You are on page 1of 29

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn K DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM DI RUANG CUCAK ROWO RSJ.

Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

A. PENGKAJIAN Ruang rawat Tanggal dirawat / MRS Tanggal pengkajian : Cucak Rowo : 1 November 2012 : 22 Januari 2012

I.

IDENTITAS KLIEN Nama Umur : Tn K : 28 Tahun

Jenis kelamin : Laki - laki Agama Pendidikan Alamat No. Reg Informan : Islam : SD (Tamat) : Malang : 071609 : Status Dan Klien

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT Menurut status : Marah marah, tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat alat rumah tangga. Menurut pasien : Klien mengatakan masuk RSJ sudah 3x, masuk sejak 2 bulan yang lalu, dikarenakan klien merasa bahwa ada ingin mencelakai atau menyantet keluarganya, Klien sering menemukan piring dan sendok di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan sendok.

III.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Klien datang dengan ekspresi wajah marah marah, tertawa sendiri, sulit tidur, dan merusak alat alat rumah tangga.

IV.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : Klien mengatakan pernah di rawat di RSJ 3x ini, pertama kali masuk tahun 2000, Klien mengatakan pertama kali masuk karena bias menyembuhkan orang sakit, bias melihat Nyi Loro Kidul. Kedua : Klien mengatakan marah marah. Ketiga : Klien mengatakan merasa bahwa ada yang ingin mencelakai atau menyantet keluarganya, Klien sering menemukan sendok dan piring din depan pintu rumahnya. 2. Riwayat Pengobatan sekarang Riwayat pengobatan kurang berhasil karena klien hanya control 2x dan tidak teratur minum obat . Diagnosa keperawatan: penatalaksanaan regimen terapiutik inefektif 3. Pengalaman trauma 1) Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman sekampungnya saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang sedang berkelahi. 2) Klien mengatakan tidak pernah mengalami dan melihat aniaya seksual. 3) Klen mengatakan tidak pernah mengalami penolakan baik dikeluarga maupun di masyarakat. 4) Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga. 5) Klien mengatakan tidak pernah melihat / mengalami tindakan kriminal. Diagnosa Keperawatan : respon paska trauma 4. Pengalaman Masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan pada usia 19 tahun pernah di kroyok oleh teman sekampungnya saat melihat orkes di karenakan ingin melerai adikya yang sedang berkelahi. Diagnosa keperawatan:-resiko PK(perilaku kekerasan) 5. Riwayat penyakit keluarga Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sakit sepertim yang di derita klien dan dikeluarganya tidak ada yang pernah dirawat di RSJ

Diagnosa keperawatan:V. STATUS MENTAL

1. Penampilan: Klien memakai baju seragam RSJ cara berpakaian rapi, rambutnya di potong pendek, memakai sandal, badan klien tidak bau. Diagnose keperawatan :devisit perawatan diri 2. Kesadaran Kualitas Kesadaran berubah terbukti klien lebih sering menyendiri dan kurang mampu berhubungan dengan orang lain. Kuantitas Composmentis, GCS : 4-5-6 terbukti klien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan. Diagnosa keperawatan :gangguan proses pikir 3. disorientasi Klien tidak mengalami gangguan disorientasi baik waktu,tempat maupun orang terbukti pada saat perawat menanyakan waktu klien bias membedakan pagi, siang dan malam, pada saat perawat menyanyakan tempat, klien bisa mengatakan berada di RSJ Porong untuk berobat, klien mengenal beberapa teman di ruangan. Diagnose keperawatan: 4. Pembicaraan Klien tidak mampu memulai pembicaraan, klien hanya menjawab jika diberi pertanyaan, tetapi kadang-kadang pembicaraan tidalk terarah, nada pembicaraan sedang-sedang saja, klien berbicara seperlunya Diagnose Keperawatan: Kerusakan komunikasi 5. Aktivitas motorik Klien suka keluyuran di luar ruangan, mau beraktivitas bila di motivasi. Diagnosa keperawatan :Resiko cidera

