konflik merupakan proses disosiatif yang tajam, dan
dapat berfungsi positif bagi masyarakat. Konflik akan
membawa akibat positif asalkan masalah yang
dipertentangkan dan kalangan yang bertentangan
menunjukkan nilai konstruktif, artinya dilandasi
kepentingan menjadikan masyarakat lebih baik.
Berikut ini adalah sisi positif terjadinya konflik sosial :
1) Dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang
belum jelas atau belum tuntas dipelajari.
2) Memungkinkan adanya penyesuaian kembali
norma- norma dan nilai-nilai serta hubungan sosial
dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan
kebutuhan individu atau kelompok.
3) Merupakan jalan mengurangi ketegangan antar
individu dan kelompok.
4) Merupakan jalan untuk mengurangi atau
menekankan pertentangan yang terjadi dalam
masyarakat.
5) Membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma-norma baru.
6) Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan - kekuatan dalam
masyarakat.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 48 dari 55

Akibat konflik adalah sebagai berikut.


1) Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
2) Keretakan hubungan antara anggota kelompok,
misalnya akibat konflik antar suku.
3) Perubahan kepribadian pada individu, misalnya
adanya rasa benci dan saling curiga akibat perang.
4) Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa
manusia.
5) Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.

Evaluasi :
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar
jawaban yang tersedia.
1. Interaksi sosial yang asosiatif dapat berbentuk ....
a. Akomodasi dan persaingan d. Akomodasi dan
konflik
b. Kerjasama dan akomodasi e. Kerjasama dengan
konflik
c. Kerjasama dan persaingan
2. Bentuk interaksi sosial yang berbeda di antara persaingan
dan pertikaian adalah ....
a. Kooperasi c. Akomodasi e.
Contravention
b. Koalisi d. koersif
3. Akomodasi, asimilasi, dan akulturasi merupakan bagian
dari ....
a. Proses distributif c. Proses diferensif e.
Porses desosiatif
b. Proses asosiatif d. Proses komulatif
4. Sosialisasi sekunder terjadi melalui agen-agen sabagai
berikut ....
a. Keluarga, masyarakat, dan sekolah
b. Sekolah, media massa, dan keluarga

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 49 dari 55

c. Teman bermain sekolah dan media massa


d. Ayah, ibu, dan anggota kerabat dekat
e. Tetangga, masyarakat, dan keluarga
5. Perbedaan sosialisasi primer dan sekunder adalah pada ....
a. Individunya c. Interaksinya e. Tujuannya
b. Obyeknya d. Lingkungannya
6. Berikut ini merupakan kerjasama yang ditinjau dari
pelaksanaannya, kecuali ....
a. Asosiasi c. Usaha patungan e.
Koalisi
b. Kerjasama d. kooptasi
7. Agen sosialisasi yang pertama dan utama bagi seorang
individu sejak lahir adalah ....
a. Keluarga c. Teman bermain e.
Sekolah
b. Media cetak d. Media elektornik
8. Asosiasi yang melaksanakan pranata ekonomi untuk
mendapatkan keuntungan optimal adalah ....
a. Pegadaian c. Badan usaha e. Yayasan
b. Koperasi d. Bank
9. Dalam masyarakat feodal sistem Eropa, para buru tani
mengearjakan pertanian yang dimiliki oleh ....
a. Raja c. Kaum proletar e. Kaum
borjuis
b. Tuan tanah d. pengusaha
10.Terjadinya aksi demonstrasi antara kelompok pemuda dan
masyarakat Indonesia dewasa ini didorong oleh faktor
sosiologis, yaitu ....
a. Rendahnya nilai rupiah d. Otonomi daerah
b. Penghapusan KKN e. Tuntutan aspirasi
masyarakat
c. Mahalnya barang kebutuhan pokok
11.Ibu Ati mengambil peran mempertemukan dua siswa yang
tawuran supaya suapay diperoleh kesepakatan bersama
tentang penyelesaian perkelahian tersebut.
Bentuk akomodasi pada contoh kasus di atas termasuk ....
a. Kompromi c. Konversi e. Arbitrasi
b. Mediasi d. Mediasi
12.Proses di mana orang per orang atau kelompok manusia
mula-mula saling bertentanga saling mengadakan

