Professional Documents
Culture Documents
Latar belakang
1. Besarnya dana APBN/APBD yang dibelanjakan/ dikeluarkan melalui proses pengadaan barang/jasa yang terus meningkat 2. Adanya tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, dengan ciri transparansi, partisipatif dan akuntebel berdasarkan prinsipprinsip value for money 3. Tantangan kehidupan bernegara ke depan : Hambatan dalam perdagangan antar negara (barrier to trade) akan semakin berkurang Pengadaan barang/jasa pemerintah akan semakin terbuka bagi pengusaha asing, setelah Pemerintah RI meratifikasi Government Procurement Aggreement (GPA) WTO
Meningkatkan persaingan usaha yang sehat. Penyederhanaan prosedur. Mengurangi ekonomi biaya tinggi. Meningkatkan efisiensi hasil pengadaan Melindungi dan memperluas peluang usaha kecil/koperasi kecil. Meningkatkan profesionalisme SDM pelaksana dan pengelola proyek.
2. Pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dari PHLN yang sesuai atau tidak bertentangan dengan pedoman dan ketentuan dari pemberi pinjaman/hibah bersangkutan 3. Pengadaan barang/jasa untuk investasi dilingkungan BI, BHMN, BUMN, dan BUMD yang pembiayaannya sebagian atau seluruhnya dibebankan pada APBN/APBD
(Pasal 7 ayat (1))
Diluar pembiayaan yang berasal APBN/APBD, maka pengadaan dilingkungan BUMN/BUMD diatur melalui Peraturan Pemerintah No. 12 TAHUN 1998
3. Perpres No. 70 Tahun 2005 : Pengadaan barang/jasa di Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh dan Nias
4. Draft Perpres No.Tahun 2006 : Pemberlakuan sertifikasi, tata cara pengumuman di surat kabar
8. Peran BPKP untuk dapat melakukan tindak lanjut pengawasan apabila terdapat pengaduan dari masyarakat, termasuk dunia usaha terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa
MENINGKATKAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI, RANCANG BANGUN DAN PEREKAYASAAN NASIONAL SASARANNYA MEMPERLUAS : LAPANGAN KERJA MENGEMBANGKAN INDUSTRI DALAM NEGERI
DALAM RANGKA : MENINGKATKAN DAYA SAING BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
=2=
MENINGKATKAN PERAN SERTA USAHA KECIL TERMASUK KOPERASI KECIL DAN KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
=3=
MENYEDERHANAKAN KETENTUAN DAN TATA CARA UNTUK : MEMPERCEPAT PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
=4=
=5 dan 6=
MENINGKATKAN : PENERIMAAN NEGARA MELALUI SEKTOR PERPAJAKAN MENUMBUHKEMBANGKAN PERAN SERTA USAHA NASIONAL
=7 dan 8=
MENGHARUSKAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DILAKUKAN DI DALAM WILAYAH NEGARA RI MENGHARUSKAN PENGUMUMAN SECARA TERBUKA MENGENAI RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA KECUALI PENGADAAN YANG BERSIFAT RAHASIA PADA SETIAP AWAL PELAKSANAAN ANGGARAN KEPADA MASYARAKAT LUAS
1. Sistematika pengaturannya berdasarkan pokok-pokok ketentuan yang berdiri sendiri/terpisah-pisah. 2. Tidak membedakan secara tegas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
1. Sistematika pengaturannya berdasarkan alur proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa. 2. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dibedakan menjadi dua yaitu : a. Dengan swakelola. b. Melalui penyedia barang/jasa. 3. Bentuk pengaturan berupa Keputusan Presiden yang terdiri dari: Pengaturan dalam Batang Tubuh dan penjelasan Keppres. Lampiran Keppres (pengaturan lebih teknis).
