You are on page 1of 8

Puspa

( Husnaa) Gubrak. Suara itu yang terdengar dari tas yang ku lempar ke dinding kos. Kemudian ku sandarkan tubuhku di dinding dan kembali mengingat apa yang terjadi hari ini di kampus. Entahlah hari ini aku bener-benar bingung dengan apa yang terjadi dengan aku. Apa yang di sampaikan dosen tidak aku pahami seperti biasanya dan saat berbicara dengan teman pun hanya lalu secara sekilas. Aku bener-benar bingung apa yang terjadi dengan ku. Masih ku ingat kejadian tadi pagi di depan gedung kuliah.

Pagi itu pukul 06.45, seperti biasa aku berangkat 15 menit sebelum perkuliahan masuk karena jarak kos ku cukup dekat dengan gedung kuliah. Dan hari ini merupakan awal semester baru bagiku. Ini tahun kedua aku kuliah di pendidikan kimia. Bahagia pasti apalagi aku sudah kangen dengan seseorang yang sudah membuat hati ku deg-degan saat melihatnya. Saat liburan kami sering smsan bahkan saat dia mulai memanggilku sayang. Aku semakin yakin dia punya perasaan yang sama dengan ku.

Bagiku perempuan ini punya aura yang berbeda dibandingkan temanteman perempuan yang lain di kelas. Saat awal melihatnya jujur aku langsung terpana. Bagaiman tidak dia aneh di banding yang lain. Dia membuat mata ku tak mau lepas memandangnya. Aku tak pernah melihat perempuan sepertinya sejak aku lahir dan sampai saat itu. Dia berbeda dan unik. Banyak hal yang ingin ku tau darinya sejak melihatnya.

Aku tak pernah melihatnya saat masuk kampus ini, saat ospek atau mengurus KRS di gedung prodi kimia pun aku tak melihat dirinya. Masih ku ingat kapan mata ini memandangnya untuk pertama kali. Ya saat masuk gedung perkuliahan. Dia berdiri di depan pintu dan menyapa teman-teman perempuan

dengan ramah dan senyum nya yang cukup membuat hati ku dak dik duk. Ia kenalkan dirinya pada semua orang yang ia temui. Tanpa rasa malu atau apapun. Ya begitu banyak mata yang memperhatikannya saat itu termasuk aku. Karena kelincahanya itu yang membuat orang bingung dan bukan hanya itu dirinya yang sangat mudah akrab sama orang-orang baru dan cukup cerewet.

Saat pandanganku tertuju ke pada sosoknya yang sedang asyik berbicara dengan teman-temannya. Cukup membuat ku terpesona dan rasa menentramkan saat memandangnya. Saat memandangnya aku harus hati-hati takut-takut dia memergoki ku sedang memandangnya.

Aku harus mengenal dan bisa dekat denganya .Pikirku.

Saat perkuliahan aku sering duduk di depannya. Berharap dia menyapa ku. Dan benar dia menyapa ku. Saat itu sedang belajar kalkulus, mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester satu yang masuk pendidikan MIPA. Maaf ganggu, Puspa boleh nanya? sapanya pada ku dengan lembut. Ya

begitulah ia slalu menyebut namanya saat berbicara, hingga semua orang mudah mengingat namanya. Boleh, klo bisa aku jawab. Aku bener-benar gugup saat itu. Bagaimana membuktika soal ini. Sambil menyodorkan buku paket kalkulus dan menunjuk soal 32.

Aku baca soal itu dan alhamdulilah aku bisa memahaminya, ku jelaskan kepadanya secara perlahan agar dia mampu memahainya. Dan akhirnya dia pun berkata. Terima kasih ya, kapan-kapan kita belajar bareng ya. Puspa boleh minta nomer hp mu?

Tentu saja. Ini kesempatan bagiku bisa kenal lebih dekat. iya, ini sambil ku serahkan hp ku kepadanya. Ia terima dengan senyuman yang luar biasa bikin hati ku gugup.

