You are on page 1of 27

UJI KESAMAAN RERATA

I. UJI RERATA SATU SAMPEL BEBAS Uji rerata (mean) satu sampel bebas merupakan uji kesamaan rerata dari satu data sampel penelitian terhadap mean (rerata) yang sudah ada (penelitian terdahulu) yang bebas atau tidak berhubungan dengan data lainnya. Contoh Penelitian: Diduga nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1 jurusan pendidikan Fisika kelas B angkatan 2009 adalah 82. Untuk menguji kebenaran nilai rerata tersebut, diambil 30 sampel nilai UAS Fisika Dasar 1 dari mahasiswa kelas B angkatan 2009. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data nilai UAS Fisika Dasar 1 dari 30 sampel. Nilai UAS Fisika Dasar 1
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Nilai 90 87 88 95 75 87 78 76 74 86 80 85 77 88 75 93 73 84 70 80 85 77 82 1

24 25 26 27 28 29 30

75 80 75 88 90 94 89

1) Uji Normalitas Hipotesis Pengujian: H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria Pengujian: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data pada data view dan variabel view Klik analyze

explore.

Masukkan variabel ke Dependent List Klik Plot Klik Normality

Plots with tests Continue Ok.

Output Uji Normalitas


Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic NILAI .121 df 30 Sig. .200* Statistic .953 Shapiro-Wilk df 30 Sig. .204

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Interpretasi: Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan KolmogorovSmirnov diperoleh bahwa Sig. > (0,05) sehingga berada di daerah penerimaan Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 2) One Sample t-Test Rumusan Hipotesis: Ho: 0 = 82 HA : 0 82

Kriteria Uji: Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data nilai pada data view klik analyze klik compare

means klik One sample t-test.

Isi kolom test variable dengan nilai. Caranya sorot tulisan nilai sehingga

berpindah tempat dan masukkan test value lalu klik Ok.

Output One sample t-test


One-Sample Statistics N NILAI 30 Mean 82.5333 Std. Deviation 6.94179 Std. Error Mean 1.26739

One-Sample Test Test Value = 0 95% Confidence Interval of the Mean t NILAI 65.121 df 29 Sig. (2-tailed) .000 Difference 82.53333 Difference Lower 79.9412 Upper 85.1254

Interpretasi: Pada tabel One-Sample Statistics ditunjukkan bahwa data sampel memilki mean (rerata) sebesar 82,5333. Selain itu pula, berdasarkan tabel One-Sample Test terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) = 0.000 < . Jadi, H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata Ujian Akhir Semester mata kuliah Fisika Dasar 1 jurusan pendidikan Fisika kelas B angkatan 2009 tidak sama dengan 82.

II. UJI RERATA SAMPEL BERPASANGAN Uji rerata (mean) sampel berpasangan merupakan salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel (dua buah variable yang dikomparasikan), dimana kedua sampel tersebut berasal dari 1 objek yang sama dan keduanya saling saling berhubungan (dependen/ tidak bebas/ berpasangan). Jadi, dapat pula dikatakan bahwa dilakukan pengukuran/pengamatan dua kali terhadap objek yang diteliti, yaitu sebelum dan sesudah perlakuan yang diberikan terhadap objek yang diteliti.

Contoh Penelitian:
5

Seorang guru ingin menyelidiki apakah ada perbedaan yang signifikan dari nilai ratarata ulangan pelajaran Fisika siswa SMA N 1 Singaraja kelas XI sebelum (Nilai 1) dan sesudah diberikan jam belajar tambahan (Nilai 2). Untuk itu diambil 40 sampel data. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data nilai ulangan pelajaran Fisika dari 40 sampel yang diambil. Nilai Ulangan Pelajaran Fisika
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Nilai 1 77 76 80 85 83 75 89 87 83 79 80 82 77 87 80 76 79 82 81 82 76 77 82 75 87 84 80 79 85 83 72 77 80 Nilai 2 79 87 65 78 90 78 88 80 70 67 87 77 75 65 78 86 80 72 75 77 84 92 74 70 89 90 73 92 74 69 75 78 81 6

34 35 36 37 38 39 40

76 77 66 65 70 68 76

80 83 70 67 82 76 78

1) Uji Normalitas Rumusan Hipotesis: H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria Pengujian: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data pada data view dan variabel view Klik analyze

explore.

Masukkan variabel ke Dependent List Klik Plot Klik Normality

Plots with tests Continue Ok.