3. Bentuk pengaturannya : Keputusan Presiden. Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Keuangan dan Meneg. PPN/Kepala Bappenas tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah
B. Perubahan Peristilahaan
KEPPRES NO. 18/2000
1. Pengguna barang/jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/bagian proyek/pejabat lain yang disamakan/ditunjuk sebagai pemilik pekerjaan yang memberi tugas kepada penyedia barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan tertentu guna memenuhi kebutuhan barang/jasa tertentu instansi pemerintah yang bersangkutan Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi pengguna barang/jasa, antara lain : Diutamakan yang telah lulus diklat manajemen proyek Diutamakan yang telah lulus diklat pengadaan barang/jasa
KONSEP
Pejabat Verifikator
Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pembantu
18
KONSEP
Pejabat Verifikator
Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pembantu
19
KEPPRES NO. 80/2003 2. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh pengguna barang/jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa
2. Panitia pengadaan adalah panitia pelelangan atau panitia pemilihan langsung atau panitia penunjukan langsung yang ditugasi untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa oleh kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/bagian proyek/pejabat yang disamakan/ditunjuk 2.a. Jumlah
2.a. Jumlah
PANITIA/PEJABAT PENGADAAN Pejabat Pengadaan Panitia Min 3 Orang Panitia Min 5 Orang
JENIS PENGADAAN B/JP/JL JK 0 - 50 Juta 0 - 50 Juta 0 - 500 Juta 0 - 200 Juta > 500 Juta > 200 Juta
2.c Persyaratan menjadi Panitia/Pejabat Pengadaan, antara lain : memiliki sertifikat keahlian pengadaan yang berlaku efektif 1 Januari 2006, (Pasal 52 ayat (1))
3. Penyedia barang/jasa adalah perusahaan/mitra kerja yang melaksanakan pengadaan barang/jasa yang terdiri dari kontraktor, pemasok, konsultan, usaha kecil, koperasi, perguruan tinggi, lembaga ilmiah pemerintah, dan LSM.
3. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa (Pasal 1 Butir 3)
PENYEDIA B/J
PELAKSANA SWEKELOLA
Universitas sebagai pelaksana swakelola Pelaksana swakelola tidak perlu cuti. Diberikan honor pelaksana swakelola bukan sebagai konsultan perorangan. Kalau sebagai konsultan perorangan harus cuti.
1) Badan Usaha (Kalau tenaga ahlinya PNS/Pegawai BHMN maka dia harus cuti). 2) Konsultan perorangan (PNS/Pegawai BHMN maka dia harus cuti). 1) Badan usaha 2) Konsultan perorangan.
Universitas sebagai pelaksana swakelola. Diberi honor pelaksana swakelola (Tidak ada profit) .
b.LSM/Yayasan lain
LSM/Yayasan sebagai pelaksana swakelola. Diberi honor pelaksana swakelola (tidak profit).
3. Lembaga Pemerintah
KEPPRES NO. 18/2000 Persyaratan penyedia yang lain: Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank atau rekaman rekening koran dari bank dengan saldo yang cukup selama periode 3 (tiga) bulan yang lalu dengan menunjukkan yang aslinya
KEPPRES NO. 80/2003 Persyaratan penyedia yang lain : Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank , kecuali untuk penyedia barang/jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil (Lampiran Bab II Butir
A.1.b.l)
Memiliki kinerja baik dan tidak termasuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam sesuai informasi yang dikeluarkan oleh LPJK/KADIN.
Tidak termasuk dalam daftar hitam dengan membuat surat pernyataan dari penyedia barang/jasa yang bersangkutan, dan tidak diperlukan surat keterangan dari instansi pemerintah/swasta (Penjelasan Pasal
11 butir h)
Pasal Keppres No. 80/2003 Pasal 11 ayat (3) dan ayat (4): Ayat (3) : Pegawai negeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/BUMD dilarang menjadi penyedia barang/jasa, kecuali yang bersangkutan mengambil cuti di luar tanggungan negara/BI/BHMN/BUMN/ BUMD. Ayat (4) : Penyedia barang/jasa yang keikutsertaannya menimbulkan pertentangan kepentingan dilarang menjadi penyedia barang/jasa.
Nilai paket pekerjaan pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainnya sampai dengan Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil
Metoda Pemilihan Penyedia Barang/Jasa : a. Pelelangan Umum, diumumkan secara luas melalui koran dan papan pengumuman Pelelangan Terbatas, diumumkan melalui koran dan papan pengumuman dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang dianggap mampu, tetapi tetap membuka kesempatan kepada penyedia barang/jasa yang lain Pemilihan Langsung 1)Kriteria : pekerjaan dengan nilai < 100 juta rupiah 2)Diumumkan di papan pengumuman dan diprakualifikasi
b.
c.
d.