Dia terlihat lebih cantik apalagi dari dekat. Sempat saat itu pandangan kami beradu tapi hanya sebentar karena dengan buru-buru dia menunduk. Dan akhirnya seiring berjalannya waktu aku dan dia sering smsan dan belajar bareng saat semester lalu. Kami sangat akrab, dia bahkan sering mengajakku ikut dalam kegiatan islami. Yang kadang bukan karena acara atau kegiatannya yang membuat ku datang. Tapi karena ada Puspa di sana. Rasa ini pun semakin tumbuh dan berkembang dengan cepat hingga memunculkan bunga-bunga cinta yang indah. Aku benar-benar merasakan kebahagiaan apalagi terkadang dia curhat kepada ku tentang keinginan dan mimpi-mimpinya.

Kampus biru yang cukup lenggang di pagi hari. Dengan motor Yamaha Vega hitam, ku susuri jalan ke arah kampus. Sesampainya di gedung kuliah terlihat motor-motor teman-teman yang satu kelas dengan ku. Mata ku mulai menacari-cari dan tak ku temukan motornya. Perasaan ku mulai takut janganjangan dia benar-benar berhenti kuliah di sini seperti niatnya ingin kembali mencoba masuk di sekolah kedinasan. Ku coba mulai lebih teliti lagi mengamatinya. Tapi tidak ku temukan motornya. Aku mulai lemas, benarkah pujaan hatiku itu sudah tak ada lagi. Biasanya motornya slalu terparkir di bawah pohon dengan buku dan air mineral yang selalu ia bawa kemana-mana. Tapi saat ini tak ada ku lihat.

Mungkin ia telat atau lagi sakit. Pikirku untuk membangun kembali rasa lesu ini. Ya berpikir positif aja. Astagfirullah kenapa tidak ku sms aja dia.

Ngapaian Ga? . sapa Toni pada ku hingga membuat ku kaget. Gak ngapa-ngapain Ya udah yuk masuk ajaknya

Aku pun berjalan mengikuti Toni dan aku lupa dengan niat ku tadi mau sms Puspa ke kelas.

Deg. Dia ada disana di tempat duduk yang sering dia gunakan. Paling depan tengah. ku dekati dia yang sedang membaca dan duduk di disebelahnya. Namun, saat aku duduk dia langsung berdiri dan pergi. Belum sempat diri ini menyapanya. Aku terdiam dan memandangnya berjalan keluar kelas dengan bukunya.

Apa yang terjadi denganya?.

Dia sangat berbeda. Pakaianya yang baru ku sadari dia gunakan jubah. Ya jubah.

Apa yang terjadi denganya?kenapa dia pergi? Biasanya dia akan menyapaku dengan keriangannya?

Aku benar-benar pusing di buatnya. Di tambah lagi saat dia masuk kembali ke kelas. Ku sapa kembali dia namun tak ada jawaban dia berlalu dengan tak memandangku dan senyum padaku. aku benar-benar bingung.

Asslamualaikum. Puspa knp? Abng ad slah ya? Klo ad abng minta maaf ^^

Ku kirim pesan singkat itu ke dia. Namun sepanjang perkuliahan hingga berakhir tak ada balasan darinya. Aku yakin sms itu di bacanya. Tapi kenapa dia tidak membalas.

Ini yang membuatku pusing hari ini. Dia yang telah membuatku bahagia saat mendengar suaranya. Dia bintang di langit cintaku. Lilin penerang hidupku. Namun apa yang terjadi dengannya.

Aah. Aku males mengingatnya lagi. Ku ambil bantal yang berada di pojok kos. Dan mencoba tidur. tapi tetap tidak bisa aku slalu terbayang wajahnya.

Puspa..

Ku ketik kata itu di hp dan mengirim kata singkat itu ke dia. Tetap tak ada balasan. Coba ku telpon juga tak di angkat. Aku benar-benar gelisah.

Pagi yang suram. Sepi sunyi yang ku dapati. Sudah satu minggu dia tidak menyapa, senyumaku hanya di balas denganpalingan wajah. Sudah tak terhitung sms yang ku kirim ke dia namun tetep tak ada balasan. Coba menghubunginya namun tak di angkat. Aku benar-benar tak punya semangat lagi. Cinta ku pecah berkepingkeping.