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 50 dari 55

penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan


disebut ....
a. Kooperasi c. Akomodasi e. Akulturasi
b. Terpadu d. Asimilasi
13.Kerja sama antara karyawan satu pabrik dengan pengusaha
dalam rangka memproduksi suatu barang daganga termasuk
bentuk kerja sama ....
a. Spontan c. Langsung e.
Tradisional
b. Terpadu d. Kontrak

14.Ciri utama sebuah koersi adalah ....


a. Kedua belah pihak dalam keadaan sama kedudukannya
b. Kedua belah pihak tidak saling memaksakan kehendak
c. Pihak yang kuat tidak mampu memaksakan kehedan
pada pihak yang lemah
d. Terjadi pemaksaan kehendak antara pihak yang kuat
dengan pihak yang lemah
e. Kelompok lemah dipaksa oleh pihak ketiga
15.Suatu bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih
tidak sanggup mencapai kompromi sendiri disebut ....
a. Kompromi c. Konversi e. Arbitrasi
b. Mediasi d. Mediasi
16.Suatu proses asimilasi ditandai dengan ....
a. Keinginan untuk menonjolkan kepentingan kelompok
sendiri
b. Pertentangan yang tidak dapat diselesaikan
c. Upaya mengurangi perbedaan-perbedaan antar
kelompok
d. Semakin banyak individu yang terlibat dalam suatu
pertikaian
e. Keinginan untuk saling manjauhi
17.Kebudayaan Indonesia bertemu dengan kebudayaan India
dan Arab yang kemudian membentu suatu kebudayaan
baru, proses ini disebut ..
a. Akulturasi c. Asimilasi e. Defusi
b. Internalisasi d. Melting pot
18.Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, adat
istiadat, dan kebudayaan. Berikut ini merupakan fenomena
yang ada kaitannya dengan pernyataan di atas, yaitu ....
a. Akulturasi c. Asimilasi e. Semuanya betul

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 51 dari 55

b. Multicultural d. plarisme
19.Interaksi sosial dalam kenyataan sehari-hari selalu
menghasilkan dua macam bentuk yang sifatnya berlawanan,
yaitu ....
a. Pertikaian dan akomodasi d.Tradisional dan
modern
b. Asimilasi dan akulturasi e.Kerja sama dan konflik
sosial
c. Pro dan kontra
20.Pertemuan antara dirut dengan wakil karyawan untuk
menyelesaikan konflik tentang sistem upah berhasil
mencapai kata sepakat. Keadaan tersebut merupakan
bentuk akomodasi ....
a. Peran sosial c. Arbitasi e. Konfromi
b. Toleransi d. Mediasi
21. Keterlibatan pasukan Australia dalam menyelesaikan konflik
di Timor Leste adalah usaha untuk menciptakan pardamaian
diantara kelompok yang bertikai. Contoh ini merupakan
salah satu bentuk interkasi asosiatif ....
a. Mediasi c. Akulturasi e.
Kerjasama
b. Kontravensi d. Akomodasi
22.Jika terjadi konflik, diperlukan pihak ketiga untuk mengajak
kedua pihak mengadakan negosiasi atau berunding disertai
oleh mediator pihak ketiga. Apabila gagal, mediator
mengambil langkah paksaan untuk segera mengakhiri
konflik. Langkah tersebut dinamakan ....
a. Kompromi c. Toleransi e. Konversi
b. Arbitrasi d. Koersi
23.Perasaingan antara Amerika Serikat dengan Iran berhenti
dengan sendirinya tampa pihak yang menengahi. Hal ini
merupakan bentuk akomodasi ....
a. Konsiliasi c. Toleransi e. Ajudikasi
b. Stalemate d. Mediasi
24.Perjanjian gencatan senjata antara pasukan Renaldo Alfredo
dengan pemerintah Timor Leste merupakan bentuk
akomodasi ....
a. Konfromi c. Toleransi e. Ajudikasi
b. Mediasi d. Akulturasi