7

Output Uji Normalitas


Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic df 40 40 Sig. .105 .200* Statistic .957 .968 Shapiro-Wilk df 40 40 Sig. .134 .313

NILAI_1 NILAI_2

.127 .090

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Interpretasi: Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan KolmogorovSmirnov diperoleh bahwa Sig.=0,105 dan Sig.=0,200 untuk masing-masing data. Karena Sig. > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal.

2) Paired Sample t-Test Rumusan Hipotesis:


8

Ho: 1 = 2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ulangan Fisika sebelum dan setelah diberikan jam belajar tambahan. HA: 1 2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ulangan Fisika sebelum dan setelah diberikan jam belajar tambahan. Kriteria Pengujian: Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan data nilai pada data view klik analyze klik compare

means klik Paired Sample T-Tests.

Masukkan variabel ke paired variables klik OK.


9

Output Paired sample t-test

Interpretasi: Dari hasil Output, terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) = 0,661 > . Jadi, H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata ulangan Fisika sebelum dan setelah diberikan jam belajar tambahan.

III.UJI RERATA DUA SAMPEL BEBAS Pengujian rerata dua sampel bebas merupakan uji kesamaan dua rata-rata dari dua sampel data yang saling bebas (independent) antara sampel yang satu dengan yang lain, dimana sampel data yang diuji merupakan data hasil survei.

10

Contoh Penelitian: Seorang guru ingin menyelidiki apakah ada perbedaan yang signifikan dari nilai ratarata UAS pelajaran Fisika antara kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan. Untuk itu diambil 40 sampel data. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5%. Berikut adalah data nilai ulangan pelajaran Fisika dari 40 sampel yang diambil. Nilai UAS Pelajaran Fisika
SISW A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 KELA SA 60 62 66 70 72 74 71 75 78 78 82 76 75 77 83 84 82 78 86 88 76 73 71 70 68 66 67 65 69 64 62 66 62 KELA SB 75 60 65 75 80 66 65 66 70 65 65 66 84 80 82 78 85 88 75 86 70 74 69 75 78 81 78 83 70 82 85 80 75 11

34 35 36 37 38 39 40

65 70 66 68 65 66 69

88 80 70 67 87 77 75

1.) Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Rumusan Hipotesis Uji Normalitas: H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria Uji Normalitas: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Rumusan Hipotesis Uji Homogenitas: H0 = Kedua sampel memiliki varians yang homogen. HA = Kedua sampel memiliki varians yang heterogen. Kriteria Uji Homogenitas: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada

data view dan variabel view Klik analyze explore.

12

Masukkan variabel nilai ke Dependent List Masukkan variabel kelas

ke Factor List Klik Plot Klik Normality Plots with tests klik power estimation Continue Ok.

13

Output Uji Normalitas dan Uji Homogenitas


Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova KELAS Statistic .114 .114 df 40 40 Sig. .200* .200* Statistic .954 .955 Shapiro-Wilk df 40 40 Sig. .104 .112

NILAI

A B

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic NILAI Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean .207 .298 .298 .247 df1 1 1 1 1 df2 78 78 77.606 78 Sig. .651 .586 .586 .621

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov diperoleh bahwa Sig.=0,200 untuk masing-masing data. Karena Sig. > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal (H0 diterima).

Berdasarkan output uji homogenitas di atas, ditunjukkan nilai signifikan

Based on Mean adalah 0,651. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 sehingga H0 diterima yang berarti kedua sampel data memiliki varians yang homogen.
2) Independent Sample t-Test

Rumusan Hipotesis: Ho: 1 = 2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan. HA: 1 2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan. Kriteria Pengujian:
14

Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada

data view dan variabel view Klik analyze klik compare means klik Independent Sample T-Tests.

Masukkan variable Kelas ke Grouping Variable klik Define Group

dan isi angka 1 pada Group 1 dan angka 2 pada Group 2 klik Continue Masukkan variable Nilai pada Test Variables Klik Ok.

15

Output Independent sample t-test

Interpretasi: Dari hasil Output Independent sample t-test, terlihat jelas bahwa Sig. (2-tailed) = 0,022 < . Jadi, H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UAS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B siswa SMA N 1 Sawan.

IV. UJI RERATA DUA SAMPEL TERIKAT Uji rerata dua sampel terikat merupakan uji kesamaan dua rata-rata dari dua sampel data yang saling berhubungan/berkaitan antara sampel yang satu dengan yang lain (memiliki koefisien korelasi), dimana sampel data yang diperoleh merupakan data hasil eksperimen.

