Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Failover cluster adalah suatu kumpulan computer yang independen yang bekerja secara bersama-sama untuk meningkatkan availabilitas dan servis. Server yang dicluster (disebut juga sebagai nodes) terhubung menggunakan kabel secara fisik dan software. Jika satu dari node kluster mengalami kegagalan, node lain akan menyediakan servis (suatu proses yang disebut failover). Panduan ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk instalasi dan konfigurasi file server failover cluster yang memiliki dua buah node. Dengan membuat dan mengkonfigurasi dalam panduan nini, anda dapat mempelajari mengenai failover cluster dan membiasakan diri anda dengan Failover Cluster Management snap-in.
Isi
Langkah Demi Langkah Panduan Konfigurasi Two-Node Print Server Failover Cluster dalam Windows Server 2008 .................................................................................................................. 5 Dalam panduan ini .................................................................................................................... 5 Overview untuk two-node print server cluster ............................................................................. 6 Kebutuhan two-node failover cluster ............................................................................................ 7 Deploying storage area network dengan failover cluster ...................................................... 9 Kebutuhan Software two-node failover cluster ....................................................................... 10 Infrastruktur Network dan kebutuhan account domain untuk two-node failover cluster ......... 10 Langkah instalasi two-node print server cluster ......................................................................... 11 Langkah 1: Menghubungkan cluster server ke network dan storage ..................................... 12 Langkah 2: Instalasi fitur failover cluster ................................................................................ 13 Langkah 3: Validasi konfigurasi cluster .................................................................................. 15 Langkah 4: Membuat cluster .................................................................................................. 17 Langkah untuk mengkonfigurasi two-node print server cluster ................................................. 19 Referensi tambahan ................................................................................................................... 22
Langkah Demi Langkah Panduan Konfigurasi Two-Node Print Server Failover Cluster dalam Windows Server 2008
Failover cluster adalah suatu kumpulan computer yang independen yang bekerja secara bersama-sama untuk meningkatkan availabilitas dan servis. Server yang terkluster (disebut juga sebagai nodes) terhubung menggunakan kabel secara fisik dan software. Jika satu dari node kluster mengalami kegagalan, node lain akan menyediakan servis (suatu proses yang disebut failover). Pengguna merasakan gangguan yang minimum pada servis. Panduan ini akan menjelaskan langkah-langkah untuk menginstal dan mengkonfigurasi suatu print server cluster yang memiliki dua buah node. Dengan membuat konfigurasi dalam panduan ini, anda dapat mempelajari failover cluster dan membiasakan diri anda dengan Failover Cluster Management snap-in interface dalam Windows Server 2008 Enterprise atau Windows Server 2008 Datacenter. Catatan Fitur failover cluster ini tidak tersedia pada Windows Web Server 2008 atau Windows 2008 Standard. Dalam Windows Server 2008, kemajuan failover cluster (sebelumnya dikenal sebagai server cluster) ini ditujukan pada simplifikasi cluster, menjadikan lebih aman, dan meningkatkan stabilitas cluster. Setup dan manajemen cluster menjadi lebih mudah. Security dan Networking dalam cluster telah ditingkatkan, seperti pada cara komunikasi failover cluster dengan storage. Untuk informasi lebih lanjut mengenai improvement dari failover clusters, lihat : http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=62368.
Storage volume atau logical unit numbers (LUNs) diekspos ke suatu node dalam cluster tidak boleh diekspos ke server lain termasuk server pada cluster lain. Diagram berikut ini mengilustrasikan hal tersebut.
Catat bahwa untuk availabilitas maksimum dari setiap server penting sebagai latihan terbaik untuk managemen server. Sebagai contoh, kehati-hatian dalam memanage lingkungan fisik suatu server, mencoba perubahan software sebelum mengimplimentasikannya secara keseluruhan, dan ketelitian dalam menjaga setiap perubahan software update dan konfigurasi untuk semua server yang dicluster. Skenario berikut ini menjelaskan bagaimana print server failover cluster dapat dikonfigurasi.