6. Afek dan emosi Afek: Datar, terbukti saat klien bercerita tentang kejadian tidak menyenangkan dan menyenangkan ekspresi wajah / roman wajah klien tidak menunjukkan perubahan ekspresi wajah. Diagnose keperawatan : Kerusakan komunikasi Emosi: Cemas ringan, dibuktikan klien ingin pulang supaya bisa berkumpul dengan keluarganya. Klien mengatakan jarang berkomunikasi dengan temantemannya. Diagnose keperawatan: Ketidakberdayan 7. Persepsi - Sensorik Klien tidak pernah mendengar bisikan bisikan yang mengganggu aktivitasnya. Diagnosan keperawatan: 8. Proses pikir a. Arus/bentuk pikir Inkoheren, dibuktikan ketika klien diberi pertanyaan klien menjawab tetapi jawaban klien nglantur atau tidak terarah. b. Isi pikiran Klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin mencelakai atau menyantet keluarga dan dirinya, klien sering membuang piring dan sendok yang ditemukan di depan pintu rumahnya. Klien mengatakan pernah membuang botol kopi karena merasa ada bau mayat. c. Bentuk Pikir Non Realistic, karena klien mengatakan suatu keyakinan yang tidak benar, dibuktikan dengan klien mengatakan bahwa ada orang yang ingin menyantet dia dan keluarganya dan Klien sering menemukan piring dan sendok di depan pintu rumahnya, Klien sering membuang piring dan sendok Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir

9. Interaksi selama wawancara: Pada saat wawancara klien kooperatif, pandangan klien tajam, terdapat rasa curiga, klien lebih suka ditanya, klien lebih suka menyendiri. Diagnosa keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial 10. Memori

a. Daya inga tjangka panjang Klien mampu mengingat bahwa pernah masuk di RSJ tahun 2000 b. Daya ingat jangka menengah Klien mempu mengingat bahwa 2 minggu lali klien sakit batuk pilek. c. Daya ingat jangka pendek Klien mengatakan jam 09.00 Wib tadi baru selesai rehab membuat kemoceng. Diagnosa keperawatan:11. Tingkat konsentrasi dan berhitung Tingkat konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4Tingkat konsentrasi baik terbukti pada saat klien diberi pertanyaan 6 + 4 = 10. Diagnosa keperawatan:12. Kemampuan penilaian Saat diberi 2 pilihan, sebelum makan cuci tangan dulu atau langsung makan. Klien menjawab cuci tangan dulu karena cuci tangan sebelum makan dapat mencegah penyakit Diagnosa keperawatan: 13. Daya tilik diri Klien mengatakan tidak merasa sakit, karena klien merasa bahwa dirinya sehat terbukti bisa melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain. Diagnosa keperawatan: Gangguan Proses piker VI. PEMERIKSAAN FISIK

(tanggal: 22 januari 2013, pukul: 10.00 WIB) 1. Tanda-tanda vital TD : 130/90mmHg 18 /mnt 2. Ukuran BB : 68kg N : 82 /mnt S : 36,5
0

RR

TB :165cm 3. Keluhan fisik Klien mengatakan 2mingu lalu sakit batuk. 4. Pemeriksaan fisik(head to toe) a. Kepala: Rambut pendek, tidak beruban, tidak ada lesi tidak ada ketombe. b.Mata: konjungtiva merah muda, tidak ada icterus, mata simetris, sclera putih. c. Hidung: tidak ada polip, tidak kotor d.Telinga: simetris kanan dan kiri,tidak ada gangguan pendengaran. e. Leher: tidak ada pembesaran BVJ. f. Thorak : bentuk simetris, tidak ada otot bantu pernafasan g.Abdomen: tidak ada nyeri tekan h.Genetalia: tidak di lakukan pengkajian. i. Ekstremitas:kekuatan otot normal. j. Integument: kulit sawo makan, tidak ada luka, tidak odem Diagnosa keperawatan :VII. PSIKOSOSIAL

1. Genogram (klien terdekat)

Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Orang yang tinggal serumah : Klien Penjelasan : Klien adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara. Klien tinggal serumah dengan orang tua dan saudara atau adik terakhirnya, orang terdekat adalah orang tuanya. Klien mengatakan biasanya dirumah sering membantu orang tuanya di lading. Dalam keluarga yang dominan mengambil keputusan adalah orang tua klien. : Meninggal dunia : Garis keturunan : Garis pernikahan : Orang terdekat

2. Konsep diri a. Citra tubuh/gambaran diri: Klien mengatakan menyukai bibirnya karena jika tersenyum klien merasa ganteng, klien suka tubuh yang kurus tidak gemuk seperti ini. b. Identitas diri: Klien mengatakan dulu pernah bekerja sebagai petani, klien tidak senang menjalani pekerjaannya karena dia bias membantu orang tuanya di lading, klien merasa bangga sebagai laki laki karena dia lebih bias bertanggungjawab. c. Harga diri: Klien mengatakan bahwa dia malu bekerja menjadi petani dan ingin bekerja lebih baik lagi. d. Ideal diri: Klien mengatakan ingin pulang karena merasa dirinya sudah sembuh dan ingin berkumpul dengan orang tua dan saudara saudaranya. e. Peran Klien mengatakan bekerja sebagai petani dan penghasilannya dapat digunakan untuk membantu orang tuanya, klien mengatakan dulu pernah menjadi anggota karang taruna, di RS klien membantu jika dimotivasi.