Penunjukan Langsung
Kriteria : Penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan & keselamatan masyarakat yg tdk dpt ditunda; Pekerjaan rahasia menyangkut pertahanan dan keamanan negara yang ditetapkan Presiden Pekerjaan dengan nilai < 50 juta rupiah Tarif resmi pemerintah. Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, pabrikan, dan pemegang hak paten). Pekerjaan kompleks yg hanya dapat dilaksanakan dengan teknologi khusus dan/atau hanya ada satu penyedia barang/jasa yang mengaplikasikannya Merupakan hasil produksi usaha kecil yg mempunyai pasar dan harga yg stabil 1)Tidak diperlukan IJIN dari Menteri/Gubernur/Bupati (Pasal 17 Ayat (5) dan Lampiran I Bab I Butir C.1) 2)Diumumkan di papan pengumuman
PROSES PENUNJUKAN LANGSUNG 1. 2. 3. 4. 5. Undangan dan penyampaian dokumen PL. Prakualifiaksi (kompleks). Penjelasan dokumen PL. Pemasukan penawaran. Evaluasi penawaran (administrasi, teknis, biaya). 6. Negosiasi. 7. Penetapan 8. Pengumuman PL. 9. Penunjukan penyedia barang/jasa. 10. Penandatangan SPK/Kontrak.
dan
a.
Barang/Jasa Pemborongan /Jasa Lainnya a. Pelelangan Umum b. Pelelangan Terbatas c. Pemilihan Langsung d. Penunjukan Langsung Pascakualifikasi/ Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Pascakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi -
Jasa Konsultansi a. b. c. d. Seleksi Umum Seleksi Terbatas Seleksi Langsung Penunjukan Langsung Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi Prakualifikasi
b.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. ... ... 10. 11. 12.
Pengumuman prakualifikasi Pendaftaran Pengambilan dokumen prakualifikasi Pemasukan dokumen prakualifikasi Evaluasi dokumen prakualifikasi Penetapan hasil prakualifikasi Pengumuman hasil prakualifikasi Masa sanggah prakualifikasi Undangan kepada peserta yang lulus prakualifikasi
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13.
c. Larangan dalam penilaian kualifikasi 1) Departemen/Kementerian/Lembaga/ TNI/Polri/Pemerintah Daerah/ Gubernur BI/BHMN/BUMN/BUMD dilarang melakukan prakualifikasi massal yang berlaku untuk pengadaan dalam kurun waktu tertentu. (Pasal 14 ayat (11)) 2) Dalam proses prakualifikasi/pascakualifikasi, panitia/pejabat pengadaan tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi keikutsertaan calon peserta pengadaan barang/jasa dari luar propinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan barang/jasa
(Pasal 14 ayat (10))
3) Mempersyaratkan spesifikasi teknis yang mengarah pada merk tertentu dan/atau menyebutkan merk tertentu barang/jasa pada dokumen pengadaan
d.
10.
Penilaian kualifikasi dengan pascakualifikasi dilakukan terhadap 3 (tiga) penawaran terendah yang responsif
Tidak menggugurkan penawaran pada pembukaan penawaran, kecuali bagi penawaran yang disampaikan terlambat
LANJUTAN BEBERAPA PERUBAHAN PENGATURAN KEPPRES NO. 18/2000 Kewajiban untuk pengumuman rencana pengadaan barang/jasa tidak diatur KEPPRES NO. 80/2003 Pasal 4 huruf h :
Jangka waktu pelaksanaan pelelangan sekurang-kurangnya 36 hari kerja dan selambat-lambatnya 45 hari kerja
Pengumuman secara terbuka rencana pengadaan barang/jasa kecuali pengadaan barang/jasa yang bersifat rahasia pada setiap awal pelaksanaan anggaran kepada masyarakat luas.