Network adapter dan cable (untuk komunikasi network): Hardware jaringan, seperti komponen lainnya dalam solusi failover cluster, harus kompatibel dengan Windows Server 2008. Jika anda menggunakan iSCSI, network adapter yang digunakan harus dedicated terhadap komunikasi network atau iSCSI, tidak kedua-duanya. Dalam infrastruktur jaringan yang terhubung ke node-node cluster anda, hindari terjadinya single point yang failure. Terdapat banyak cara untuk menyelasaikan hal ini. Anda dapat menghubungkan node-node cluster anda secara multiple, the network infrastructure that connects your cluster nodes, avoid having single points of failure. Sebagai alternatif, anda dapat menghubungkan node-node cluster anda dengan satu network yang dibangun dengan network adapter yang bekerja bersama-sama, switch-switch yang redundant, router-router yang redundant, atau hardware serupa yang menghilangkan single point yang failure. Catatan Jika anda menghubungkan node-node cluster dengan single network, network akan melewati kebutuhan redundancy saat Validate a Configuration Wizard. Walaupun begitu, laporan dari wizard akan memasukkan peringatan bahwa network tersebut sebaiknya tidak memiliki single point yang failure. Untuk informasi lebih detail mengenai konfigurasi network yang dibutuhkan untuk failover cluster, lihat Network infrastructure and domain account requirements for a two-node failover cluster, pada bagian akhir topik ini. Device controllers atau adapter yang tepat untuk: Untuk Serial Attached SCSI atau Fibre Channel: Jika anda menggunakan Serial Attached SCSI atau Fibre Channel, pada semua server yang tercluster, mass-storage device controllers yang dedicated terhadap cluster storage harus identik. Ia juga harus menggunakan versi firmware yang sama. Catatan Dengan Windows Server 2008, anda tidak dapat menggunakan parallel SCSI untuk menghubungkan storage ke server-server yang dicluster. Untuk iSCSI: Jika anda menggunakan iSCSI, setiap server yang dicluster harus memiliki satu atau lebih network adapater atau host bus adapter yang dedicated terhadap cluster storage. Network yang anda gunakan untuk iSCSI tidak dapat digunakan untuk komunikasi network. Pada semua server-server yang dicluster, network adapter anda gunakan untuk menghubungkan target iSCSI storage harus identik, dan kami merekomendasikan anda menggunakan Gigabit Ethernet atau yang lebih tinggi. Untuk iSCSI, anda tidak dapat menggunakan network adapter yang bekerja bersamasama, karena tidak didukung dengan iSCSI. Untuk informasi lebih lanjut mengenai iSCSI, lihat iSCSI FAQ website Microsoft (http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=61375).
Storage: Anda harus menggunakan shared storage yang kompatibel dengan Windows Server 2008. Untuk two-node failover cluster, storage harus memiliki setidaknya dua volume (LUNs) terpisah, yang dikonfigurasi pada level hardware. Satu volume akan berfungsi sebagai witness disk (dijelaskan pada paragraph selanjutnya). Satu volume lainnya akan memiliki file yang dishare ke user. Keperluan storage termasuk berikut ini : Untuk menggunakan dukungan native disk yang termasuk dalam failover cluster, gunakan basic disk, tidak dynamic disk. Kami merekomendasikan anda untuk memformat partisi menggunakan NTFS (untuk witness disk, partisi harus NTFS). Untuk pola partisi disk, anda dapat menggunakan master boot record (MBR) atau GUID partition table (GPT).
Witness disk adalah disk dalam cluster storage yang didesain untuk menyimpan copy dari database konfigurasi cluster. (witness disk adalah bagian dari beberapa, tidak semua, konfigurasi quorum.) Untuk two-node cluster ini, konfigurasi quorum akan menjadi Node and Disk Majority, default untuk cluster dengan jumlah node genap. Node and Disk Majority berarti bahwa node witness disk masing-masing mengandung copy dari konfigurasi cluster, dan cluster memiliki quorum selama majority (dua dari tiga) dari copy ini tersedia.