16

Contoh Penelitian: Seorang guru Fisika ingin menyelidiki apakah ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Learning terhadap prestasi belajar siswa atau tidak. Untuk itu guru tersebut menerapkan model pembelajaran Cooperatif Learning kepada kelas B dan sebagai kelas control dipakai kelas A yang dalam pembelajarannya diterapkan model pembelajaran biasa. Guru tersebut mengambil secara acak 30 sampel data nilai UTS mata pelajaran Fisika masing-masing dari kelas A dan kelas B setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut untuk menguji kesamaan reratanya. Dalam pengujian digunakan taraf nyata sebesar 5% dan diasumsikan pengetahuan awal anatra siswa kelas A dan B adalah sama. Berikut adalah data nilai ulangan pelajaran Fisika dari 30 sampel yang diambil. Nilai UTS Pelajaran Fisika
SISW A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 KELA SA 78 57 65 80 71 78 80 68 71 75 80 60 81 67 75 68 76 80 63 82 74 70 71 KELA SB 82 60 67 82 74 80 82 70 73 74 81 70 84 69 78 75 77 80 65 83 78 73 77 17

24 25 26 27 28 29 30

82 79 78 77 69 67 68

84 80 78 75 72 70 70

1) Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Rumusan Hipotesis Uji Normalitas: H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. HA = Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria Uji Normalitas: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Rumusan Hipotesis Uji Homogenitas: H0 = Kedua sampel memiliki varians yang homogen. HA = Kedua sampel memiliki varians yang heterogen. Kriteria Uji Homogenitas: Terima Ho jika Sig. > (0,05) Tolak Ho jika Sig. < (0,05) Langkah-langkah pengujian menggunakan program SPSS:

Masukkan komponen variabel kelas dan komponen variabel nilai pada

data view dan variabel view Klik analyze explore.

18

Masukkan variabel nilai ke Dependent List Masukkan variabel kelas

ke Factor List Klik Plot Klik Normality Plots with tests klik power estimation Continue Ok.

19

Output Uji Normalitas dan Uji Homogenitas


Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova KELAS Statistic .136 .109 df 30 30 Sig. .167 .200* Statistic .938 .956 Shapiro-Wilk df 30 30 Sig. .078 .245

NILAI

A B

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic NILAI Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean .932 .683 .683 .865 df1 1 1 1 1 df2 58 58 57.091 58 Sig. .338 .412 .412 .356

Interpretasi:

Berdasarkan output uji normalitas tersebut, dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov diperoleh bahwa Sig.=0,167 untuk kelas A dan Sig.=0,200 untuk kelas B. Karena Sig. > (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kedua data sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal.

Berdasarkan output uji homogenitas di atas, ditunjukkan nilai signifikan

Based on Mean adalah 0,338. Nilai ini lebih besar daripada 0,05 sehingga H0 diterima yang berarti kedua sampel data memiliki varians yang homogen. 2) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Uji z (Manual) Rumusan Hipotesis: Ho: 1 = 2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. HA: 1 2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B.
20

Kriteria Pengujian: Terima H0 jika -z (1 - ) < z < z (1 - ) Tolak H0 jika z -z (1 - ) atau z z (1 - ) Langkah-langkah Pengujian: Dari olah data, diperoleh hasil sebagai berikut:
SISW A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JUML AH KELAS A (X) 78 57 65 80 71 78 80 68 71 75 80 60 81 67 75 68 76 80 63 82 74 70 71 82 79 78 77 69 67 68 2190 KELAS B (Y) 82 60 67 82 74 80 82 70 73 74 81 70 84 69 78 75 77 80 65 83 78 73 77 84 80 78 75 72 70 70 2263 XY 6396 3420 4355 6560 5254 6240 6560 4760 5183 5550 6480 4200 6804 4623 5850 5100 5852 6400 4095 6806 5772 5110 5467 6888 6320 6084 5775 4968 4690 4760 1663 22 X^2 6084 3249 4225 6400 5041 6084 6400 4624 5041 5625 6400 3600 6561 4489 5625 4624 5776 6400 3969 6724 5476 4900 5041 6724 6241 6084 5929 4761 4489 4624 161210 Y^2 6724 3600 4489 6724 5476 6400 6724 4900 5329 5476 6561 4900 7056 4761 6084 5625 5929 6400 4225 6889 6084 5329 5929 7056 6400 6084 5625 5184 4900 4900 17176 3

21

Mencari Koefisien Korelasi (r).

r=

XY

( X )( Y ) n
2

( X) X 2 n 166322

( Y )2 Y 2 n

1123 = 0,943441 1190,324046

r=

(2190)(2263) 30 2 (2190) (2263) 2 161210 171763 30 30 sx Menentukan s y dan

Untuk menentukan standar deviasi dari masing-masing sampel data cukup digunakan hasil output statistics descriptif program SPSS, yaitu sebagai berikut.