Selama seminggu ini ku perhatikan gerak geriknya. Tak banyak canda yang ia lakukan. Berbicanya kepada teman-teman perempuannya hanya sesekali dan lebih sering menyepi dengan buku bacaan yang tak ku tau judulnya. Saat membaca itu ku lihat tatapan tajam dan kefocus pada apa yang di buku ia baca. Tapi tetap senyum dan keramahannya pada semua orang. Kecuali aku. Sekarang dia sering menggunakan baju jubah dan kerudung lebar itu, bahkan setiap hari masuk kuliah. Dia juga selalu datang ke kelas lima menit sebelum dosen masuk

atau bahkan saat dosen masuk baru dia masuk. Selesai kuliah dia langsung pergi tanpa ku tahu dia kemana. Dan yang lebih membingungkan lagi suatu hari saat aku pulang dari kampus dan melewati gedung Fakultas FISIP, ku lihat dirinya sedang berdua dengan seorang perempuan yang sama pakaianhya dengan nya. Ku perhatikan dengan lebih seksama lagi. Ini menambah kebingunganku.

apa benar itu Puspa.apa urusannya dia ada di fakultas ini.

Minggu yang sangat berat dan membosankan. Aku males melakukan apapaun. Di kelas aku hanya diam tak banyak ngobrol. Kadang aku ke perpustakaan kampus tapi tetap sama lesunya. Tiap kali ke perpustakaan selalu teringat kenangan indah saat berdiskusi dengan Puspa hingga apa pun yang ku baca d perpustakaan tak ada yang masuk ke otak.

Sore

yang

meneduhkan.

Namun

tak

mampu

menghilangkan

kegelisahanku. Tiba-tiba sebuah sms masuk. Dan membuat ku bahagia.sms dari puspa. Ass.wr.wb Mf klo slma in puspa diamin qm. qm gk da slah ma puspa. Slama libuan puspa bljr ttg pergaulan dlm islam yg d sampaikn kk2 d pngajian puspa. Puspa jg bru ikut kajian in gr2 d ajk tmn. Bnyk hal yg mnrt puspa gpp ternyta slh n d lrang Allah. Rengga kn tau puspa tdk mau pcrn krn itu mendekati zina. Tp aktivits yg puspa lakukn ma rengga slama in it jg trmsuk zina, qt berkhalwat lewat hp. Bhkan sms2 yg tdk pentng yg qt krm. Jujur puspa tkut it mmbuat Allah mrah pd puspa n rengga. Dan dosa slalu mengalir dri aktivitas it. Menurut puspa rengga jg pham terkait it smua. Jadi sms puspa klo ad hal pnting sj. Makasih. Smoga qt bs sling mnjg.Yuk mengkji islm lbih dlm lg. Wslm.wr.wb

Hati ini benar-benar berdegup kencang. Aku dan dia memang tidak pacaran tapi memang aktivitas smsan kami seperti orang pacaran. Aku paham memang agama ku melarang pacaran tapi yang hanya sebatas paham tapi tak mengerti.

Sms yang benar-benar membuatku paham tentang semua yang terjadi. Kalau sekarang dia benar-benar berubah. Lebih dewasa bahasanya dan aku malu pada diri ku sendiri. Tapi jujur aku rindu padanya.

Wslm.wr.wb Puspa, jjr mnggu in mmbuat q skit. Ya, q pham skrang knp puspa brsikp sprti it. Mf klo slma in q ad slah. Blehkn q ikut pengjian it jg?

Sms balasanku itu pun di balasnya.

Silhkn hub 085346798112. Pengjian antra ikhwan n akhwat d pisah. It no hp pembina ikhwan yg puspa dpt Dri pembina akhwat. Silahkn hub sja.

Semua sudah jelas. Aku sadar dia benar-benar berubah dan aku juga harus berubah. Tidak seperti ini lagi. Aku harus mengkaji islam sama sepertinya. Aku ingin sepertinya.

Memendam rasa dengan mengubahnya ke jalan yang benar. Tak ada lagi sms-sms antara aku dan puspa. Ku jalani ini semua.

Saat ku hubungi nomer itu, sebuah sapaan keakraban dan rangkulan yang mendamaikan yang ku dapat dari kakak pembina.

Ini kah yang kau temukan itu Puspa.

Berkumpul dengan mereka yang berusaha menjalankan islam secara kaffah. Terimakasih untuk cinta yang hilang Puspa dan ini cinta sejati yaitu cinta pada Sang Pencipta yang kau kenalkan padaku. Sekarang aku yakin perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik. Maka untuk mendapatkan bidadari sebaik kamu. Aku juga harus baik.

Kamar Angah, Dalam subuh yang terpaksa Zaimah Ufairah Al-husna husna.Andalusia@gmail.com

You might also like