Isolasi device storage, satu cluster per device: Server dari cluster yang berbeda harus tidak dapat mengakses storage device yang sama. Dalam banyak kasus, LUN yang digunakan untuk satu set server cluster harus diisolasi dari semua server lain yang melalui LUN masking atau zoning. Pertimbangkan penggunaan software multipath I/O: Dalam storage fabric availabilitas tinggi, anda dapat mendeploy failover cluster dengan multiple host bus adapters mengunakan software multipath I/O. Ini akan menyediakan level tertinggi dari redundansi dan availabilitas. Untuk Windows Server 2008, solusi multipath anda harus berbasis pada Microsfot Multipath I/O (MPIO). Vendor hardware anda biasanya akan mensuplai suatu MPIO device-specific modul (DSM) untuk hardware anda, walaupun satu atau lebih DSM sebagai bagian dari sistem operasi termasuk dalam Windows 2008. Penting Host bus adapters dan software multipath I/O dapat sangat sensitive terhadap versi. Jika anda mengimplementasikan solusi multipath untuk cluster anda, sebaiknya anda bekerja cukup dekat dengan vendor hardware untuk memilih adapter, firmware, dan software yang benar untuk Windows Server 2008.
Infrastruktur Network dan kebutuhan account domain untuk twonode failover cluster
Anda membutuhkan infrastruktur network dibawah ini untuk two-node failover cluster dan account administrator dengan permisi domain berikut ini : Setting Network dan alamat IP: Ketika anda menggunakan network adapter yang identik untuk jaringan, gunakan juga setting komunikasi yang identik untuk adapter-adapter tersebut (sebagai contoh, Speed, Duplex Mode, Flow Control, dan Media Type). Juga, bandingkan setting antara network adapter dengan switch yang terhubung dan pastikan tidak ada settingan yang konflik. Jika anda memiliki private network yang tidak di-route ke infrastruktur network lain anda, pastikan bahwa masing-masing private networks menggunakan subnet yang unik.Hal ini penting jika anda memberikan alamat IP yang unik pada setiap network adapter. Sebagai contoh, jika anda memiliki node cluster pada kantur pusat yang menggunakan satu network fisik, dan node lain pada kantor cabang yang menggunakan network fisik terpisah, jangan gunakan 10.0.0.0/24 untuk kedua network, meskipun anda memberikan alamat IP yang unik untuk masing-masing adapter. 10
Untuk informasi lebih lanjut mengenai network adapter, lihat Hardware requirements for a two-node failover cluster, pada bagian awal panduan ini. DNS: Server-server dalam cluster harus menggunakan Domain Name System (DNS) untuk name resolution. DNS dynamic update protocol dapat digunakan. Domain role: Semua server dalam cluster harus berada dalam domain Active Directory yang sama. Sebagai praktek terbaik, semua server yang dicluster harus domain role (baik sebagai member server atau domain controller) yang sama. Role yang direkomendasikan adalah member server. Domain controller: Kami merekomendasikan server0server dicluster anda sebagai member server. Jika iya, anda membutuhkan server tambahan yang berperan sebagai domain controller dalam domain yang memiliki failover cluster anda. Clients: Sebagai yang dibutuhkan untuk testing, anda dapat menghubungkan satu atu lebih client yang terhubung ke failover cluster yang telah anda buat, dan mengamati efek pada client ketika anda memindahkan atau fail over server yang dicluster dari satu node cluster ke lainnya. Account untuk mengatur cluster: Ketika anda pertama kali membuat cluster atau menambahkan server padanya, anda harus login ke domain dengan account yang bertindak sebagai administrator dan memiliki permisi untuk semua server dalam cluster. Account tersebtu tidak memerlukan untuk menjadi Domain Admins account, tetapi dapat menjadi Domain Users account dalam Administrators group untuk setiap server dicluster. Sebagai tambahan, jika account bukan Domain Admins account, account (atau grup dimana account tersebut sebagai membernya) harus diberikan permisi Create Computer Objects dalam domain. Catatan Terdapat perubhana pada cara Cluster service berjalan dalam Windows Server 2008 dibandingkan dengan Windows Server 2003. Dalam Windows Server 2008 tidak terdapat Cluster service account, Malahan, Cluster service berjalan secara otomatis dalam konteks tertentu yang menyediakan permisi dan privileges yang sepsifik yang penting untuk service (sama seperti konteks local system, tetapi dengan privileges yang dikurangi) .