3. Hubungan sosial a. Orang terdekat: Dirumah :klien mengatakan dirumah dekat dengan klien adalah orang tuanya. Di rumah sakit: klien mengatakan tidak mempunyai teman dekat. b. Peran serta dalamkegiatankelompok dan masyarakat: Klien mengatakan setiap hari mengikuti rehabilitasi dan kegiatannya adalah membuat kemoceng. c. Hambatan dalam hubungan orang lain: Klien mengatakan lebih suka jalan jalan sendiri daripada dengan teman temannya. Diagnose keperawatan: 4. Spiritual 1. Nilai dan keyakinan: Klien mengatakan beragama Islam dan yakin kepada Allah SWT. 2. Kegiatan ibadah: Di rumah Di RS :klien mengatakan saat di rumah sholat kadang-kadang :klien mengatakan sholat jika ingin sholat.

Diagnosa keperawatan:VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan. Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan, makan 3x sehari, klien mampu membersihkan alat makan 2. BAB / BAK Klien mampu BAB/BAK secara rutin tanpa bantuan, menggunakan kamar mandi dan WC ketika BAB/BAK, klien mampu membersihkan diri setelah BAB/BAK. 3. Mandi Klien mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan, mandi 2x sehari, mandi memakai sabun, menyikat gigi dan ganti baju. 4. Berpakaian / berhias Klien mampu menggunakan baju seragamnya, klien terlihat rapi. 5. Istirahat tidur Tidur siang: klien mengatakan kadang-kadang tidur siang pukul 13.00-15.00 WIB

Tidur Malam :Klien mengatakan tidur malam pukul 21.00-04.30 WIB setiap harinya. 6. Penggunaan Obat Klien mengatakan minum obat sendiri namun dalam penggunaan obat dibantu oleh perawat. 7. Pemeliharaan Kesehatan Klien mengatakan membutuhkan perawatan lanjut dan keluarga diharapkan mendukung seklama dirumah. 8. Aktivitas di dalam rumah Klien mengatakan dirumah biasanya membantu orangtuanya diladang dan kadangkadang mencari kayu untuk dijual. Diagnosa Keperawatan: IX. MEKANISME KOPING Klien mengatakan biasanya jika mempunyai masalah selalu berdiam diri dan tidak pernah menceritakan ke orang lain. Klien suka menyendiri di kamar karena takut dengan orang. X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN 1. Masalah dengan dukungan kelompok Klien mengatakan mendapatkan dukungan dari keluarga,dokter,perawat, demi kesembuhan. 2. Masalah berhubungan dengan lingkungan Klien jarang dirumah dan sering bekerja diladang. 3. Masalah dengan pendidikan Klien mengatakan tamat sekolah MI atau SD 4. Masalah dengan pendidikannya Klien mengatakan pernah bekerja di Malaysia sebagai kuli di kebun Kelapa Sawit,memjadi tukang bakso dan terakhir jadi petani. 5. Masalah dengan perumahan Klien tiggal serumah dengan orang tua,nenek dan saudara terakhirnya. 6. Masalah dengan ekonomi Klien mengatakan masalah ekonomi sepenuhnya diurus oleh ornagtuannya 7. Masalah dengan kesehatan Klien mengatakan sakit kepala Diagnosa Keperawatan : XI. ASPEK PENGETAHUAN Klien mengatakan gangguan jiwa adalah orang yang suka marah marah dan orang sakit jiwa perlu diobati. Diagnose keperawatan :-

XII. ASPEK MEDIS 1. Diagnosa Medis : F. 20. 00 2. Terapi medis : Tablet Haloperidol 5 mg 1 - 0 -1 Tablet Chlorpromazine 100 mg 0 - 0 1 Tablet Thrinexyphenidyl 2 mg 1 - 0 1 XIII. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko perilaku kekerasan 2. Penatalaksaan regimen terapeutik 3. Respon pasca trauma 4. Gangguan proses pikir : waham curiga 5. Resiko cidera 6. Kerusakan interaksi social 7. Gangguan konsep diri : harga dirin rendah 8. Isolasi social 9. Kerusakan komunikasi 10. Ketidakberdayaan 11. Koping individu inefektif 12. Kurang pengetahuan tentang penyakit gangguan jiwa XIV. PRIORITAS DIAGNOSE Gangguan proses pikir : waham curiga Kerusakan komunikasi verbal. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