22

Descriptives KELAS NILAI A Mean 95% Confidence Interval for Lower Bound Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis B Mean 95% Confidence Interval for Lower Bound Mean 5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Upper Bound Upper Bound Statistic 73.0000 70.4617 75.5383 73.3333 74.5000 46.207 6.79757 57.00 82.00 25.00 11.25 -.551 -.488 75.4333 73.1786 77.6881 75.7222 76.0000 36.461 6.03829 60.00 84.00 24.00 10.25 -.560 -.112 .427 .833 .427 .833 1.10244 Std. Error 1.24106

Dari output di atas dpat kita peroleh: s x = 6,79757 s y = 6,03829 sx y Mencari


23

2 2 s x y = s x + s y 2rs x s y

s x y = 46,207 + 36,461 2(0,943441) x6,79757 x6,03829 s x y = 2,284646

Mencari zhitung X Y sx y 73 75,4333 = -1,06507 2,284646

z= z=

Interpretasi: uji yang dilakukan adalah uji dua pihak sehingga nilai ztabel = 1,96, ini diperoleh dari z(1-). Dari analisis diperoleh zhitung = -1,065, sehingga nilai ini ada pada daerah penerimaan H0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Jadi, tidak ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Learning terhadap prestasi belajar siswa.
3) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Uji t (Manual)

Rumusan Hipotesis: Ho: 1 = 2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. HA: 1 2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Kriteria Pengujian: Terima H0 jika -t(1 - ) < t < t(1 - ). Tolak H0 jika t -t(1 - ) atau t t(1 - ). Langkah-langkah Pengujian: Dari olah data, diperoleh hasil sebagai berikut:
SISWA 1 KELAS A 78 KELAS B 82 24

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JUMLAH RATARATA VARIAN S ST. DEVIASI

57 65 80 71 78 80 68 71 75 80 60 81 67 75 68 76 80 63 82 74 70 71 82 79 78 77 69 67 68 2190 73 46.20 69 6.797 565

60 67 82 74 80 82 70 73 74 81 70 84 69 78 75 77 80 65 83 78 73 77 84 80 78 75 72 70 70 2263 75.43333 333 36.46091 954 6.038287 799

Menentukan thitung.

25

t=

x1 x 2
2 s s12 s 2 + 2r 1 n n1 n 2 1

t=

s 2 n 2 73 75,4333333

6,797565 6,038287799 46,2069 36,46091954 + 2( 0,943441 ) 30 30 30 30 - 2.43333 = -5.83374 0.417114

t=

Interpretasi: Nilai t pada tabel diberikan oleh t0,975;28 = 2,048. Sedangkan pada perhitungan diperoleh t=-0,53374. Nilai ini berada pada daerah penolakan H0 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Jadi, tidak ada pengaruh model pembelajaran Cooperatif Learning terhadap prestasi belajar siswa. 4) Uji Kesamaan Rerata Menggunakan Program SPSS Rumusan Hipotesis: Ho: 1 = 2: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. HA: 1 2: Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Kriteria Pengujian: Tolak Ho, jika Sig. (2-tailed) < Terima Ho, jika Sig. (2-tailed) > Langkah-langkah Pengujian: Dalam program SPSS, sebenarnya tidak ada pngujian rerata dua sampel terikat. Namun, kita akan mencoba memakai analisis Paired Sample T-Test untuk keperluan uji tersebut karena kedua data saling berhubungan. Langkah-langkahnya pun sama seperti dijelaskan sebelumnya mengenai uji sampel berpasangan. Setelah diuji diperolleh Output sebagai berikut.
26

Interpretasi: Dari output di atas diperoleh nilai t=-5,834. Hal ini sama dengan yang diperoleh melalui perhitungan sebelumnya sehingga H0 ditolak. Selain itu, kita juga dapat melihat Sig.(2-tailed) yang kurang dari 0,025 sehingga H0 ditolak, yang berarti perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata UTS pelajaran Fisika kelas A dan kelas B. Pengambilan keputusan menggunakan statistic t ini berbeda dengan statistic z yang menyatakan bahwa H0 diterima.

27

You might also like