Jika anda telah membuat node-node cluster dan ingin mengkonfigurasi file server fail over cluster, lihat Langkah untuk mengkonfigurasi two-node file server cluster, akhir dari panduan ini.
Jika anda menggunakan iSCSI, interface iSCSI yang tepat. Microsoft Storage Manager untuk SAN (bagian dari system operasi Windows Server 2008). Untuk menggunakan interface ini, anda harus menghubungi pabrikan dari storage anda untuk penyedia paket Virtual Disk Service (VDS) yang didesain untuk storage anda.
6. Jika anda telah membeli software yang mengontrol format atau fungsi dari disk, ikuti instruksi vendor mengenai bagaimana cara untuk menggunakan software pada Windows Server 2008. 7. Pada salah satu server yang akan anda cluster, klik Start, klik Administrative Tools, klik Computer Management, kemudian klik Disk Management. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.) Dalam Disk Management, konfirmasi bahwa cluster disk telah terlihat. 8. Jika anda ingin memiliki storage volume lebih besar dari 2 terabyte, dan anda menggunakan Windows interface untuk mengontrol format dari disk, convert disk tersebut ke mode partisi yang disebut GUID partition table (GPT). Untuk melakukan hal ini, back up semua data dalam disk, hapus semua volume pada disk, kemudian dalam Disk Management, klik-kanan disk yang dimaksud (bukan partisinya) dan klik Convert GPT Disk. Untuk volume lebih kecil dari 2 terabyte,anda dapat menggunakan mode partisi yang disebut master boot record (MBR) daripada menggunakan GPT. Penting Anda dapat menggunakan MBR atau GPT untuk disk yang digunakan oleh failover cluster, tetapi anda tidak dapat menggunakan disk yang diconvert ke dynamic menggunakan Disk Management. Jika anda telah membeli software yang mengontrol format atau fungsi dari disk, hubungi vendor untuk instruksi mengenai bagaimana cara menggunakan software tersebut pada Windows Server 2008. 9. Cek format semua volume atau LUN yang muncul. Kami merekomendasikan NTFS sebagai formatnya (untuk witness disk, anda harus menggunakan NTFS).
Apabila interface ini ditampilkan, di bawah Customize This Server, klik Add features. Kemudian langsung menuju ke Langkah 3. 2. Apabila interface Initial Configuration Tasks tidak ditampilkan dan Server Manager tidak berjalan, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik Server Manager. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.) Server Manager
14
Dalam Server Manager, di bawah Features Summary, klik Add Features. 3. Pada Add Features Wizard, klik Failover Clustering, kemudian klik Install. 4. Ikuti instruksi yang terdapat pada wizard untuk menyelesaikan instalasi fitur ini. Ketika wizard selesai, lalu close. 5. Ulangi proses tersebut untuk masing-masing server yang anda ingin masukkan ke dalam cluster.