ANALISA DATA Nama : Tn K No. CM: 071609 Ruang : Cucak Rowo Analisa Data 2 DS: Klien mengatakan masuk RSJ kembali sejak 2bulan yang lalu,klien merasa saat dirumah ada lorang yang ingin menyantet keluarga dan dirinya. Klien sering menemukan pring dan sendok didepan pintuh rumahnya. Klien sering membuang sendok dan piring. DO: DS: Klien tersenyum Klien tidak mampu memulai pembicaraan Ekspresi wajah klien tenang Klien sering jalan-jalan sendiri Kerusakan komunikasi Masalah 3 Gangguan proses piker: Waham Curiga

Umur : 28 tahun No 1 1

Klien mengatakan tidak bisa memulai pembicaraan.

DO: Klien hanya menjawab jika diberi pertanyaan Ekspresi klien tidak berubah ketika bercerita tentang hal yang menyenangkan maupun tidakmenyenangkan Nada pembicaraan sedang Klien berbicara sepenuhnya Klien berbicara nglantur Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah

3 DS: -

Klien mengatakan bahwa dia malu bekerja sebagai petani. Klien mengatakan lebih suka jalan-

DO: -

jalan sendiri Klien mengatakan lebih suka badan kurus daripada badan gemuk Klien sering menyendiri Klien jarang ngomong Kontak mata kurang

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. 1. Diagnosa Keperawatan Gangguan proses pikir : waham curiga Tujuan Tujuan Umum : Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan terarah Kriteria Hasil Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

Tjuan Khusus 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya. Kriteria Evaluasi: Ekspresi wajah bersahabat. Ada kontak mata. Mau berjabat tangan. Mau menjawab salam. Klien mau 1.1 bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik. a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal. b. Perkenalkan diri dengan sopan. c. Tanyakan nama Hubungan saling percaya menjadi dasar interaksi selanjutnya sehingga dapat terbina hubungan saling percaya dan klien lebih terbuka merasa aman dan mau berinteraksi.

duduk berdampingan. Klien mau mengutarakan perasaannya.

lengkap dan nama panggilan yang disukai. d. Jelaskan tujuan pertemuan. e. Jujur dan menepati janji. f. Tunjukkan sikap empati dan memerima klien apa adanya. 1.2 Jangan membantah dan mendukung waham klien. a. Katakan perawat menerima keadaan keyakinan klien. saya menerima keyakinan anda b. Katakana perawat tidak mendukung. sukar bagi saya untuk mempercayai 1.3 Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindungi. a. Anda berada di tempat yang aman dan terlindung. Meningkatkan orientasi klien pada realita dan meningkatkan rasa percaya klien terhadap perawat.

Suasana lingkungan persahabatan yang mendukung dalam komunikasi terapeutik.

Dengan orientasi ditentukan intervensi selanjutnya.

Reinforcement adalah penting

b. Gunakan keterbukaan dan kejujuran, jangan tinggalkan klien sendirian. 1.4 Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari hari dan perawatan diri.

untuk meningkatkan kesabaran diri klien.

Mengetahui penyebab curiga dan intervensi selanjutnya.

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Tujuan Khusus II : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki. Klien dapat mempertahank an aktivitas sehari hari. Klien dapat mengontrol wahamnya. 2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistik. 2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistik ( hati hati terlibat dengan waham) 2.3 Tanyakan apa yang bias dilakukan ( kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri ) kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini. 2.4 Jika klien selalu bicara Dengan mendengarkan klien akan Klien terdorong untuk memiliki aktivitasseperti sebelumnya. Kriteria Hasil Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan wahamnya tidak ada.perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting.

merasa lebih diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya.

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Tujuan khusus III Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kriteria Hasil Kriteria Evaluasi : Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

Kebutuan klien terpenuhi Klien dapat melakukan aktivitas secara terarah Klien tidak menggunakan atau membicarakan wahamnya.

3.1 Observasi kebutuhan klien sehari-hari.

Dengan observasi dapat mengetahui kebutuhan klien.

3.2 Diskusikan kebutuhan Dengan mengetahui kebutuhannya klien yang tidak terpenuhi yang tidak terpenuhi maka dapat di selama di rumah sakit. ketahui kebutuhan yang diperlukan. 3.3 Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham.

Mengetahui keterkaitan antara yang tidak terpenuhi dengan wahamnya.

3.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi

kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga.

Dengan meningkatkan aktifitas tidak akan mempunyai wakyu untuk mengikuti wahamnya.

3.5 Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.

Dengan situasi tertentu akan dapat mengontrol wahannya.