Pasal 12 dan Lampiran I Butir D.1 dan 2 yang intinya : Kewajiban mengalokasikan waktu yang cukup untuk penayangan pengumuman, kesempatan untuk mengambil dokumen dokumen, kesempatan untuk mempelajari dokumen, dan penyiapan dokumen penawaran. Pengalokasian diluar proses tersebut pada dasarnya diserahkan kepada pengguna barang/jas
PASCAKUALIFIKASI No Uraian Kegiatan Hari Kerja Ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan 7 hari satu hari setelah awal pengumuman dan 1 hari sebelum batas akhir pemasukan min 7 hari kerja sejak awal pengumuman satu setelah penjelasan dan minimal 7 hari kerja
Hari Kerja Ke4 5 6 7 8
1 Pengumuman Lelang 2 Pendaftaran dan pengambilan dokumen 3 Penjelasan (Aanwijzing) 4 Pemasukan penawaran
PRAKUALIFIKASI No Uraian Kegiatan 1 2 3 9 10
Keterangan min 7 hari kerja sejak tanggal pengumuman dan 1 hari sebelum batas akhir pemasukan min 3 hari kerja setelah berakhirnya penayangan pengumuman tidak diatur tidak diatur tidak diatur tidak diatur 1 hari setelah dikeluarkan undangan lelang min 7 hr sejak pengumuman 1hari setelah penjelasan dan batas akhir pemasukan min. 7 hr kerja
1 Pengumuman Prakulifikasi 2 Pendaftaran dan pengambilan dokumen prakualifikasi 3 Pemasukan dokumen prakualifikasi 4 Evaluasi dokumen prakualifikasi 5 Pengumuman hasil prakualifikasi 6 Masa sanggah atas hasil prakualifikasi 7 Undangan Lelang 8 Pengambilan dokumen pemilihan penyedia 9 Penjelasan (Aanwijzing) 10 Pemasukan dokumen penawaran
11.
Dapat memungut biaya penggandaan dokumen, apabila tidak tersedia/cukup anggaran untuk penggandaan dokumen pengadaan (Pasal 8 dan Pasal 14 ayat (12)) Besarnya jaminan penawaran ditentukan berdasarkan nominal tertentu yang nilainya atas dasar 1 3% HPS (Lamp I Bab I, butir F) Nilai total HPS tidak rahasia sedangkan rincian tetap rahasia. Nilai total HPS didiumumkan pada acara penjelasan
12.
13.
14.
15.
Masa Pemeliharaan dan Cara Pembayarannya a. Masa Pemeliharaan (Psl. 36) Minimal 6 bulan untuk pekerjaan permanen (jika umur rencananya > 1 tahun) Minimal 3 bulan untuk pekerjaan semi permanen (umur rencananya < 1 tahun) b. Cara pembayaran (Bab II Butir D.2.f) dapat dilakukan : Dibayar 95%, sedangkan retensi 5% selama masa pemeliharaan Dibayar 100%, tapi penyedia harus menyediakan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (Uang retensi dapat diganti dengan jaminan pemeliharaan)
16.
Denda keterlambatan karena kelalaian penyedia barang/jasa sekurang-kurangnya 1 o/oo (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan besarnya denda tidak dibatasi dan pengguna berhak untuk memutuskan kontrak apabila denda keterlambatan sudah melampaui nilai jaminan pelaksanaan
[Psl 35 (4) dan Psl 37(1)]
Dapat diberikan kompensasi atas keterlambatan pembayaran karena kelalaian pengguna barang/jasa dikenakan denda sebesar suku bunga (Bank Indonesia) terhadap nilai tagihan yang terlambat dibayar (Lamp. I Bab II Butir
D.1.h)
JK : Jasa Konsultansi JP/B/JL : Jasa Pemborongan/Barang/Jasa Lainnya TJ : Tanpa Jaminan NPM = Nilai Kontrak
Catatan : Jaminan pelaksanaan dikeluarkan oleh Bank tidak termasuk dari perusahaan asuransi (Bab II Butir A.1.n)
LANJUTAN BEBERAPA PERUBAHAN PENGATURAN KEPPRES NO. 18/2000 18. Keikutsertaan perusahaan asing dibatasi dan wajib melakukan kemitraan dengan pengusaha nasional: KEPPRES NO. 80/2003 18. Keikutsertaan perusahaan asing dibatasi dan wajib melakukan kemitraan dengan pengusaha nasional :
NILAI > Rp. 50 miliar > Rp. 10 miliar > Rp. 5 miliar
Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik Bappenas Jl. Taman Suropati No 2 (Gedung B Lantai 6) Jakarta Pusat 10310 Telepon : 021 - 3193 4247 Fax. : 021 - 310 1924 HP. : 0816 1 4567 26 E-mail : ea_muhaemin@yahoo.com