15
2. Konfirmasi bahwa Failover Cluster Management telah dipilih kemudian, pada center pane di bawah Management, klik Validate a Configuration. Validate a Configuration Wizard
16
3. Ikut instruksi pada wizard untuk menetapkan dua server dan tes. Untuk memvalidasi keseluruhan konfigurasi, jalankan keseluruhan test sebelum membuat cluster. 4. Halaman Summary muncul setelah test selesai. Untuk melihat Help topics yang akan membantu anda menginterpretasikan hasilnya, klik More about cluster validation tests. 5. Saat masih dalam Summary page, klik View Report dan baca hasil tesnya. Untuk melihat hasil dari tes setelah anda mengclose wizard, lihat SystemRoot\Cluster\Reports\Validation Report date and time.html SystemRoot adalah folder dimana anda menginstall system operasi (sebagai contoh, C:\Windows). 6. Sesuai keperluan, lakukan perubahan konfigurasi dan jalankan kembali tesnya. 7. Untuk melihat Help topics mengenai validasi cluster setelah wizard di close, dalam Failover Cluster Management, klik Help, klik Help Topics, klik the Contents tab, expand konten untuk failover cluster Help, dan klik Validating a Failover Cluster Configuration.
Untuk menjalankan Create Cluster wizard 1. Untuk membuka failover cluster snap-in, klik Start, klik Administrative Tools, kemudian klik Failover Cluster Management. (apabila dialog box User Account Control muncul, konfirmasi bahwa yang ditampilkan adalah yang anda inginkan, lalu klik Continue.) 2. Konfirmasi Failover Cluster Management telah dipilih kemudian, pada center pane di bawah Management, klik Create a cluster. Create Cluster Wizard
Ikuti instruksi pada wizard untuk menetapkan: Server yang termasuk dalam cluster. Nama cluster. Semua informasi alamat IP yang tidak secara otomatis diberikan oleh setting DHCP anda.
3. Setelah wizard dijalankan dan halaman Summary muncul, untuk melihat report tugas yang telah wizard kerjakan, klik View Report.
18
19
6. Tinjau kembali tulisan pada halaman pertama wizard, kemudian klik Next. List of Services and Applications in the High Availability Wizard
20
7. klik Print Server, kemudian klik Next. 8. Ikuti instruksi dalam wizard berikut ini untuk menentukan detail: Nama unutk file server yang dicluster Semua informasi alamat IP yang tidak secara otomatis diberikan oleh setting DHCP andasebagai contoh, alamat IPv4 statik untuk file server yang dicluster. The storage volume or volumes that the clustered file server should use
9. Setelah wizard berjalan dan halaman Summary muncul, untuk melihat laporan dari tugas-tugas yang telah wizard kerjakan, klik View Report. 10. Untuk mengclose wizard, klik Finish. 11. Dalam console tree, pastikan Services and Applications telah diexpand, kemudian pilih file server yang dicluster yang baru saja anda buat. 12. Dibawah Actions, klik Manage Printers. Sebagai contoh interface Failover Cluster Management muncul dengan Print Management dalam console tree. 13. Dibawah Print Management, klik Print Servers dan tentukan print server yang dicluster yang anda ingin konfigurasi. Selalu lakukan pekerjaan managemen dalam print server yang dicluster. Jangan memanage node cluster yang individu sebagai print server. 21
14. klik kanan print-server yang, kemudian klik Add Printer. Ikuti instruksi dalam wizard untuk menambahkan printer. Ini adalah wizard yang sama yang dapat digunakan untuk menambahkan printer pada server yang tidak dikluster. 15. Ketika anda telah selesai mengkonfigurasi setting untuk print server yang terkluster, untuk mengclose misalnya Failover Cluster Management interface dengan Print Management dalam console tree, klik File kemudian klik Exit. 16. Untuk menjalankan basic test dari failover, klik-kanan cluster file server, klik Move this service or application to another node, dan klik pilihan node yang tersedia. Ketika prompt muncul, tetapkan pilihan anda. Anda dapat mengamati perubahan status pada bagian tengah jendela snap-in sebagai file server tercluster telah dipindahkan.
Referensi tambahan
Sumber berikut ini menyediakan informasi tambahan mengenai failover cluster: Untuk informasi lebih lanjut mengenai iSCSI, lihat FAQ iSCSI pada Web site Microsoft (http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=61375). Untuk informasi mengenai improvement dalam failover cluster sebagai perbandingan terhadap server cluster dalam Windows Server 2003, lihat Whats New in Failover Clusters pada Web site Microsoft (http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=62368).
22