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Tujuan Khusus II : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki. Klien dapat mempertahank an aktivitas sehari hari. Klien dapat mengontrol wahamnya. 2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistik. 2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistik ( hati hati terlibat dengan waham) 2.3 Tanyakan apa yang bias dilakukan ( kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri ) kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini. 2.4 Jika klien selalu bicara Klien terdorong untuk memiliki aktivitasseperti sebelumnya. Kriteria Hasil Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

tentang wahamnya dengarkan.

Dengan mendengarkan

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

Tujuan khusus IV :

Klien dapat berhubungan dengan realitas.

Klien mampu berbicara secara realitas Klien mengikuti terapi aktifitas kelompok

4.1

Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri orang lain, waktu dan tempat)

Reinforcement adalah penting untuk meningkatkan kesadaran klien akan realitas.

4.2 Sertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok : orientasi realitas

Pujian dapat memotifasi kilien untuk meningkatkan kegiatan positifnya.

4.3

Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien.

Tujuan khusus V : Klien dapat dukungan keluarga Kriteria keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

5.1

Diskusikan dengan keluarga tentang Gejala waham Cara merawatnya Lingkungan keluarga flllow up dan obat

Perhatian keluarga dan pengertian keluarga akan dapat membantu klien dalam mengendalikan wahamnya.

INTERVENSI Nama : Tn. K Umur : 28 Tahun No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi No. RM : 071609 Ruang : Cucak Rowo Rasional Ttd

Keluarga dapat 5.2 Anjurkan keluarga menyebutkan melaksanakan dengan pengertian bantuan perawat. tanda dan tindakan untuk merawat klien dengan waham.

Tujuan khusus VI :

Klien dapat menggunakan obat dengan benar.

- Klien dapat menyebutkan manfaat dosis dan efek samping obat. 6.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis frekuensi, dan Obat dapat mengontrol waham

- Klien dapat mendemonstrasika penggunaan obat dengan benar .

efek samping obat dan akibat penghentian.

yang di alami klien.

- klien dapat menyebutkan manfaat dan efek samping obat

6.2 Diskusikan perasaan klien setelah minum obat.

- klien memahami obat tanpa konsul dan klien dapat menyebutkan prinsip 5 benar dalam penggunaan obat .

6.3 Berikan obat dengan prinsip 5 benar dan observasi setelah minum obat.

CATATAN KEPERAWATAN Nama : Tn K Umur : 28 tahun Tgl /Jam 22 Jan 13 16.00 WIB Dx. Kep Gangguan proses pikir : waham curiga SP 1 1. Membantu orientasi realitas. 2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi. 3. Membantu pasien memenuhi kebutuhannya. 4. Menganjirkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Implementasi No. CM: 071609 Ruang : Cucak Rowo Evaluasi S : Sore juga mbak. Nama saya K biasanya dipanggil K Iya, duduk di teras saja. Saya senang bisa berbincang bincang ndengan mbak. Iya mbak saya merasa tenang dan nyaman berada di tempat ini tapi saya ingin pulang. Ya orang tidak suka dengan keluarga saya, bapak dan saudara saya meninggal secara bersamaan. Biasanya saya mencangkul di sawah, bekerja di ladang milik orang tua saya. Iya besok saya akan bantu-bantu berkebun disini. Ttd

O: Klien mampu menyebutkan namanya,berjbat tangan,dsn menjawab salam,ada kontak mata amntara perawat dan klien A: Klien mampu berorientasi secara realitas. Klien mampu mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Klien mampu memenuhi kebutuhannya. Klien mampu memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

P: Untuk pasien pertahankan SP 1 P Untuk perawat lanjutkan SP 2 P

SP 2 P 23 Jan 13 10.00 WIB 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. 2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki. 3. Melatih kemampuan yang dimiliki.

S : Selamat pagi mbak Ya, saya suka jalan jalan saja, main tarik tambang. Ya, jalan jalan saja kadang beli kopi sama rokok mbak. Ya Belajar sendiri mbak dengan teman teman. Pernah mbak dulu pas ada lomba disini, saya jadi juara. Ya dapat hadiah baju, saya senang. Saya ingin jadi juara terus.

O : klien mau berjabat tangan, klien mau menjawab salam, klien mau duduk disebelah perawat, ada kontak mata.

A: Klien mampu mengevaluasi jadwal kegiatan harian. Klien mampu berdiskusi tentang kemampuan yang

dimiliki. Klien klien mampu melatih kemampuan yang dimiliki Untuk pasien pertahankan SP 2 P Untuk perawat lanjutkan SP 3 P

P: -

You might also like