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 52 dari 55

25.Kebudayaan Hindu di Indonesia bertemu dengan


kebudayaan Islam, menghasilkan kebudayaan Islam yang
bercorak Hindu. Peristiwa tersebut merupakan bentuk ....
a. Mediasi c. Akulturasi e.
Kompromi
b. Ajudikasi d. konsialisi
26.Keseimbangan interaksi sosial dalam hubungannya dengan
norma dan nilai yang ada dalam masyarakat dinamakan ....
a. Kerja sama c. Akomodasi e. Kompromi
b. Koperasi d. Akulturasi
27.Kerja sama. Asimilasi, akomodasi, akulturasi termasuk
dalam bentuk interaksi sosial dalam proses ....
a. Asosiatif c. Primer e. Organiasi
b. Disosiatif d. Sekunder
28.Persaingan, pertikaian, konflik sosial merupakan bentuk
interaksi sosial dalam proses....
a. Asosiatif c. Primer e. Organiasi
b. Disosiatif d. Sekunder
29. Penyelasaian sengketa antara Malaysia dan Indonesia
mengenai Blok Ambalat beberapa waktu lalu, ini merupakan
bentuk akomdasi :
a. Kompromi c. Mediasi e. Arbitrasi
b. Stalemate d. Ajudikasi
30.Proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang
memperkenal-kan individu kepada kelompok tertentu dalam
masyarakat adalah ....
a. Sisialisasi primer c. Sosialisasi sekunder e. Motivasi
b. Sosialisasi d. Interaksi sosial

B. Essay test.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan
betul :
1.Jelaskan pengertian interaksi primer dan skunder menurut
Peter L Berger & Luckman.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 53 dari 55

2.Tunjukkan salah satu contoh interaksi primer.

3.Tunjukkan salah satu contoh interaksi skunder.

4.Kemukakan bentuk interkasi sosial dalam proses asosiatif.

5.Kemukakan bentuk interkasi sosial dalam proses disosiatif

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 54 dari 55

C/NYC Komentar Guru Paraf /Tanggal

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu, 1997, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta, Rineka Cipta


Cohen, Bruce J, tt, Sosiologi suatu Pengantar, Jakarta, Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMK (Pedoman Pengembangan Silabus Mata
Pelajaran IPS), Jakarta, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta, Balai Pustaka.
Dp. Maas, 1985, Antropologi Budaya, Jakarta, Universitas Terbuka.
Hasan, Fuad, 1995, Dimensi Budaya dan Pengembangan SDM, Jakarta,
Balai Pustaka.
H. P. Idris, MT, 1987, Munculnya Manusia, Jakarta, Balai Pustka.
Idianto M, 2004, Sosiologi untuk SMA Kelas X, Jakarta, Erlangga.
______, 2005, Sosiologi Untuk SMA Kelas XI, Jakarta, Erlangga.
Mardiyatmo, Drs., dkk, 2005, PKn & Sejarah, Untuk Kelas 2 SMK, Jakarta,
Yudhistira.
Muliati, Sri, Dra. Dkk, 2004, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan
Masyarakat, SMA Kelas X & XI, Jakarta, Yudhistira.
Nurseno, Drs., 2004, Sosiologi, 2A Untuk Kelas 2 SMA dan MA, Solo, Tiga
Serangkai.

Created by : Muh. Arsyad Rahim


No. Dok SMK4/FM/KUR-01-03
SMK Negeri 4 Makassar
No. Revisi 0
Tanggal 16 Nopember 2007
Modul Pembelajaran
Halaman 55 dari 55

Sairin, Sjafri, tt, Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia, Perspektif


Antropologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Saptono, Drs., dkk, 2007, Sosiologi, Untuk SMA Kelas X, Jakarta,
PT.Phibeta Aneka Gama.
Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT. Raja
Grafido Persada.
______, 1999, Kamus Sosiologi, Jakarta, PT. Raja Grafido Persada.
Simanjuntak, Posman, 2003, Antropologi, Untuk SMU Kelas 3, Jakarta,
Erlangga.
Sumali, Agus, Drs.MM. dkk, 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial, untuk SMK
Tingkat I, Surakarta, Yudhistira.
Suryati, Retno. S.Pd, 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial I, Kelas I, Surakarta,
Cahaya Mentari.

Created by : Muh. Arsyad Rahim

You might also like