You are on page 1of 4

BENTONIT

1.

Pengertian
Bentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam

dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Secara geologi bentonit terjadi karena dari hasil pelapukan, hidrotermal, akibat transformasi dan

sedimentasi. Bentonit dalam pengamatan megaskopis atau pandangan mata biasa memberikan ciri-ciri yang khas seperti kilap lilin, umumnya lunak, bersifat plastik, porous dengan warna yang cukup bervariasi mulai dari warna putih puca, hijau muda kelabu, merah muda dalam keadaan segar dan menjadi warna krem apabila lapuk kelamaan menjadi warna kuning, kemerahan, kecoklatan serta hitam keabuhan-keabuhan.

Sifat lainnya adalah bila endapan bentonit itu dipegang akan terasa licin seperti sabun dan kadang-kadang pada permukaannya dijumpai adanya cermin sesar dengan jumlah relatif sedikit dan banyak tergantung keporousannya. Bentonit juga akan berubah menjadi seperti bubur jika pada singkapan bentonit tersebut terkena hujan dan jika kekeringan air akan menimbulkan kerekahan yang cukup terlihat pada permukaannya.

2.

Jenisnya
Berdasarkan kandungan mineral alumunium silikat hydrousnya, bentonit

terbagi menjadi 2 golongan, yaitu

Activated Clay, merupakan lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tapi daya pemucatnya itu dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Fullers Earth, merupakan lempung yang digunakan dalam fulling/pembersih bahan woll dari lemak

Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit terbagi kedalam 2 jenis juga, yaitu : Tipe Wyoming (Na-bentonitSwelling bentonite) Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisi pertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+). Mg (Ca-bentonit non swelling bentonite) Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah, suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu.

3.

Keberadaan
Potensi endapan bentonit di Indonesia cukup besar dan tersebar di beberapa

lokasi di Indonesia dan tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang sudah dan sedang dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain. Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan; Sorolangun-Bangko; Boyolali. Adapun Bentonit yang dijumpai pada daerah Wonosari Kecamatan

Besitang umumnya berwarna kehijauan dan sebahagian berwarna kemerahan kekuningan. Selain di Indonesia banyak terdapat di Amerika Utara, Australia, Afrika dan banyak negara lainya.

4.

Manfaat/Kegunaan
Kegunaan bentonit jenis Natrium (Na Bentonit) digunakan terutama pada

industri lumpur bor yaitu sebagai lupur pembilas dalam pemboran minyak bumi, gas alam dan uap panas bumi. Selain itu digunakan untuk industri minyak kelapa sawit, industri kimia dan industri farmasi, pengisi (Filler), pengecoran logam, pembuatan pelet konsentrat besi dan logam lain, sebagai bahan pencuci/pemutih, dan sebagai katalis pembuatan cat. Kegunaan jenis Kalsium-Magnesium (Ca Bentonit) digunakan terutama pada industri penyaringan lilin, minyak kelapa, industri besi baja yaitu sebagai zat perekat pasir cetak dalam proses pengecoran baja, industri kimia sebagai katalisator, zat pemutih, zat penyerap, pengisi, lateks dan tinta cetak. Dengan penambahan zat kimia pada kondisi tertentu, Ca-bentonit dapat dimanfaatkan sebagai bahan lumpur bor setelah melalui pertukaran ion, sehingga terjadi perubahan menjadi Na-bentonit dan diharapkan terjadi peningkatan sifat reologi dari suspensi mineral tersebut Agar mencapai persyaratan sebagai bahan lumpur sesuai dengan spesifikasi standar, perlu ada penambahan polimer. Hal itu dapat dilakukan melalui aktivasi bentonit untuk bahan lumpur bor. Tetapi pemanfaatan yang utama adalah untuk pembuatan sodium bentonit sintetis, dan bahan baku pembuatan lempung aktif.

DAFTAR PUSTAKA

http://bongkah.blogspot.com/2009/02/bentonit.html http://seoulmate.dagdigdug.com/kegunaan-bentonit/ http://www.barastone.com/bentonit

You might also like